Anda di halaman 1dari 5

PENUGASAN INDIVIDU LKMM-TD FIB TAHUN 2023

Dinari Sucinta

Nurazizah

2201581041

Ir. Soekarno

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
Kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang mempunyai kriteria atau ciri yang
selalu menduga organisasi menjadi milik eksklusif, sombong, menyamakan tujuan eksklusif
menggunakan tujuan organisasi, menduga bawahan hanya menjadi alat, tidak mau mendapat
kritik & saran, terlalu bergantung dalam kekuasaan formal. Dalam melakukan pergerakam tak
jarang memakai pendekatan koersif & punitif. Indikator Gaya Kepemimpinan Otoriter: (1)
Sentralisasi Wewenang (2) Produktivitas Kerja (3) Setiap keputusan manajemen dipercaya sah,
pengikutnya harus mendapat perintah tanpa ragu.

Kepemimpinan kekeluargaan merupakan gaya kepemimpinan yang mempunyai karakteristik-


karakteristik menjadi berikut, menduga bawahan menjadi orang yang paling mulia pada dunia,
selalu berusaha menyelaraskan kepentingan & tujuan organisasi menggunakan kepentingan &
tujuan eksklusif bawahannya; bahagia mendapat saran, pendapat bahkan kritik berdasarkan
bawahan; selalu berusaha mensukseskan bawahannya & berusaha membuatkan kapasitas
pribadinya menjadi seseorang pemimpin. Indikator gaya kepemimpinan kekeluargaan: (1)
Hubungan yang baik antara pimpinan & pegawai (2) Penghargaan terhadap pegawai (3)
Manajemen yang mendengarkan aspirasi bawahannya.

Gaya otoriter merupakan gaya yang mengadopsi bakat/karakter seorang yang dibawa pada
bawah kepemimpinannya. Otoritarianisme ini bersifat sentralistik & pemusatan kekuasaan
dalam satu orang saja. Dalam gaya otoriter seseorang pemimpin merupakan tokoh yang
menaruh imbas pada para pengikutnya yang mendukungnya. Pengaruh itu menciptakan
pemimpin ditakuti, diikuti & menciptakan orang lain tunduk dalam apa yang dikatakan
pemimpin. Dalam kepemimpinannya, seseorang pemimpin otokratis mempunyai wewenang
yang dipercaya nir terbatas. Wewenang disini bisa diartikan menjadi hak yang diberikan pada
seseorang pimpinan buat merogoh keputusan pada melaksanakan suatu hal atau kebijakan, baik
itu keputusan yang menaruh solusi juga yang berpotensi merugikan kepentingan bawahan atau
organisasinya.

Bagi saya, saya lebih senang pemimpin keluarga. Melansir Very Well Mind, peneliti menemukan
bahwa kepemimpinan demokratis merupakan galat satu gaya yang paling efektif. Pasalnya, cara
ini mempertinggi produktivitas kerja setiap anggota secara drastis, donasi yang lebih baik
berdasarkan anggota kelompok, & pula mempertinggi moral kelompok. Gaya kepemimpinan ini
mendorong kreativitas & menghargai bunyi setiap anggota. Mereka cenderung gampang
berkomitmen & terinspirasi buat berkontribusi lantaran mereka mempunyai rasa mempunyai
yang lebih bertenaga pada suatu kelompok. Selain itu, gaya kepemimpinan ini melibatkan
evaluasi umpan pulang antara pemimpin & bawahan. Pemimpin bisa menilai kinerja
anggotanya, begitu jua sebaliknya. Lalu apa yang mampu dilakukan buat sebagai pemimpin yang
ideal? Singkatnya, mungkin langkah-langkah pada bawah ini mampu diterapkan buat sebagai
pemimpin yang lebih baik bagi tim/organisasi: * Cari memahami hobi, minat, & kasus sehari-
hari yang dihadapi rekan kerja atau bawahan. Membangkitkan rasa peduli & ikut merasakan
terhadap rekan kerja & sebaliknya. * Jangan takut mengkritik hanya lantaran takut dibenci rekan
kerja. apabila rasa kepedulian eksklusif antara Anda & sahabat Anda sudah terjalin, kritik
merupakan bentuk kepedulian kita yang tertinggi terhadap mereka. * Pahami disparitas karakter
rekan Anda pada menjalankan pekerjaannya. Selalu berikan tugas atau pekerjaan baru pada
orang-orang menggunakan ambisi tinggi yang menyukai tantangan. Di sisi lain, ciptakan suasana
kerja yang nyaman bagi mereka yang kurang gesit supaya mampu berkembang menggunakan
kecepatannya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://medium.com/@bookabuku/menjadi-pemimpin-profesionalitas-atau-kekeluargaan-
fa8e55706f99
https://glints.com/id/lowongan/gaya-kepemimpinan-demokratis/#.ZAqTchbmglQ
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-balinusra/baca-artikel/15571/
ANALISA-GAYA-KEPEMIMPINAN-OTOKRATIS-DEMOKRATIS-DAN-
LAISSEZ-FAIRE-DALAM-BIROKRASI-PEMERINTAHAN.html
PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2023-03-08

0% 100% Words 476


Plagiarised Unique
Characters 3565

Content Checked For Plagiarism

Penugasan Individu LKMM-TD FIB Tahun

2023 Ni Kadek Sakura Julia


2201581070
Ir Soeharto

PROGRAM STUDI SASTRA


JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
Kepemimpinan adalah cara memimpin atau pemimpin dalam pengertian KBBI.
Secara umum, kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang berarti, mengatur, menuntun,, atau memengaruhi. Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang membantu diri mereka sendiri dan juga membantu orang lain untuk melakukan,
menuntun atau membina hal yang baik dan benar, bukan hanya memerintah atau menyuruh orang di bawahnya.
Pemimpin itu seharusnya bisa menetapkan tujuan yang ingin mereka capai dan juga harus bisa menggunakan
keterampilan manajemen mereka dari segi waktu dan lainnya untuk membimbing para orang yang mereka pimpin hingga
mereka sampai ke tujuan yang tepat.
Tema pembahasan saya kali ini adalah mengenai kepemimpinan bersifat otoriter. Kepemimpinan otoriter adalah
kepemimpinan yang di pimpin oleh seorang individu yang memiliki tujuan dalam pengambilan keputusan dan mengontrol
atas bawahannya. Tetapi jika pemimpin dalam penggunaan gaya kepemimpinan otoriter berlebihan dapat menyebabkan
pemimpin dipandang atau di lihat sebagai orang yang keras kepala, dan hal tersebut dapat menyebabkan kebencian di
antara anggota anggota kelompok yang mengakibatkan anggota enggan untuk mengemukakan pendapat mereka di
dalam sebuah diskusi. Karakteristik dari Pemimpin yang bersifat otoriter adalah pemimpin merasa bahwa keputusannya
adalah yang paling benar, dan banyak sekali pemikiran atau gagasan ide nya dengan membuat keputusan sendiri tanpa

Page 1 of 2
memikirkan atau mendengarkan masukan dari pihak lain, hal ini dapat membuat hasil inovasi yang ada dari pemimpin
otoriter tidak dapat dikembangkan dengan baik.
Ada pun dampak positif dan negatif yang di dapatkan dari kepemimpinan bersifat otoriter ini. Dampak positif yang akan di
dapat yaitu pemimpin otoriter jika dalam pengambilan keputusan sangat disiplin dan tepat dengan waktunya, karena
pemimpin yang bersifat otoriter dalam pengambilan keputusan sangatlah memikirkan waktu, jadi keputusan yang akan di
ambil pastinya dengan cepat. Dampak negatifnya adalah hasil keputusan pemimpin otoriter bersifat mutlak dan tidak dapat
diganggu gugat, pemimpin juga enggan dalam hal menerima kritik dan saran dari orang lain dan semua kekuasaan ada di
dalam pemimpin tersebut. Dari hal tersebut akan terjadi para anggota tidak bebas untuk berpendapat.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari tema pembahasan kepemimpinan bersifat otoriter di atas adalah dapat disimpulkan
bahwa Kepemimpinan adalah mengenai hal bagaimana mempengaruhi orang lain, anggota atau pengikut agar bisa mencapai
tujuan yang diinginkan sang pemimpin. Tujuan kepemimpinan yaitu untuk memberi motivasi kepada orang lain agar para
anggota atau pengikutnya dapat melakukan hal baik dan membuat maksimal kemampuan dalam diri dan juga tujuan yang
ingin di capai, dan Kepemipinan otoriter adalah gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin dimana memimpin
anggotanya dengan memusatkan seluruh keputusan dan kebijakan yang diambil dari diri pemimpin itu sendiri secara penuh
tanpa meminta bantuan dan pendapat dari orang lain. Dampak dari kepemimpinan ini pasti nya ada dampak baik dan
buruknya seperti penjelasan yang sudah ada di atas. Jadi kita sepantasnya lebih memilah milah yang mana menurut kita yang
lebih baik di dalam melakukakan kepemimpinan

Matched Source

No plagiarism found

Page 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai