Metode: pengukuran tahanan jenis lapisan bawah tanah menggunakan metode geolistrik
Tujuan:
Menjadi resistivitas atau tahanan jenis dari batuan
Teori:
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang bertujuan mengetahui sifat-sifat
kelistrikan lapisan batuan dibawah permukaan tanah dengan cara menginjeksikan arus listrik
kedalam tanah
Resistivitas atau tahanan jenis adalah besaran atau parameter yang menunjukan tingkat
hambatannya terhadap arus listrik, batuan yang memiliki restivitas makin besar menunjukan
bahwa batuan tersebut sulit untuk di aliri oleh arus listrik
Prinsip:
Arus listrik di injeksikan dalam bumi melalui dua elektroda arus sedangkan beda potensial
yang terjadi di ukur melalui dua elektroda potensial
Alat:
● Resistivity meter
● Kalibrator
● Aki
● Radio komunikasi
● Meteran
● Kabel
● Elektroda (steinles dan tembaga)
● Patok sentral
● Palu
● Atk (kom hasil pengukuran,alat tulis dan kalkulator
Cara kalibrasi
Range kalibrasi (V/I)
Rumus kalibrasi:V/I
Rumus perhitungan: V/I * K
Hasil bagi V/I kisaran: 0,95-1,5
Ukuran kalibrasi satuannya adalah 1 ohm
Cara kalibrasi:
1. Pasang tabel Ab dan MN yang sudah terhubung ke alat kalibrasi, warna kabel di
sesuaikan (kabel hitam ke kabel hitam, kabel merah ke kabel merah)
2. Sambungkan alat ke aki warna kabel di sesuaikan
3. Onn kan alat
4. Nol kan nilai V dengan cara memutar coarce (putaran kasar) jika hasil V masih jauh
dari 0, jika sudah mendekati 0 gunakan fine (putaran halus)
5. Setelah hasil V 0 set output di angka 1
6. Tekan tombol start kemudian tahan, perhatikan display V ketika nilai V berhenti
beberapa detik tekan hold baca nilai I karena nilai I akan langsung hilang pada display.
Catat hasilnya
7. Jika sudah selesai membaca I tekan hold kembali agar nilai V pada display bergerak
hitung menggunakan rumus V/I (hasilnya harus mendekati 1 ohm)
8. Jika sudah selesai pindahkan ke output 2 lakukan hal yang sama
9. Lakukan minimal sampai ke output ke 4
10. Kalibrasi telah selesai dan alat siap digunakan
Cara pengukuran:
1. Tentukan titik patok sentral (0 meter) Tancapkan patoknya sebagai penanda
2. Masukkan meteran kedalam patok sentral
3. Lihat cohm pengukuran untuk melihat jarak AB dan MN
4. Kedalaman mematok elektroda di sesuaikan semakin dalam semakin bagus khususnya
tembaga agar nilai V terbaca
5. Colokkan kabel MN dan AB sesuai warna
6. Hubungkan ke aki selanjutnya set output di 1
7. On kan alat
8. Nol kan nilai V menggunakan kompensator
9. Patok arus jangan dipegang ketika sedang di okasikan selanjutnya jika nilai V nol tekan
tombol start kemudian tahan
10. Perhatikan display V jika nilai V berhenti beberapa detik tekan hold baca nilai I nya
karena nilai I akan langsung hilang pada display. Catat hasilnya
11. Masukkan kerumus untuk mengetahui nilai tahanan jenisnya dengan rumus V/I*K
12. Untuk pindah titik tekan lagi hold agar nilai V bergerak
Menurut loke tahun 1999 jika nilai tahanan jenis untuk batuan atau lapisan tanah yang
mengandung air tanah tawar (falsh water) sebesar 30-100 meter
Menurut wirgo jika tahanan jenisnya itu 91-8015 ohm meter itu lapisan lempung pasir 30-225
ohm kerikil dan pasir
Daerah pada lapisan kerikil pasiran di interpretasikan terdapat air tanah karena lapisan ini
memiliki pori-pori dan air tanah berada diantara pori-pori kerikil dan pasir tersebut
Pengukuran
1=8
V=9
V=43
1=46
V=17
I=6
V=6
I=99
V=3
I=15
V=3
I=127
V=1
I=27
Prosedur
1. Menentukan titik tengah menggunakan patok sentral
2. Masukan meteran kedalam patok sentral ke kanan dan ke kiri
3. Sebelum pengukuran alat di kalibrasi terlebih dahulu
4. Bentangkan
5.
V/i =
V=380
I=37