NAMA : SAMSINAR S
NIM :2194003
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan energy & Usaha?
2. Apakah yang dimaksud dengan daya?
3. Apakah yang dimaksud dengan listrk& magnet?
4. Apakah yang dimaksud dengan potensial; kapastansi?
5. Apakah yang dimaksud dengan hukum ohm
6. Apakah yang dimaksud dengan hokum kirchoff & II?
TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu energy dan usaha
2. Untuk mengetahui aa itu daya
3. Untuk mengetahui apa itu listrik & Magnet
4. Untuk mengetahui apa itu potensial
5. Untuk mengetahu ap yg dimaksud dengan hukum ohm
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hukum kirchoff I & II
1. Energi & usaha
Energi
merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu pengetahuan. Energi tidak
dapat didefinisikan secara ringkas saja. Akan tetapi pada materi kali ini karena energi
berhubungan dengan usaha, maka energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha.
1. Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi gerak, energi yang dimiliki benda atau objek
karena geraknya. Energi kinetik berasal dari kata Yunani kinetikos yang artinya
bergerak. Jadi, kamu pasti tahu kan kalau setiap benda yang bergerak maka benda
tersebut memiliki energi kinetik.
Dimana,
Usaha merupakan besarnya energi. Pada konteks ini, usaha merupakan perubahan
energi. Hubungan usaha dengan Energi Kinetik dinotasikan dengan:
Dimana,
2. Energi Potensial
Saat benda bergerak, dapat dikatakan benda memiliki energi kinetik. Akan tetapi,
benda juga kemungkinan memiliki Energi Potensial. Energi Potensial adalah energi yang
dimiliki benda karena posisinya atau bentuk maupun susunannya. Salah satu contoh energi
potensial adalah energi potensial gravitasi atau selanjutnya kita sebut Energi Potensial.
Energi Potensial disebabkan adanya gaya gravitasi. Suatu benda memiliki energi potensial
yang besar jika massanya semakin besar dan ketinggiannya semakin tinggi.
Dimana,
Dimana,
3. Energi Mekanik
Energi Mekanik merupakan bentuk energi yang berkaitan dengan gerak. Nah, kedua
tipe energi diatas yakni Energi Kinetik dan Energi Potensial merupakan bagian dari Energi
Mekanik.
Energi Mekanik yang dimiliki suatu benda nilainya selalu konstan/tetap pada setiap titik
lintasan benda, inilah yang disebut sebagai Hukum Kekekalan Energi. Energi tidak dapat
diciptakan ataupun dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk
ke bentuk lainnya. Maka persamaan Hukum kekekalan energi dinotasikan dengan:
Dimana,
= Energi Mekanik benda (Joule)
USAHA
Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang diberikan gaya pada
benda atau objek. Usaha yang dilakukan suatu objek didefinisikan sebagai perkalian
antara jarak yang ditempuh dengan gaya yang searah dengan perpindahannya.
Agar kamu mampu memahami materi Usaha dan Energi dengan baik, kamu harus
memahami terlebih dahulu materi:
Dimana,
Agar kamu dapat memahami konsep Usaha dengan baik, perhatikan gambar lintasan
Usaha dan komponennya di bawah ini.
[Sumber
: Douglas C. Giancoli, 2005]
Jika gaya yang diberikan pada objek membentuk sudut maka persamaannya menjadi:
Dimana,
Nilai usaha dapat berupa positif atau negatif tergantung arah gaya terhadap
perpindahannya. Jika gaya yang diberikan pada objek berlawanan arah dengan
perpindahannya, maka usaha yang diberikan bernilai negatif. Jika gaya yang
diberikan searah dengan perpindahan, maka objek tersebut melakukan usaha
positif.
Usaha juga dapat bernilai nol (0) atau objek tidak melakukan usaha jika,
Daya merupakan Laju Energi yang dihantarkan selama melakukan usaha dalam periode
waktu tertentu.
Satuan SI (Satuan Internasional) untuk Daya yaitu Joule / Sekon (J/s) = Watt (W).
Satuan Watt dipakai untuk penghormatan kepada seorang ilmuan penemu mesin uap yang
bernama James Watt. Satuan daya lainnya yang sering dipakai yaitu Daya Kuda atau Horse
Power (hp), 1 hp = 746 Watt. Daya adalah Besaran Skalar, karena Daya hanya
mempunyai nilai, tidak memiliki arah.
Dari Persamaan diatas maka kita juga bisa mengubah rumus daya menjadi :
P=(F.s)/t
P=F.v
Hasil tersebut didapatkan karena Rumus Usaha (W) = Gaya (F) dikali Jarak (s) dibagi Waktu
(t)
Dan Rumus Kecepata (v) = jarak (s) dibagi waktu (t)
Keterangan
Untuk lebih memahami listrik statis dan dinamis inilah perbedaan antara keduanya:
1. Listrik statis tidak mengalami pergerakan muatan listrik sedangkan listrik dinamis
mengalami pergerakan muatan listrik atau disebut terjadi arus listrik.
2. Listrik ststis terjadi karena gesekan atau gosokan dua benda sedangkan listrik dinamis
terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik dan adanya arus searah maupun bolak
balik.
3. Parameter yang ada pada listrik statis sulit diukur untuk diukur sedangkan listrik dinamis
relatif lebih mudah untuk mengukur arus, tegangan, hambatan maupun daya listrik yang
terjadi di suatu rangkaian.
Untuk menggambarkan dan meramalkan kejadian yang terjadi maka terdapat beberapa persamaan
diantaranya adalah :
Gaya Coloumb
F = k Q q / R2 = q E
Potensial Listrik
V=kQ/R=ER
E = k Q / R2 F / q
Ep = k Q q /R = q V
Keterangan:
F = Gaya Coloumb ( N )
Q = Besar muatan 1 ( C )
q =Besar muatan 2 ( C )
R = Jarak muatan ( m )
E = Medan magnet ( B )
V = Tegangan (Volt)
Ep = Energi potensial Listrik ( J )
2. Rumus Listrik Dinamis
I=Q/t
V=W/Q
Hambatan Listrik
R = ρ l / A
Hukum Ohm
V=IR
Keterangan:
Q = Besar muatan ( C )
V = Tegangan (Volt)
t =Waktu (s)
I = kuat arus (A)
ρ = koefisien hambatan (ohm mm2 / m)
R = Hambatan listrik (Ohm)
A = luas penampang (m2)
l = panjang kawat (m)
4. POTENSIAL; KAPASITANSI
Kapasitansi atau kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan
(atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum
dari peranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika
muatan di lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar
lempeng/pelat/keping, maka rumus kapasitans adalah:
C=Q/V
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan yang menyebutkan bahwa arus listrik (I) yang
mengalir pada suatu kawat konduktor sebanding dengan beda potensial (V) yang diberikan
pada ujung-ujungnya. Artinya, semakin besar beda potensial, maka semakin besar arus yang
mengalir. Sebaliknya, jika beda potensial yang diberikan diperkecil, semakin kecil pula arus
yang mengalir. Kita bisa merumuskannya menjadi sebagai berikut.
I=V
Ketika arus listrik I mengalir dalam sebuah kawat konduktor dengan beda potensial
di ujung-ujungnya V, maka arus akan berbanding terbalik dengan hambatan, menghasilkan
rumus sebagai berikut.
I α 1/R
Berdasarkan dua persamaan di atas, maka didapatkan rumus dari hukum Ohm
sebagai berikut.
I=V/R atau V = IR
Hukum Ohm juga dapat dinyatakan sebagai “arus yang mengalir melalui konduktor
berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua ujungnya, sementara kondisi fisik
konduktor seperti temperatur, regangan, dan lainnya tetap konstan”.
Grafik perubahan beda potensial terhadap arus yang mengalir pada kawat
konduktor berbentuk linier seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Namun, hukum Ohm juga memiliki keterbatasan. Hukum ini telah diturunkan
dengan asumsi bahwa hambatan tidak tergantung pada arus. Sehingga, hambatan atau
resistansi selalu tetap dan tidak tergantung pada arus (I). Artinya, hukum Ohm tidak berlaku
untuk fluida, materi semikonduktor, maupun isolator. Material yang tidak memenuhi hukum
Ohm disebut sebagai material non-Ohmik. Berikut adalah grafik arus dan beda potensial bagi
material non-Ohmik.
6. HUKUM KIRCHOFF I&II
Hukum kirchoff adalah salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi
untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Pertama kali di perkenalkan hukum
kirchoff pada tahun 1824-1887 oleh ahli fisika jerman yang bernama Gustav Robert
Kirchhoff.
Hukum Kirchoff 1
‘’Suatu total arus listrik yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik memiliki besar yang sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan’’
Hukum Kirchoff 2
‘’Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol’’
Focus untuk hukum ini digunakan untuk menganalisis tegangan (beda potensial)
komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga
dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).
Energi dalam Fisika adalah suatu bagian yang tak lepas dari kehidupan manusia dari
awal peradaban sampai akhir dari segala akhir kehidupan manusia.
Usaha dapat didefinsikan sebagai perubahan energy. Jika perubahan energy diukur
setiap satu sekon, akan didapatkan sebuah besaran baru yaitu perubahan usaha setiap satu
sekon. Besaran tersebut disebut daya.