Anda di halaman 1dari 24

Tugas dan Fungsi

P2 K3
P2 K3
„ Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah Suatu Badan yang dibentuk di suatu
perusahaan untuk membantu melaksanakan dan
menangani usaha – usaha Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang keanggotaannya terdiri
dari unsur pengusaha dan tenaga kerja.
Tugas Pokok P2 K3 :

„ Memberikan saran dan pertimbangan baik


diminta maupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus perusahaan mengenai masalah K3.
Fungsi :

a. Menghimpun dan mengolah data K3.


b. Membantu menunjukan dan menjelaskan
kepada setiap Tenaga Kerja :
1. Faktor bahaya ditempat kerja.
2.Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan
produktifitas kerja
3. APD bagi tenaga kerja.
4. Sikap kerja yang benar dan aman.
c. Membantu pengusaha dan pengurus :
1. Mengevaluasi cara kerja.
2. Menentukan tindakan koreksi dgn alternatif
terbaik.
3. Mengembangkan sistem pengendalian
bahaya terhadap K3.
4. Mengevaluasi penyebab timbulnya
kecelakaan kerja.
5. Mengembangkan penyuluhan dibidang K3.
Persyaratan Pembentukan P2K3
1. Tempat kerja yg mempekerjakan 50 TK.

2. Tempat kerja yg mempekerjakan < 50 TK


dengan tingkat bahaya besar.
Prosedur Pembentukan P2K3
Syarat keanggotaan :
1. Terdiri dari unsur pengusaha dan TK.
2. Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3.
3. Ketua P2K3 adalah Pimpinan Perusahaan
4. Jumlah dan susunan P2K3 adalah
a. TK 100 org / Lebih minimal jumlah anggota
12 org, 6 wakil pengusaha, 6 wakil pekerja.
b. TK 50 – 100 org, jumlah anggotanya minimal
6 org, 3 wakil pengusaha, 3 wakil pekerja.
c. TK < 50 org dgn tingkat resiko tinggi sesuai
butir b.
Langkah Pembentukan
A. Tahap persiapan.
1. Perusahaan.
a. Kebijakan K3 ( safety and health policy )
b. Kebijakan ttg K3 harus tertulis.
c. Inventarisasi calon ahli K3.
d. Konsultasi ke Kantor Disnaker setempat.
2. Pemerintah Daerah

a. Inventarisasi Perusahaan.

b. Pengarahan kepada perusahaan.


B. Tahap Pelaksanaan.
1. Perusahaan.
a. Membentuk P2K3 ( menyusun calon
anggota )
b. Melaporkan ke Disnaker setempat.
( mengajukan permohonan tertulis untuk
mendapatkan pengesahan ).
2. Pemerintah Daerah.

a. Penerbitan Surat Keputusan Pengesahan


P2K3.

b. Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus P2K3


Struktur Organisasi
1. Bentuk organisasi dan kepengurusan disesuaikan
dengan keadaan perusahaan.
2. Tugas pengurus P2K3 :
a. Ketua.
-. Memimpin rapat pleno P2K3.
-. Menentukan Policy demi tercapainya program.
-. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan K3
kepada Disnaker setempat.
-. Monitor dan evaluasi pelaksanaan K3 di
perusahaan.
b. Wakil Ketua.
-. Melaksanakan tugas dlm hal ketua berhalangan.
c. Sekretaris.
-. Membuat undangan rapat dan Notulen.
-. Mengelola Adm surat – surat P2K3.
-. Mencatat data yg berhubungan dgn K3.
-. Memberikan bantuan yg diperlukan demi
suksesnya program K3.
-. Membuat laporan ke Disnaker setempat dan
instansi lain.
d. Anggota.

-. Melaksanakan program yg telah ditetapkan


seksinya masing – masing.

-. Melaporkan kepada ketua atas kegiatan yg


telah dilaksanakan.
Program Kerja P2K3
1. Evaluasi
-. Proses produksi, bahan baku sampai hasil
akhir.
-. Peralatan / mesin yg digunakan.
-. Cara kerja.
-. Alat pelindung diri.
-. Cara pencegahan kebakaran.
-. Ketaatan TK memenuhi instruksi prosedur
kerja.
2. Memupuk kerjasama dgn unit – unit lain dlm
perusahaan.

3. Analisa kecelakaan kerja.

4. Statistik kecelakaan.

5. Pelaporan.

6. Pendidikan dan Latihan.


7. Merencanakan pertemuan anggota P2 K3
minimal sekali sebulan.

8. Menyusun kesimpulan setiap selesai sidang.

9. Memberikan pertimbangan dan saran K3 dlm


rangka perencanaan, pengembangan
pemakaian proses dan alat – alat bantu.
10. Berperan serta dlm kegiatan Dewan K3
Wilayah.

11. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan


anggota melalui seminar, ceramah, dll.

12. Membuat dan memperbaiki cara – cara


pedoman kerja yang aman.
Kegiatan dan Sidang P2K3
Kegiatan Panitia meliputi :
1. Mengevaluasi sumber bahaya potensial ditempat kerja :
-. Bangunan : konstruksi, tata ruang.
-. Alat Produksi : Mesin, Pesawat.
-. Sistem penanggulangan : Konstruksi instalasi dan
peralatannya.
-. Proses produksi : Awal s/d Akhir
-. Lingkungan kerja : Air, Debu, Gas, Kebisingan, dll.
-. TK : APD, Sikap kerja, Cara kerja, dll.
2. Pembinaan
-. Seluruh TK : Dasar – dasar K3.
Pencegahan kecelakaan.
Penanggulangan kebakaran.
-. Sekelompok TK : Regu P3K, Regu PMK.
3. Sidang – Sidang.
Materi sidang :
a. Membahas hasil evaluasi yg telah dilaksanakan.
b. Menyusun rekomendasi cara mengatasi bahaya
potensial.
c. Membahas hasil analisa kecelakaan.

d. Menyusun acara pendidikan, latihan.

e. Mengadakan penilaian hasil pelaksanaan


program.
f. Mengadakan perbaikan program.

g. Masalah lain yg dianggap perlu.


4. Rekomendasi.
a. Upaya potensial yg ada baik kondisi yg tdk
aman maupun perbuatan tdk aman.

b. Akibat yg timbul oleh perbuatan atau


kondisi yg tidak aman.

c. Cara pencegahan yg tepat.

Rekomendasi ini ditujukan kepada pimpinan


perusahaan.
5. Pelaporan.

Hasil kegiatan dilaporkan ke Pimpinan


Perusahaan dan Disnaker setempat.

Anda mungkin juga menyukai