Anda di halaman 1dari 14

PERMASALAHAN TERHADAP PENERAPAN

KURIKULUM DI LINGKUNGAN SEKOLAH PADA


TINGKAT SD,SMP,SMA

Oleh:
HILMAN ALFATRA

hilmanalfatra01@gmail.com

PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan suatu rancangan 1984, kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis
dan perangkat pembelajaran yang telah disusun Kompetensi (KBK) 2004, Kurikulum Tingkat
dan dibuat oleh pemerintah, sebagai pedoman Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, dan
dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam kurikulum 2013. Kurikulum merupakan
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 sesuatu yang sangat penting dalam
tentang Sistem Pendidikan Nasional pendidikan.
mengartikan kurikulum sebagai seperangkat Kurikulum diibaratkan suatu mesin,
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, sedangkan perangkat pembelajaran seperti
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan materi pembelajaran, media pembelajaran,
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan sumber belajar, RPP, dan pengajar di sekolah
pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan sebagai rantai, roda, dan gir. Apabila mesin
nasional. motor tersebut saja sudah tidak berfungsi
Kurikulum di Indonesia telah beberapa sebagaimana mestinya bagaimana yang
kali mengalami perubahan kurikulum. Menurut lainnya dapat berfungsi dengan maksimal,
Suparlan, dkk (2014 : 126) istilah kurikulum sehingga seperti itulah peran penting dari
pada tahun 1947belum digunakan, pada tahun kurikulum itu sendiri.
1947 di Indonesia menggunakan istilah rencana Pemerintah berupaya untuk selalu
pelajaran. Rencana pelajaran yang pertama kali memperbaharui bahkan mengganti kurikulum
diterapkan yaitu rencana pelajaran 1947, apabila kurikulum tersebut sudah tidak cocok
kemudian dirubah menjadi rencana pelajaran untuk diterapkan dan tidak dapat memenuhi
1950. Selanjutnya dirubah menjadi rencana kebutuhan akan mutu pendidikan yang ada di
pelajaran 1958 dan dirubah kembali menjadi masyarakat. Alasan mengapa kurikulum
rencana pelajaran 1964. Rencana pelajaran berubah karena ilmu pengetahuan bersifat
1964 diubah menjadi kurikulum 1968, dinamis sehingga perlu adanya pembaharuan
kurikulum 1975, kurikulum kurikulum. Selain itu perkembangan dan pola
1
pikir masyarakat yang maju menjadi alasan untuk mengelola kegiatan
kurikulum harus berubah. Perubahan operasional sekolah yang telah
direncanakan.
kurikulum bukanlah suatu ke niscayaan tetapi
c. Sekolah juga
hendaknya perubahan kurikulum tersebut memerlukan buku pelengkap atau
dibarengi dengan kesiapan guru dalam pendamping, yaitu buku sumber yang
dapat digunakan siswa dan guru untuk
penerapan kurikulum 2013. Guru merupakan
mengembangkan materi/kegiatan yang
ujung tombak dalam keberhasilan pencapaian telah tertulis pada buku siswa.
suatu kurikulum.
Alternatif Solusinya:
Permasalahan Dan Alternatif Solusi a. Pengiriman buku ke sekolah lebih
Terhadap Penerapan Kurikulum Di awal, lebih baik lagi sebelum tahun
Lingkungan Sekolah Di Tingkat pelajaran.
SD,SMP,SMA
b. Sangat diperlukan buku
a. Permasalahan dan Alternatif referensi/buku pelengkap/buku
Solusi Penerapan Kurikulum pendamping/buku penunjang mata
pada Jenjang SD pelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari
lapangan tentang permasalahan penerapan
2. Keterbacaan buku siswa:
kurikulum pada jenjang sekolah dasar di
a. Keterbacaan buku siswa secara umum
wilayah Kabupaten Kebumen pada tahun
sudah cukup baik, tetapi materi yang
2020, yang meliputi 7 komponen,
disajikan pada buku siswa masih
yaitu (1) buku siswa, (2) buku guru, (3)
terlalu sedikit. Buku siswa lebih
pelatihan guru, (4) proses pembelajaran,
banyak berupa kegiatan-kegiatan yang
(5) proses penilaian,
harus dilakukan siswa pada
(6) manajemen, dan (7) layanan kesiswaan,
pembelajaran, tetapi konsep materinya
maka berikut ini disajikan hasil analisis
tidak disajikan.
berdasarkan komponen monitoring dan
evaluasi implementasi kurikulum .
b. Perlu disadari bahwa secara umum,
minat baca siswa kita masih rendah.
A. Buku Siswa c. Buku siswa dicetak dengan anggapan
semua siswa telah dapat membaca
1. Kelengkapan buku siswa:
termasuk siswa kelas I sekolah dasar.
a. Kelengkapan buku siswa disebagian
Tetapi kenyataan di lapangan
sekolah sudah tersedia, tetapi di beberapa
menunjukkan bahawa tidak semua
sekolah masih kurang. Di sebagian
siswa kelas I sekolah dasar telah dapat
sekolah satu buku siswa dimanfaatkan
membaca dengan lancar.
oleh dua anak.
b. Pengadaan Buku siswa yang digunakan di Alternatif Solusinya:
sekolah menggunakan dana Bantuan
a. Buku siswa perlu dilengkapi
Opersional Sekolah. Hal ini juga
(ditambah) materi yang mendukung,
menjadikan sekolah mengalami kesulitan
2
jangan hanya langkah-langkah dengan Kurikulum, tetapi masih ada
kegiatannya saja. beberapa isi Kurikulum yang belum
b. Perlu meningkatkan minat baca siswa, sesuai dengan isi buku.
di antaranya dengan menambah b. Kebenaran/akurasi isi buku guru
gambar dan ilustrasi yang menarik sudah baik, tetapi masih ada
pada buku siswa terutama pada kelas kekurangan, yaitu tidak terdapat
rendah. indikator yang harus dicapai.
Diperlukan waktu lebih banyak lagi c. Buku guru dan Buku siswa sering kali
untuk dapat melaksanakan kegiatan tidak menyajikan konsep materi
sebagaimana yang dituliskan pada buku pelajarannya, contoh soal, soal
siswa. latihan, tetapi lebih banyak
kegiatannya.
3. Kegrafikaan dan kualitas cetakan buku
siswa: d. Buku guru sering kali tidak
a. Pada beberapa Buku siswa mudah menjelaskan
robek, jilidan mudah lepas, gambar langkah pembelajaran secara runtut
sudah bagus, teks terlalu banyak sesuai dengan prinsip-prinsip dan
mengambil dari internet. teori belajar.
b. Masalah kegrafikaan dan kualitas buku e. Selain Buku guru, sebagian
siswa secara umum sudah cukup baik, besar guru masih
tetapi masalah kualitas kertasnya masih sangat memerlukan
perlu ditingkatkan. buku pelengkap/buku
pendamping/buku referensi untuk
c. Tata tulis dan dan kelengkapan kalimat
pengembangan materi
perlu dicermati lagi, karena di beberapa
ajar.
bagian buku masih ada beberapa kata
yang salah tulis, dan kalimat pada
Alternatif Solusinya:
pernyataan soal yang tidak lengkap.
a. Isi Buku guru perlu disempurnakan
Alternatif Solusinya: lagi sesuai dengan isi kurikulum
yang berlaku.
a. Kualitas kertas dan penjelidian Buku
siswa lebih ditingkatkan b. Isi Buku Guru perlu dilengkapi
dengan indikator yang lebih detail
b. Masalah kegrafikaan dan kualitas buku
dan runtut sesuai dengan
perlu ditingkatkan lagi sesuai dengan
kompetensi yang hendak dicapai
data yang up to date.
pada pembelajaran.
c. Pengeditan untuk
c. Pada Buku guru perlu dilengkapi
penyempurnaan isi buku perlu
dengan rangkuman materi
ditingkatkan lagi.
pelajaran/substansi pelajaran,
contoh soal, soal latihan, selain
B. Buku Guru
kegiatan pada pembelajaran.
1. Kesesuaian isi Buku Guru
d. Buku guru perlu lebih menjelaskan
dengan Buku siswa/Kurikulum:
langkah pembelajaran secara runtut
a. Isi buku sebagian besar sudah sesuai
3
sesuai dengan prinsip-prinsip dan guru datangnya sering terlambat,
teori belajar. sehingga guru bingung
e. Perlu pengadaan menyampaikan materinya.
buku pelengkap/buku d. Guru sangat membutuhkan
pendamping/buku pengadaan buku Matematika dan
referensi untuk PJOK untuk siswa terbaru.
pengembangan materi ajar. e. Sisipan materi utama (Bahasa
2. Kebenaran/akurasi isi buku Guru: Indonesia dan Matematika) tidak ada
a. Kebenaran/akurasi isi buku guru dalam lampiran
secara umum sudah baik, tetapi f. Belum tersedianya file buku
masih perlu dikembangkan siswa/buku guru,sehingga ada
oleh guru dengan kendala pada saat penyusunan soal
menggunakan berbagai sumber evaluasi.
yang valid dan up to date.
Alternatif Solusinya:
b. Kebenaran/akurasi isi buku guru
harus dapat Kelengkapan buku guru harus segera
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. dipenuhi di semua sekolah.
a. Perlu segera dilengkapi kebutuhan
Alternatif Solusinya: guru tentang buku
penunjang/referensi untuk guru.
a. Guru dituntut lebih jeli dengan dengan
kebenaran/akurasi isi buku, serta b. Waktu pendistribusian buku
kreatif dalam mengmabngkan materi Guru/Buku siswa harus tepat
pelajaran dengan mencari berbagai waktu, bahkan harus diusahakan
sumber informasi yang valid dan up to buku guru /buku siswa harus sudah
date. berada di sekolah
sebelum semester/tahun pelajaran
b. Guru harus mencari informasi dan
berlangsung.
referensi yang valid dan up to date,
agar Kebenaran Buku lebih dapat c. Perlu segera diadakan buku
dipertanggungjawabkan. Matematika,
pendidikan olahraga dan kesehatan,
Agama, Seni budaya dan prakarya,
3. Kelengkapan buku Buku Guru:
dan buku lainnya untuk siswa
a. Kelengkapan buku guru di sebagian
terbaru.
sekolah sudah lengkap, tetapi di
d. Sisipan materi utama (Bahasa
beberapa sekolah belum lengkap.
Indonesia dan Matematika) segera
b. Sesuai dengan kondisi sekolah di
dilampirkan/dilengkapi.
daerah-daerah, keberadaan buku guru
e. File buku guru/Buku siswa
saja belum memenuhi kebutuhan guru,
dipastikan dimiliki oleh
masih perlu disediakan buku
sekolah,sehingga
penunjang/pendamping/referen si
akan memperlancar
untuk guru
kegiatan pembelajaran di sekolah
c. Di beberapa sekolah di daerah, buku
4
sudah dilaksanakan
4. Keterbacaan Buku Guru: f. Materi pelatihan kurang up to date.
a. Keterbacaan Buku Guru secara
umum sudah cukup baik. Alternatif Solusinya:
b. Di beberapa bagian Buku guru a. Perlu adanya pelatihan secara
belum sepenuhnya seperti yang spesifik dan konsisten dengan waktu
diharapkan, misalnya pada buku yang cukup tentang kurikulum dan
guru. disesuaikan dengan kebutuhan guru
c. Pada buku guru kelas IV terdapat di daerah.
beberapa salah cetak. b. Materi pelatihan lebih memfokuskan
pada contoh konkret tentang model
Alternatif Solusinya: persiapan, pelaksanaan, dan
a. Keterbacaan Buku guru perlu terus penilaian pembelajaran.
ditingkatkan. c. Perlu dilakukan pelatihan guru mata
b. Perlu penyesuaian isi Buku guru pelajaran, agar pengembangan materi
dengan buku Pembelajaran dapat dilaksanakan
siswa/kurikulum untuk memenuhi tuntutan
c. Perlu adanya revisi/penyempurnaan isi kompetensi pada kurikulum.
buku guru d. Guru perlu pembekalan lagi
C. Pelatihan Guru terutama masalah penilaian yang
1. Kesesuaian Materi pelatihan dengan masih kurang banyak untuk
kebutuhan guru dalam proses memahaminya.
pembelajaran: e. Kegiatan pelatihan perlu dilakukan
a. Materi pelatihan masih terlalu kepada semua guru, termasuk guru
umum, karena hanya sepintas, PJOK dan PAI, sebelum
kurang waktu, sehingga guru pelaksanaan kurikulum di sekolah.
mengalami kesulitan dan belum f. Pelatihan perlu diadakan secara
dapat menjawab kebutuhan guru rutin dan didampingi oleh
b. Materi pelatihan kurang contoh pengawas setempat.
konkret tentang model persiapan
pembelajaran, model pelaksanaan 2. Kesesuaian Kompetensi instruktur
pembelajaran saintifik dan model dengan materi pelatihan:
pelaksanaan penilaian pembelajaran a. Instruktur ada yang belum
c. Kurangnya pelatihan guru Mata menguasai materi dan belum
pelajaran mampu memberi contoh secara
d. Guru memerlukan pembekalan lagi konkret.
terutama masalah penilaian yang b. Pertanyaan/kesulitan peserta
masih kurang dipahami. pelatihan belum semua terjawab
e. Belum dilaksanakan pelatihan dengan sempurna/lengkap.
kepada semua guru, termasuk guru c. Masih
PJOK/PAI, padahal kurikulum harus diperlukan pendampingan

5
untuk meningkatkan kualitas dan c. Jenis pelatihan guru perlu
pemerataan pelaksanaan dilengkapi sesuai dengan kebutuhan
kurikulum di daerah. lapangan, serta ditindaklanjuti
dengan pendampingan.
Alternatif Solusinya:
a. Perlu peningkatan kompetensi
instruktur dalam penguasaan materi D. Proses Pembelajaran
dan memberikan contoh konret di 1. Pemahaman Guru pada materi
lapangan. pelajaran yang ada di buku teks (buku
b. Pelatihan lebih banyak berbentuk siswa):
pemecahan masalah di lapangan a. Guru kekurangan sumber dalam
(Problem based learning). mengembangkan materi.
c. Pada implementasi kurikulum di
sekolah, masih diperlukan Alternatif Solusinya:
pendampingan, monitoring, dan a. Sangat diperlukan buku
evaluasi secara konsisten pada pendamping/suplemen/referens i bagi
semua daerah. guru untuk pengembangan materi
pelajaran.
3. Ketersediaan Alokasi waktu dengan
materi pelatihan: 2. Pemahaman Guru tentang cara
a. Waktu pelatihan bagi guru atau calon pencapaian kompetensi spiritual (KI-1)
instruktur sangat terbatas, terutama dan kompetensi sosial (KI-2) dalam
penilaian. pembelajaran: Guru kurang memahami
b. Jeda waktu antara pelatihan guru dan cara pencapaian kompetensi pada Aspek
calon instruktur terlalu singkat, KI-1 dan KI-2 tiap pembelajaran.
sehingga kesempatan untuk mengkaji a. Guru kurang memahami cara
materi lebih dalam dirasa kurang. penilaian dan pengelolaannya pada
c. Jenis pelatihan guru belum Aspek KI-1 dan KI-2 tiap
mencukupi kebutuhan di lapangan pembelajaran.
dan tidak ada pendampingan secara b. Guru masih kesulitan dalam
kontinu. menyiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Alternatif Solusinya: (RPP), karena tidak ada format
a. Pelatihan bagi calon instruktur dan RPP yang baku.
bagi guru kelas I dan IV diharapkan
berlanjut dengan waktu yang cukup. Alternatif Solusinya:
b. Jeda waktu pelatihan dengan waktu a. Guru perlu meningkatkan
kegiatan pembelajaran di kelas pemahaman tentang cara
jangan terlalu mendesak, sehingga pencapaian kompetensi pada Aspek
guru ada kesempatan untuk KI-1 dan KI-2 tiap pembelajaran
mendalami materi pelatihan. agar diperjelas, mana aspek yang
masuk pada tiap pembelajaran.
6
b. Guru perlu meningkatkan masih dilaksanakan secara
pemahaman tentang cara penilaian konvensional, karena kurangnya
dan pengelolaannya pada Aspek KI- dukungan sarana/sumber/media
1 dan KI-2 tiap pembelajaran. pembelajaran di sekolah.
c. Perlu adanya pembakuan format
RPP di tingkat sekolah/daerah Alternatif Solusinya:
untuk mempermudam tugas guru a. Alangkah baiknya ada pelatihan
dalam implementasi kurikulum. khusus bagi guru tentang
pembelajaran saintifik dan penilaian
penilaiannya.
b. Implementasi kurikulum
3. Pemahaman Guru tentang penggunaan diperlukan dukungan
pendekatan saintifik: sarana/sumber/media pembelajaran di
a. Penggunaan pendekatan sekolah.
saintifik belum paham, karena pada
saat pelatihan belum jelas. 5. Pelaksanaan pembelajaran remedial dan
b. Kurangnya contoh/model pengayaan:
pembelajaran dengan a. Pelaksanaan pembelajaran remedial
pendekatan saintifik. dan pangayaan belum dilaksanakan
c. Pembelajaran di kelas sering kali secara konsisten, karena belum
masih dilaksanakan secara memahami teknik pembelajaran
konvensional. remedial dan pengayaan.
b. Pada Buku Guru, belum ada Materi
Alternatif Solusinya: Remedial dan Pengayaan.
a. Masih diperlukan pemantapan c. Banyak kegiatan di luar pembelajaran
pemahaman (kegiatan lomba, kegiatan serimonial,
tentang pendekatan Saintifik. kegiatan daerah) di sekolah
dasarmenyita waktu efektif
b. Diperlukan model yang lebih valid
pembelajaran.
tentang penerapan pendekatan
saintifik.
Alternatif Solusinya:
c. Perlu penyadaran pada guru tentang
a. Alangkah baiknya ada pelatihan
makna pembelajaran dengan
khusus bagi guru tentang
pendekatan/model/metode secara
pembelajaran saintifik dan
bervariasi.
penilaiannya.
b. Pada buku guru perlu dicantumkan
4. Kesesuaian Prosedur pembelajaran
materi pembelajaran remidial dan
dengan pendekatan saintifik:
pengayaan.
a. Proses Belajar Mengajar dengan
c. Perlu adanya pengurangan waktu
pendekatan saintifik belum berjalan
pembelajaran, misalnya sampai
secara maksimal
lima pembelajaran saja, dan
b. Pembelajaran di kelas sering kali
pembelajaran yang ke enam
7
digunakan untuk pembelajaran berupa media pembelajaran, alat peraga,
remedial dan pengayaan. dan sistem jaringan yang belum dapat
diakses;
b. Permasalahan dan
Alternatif Solusi penerapan 1. Tidak ada laboratorium tempat
Kurikulum pada Jenjang SMP melakukan praktikum. Meskipun
dalam pembelajaran qur’an hadits
1. Masih kurangnya pengetahuan dan keberadaan laboratorium masih dapat
pemahaman guru tentang konsep digantikan dengan musholla atau
kurikulum 2013 dan kurikulum masjid, namun tetap dianggap sebagai
Pada umumnya disebabkan kurangnya sebuah kendala dalam implementasi
sosialisasi dari pihak berwajib misalnya kurikulum 2013 yang terkesan cukup
kementerian agama tingkat kabupaten modern. Akan menjadi sangat aneh
yang harus lebih intensif memberikan ketika tuntutannya modern sedangkan
pembekalan tentang barang baru yang fasilitas yang modern tidak tersedia;
akan masuk pasaran; 2. Sistem informasi dan komunikasi
yang belum memadai. Hal ini
2. Masih kurangnya kemampuan guru memang merupakan kondisi umum di
dalam mengelola proses belajar daerah terpencil yang harus diatasi
mengajar di kelas secara nasional bahkan secara global
menerapkan kurikulum baru akan menjadi untuk menyediakan jaringan gratis
hambatan untuk menguasai pengelolaan bagi dunia pendidikan. Akan tetapi
proses belajar mengajar secara matang. hal ini memang memiliki dampak
3. Buku-buku Teks dan buku-buku negatif yang sulit dikendalikan.
penunjang masih kurang lengkap
Buku-buku Teks dan buku-buku Alternatif Solusi
penunjang masih kurang lengkap lebih-
lebih kurikulum 2013 menekankan Adapun solusi yang dapat ditempuh
kemandirian siswa untuk belajar dengan antara lain; membangun kerjasama dengan
mengamati, menelaah, meneliti dan lain wali murid, komite madrasah dan stake
sebagainya terhadap benda, bahan-bahan holders sebagai bagian darI pengelolan humas
dokumen termasuk buku-buku fiksi sekolah untuk memberikan informasi kepada
maupun non fiksi; masyarakat bahwa sekolah mempunyai
4. Kondisi ruang kelas yang kurang kebutuhan vital yang belum dijangkau, guru-
nyaman guru memiliki kemauan yang kuat untuk
Kondisi ruang kelas yang kurang nyaman belajar dan kepala madrasah memiliki tekad
disebabkan keterbatasan kemamuan yang kuat untuk maju sehingga dapat
menyiapkan ruang belajar yang layak bagi menyisihkan anggaran untuk pengadaan
proses belajar mengajar PAIKEM; kebutuhan,
5. Kurangnya alat-alat bantu c. Permasalahan dan
pembelajaran Alternatif Solusi penerapan
Kurangnya alat-alat bantu pembelajaran Kurikulum pada Jenjang
8
SMA a. Secara umum, proses manajemen
berjalan lancar, tetapi masih
Pemahaman guru tentang konsep dan diperlukan penyempurnaan.
aplikasi ulangan tengah semester.
Secara umum pemahaman guru tentang Alternatif Solusinya:
konsep dan aplikasi ulangan tengah semester a. Perlu peningkatan manajemen sekolah.
sudah baik, karena sudah berlangsung secara
rutin. 2. Penetapan peminatan peserta didik:
a. Sekolah Dasar belum melaksanakan
Alternatif Solusinya: menetapan peminatan peserta didik.
Perlu peningkatan pemahaman guru tentang b. Yang dilaksanakan sekolah adalah
konsep dan aplikasi ulangan tengah semester penetapan anak yang memiliki
sesuai dengan kurikulum. kompetensi tertentu untuk dilibatkan
Pemahaman guru tentang konsep dan pada kegiatan- kegiatan di tingkat
aplikasi ulangan akhir semester sekolah, kecamatan, kabupaten,
Untuk pengerjakan buku rapor, aplikasi provinsi, atau nasional.
penilaian belum diseragamkan dan c. Sekolah memfasilitasi bagi anak-anak
menggunakan aplikasi yang masih sulit yang memiliki kemampuan tertentu
dipahami oleh guru, sehingga proses untuk kegiatan-kegiatan perlombaan
pembagian rapor kadang-kadang tidak dapat sesuai dengan kemampuan sekolah.
tepat waktu
d. Kegiatan/perlombaan peserta didik
Alternatif Solusinya: dibebankan pada sekolah, kurang
Untuk pengerjakan buku rapor, aplikasi mendapat perhatian/apresiasi dari
penilaian perlu ada keseragaman dan tingkat kecamatan/kabupaten.
menggunakan aplikasi yang mudah dipahami
oleh guru. Alternatif Solusinya:
Pemahaman guru tentang Konsep dan a. Perlu adanya peminatan peserta
aplikasi ujian tingkat kompetensi: didik di tingkat sekolah yang
a. Pemahaman guru tentang konsep ujian didukung oleh guru konseling.
tingkat kompetensi masih kurang. b. Perlu adanya lembaga
b. Ujian tingkat kompetensi belum pernah pengembangan peminatan peserta
dilaksanakan, karena belum dipahami oleh didik di tingkat
guru/sekolah. kecamatan/kabupaten.
Alternatif Solusinya: c. Perlu adanya anggaran yang
a. Perlu sosialisasi tentang konsep dan mencukupi di tingkat sekolah
prosedur ujian tingkat kompetensi. untuk pengembangan
peminatan peserta didik.
A. Manajemen d. Perlu dukungan dana dan apresiasi
1. Kesesuaian Jadwal pelajaran dengan yang layak dari pemerintah daerah
struktur kurikulum (Mata pelajaran terhadap peminatan peserta didik
dan beban belajar): untuk dalam rangka pengembangan
9
kompetensi peserta didik.
Alternatif Solusinya:
3. Penempatan guru yang Mapelnya a. Perlu pendataan yang akurat tentang
tidak tercantum dalam struktur kebutuhan guru di sekolah dasar.
Kurikulum: b. Perlu pengadaan guru bagi sekolah
a. Sebagian besar sekolah dasar tidak yang kekurangan guru.
memiliki masalah penempatan guru c. Perlu peningkatan kompetensi pada
yang Mapelnya tidak tercantum guru sekolah dasar
dalam struktur kurikulum, karena di d. Sekolah Dasar sangat
sekolah dasar menggunakan model memerlukan tenaga staf tata
guru kelas. usaha/administrasi/
b. Sebagian besar sekolah dasar malah perpustakaan/tenaga pendamping
kekurangan guru Pegawai Negeri khusus.
Sipil, yang selama ini dicukupi oleh
guru tidak tetap/guru

Alternatif Solusinya:
a. Perlu adanya guru mata 5. Kesesuaian Jumlah kelas dengan
pelajaran/guru pendamping khusus. rombongan belajar:
Perlu pengadaan guru bagi sekolah yang a. Rombel siswa jadi beban karena
kekurangan guru. kebaradaan siswa di suatu daerah
4. Kesesuaian jumlah dan beban tugas tidak sama.
mengajar guru: b. Di beberapa sekolah dasar, Jumlah
a. Di sekolah dasar menggunakan model siswa dalam kelas masih terlalu
guru kelas, sehingga kesesuaian banyak (kelas I =
jumlah dan beban mengajar guru tidak 33 anak) dan kelas IV = 34 anak), tetapi di
ada masalah. beberapa sekola dasar lain jumlah
b. Banyak sekolah dasar yang siswa sangat minim.
kekurangan guru, karena saat ini tidak
ada formasi pengadaan guru sekolah Alternatif Solusinya:
dasar. a. Perlu pendataan yang akurat
c. Di Beberapa sekolah terdapat masalah tentang kebutuhan guru di sekolah
keresahan beban tugas mengajar guru, dasar.
karena adanya persyaratan tertentu b. Perlu pendataan yang akurat
terhadap tunjangan sertifikasi tentang tentang jumlah kelas dan
jumlah anak pada setiap rombel rombongan belajar.
belajar.
d. Tugas guru lebih banyak dibebani 6. Kesesuaian Jumlah penerimaan buku
tugas non mengajar, karena di sekolah dengan jumlah siswa:
dasar tidak memiliki staf tata a. Pemerintah belum droping buku
usaha/administrasi. siswa/buku guru secara langsung

10
ke sekolah dengan regulasi tentang Kurikulum
b. Sebagian besar sekolah dasar 2013, karena sering berubah-ubah
jumlah buku tidak sesuai dengan (tidak konsisten).
jumlah siswa, ada beberapa sekolah c. Pemerintah terkesan setengah hati
yang menggunakan satu buku untuk dalam implementasi kurikulum 2013,
dua siswa. sehingga, siswa, guru, kepala sekolah,
c. Buku yang digunakan siswa bersifat dan orang tua merasa kebingungan.
pinjaman dari sekolah, bukan milik
siswa secara individu. Alternatif Solusinya:
a. Agar pemerintah lebih
Alternatif Solusinya: memperhatikan kebutuhan
a. Pemerintah perlu melakukan sekolah dengan melengkapi
droping buku siswa/buku guru dan fasilitas/sarana/media/alat
memastikan setiap siswa dan guru peraga/buku siswa/buku
menerima satu buku. guru/buku pelengkap/buku
b. Perlu dipastikan bahwa setiap anak referensi dalam pelaksanaan
memiliki satu buku siswa. pembelajaran sesuai dengan
kurikulum 2013.
c. Setiap siswa perlu memiliki buku
secara individu, bukan pinjaman b. Pemerintah harus konsisten dengan
sekolah. regulasi yang ditetapkan, sehingga
tidak menimbulkan kebingungan
7. Ketepatan Waktu penerimaan buku pelaksana di lapangan.
dengan kebutuhan: c. Pemerintah perlu meningkatkan
a. Penerbitan dan penerimaan buku keyakinan tentang implementasi
siswa, buku guru sering tidak sesuai kurikulum 2013 dengan
dengan waktu pemesanan, sering meningkatkan dan memantapkan
terlambat. sosialisasi kepada guru, sekolah, dan
orang tua siswa.
Alternatif Solusinya:
B. Layanan Kesiswaan
Buku sebaiknya dibagikan di awal
1. Pelaksanaan layanan bantuan
semester/awal tahun pelajaran Dukungan
kesulitan belajar dan pengayaan:
fasilitas dalam pelaksanaan pembelajaran:
Layanan kesiswaan berjalan baik, tetapi masih
a Sampai saat ini belum ada
perlu penyempurnaan
dukungan fasilitas/sarana/media/alat
a. Layanan kesiswaan di jenjang
peraga/buku siswa/buku
Sekolah Dasar belum maksimal
guru/buku pelengkap/buku referensi
karena guru kelas yang belum
dalam pelaksanaan
menguasai ilmu layanan kesiswaan.
pembelajaran sesuai dengan
kurikulum 2013.
Alternatif Solusinya:
b. Sekolah semakin kurang percaya
a. Diperlukan penyempurnaan sistem
11
layanan bantuan kesulitan belajar dan b. Di sekolah Dasar belum memiliki
pengayaan. tenaga khusus layanan bantuan
b. Dibutuhkan guru khusus untuk anak peminatan studi.
yang berkebutuhan khusus.
Alternatif Solusinya:
2. Pelaksanaan layanan konsultasi dengan a. Perlu direncanakan kegiatan layanan
orangtua dan siswa: bantuan peminatan studi secara
a. Sekolah telah membuka kesempatan berkelanjutan
layanan konsultasi dengan orang tua b. Diperlukan layanan bantuan
siswa, tetapi masih peminatan studi secara dini pada
jarang yang siswa, sehingga dapat dideteksi secara
memanfaatkannya. dini kompetensi yang dimiliki siswa
b. Kurangnya tanggapan orang tua/wali dalam rangka pemngembangan
siswa tentang belajar di rumah, dirinya.
terutama di daerah- daerah pinggiran. c. Perlu adanya tenaga khusus layanan
bantuan peminatan studi di tingkat
sekolah dasar.

Alternatif Solusinya: 4. Pelaksanaan layanan bantuan


a. Perlunya direncanakan komunikasi peminatan ekstrakurikuler:
secara periodik antara sekolah dan a. Pelaksanaan layanan bantuan
orang tua siswa untuk memantau peminatan ekstrakurikuler di sekolah
perkembangan belajar siswa. dasar secara umum telah berjalan
b. Perlu peningkatan perhatian orang dengan baik, sesuai dengan
tua siswa tentang kegiatan anaknya, kemampuan sekolah.
baik yang berhubungan dengan b. Kendala yang dihadapi sekolah
sekolah maupun kegiatan lain di adalah kurangnya sarana pendukung
luar sekolah/lingkungannya. kegiatan dan kurangnya Sumber Daya
Manusia yang diperlukan untuk
3. Pelaksanaan layanan bantuan mendukung kegiatan.
peminatan studi:
a. Di sekolah dasar belum dilakukan Alternatif Solusinya:
layanan bantuan peminatan studi a. Perlu peningkatan pelaksanaan
secara berkelanjutan. Layanan bantuan layanan bantuan peminatan
peminatan studi biasanya dilakukan ekstrakurikuler, baik secara kualitas
pada akhir studi di sekolah dasar, yaitu maupun secara kuantitas. Diperlukan
pada saat kelas VI menjelang peningkatan kelengkapan sarana
kelulusan untuk menentukan sekolah pendukung kegiatan dan penyiapan
lanjutan tingkat pertama yang akan Sumber Daya Manusia sesuai dengan
ditempuh. kebutuhan peminatan ekstrskurikuler.
12
khusus untuk administrasi siswa.
5. Pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling:
a. Pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah
dasar dilakukan oleh guru kelas
sesuai dengan kemampuannya.
b. Di sekolah dasar belum memiliki
tenaga khusus bimbingan dan
konseling.

Alternatif Solusinya:
a. Perlu dikembangkan sistem layanan
bimbingan dan konseling di tingkat
sekolah dasar.
b. Sekolah dasar sangat memerlukan
guru khusus anak berkebutuhan
khusus atau guru diberi pelatihan
khusus untuk penanganan anak
berkebutuhan khusus.

6. Pelaksanaan layanan administrasi


DAFTAR PUSTAKA
kesiswaan (seperti data siswa, data
perkembangan kesehatan, data Budi, B,S. 2014. Skripsi-Strategi Guru dalam
prestasi, dan data minat): menghadapi Kurikulum 2013 di
a. Layanan bimbingan secara rutin
SMA Negeri 2 Surakarta. Surakarta:
dilaksanakan, namun kurang
teradminsitrasi dengan tertib. Uni- versitas Sebelas Maret.
b. Pelaksanaan layanan administrasi Kasim, Musliar. (2013). “Implementasi
kesiswaan (seperti data siswa, Kurikulum 2013 Menuju Generasi
data perkembangan kesehatan, data
prestasi, dan data minat) dilakukan Emas Indonesia 2045”. Makalah
oleh guru kelas sesuai disajikan dalam Seminar Nasional
dengan kemampuannya. Pendidikan di Universitas Sebelas
Maret Surakarta, 22 Maret 2013.
Alternatif Solusinya:
Sajidan. (2013). “Pembelajaran Berbasis
a. Pemerintah hendaknya menyediakan
buku administrasi dan kelengkapan Kreativitas sebagai Tren
lainnya terkait dengan Implementasi Kurikulum 2013 dalam
keadministrasian kesiswaan.
Rangka Mewujudkan Generasi
b. Perlu disediakan sarana dan tenaga Indonesia Emas 2045”. Makalah
13
disajikan dalam Seminar Nasional
Pendidikan di Universitas Sebelas
Maret Surakarta, 22 Maret 2013.
Permendikbud RI No. 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses
Permendikbud RI N0. 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian.
Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

14

Anda mungkin juga menyukai