Dijalan yang sama,- tak jauh dari mobil Hendra sedang meluncur,- di bawah
jembatan penyeberangan,- tampak Bandi menatap tingginya anak tangga
jembatan penyeberangan. Narti yang faham akan apa yang dipikirkan Bandi,
angkat suara,
NARTI
Sudahlah mas, nggak usah dipikir lagi. Kita naik saja, yang
penting kan selamat.
BANDI
Selamat sih selamat, tapi asam uratku ini yang nggak
selamat. Malah kumat !!
TARJI
Ah, bapak ini,- kalau kaki bapak kumat dan sakit, kita kan
bisa berhenti dulu.
NARTI
Lha, itu pak,- Tarji saja tahu jalan keluarnya. Kita ini kan
pendatang,- tamu,- jangan suka langgar peraturan yang
punya rumah..
BANDI
Ah, kamu kalau bicara begitu kayak penggede yang bisanya
cuma ngomong saja,- teori thok !! Tapi prakteknya nol
besar.
BANDI
Aduh, bawaannya banyak begini pakai naik tangga segala.
Tingginya itu, lho yang ndak tahan. Repot, ah !!
11
BANDI
Ah,- nyeberang lewat situ saja,- jalan biasa. Yang penting
kan tola-tole dulu.
Agak terlambat,- pada saat yang nyaris bersamaan, Bandi, Narsih dan Tarji
sudah mulai melangkah untuk menyeberang,
Bandi, Narti dan Tarji yang tidak mendengar atau tidak menduga bahwa bunyi
peluit yang ditiup Suwardi itu ditujukan pada mereka, malah mulai bergerak
untuk menyeberang.
CUT TO
HENDRA
Ha.... ha.... ha.... ya, kita atur saja bagaimana baiknya,
CUT TO
12. EXT. JLN PROTOKOL DKT JMBT, PENYEBERANGAN :: DLM MOBIL - pagi
HENDRA, SHINTA
Hendra yang sedang bicara melalui HP-nya tampak kurang menyimak medan
didepannya dimana Bandi, Narti dan Tarji tenga menyeberang, terus bicara
melalui HP-nya.
12
HENDRA
Ya, sesuai perjanjian kita sebelumnya .....
SHINTA
Awas, mas !! Aaaah.... !!
Pandangan Hendra menangkap sosok Bandi, Narti dan Tarji yang ketakutan
ditengah jalan. Cepat ia menginjak rem.
CUT TO
Bandi, Narti dan Tarji nyaris tertabrak. Bertiga mereka jatuh terkulai,- terduduk
lemas di jalanan karena terkejut.
Polantas Suwardi mendatangi dan membantu Bandi, Narti dan Tarji kembali ke
tepi jalan seraya mengucap,
SUWARDI
Bapak ini bagaimana, sih ?! Itu kan ada jembatan
penyeberangan.
SUWARDI
Jembatan penyeberangan itu dibangun bukan buat bikin
supaya Jakarta kelihatan modern atau buat pajangan, pak.
BANDI
Ya.... mestinya saya lewat situ, pak. Tapi bawa boyongan
kayak begini dan pas asam urat dengkul saya kumat,-
naiknya kan lama. Pegel lagi.
13
SUWARDI
Bapak pilih mana, naiknya lama dan pegel atau ketabrak
mobil ?
Bandi tak sempat menanggapi pertanyaan karena Shinta yang sudah keluar dari
mobil menghampiri Bandi, Narti dan Tarji yang sudah dibantu ketepi jalan oleh
Suwardi.
SHINTA
Aduh... maaf ... nggak apa-apa kan mas.... mbak .... dik ....
SUWARDI
Tuh, bapak ini masih untung ....
BANDI
Pak Polisi ini bagaimana sih ?! Orang sudah mau ketabrak
dan jatuh lemas begini koq masih dibilang untung. Apes !!
Suiwardi menjelaskan,
SUWARDI
Maksud saya,- ibu yang mengendarai mobil ini masih mau
minta maaf, padahal bapak sudah jelas salah, menyeberang
jalan tidak pada tempatnya,- begitu kan, bu ?
SHINTA
Ya, begitulah kira-kira..... tapi..... maksud saya .... anu ....
yang menyetir mobil tadi bukan saya.....
SUWARDI
Bukan ibu yang nyetir tapi ibu minta maaf ?!
SHINTA
Ya, saya minta maaf karena suami saya tadi mengemudikan
mobil sambil bicara di hand phone-nya.
14. EXT. JLN PROTOKOL DKT JMBT, PENYEBERANGAN :: DLM MOBIL - pagi
HENDRA
14
Hendra buru-buru mengakhiri pembicaraan telepon nya,
HENDRA
Eh, sori .... nanti aku telepon lagi .... ya, aku ada urusan
sama polisi.... oke.
CUT TO
BANDI
Sudah, ibu ikut bapak polisi itu saja .... kasihan suaminya
nanti ndak ada temannya.
SHANTI
Oh, ya ... ya .... sekali lagi maaf, ya.
BANDI
Yuk, kita buru-buru naik jembatan sana daripada kita urusan
sama polisi itu lagi.
CUT TO
16. EXT. JLN PROTOKOL DKT JMBT, PENYEBERANGAN :: DLM MOBIL - pagi
HENDRA, SUWARDI
SUWARDI
Selamat pagi.
15
Hendra keluar dari dalam mobilnya sambil membalas salam Suwardi,
HENDRA
Selamat pagi, pak.
Suwardi menjelaskan,
SUWARDI
Maaf, walaupun saya tak melihat sendiri, tapi menurut istri
anda, anda sedang bicara di HP ketika hampir terjadi
kecelakaan tadi. Betul begitu ?
HENDRA
Yang penting, kecelakaan itu tidak terdjadi, kan pak.
SUWARDI
Itu bukan jawaban bung. Sebaliknya kalau kecelakaan itu
sampai terjadi, bagaimana ?!
SUWARDI
Bagini, mengemudi sambil menelepon memang belum
merupakan larangan berdasarkan peraturan atau undang-
undang,- masih merupakan himbauan. Jadi pada
kesempatan ini saya menghimbau agar anda tidak
menggunakan HP anda disaat mengemudi.
CUT TO
CUT TO
16
18. EXT. SEBUAH JALAN : PERTIGAAN – pagi
MARLAN, PRAPTI, NINGSIH KISMANTO
Pertigaan jalan yang padat dengan lalu lintas ini merupakan pertigaan yang tidak
dilengjkapi dengan trafic light.
Hal inilah yang membuat beberapa petugas Polisi Lalu-lintas sibuk mengatur lalu
lalangnya lalu lintas yang mulai semerawut,
Tak seberapa jauh dari pertigaan ini,- tampak MARLAN [35 th.] menggonceng
istrinya,- PRAPTI [32 th.] dan analnya,- NINGSIH [ 12 TH.],- berseragam SMP
dan tak memakai helm.
KISMANTO
Selamat, pagii,
MARLAN
Selamat pagi, pak.
KISMANTO
Bapak tahu kesdalahan bapak ?
Polos Marlan menukas seraya menyodorkan STNK dan SIM yang baru ia
keluarkan dari dompetnya,
MARLAN
Kesalahan apa ? Ini SIM dan STNK saya.
Kismanto menjelaskan,
KISMANTO
SIM dan STNK bapak mungkin tidak bermasalah.....
Cepat Marlan menukas,
MARLAN
Kalau SIM dan STNK saya tidak bermasalah kenapa saya
diberhentikan ?
17
Bijak namun tegas Kismanto menjelaskan,
KISMANTO
Pertama karena mengendarai sepeda motor bertiga kedua,
- yang digonceng tidak mengenakan helm.
MARLAN
Aduh, pak,- saya inui kan pegawai negeri. Kalau anak saya
naik kendaraan umum, mana cukup gaji saya buat hidup,
pak.
KISMANTO
Soal itu saya ikut prihatin, pak. Tapi soal peraturan tetap
peraturan pak.
MARLAN
Maksud bapak saya kena tilang, begitu ?
KISMANTO
Untuk kali ini tidak. Tapi tolong kesalahan ini jangan diulang
lagi. Sekarang bapak antarkan anak bapak kesekelolah dulu
lalu jemput istri bapak disini.
PRAPTI
Maksud bapak, saya di sandera di sini ?!
KISMANTO
Jangan pakai bahasa kasar begitu, bu. Bukan di sandera,-
ibu saya minta tunggu disini dulu supaya tidak diberhentikan
polisi lagi di perempatan jalan sana.
PRAPTI
Ya, mas,- antar Ningsih saja dulu, biar saya tunggu disini.
CUT TO
18
14. EXT. PERLINTASAN KERETA API – pagi
Catatan : Gambar ini akan dilengkapi dengan narasi yang terkait dengan tata
tertib angkutan umum.
CUT TO
Diantara kendaraan yang berlalulalang ini tampak mobil Mulyono yang berusaha
menerobos keramaian.
CUT TO
TRIHADI
Masuk tol saja, pak ?
MULYONO
Buat apa masuk tol ?! Tambah macet !!
Trihadi menjelaskan,
TRIHADI
Didepan sudah masuk jalur three in one, pak.
19
MULYONO
Kalau ditahan, bilang saja saya lurah, mau rapat sama
bapak gubernur.
CUT TO
RIDWAN <V.O.>
Mobil B. 1209 FR, warna hitam berpenumpang dua orang
memasuki kawasan 3 In 1
SISWANTO
Dicopy.
TRIHADI
Wah, kena kita, pak.
MULYONO
Nggak perlu takut !! Bilang saja seperti yang saya bilang
tadi,- mau rapat sama gubernur.
SISWANTO
Selamat pagi, pak.
20