Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Tresna Gumilar

Nim : 2201334
Nama Kelompok : (13) Agus Salim
Nama Sektor : Sumatera Barat
Nama Evaluator : Lutvia Ainun

PENGARUH GAYA KEMIMPIN DEMOKRATIS ORGANISASI


Dalam lingkungan sekitar kita pastinya selalu ada pemimpin yang mempunyai
gayanya masing masing dalam memimpin. Termasuk dengan gaya demokrasi atau lebih
terbuka dalam menerima kritik maupun saran dari anggotanya maupun orang lain, tetapi
memimpin dengan menggunakan gaya demokrasi ini mempunyai pengaruh buruk yang
terjadi di sekitarnya ataupun kepada anggota jika beberapa hal dari gaya demokrasi ini tidak
diimplementasikan dengan baik dan benar seperti semestinya.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin merupakan perilaku untuk mempengaruhi
atau mengkontrol pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku anggota dan juga bawahan dari
pemimpin. Maka dari itu gaya kepemimpinan adalah suatu karakteristik bagi sang pemimpin
untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain mampu bergerak sesuai tugas ataupun
perintah dari pemimpi untuk mencapai suatu tujuan organisasi ataupun pemimpin
tersebut.maka dari itu pengaruh dari gaya kepemimpinan sangat besar dan bisa berdampak
buruk jika mengikuti keserakahan atau ego dari pemimpin. Menurut ahlinya ada 6 gaya
dalam memimpin yaitu :
Gaya memimpin paternalistis yaitu gaya memimpin dengan anggapan atau pandangan
bahwa bawahannya adalah orang yang tidak dewasa, memimpin dengan bersikap terlalu
defensif, jarang ataupun tidak pernah memberikan kesempatan bagi bawahan atau
anggotanya mempunyai inisiatif atau keputusan sendiri, lalu seringkali bersikap sebagai yang
paling tahu tentang segalanya.
Gaya memimpin otokratis yang mempunyai gaya memimpin dengan beranggapan
bahwa organisasi atau lingkungan itu adalah miliknya atau pribadi, lalu hanya menganggap
bawahan atau anggota hanyalah alat bagi pemimpin menggapai tujuannya ataupun
berpandangan anggota adalah alat semata, tidak pernah mau menerima kritik tentang diri
sendiri dan selalu mengganggap yang lain tidak jauh lebih unggul daripadanya sang
pemimpin sehingga tidak mendengarkan saran, dan pendapat yang membangun ataupun
kritis.
Gaya memimpin militeristis adalah gaya pemimpin yang menuntut kedisiplinan tinggi
dari para anggota atau bawahannya, terlalu sering menggunakan formalitas yang berlebihan
dan selalu menyukai formalitas berlebihan, selalu menggunakan sistem komando dalam
menjalankan atau menginstruksikan bawahannya.
Gaya memimpin kharismatis yaitu gaya yang sangat mempunyai daya tarik yang
besar dan umumnya selalu mempunyai pengikut atau bawahan yang banyak karena menyukai
sikap pemimpin yang mempunyai charisma tinggi, tetapi juga kharismatis ini mempunyai
kekurangan karena hanya mengandalkan charisma tanpa sesuatu yang membangun pemikiran
pemimpin.
Gaya memimpin demokratis atau gaya memimpin yang paling umum dengan
pemimpin yang sangat mendahulukan atau mengutamakan kerjasama dan kerja daripada
timnya agar bisa mencapai tujuan Bersama, berbeda dengan sikap memimpin otokratis karena
disini pemimpin mendengarkan saran, pendapat, maupun kritik dari anggotanya ataupun
bawahan, lalu juga bawahan selalu di ikut sertakan atau dilibatkan pada pengambilan
keputusan yang diambil Bersama sehingga bisa saling menguntungkan organisasi atau
lingkungannya, tetapi juga dalam demokrasi mempunyai kekurangan yaitu Amanah yang
ditunjukan kepada pemimpin harus benar-benar di dengarkan dan dikaji dengan baik karena
jika tidak akan membuat orang yang mempercai kedemokrasian pada pemimpin menjadi
kecewa dengan hasil kajian pemimpin yang ternyata memetinkan kepentingannya atau
kelompok tertentu tanpa melihat yang membangun organisasi tersebut atau anggotanya yang
menopang organisasi. Karena itulah sifat demokratis selalu mempunyai kelemahan di
dalamnya yaitu sifat pemimpinnya itu sendiri yang harus bisa di lihat atau dikaji dengan
benar sehingga bisa memilih pemimpin yang mempunyai sifat yang bisa dipertanggung
jawabkan dalam segala hal yang di buat oleh pemimpin dalam setiap pergerakan organisasi.
Gaya memimpin (bebas atau masa bodo) laissez faire yang dimana gaya ini
mempunyai sifat permisif yang mengartikan utnuk bawahan atau anggota bisa bersikap sesuai
hati nurani masing-masing karena yang terpenting dari pemimpin bersifat laissez faire adalah
kepentingan bersama pada organisasi ataupun lingkungannya terjaga dan tetap pada tujuan
yang sama sehingga tercapai, lalu pemimpin sendiri selalu bertingkah pasif cenderung tidak
pedui dan melepas tanggung jawab agar organisasi bisa berjalan sendirinya dengan anggota
atau bawahan yang mengerjakan sendiri dan selalu berpikir perusahaan bisa berjalan dengan
sendirinya tanpa memperhatikan keadaan anggotanya. Sehingga pemimpin pada gaya ini
selalu acuh tak acuh pada keaadan anggotanya dan hanya mementingkan diri sendiri dan
bertingkah laku seenaknya tanpa tanggung jawab.
Gaya dari setiap rupa sifat kepemimpinan sudah disebutkan seperti diatas termasuk
kekurangan dari setiap sifat yang memang dalam sifat tidak selalu sempurna dan bisa berjalan
baik dan lancara karena masih ada sifat alami dari pemimpin itu sendiri yang harus di
pikirkan dalam memimpin para bawahan.
Seperti pada kepemimpinan di organisasi pemerintahan yang harus bisa dicapai
dengan baik dan tidak merugikan banyak pihak rakyat atau masyarakat, dibutuhkannya
pemimpin yang mempunyai sifat efektif. Efektif sendiri ialah pemimpin yang tinggi dalam
dua dimensi kepemimpinan yang mempunyai performa tinggi dalam merencanakan dan
fungsi-fungsi manajemen kepemimpinan di dalam organisasi pemerintahan dibagi kedalam
dua dimensi kepemimpinan yaitu :
Kepemimpinan yang berorientasikan tugas yaitu kepemimpinan yang menekankan
penyelesaian pada tugas-tugas para pegawai atau bawahannya yang dimana pemimpin tidak
meperdulikan bakat bawahan yang berkembang,lalu kompetensi dari setiap bawahan yang
tidak dilihat, motivasi bawahan yang tidak dipentingkan pemimpin, minat maupun
komunikasi yang tidak dipedulikan pemimpin, tidak adanya rasa empati dari pemimpin
terhadap bawahan ataupun anggotanya, tidak melihat kesejahteraan karyawan karena hanya
mementingkan tugas bawahan yang selesai sesuai target dati pemimpin, dengan ini pegawai
hanya akan rajin bekerja secara rutin dan tunduk pada perintah pemimpin tanpa ragu.Oleh
karena dimensi ini pemimpin tidak peduli terhadap kemajuan zaman sehingga bisa membuat
organisasi terlihat kolot dan ketinggalan jaman.
Kepemimpinan yang orientasinya kepada hubungan antar manusia atau juga lebih
harmonis karena dalam dimensi ini pemimpin bersikap untuk menekankan perkembangan
para anggota atau bawahannya, lalu melihat kepuasan para anggota dalam setiap instuksi atau
perintah, motivasi yang akan dilihat dan di bantu oleh pemimpin, kerjasama yang akan
terbangun dengan baik dari setiap anggota dan pemimpin, kesejahteraan yang akan sangat
diperhatikan agar bisa terus mengikuti pemimpin di organisasinya. Karena pemimpin dimensi
ini lebih berpandangan jika anggota ataupun bawahan di perlakukan dengan baik dan pantas
maka dari itu tujuan organisasi akan berjalan dengan seharusnya dan akan berjalan baik tanpa
ada masalah dari internal.
Tapi pada akhirnya tetap ada keburukan dalam setiap dimensi kepemimpinan
walaupun mungkin sudah baik terhadap anggota tetapi anggota tidak selalu sesuai pikiran
pemimpin yang akan mengikuti itikad baiknya karena akan membuat stagnan pada organisasi
jika diperlakukan dengan baik tapi sebaliknya dari anggota. Oleh karena itu kepemimpinan
yang efektif adalah pemimpin yang mengintegrasikan dan menigkatkan kedua dimensi agar
organisasi bisa berjalan dengan baik dari segi internal anggota maupun pemimpin untuk
berupaya memajukan dan mengatasi masalah yang ada pada organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Rosiana, N.D. and Lenny G., 2018. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap
Kinerja Karyawan, https://journal.uc.ac.id/index.php/performa/article/download/729/632
[Accessed 21 November 2022]
Yuniantoro, S., 2022. Analisa Gaya Kepemimpinan Otokratis, Demokratis Dan Laissez Faire
Dalam Birokrasi Pemerintahan, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-balinusra/baca-
artikel/15571/ANALISA-GAYA-KEPEMIMPINAN-OTOKRATIS-DEMOKRATIS-DAN-
LAISSEZ-FAIRE-DALAM-BIROKRASI-PEMERINTAHAN.html [Accessed 22 November
2022]

CHECK PLAGIARISME

Anda mungkin juga menyukai