Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Industri Pembubutan Bertingkat Di Laboratorium Politeknik Gorontalo
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Industri Pembubutan Bertingkat Di Laboratorium Politeknik Gorontalo
Disusun oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang disusun oleh :
Nama : Erik Yanto Sahidani
NIS : 00445510015
Program Studi Keahlian :
Kompetensi Keahlian :
Dengan Judul :
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI
PEMBUBUTAN BERTINGKAT DI POLITEKNIK GORONTALO
Telah disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
PembimbingPerusahaan/Instansi Pembimbing Sekolah
Mengetahui,
Kepala Sekolah Ka. Program Pemesinan
SMK Negeri 1 Marisa Komp. Keahlian Teknik Pemesinan
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Erik Yanto Sahidani
Nisn : 00445510015
Kompotensi Keahlian :
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Pemesinan
iii
Motto Dan Persembahan
Motto
Dan memintalah pertolongan Pada Allah dengan sabar dan sholat.
Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi
orang-orang yang khusus.
(QS. Al-Baqarah:45)
Janganlah engkau menyerah sebelum berjuang, sesungguhnya sesudah ada kesulitan pasti ada
kemudahan
Persembahan
Dalam setiap sujud yang panjang, kubersimpuh di bumi-mu dengan mengagungkan asma-Mu,
kusadari tiada keberhasilan abadi tanpa ridho-Mu dan ridho orang tua. Melalui goresan pena
dalam karya ini, kupersembahkan sebagai darma baktiku kepada ayahku tercinta dan bundaku
tersayang yang selalu sabar membimbingku, berdoa demi keselamatan dan keberhasilan studiku.
Penuh cinta buat kakakku yang
telah memberikan dukungan dan motivasi kepadaku.
SMK NEGERI 1 MARISA
TEMPATKU MENIMBA ILMU
POHUWATO
2022
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt, karena atas izin dan ridho-Nyalah
penulis beroleh kekuatan lahir dan batin dalam menyelesaikan laporan berjudul “ Industri
Pembubutan Bertingkat”
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti ujian pada Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang merupakan kewajiban bagi setiap siswa setelah melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan.
Dalam bimbingan laporan ini penulis banyak mengalami berbagai hambatan. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, terutama pembimbing Sekolah serta kemauan dan
kerja keras dibarengi doa dan kesbaran maka terwujudlah laporan ini sebagaimana mestinya.
Untuk itu dengan rasa bangga dan penuh rasa kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat.
1. Kamal A. Saleh, S.pd.M.pd. Selaku kepala SMK Negeri 1 Marisa
2. Ibu Ir. Ha. Henditis S. Saleh, M.si Selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Kota
Gorontalo
3. Ibu Ha. Lisna K. Abdul Selaku pembimbing lapangan Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil
Kota Gorontalo
4. Bapak I Nyoman Master, S.ST Ketua Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Marisa
5. Lilis Y. Panjaitan S,ST Selaku pembimbing Sekolah
6. Seluruh pegawai dan staf Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Kota Gorontalo
7. Seluruh guru dan staf tata usaha SMK Negeri 1 Marisa
8. Seluruh keluargaku yang telah membantu dan banyak mencurahkan kasih saying serta perhatian
demi kesuksesanku.
9. Teman-teman PKL yang selalu menemaniku dalam suka maupun duka di Dinas Pekerjaan
Umum dan Kimpraswil Kota Gorontalo
10. Teman-teman kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan yang telah memberikan dukungan dan
motivasi.
Akhirnya semoga bantuan dan bimbingan serta petunjuk yang telah diberikan
oleh berbagai pihak akan beroleh imbalan yang setimpal dari Yang Maha Besar Illahi,
dan semoga Allah swt senantiasa melimpahkan rahmat dan taufik serta hidayah-Nya
kepada kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin
Marisa, 2022
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... ii
HALAMAN PEMBIMBINGAN .............................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................................... 9
3.1 Kajian Teori ................................................................................................................... 9
3.2 Temuan Studi................................................................................................................. 9
BAB IV PENUTUP................................................................................................................... 9
4.1 KESIMPULAN ............................................................................................................. 9
4.2 SARAN ......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bertolak dari konsepsi dasar pemikiran bahwa keberadaan lembaga pendidikan
Politeknik sebagai wahana untuk menghasilkan tenaga-tenaga terampil yang tidak hanya
menguasai teori dalam bidang Keteknikan maka sebagai seorang siswa Teknik Pemesinan perlu
melalui suatu tahapan pendidikan yang mampu menjadi pembanding antara teori yang
didapatkan di bangku pendidikan dan kenyataan yang terjadi dilapangan. Sebab persaingan dunia
kerja yang semakin ketat menyebabkan hanya tenaga–tenaga terampil yang akan terpakai.
Mengingat betapa pentingnya arti Praktek Kerja Lapangan bagi siswa, maka penulis
memutuskan untuk memilih Industri Pembubutan Bertingkat di Laboratorium POLITEKNIK
Gorontalo sebagai tempat Praktek.
Dalam industri ini penulis lebih memfokuskan pada Pembubutan Bertingkat. Adapun
alasan penulis mengangkat masalah Pembubutan Bertingkat sebagai tinjauan khusus adalah
karena mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk
benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar.Di bidang industri,
keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka perumusan
masalah dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
1. Apa Apa itu mesin bubut ?
2. Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?
3. Apa sajakah sumber yang terkait dengan pekerjaan perawatan mesin bubut?
4. Bagaimana langkah – langkah perawatan mesin bubut
5. Bagaimana sistematika pelumasan eretan pada mesin bubut?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Dengan laporan ini Penulis Mempunyai banyak berbagai tujuan diantaranya:
1. Mengetahui pengertian mesin bubut
2. Mengetahui fungsi utama komponen mesin bubut
3. Mengetahui sumber yang terkait dengan pekerjaan perawatan mesin bubut
4. Mengetahui langkah – langkah perawatan mesin bubut.
5. Mengetahui sistematika pelumasan eretan pada mesin bubut
1
Dengan laporan ini Penulis Mempunyai banyak berbagai manfaat diantaranya:
1. Meningkatkan, memperluas, memantapkan keterampilan yang membentuk
kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
studi yang dipilihnya.
2. Menumbuhkan dan memantapkan sikap Profesional yang diperlukan siswa
untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan kemampuan.
3. Memberi kesempatan pada siswa guna memasyarakatkan diri pada suasana
lingkungan kerja yang sebenarnya, baik pekerja maupun pekerja sendiri, terutama
yang berkenaan dengan disiplin dan kejujuran dalam bekerja.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut adalah mesin yang mempunyai gerakan utama berputar dan berfungsi
sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan kerja yang berputar pada mesin
bubut itu juga dan juga disayat dengan bantuan pahat bubut.
Gambar 1.1
Adapun pokok kerja mesin bubut adalah benda kerja yang akan di bubut itu adalah keadaan
berputar. Sedangakan paha bergerak mendatar atau melintang secara perlahan – lahan yang
digerkan dengan tangan maupun otomatis. Benda kerja tersebut dipasang pada cekam yang
terdapat pada kepala tetap. Kepala tetap ini terpaang pada poros utam mesin bubut.
Perputaran mesin bubut ini berasal dari sebuah motor, motor tersebut dihubungkan dengan
ke kepala poros utama dengan sebuah atau beberapa buahpun. Oleh karenanya apabila motor
bergerak secara otomatis porospun ikut berputarkarena adanya roda gilas yang
menghubungkan sehingga benda kerja ikut berputar.
Mesin bubut sendiri mempunyai bentuk dan ukuran berbeda. Namun dasar kerjanya tetap
sama. Ukuran mesin ditentukan oleh panjang dan tingginya mesin tersebut, misalnya mesin
bubut yang berukuran panjang dan tingginya 40 dan 75 berarti kemampuan mesin tersebut
hanya terhadap benda kerja yang mempunyai panang 40 dalam sekali penyayatan ke arah
memanjang 75 ke asarh melintang.
2.2 Macam – macam Mesin Bubut
1. Mesin Bubut Sedang
Kontruksi lenih cermat dan dilengkapi dengan gabungan peralatan khusus. Oleh karena
itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih variasinya dan juga lebih
3
teliti. Fungsi utuamanya untuk menghasilkan perkakas-perkakas secara produksi. Mesin
inipun dibagi atas model bangku dan rantai.
2. Mesin Bubut Standar
Mesin Bubut ini lebih berat daya kudanya lebih di banding dengan yang dapat dikerjakan
mesin bubut ringan dan mesin bubut sedang. Mesin merupakan standar dalam pembuatan
mesin-mesin bubut pada umumnya.
4
berbatang ulir segi empat. Jadi disini sumbu kepala lepas sebagai mur. Jika ingin
membubut ulir, selanjutnya kedudukan kepala lepas dapat digeser sesuai dengan
keutuhan melalui alat mesin ini, kemudian dengan perlengkapan pengunci agar tidak
bergeser.
3) Alas kaki Mesin
Alas kaki mesin atau disebut juga Bet Mesin. Alat ni berfungsi sebagai landasan alat-
alatmesin bubut lainnya. Menurut bentuknya las mesin dibagi atas :
a. Alas Eropa
b. Alas Amerika
c. Alas Schaere
4) Suport (Eretan)
Support berfungsi untuk menggerakan atau menhantarkan pahat, suport bergerak melalui
bidang mesin dengan perantara roda poros pembawa oleh sumbu trasportir dan batang
bergigi yang dipasang pada bet mesin. Suport dari eretan atas, eretan lintang dan eretan
memanjang. Eretan adalah sebagai pendukung seluruh suport yang bergerak kekiri
maupun kekanan. Suport dapat digerkan dengan manual ataupun otomatis
2.4 Perlengkapan Mesin Bubut
Perlengkapan mesin bubut terdiri dari :
1. Pembawah
Alat untuk pemegan pekerjaan untuk membubut antara dua center. Ada dua macam
alat pembawa yaitu, lurus dan berakar lift.
2. Kaca Mata Jalan
Kaca mata jalan ini bila digunakan dipasang pada posisi suport, jadi selalu menurut
suport belakang pahtnya yang saling memoton, kacamata jalan ini gunanya untuk
menjangkau benda kerja yang panjang dengan diameter kecil. Agar tidak melenting
ketika dibubut, kacamata jalan dipasang sudut melintang.
3. Kaca Mata Tetap
Kacamata tetap ini dikalim pada mesin bubut dan mendukung benda kerja dengan
bantuan 3, masing-masing membentuk sudut 120 derajat.
5
4. Senter
Fungsinya untuk mendukung benda kerja yang dipasang di ragum mesin bubut
(terutama benda kerja yang panjang) agar tidak goyang, senter mendukung dalam
pembuatan ulir. Center sendiri terbagi atas :
a Senter Penuh
b. Senter Separuh
c. Senter Segi Empat
d. Senter dalam keduduka peluru
e. Senter Ujung Kecil
f. Senter Ujung Rata
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Berdirinya POLITEKNIK Gorontalo
Politeknik Gorontalo atau yang lebih dikenal dengan singkatan POLIGON merupakan
perguruan tinggi vokasi yang didirikan atas inisiatif Pemerintah Provinsi Gorontalo yang
didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia. Kemudian dilakukan tindakan lanjut yang berupa pembangunan di
bawah komando Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia Gorontalo. Melalui
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Politeknik Gorontalo, yang berisi mengenai
pemindahan penanggung jawab Politeknik Gorontalo yang awalnya berada di bawah
naungan Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia Gorontalo dialihkan secara
langsung kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo. Setelah diambil alih oleh Pemerintah
Provinsi Gorontalo, status institusi pendidikan tinggi vokasi yang berfokus pada bidang
teknologi informasi dan teknologi pertanian tersebut, secara resmi berubah menjadi UPT
(Unsur Pelaksana Teknis) dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Gorontalo.
Tidak lama kemudian, tepatnya pada tahun 2008 Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 79/D/O/2008tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program-Program Studi dan
Pendirian Politeknik Gorontalo pada tanggal 22 Mei 2008, Peraturan Daerah Provinsi
Gorontalo Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pendidikan Berbasis Kawasan. Peraturan Daerah
Provinsi Gorontalo Nomor 9 Tahun 2008 tentang Politeknik Gorontalo. Melalui Surat
Keputusan tersebut, akhirnya Politeknik Gorontalo resmi berdiri menjadi salah satu
perguruan tinggi vokasi yang diakui dan terdaftar di lingkungan Kementerian Pendidikan
Nasional Republik Indonesia.
3.2 Struktur Organisasi Laboratorium POLITEKNIK Gorontalo
PIMPINAN
7
hal yng dilakukan untuk tetap menjaga keselamatan diri kita, salah satunya mentaati peratura
SOP yang berlaku dengan alat keselamatan kerja, hal seperti ini memang sepele tapi jika
dilalaikan akan berakibat fatal dan bisa mengalami kecelakaan kerja, maka dari itu kami
baru mengerti betapa pentingnya keselamatan kerja bagi semua yang bekerja, kami diajarkan
supaya menggunakan alat keselamatan kerja, karena itu semua juga demi keselamatan kita
sendiri.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil Penyusunan Praktek Kerja Industri penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Mesin bubut adalah suatu alat untukmengerjakan logam dengan gerakan utama
memutar.
2. Telah banyak Industri menggunkan mesin bubut sebagai mesin utama.
3. Mesin Bubut adalah mesin yang mebuat spare pat pada otomotif.
4. Dimesin bubut, pahat paling utama
4.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/62098732/Makalah-an-Perawatan-Mesin-BUbut
http://yakinmajusentosabdg.blogspot.com/2011/09/turning-and-milling
machine.html
http://eko-m228.blogspot.com/2011/01/bagian-bagian-utama-mesin-bubut.html
10