(P2K3)
Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) wajib mempunyai struktur organisasi P2K3. Susunan pengurus P2K3 ini harus
sudah mendapatkan surat pengesahan dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi dimana
perusahaan berdomisili. Sebagaimana yang diuraikan dalam Peraturan Menteri Tenaga
Kerja (Permennaker) Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang disingkat P2K3, kriteria bagi perusahaan yang wajib mempunyai
P2K3 adalah:
Ketua dijabat oleh seorang pimpinan perusahaan yang mempunyai wewenang dalam menerapkan
kebijakan di perusahaan.
Sekretaris dapat dijabat oleh Ahli K3 atau petugas K3 atau ahli lain yang dipersiapkan untuk
mejadi prtugas K3.
Para anggota terdiri dari wakil unit-unit kerja yang ada dalam perusahaan dan telah memahami
permasalahan K3.
1. Tugas-tugas Pengurus P2K3
Tugas-tugas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota-anggota harus diuraikan secara
jelas dalam pembinaan tugas atau job description sebagai berikut:
Ketua
Memimpin semua rapat pleno P2K3 atau menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno.
Menentukan langkah, kebijakan (policy) demi tercapianya pelaksanaan program-program P2K3.
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan program-program P2K3 dan pelaksanaannya kepada
direksi.
Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program K3 di perusahaan.
Wakil Ketua
Sebagai wakil dari ketua dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam hal ketua berhalangan.
Sekretaris
Membuat undangan rapat dan notulen
Mengelola administrasi surat-surat P2K3
Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3
Memberikan bantuan / saran-saran yang diperlukan oleh seksi-seksi demi suksesnya program K3.
Membuat laporan ke Disnaker setempat dan instansi lain yang bersangkutan mengenai unsafe
condition di tempat kerja.
Anggota
Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan seksi masing-masing.
Melaporkan kepada ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.
Tugas dan Fungsi P2K3
1. P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada
pengusaha atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
2. P2K3 mempunyai fungsi:
3. Menghimpun dan mengolah data tentang keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.
4. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja:
Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3.
Faktor yang dapat mempengaruhi efesiensi dan produktivitas kerja
Alat pelingung diri bagi pekerja yang bersangkutan.
Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
1. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:
Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.
Menentukan tindakan koreksi dengan alternative terbaik.
Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta mengambil langkah-
langkah yang diperlukan.
Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja.
Hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomic.
Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan.
Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
Mengembangkan laboratorium keselamatan dan kesehatan kerja, melaksanakan pemeriksaan
laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.
Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higine perusahaan dan kesehatan kerja.
1. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam
rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higine perusahaan, kesehatan kerja, ergonomic
dan gizi tenaga kerja.
3.6 Tugas dan Tanggungjawab Panitia Keselamatan dan Kesehatan
Kerja P2K3
1. Memberikan pertimbangan K3 kepada manajemen baik diminta maupun tidak
2. Mengarahkan program K3 untuk dilaksanakan oleh seluruh departemen di bawah
koordinasi departemen K3
3. Menjadi penguhubung karyawan dan manajemen dalam permasalahan K3
4. Membantu pelaksanaan pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
5. Membantu departemen K3 dalam memberikan pengarahan mengenai K3 kepada
karyawan
6. Mengevaluasi program K3 setiap bulan
7. Mengevaluasi kebijakan K3 minimal 2 tahun sekali
8. Mengevaluasi laporan dan data kecelakaan dan penyakit yang ditangani departemen
K3
9. Mmberikan konsultasi masalah K3 dengan koordinasi dengan departemen K3
10. Membantu dan memberikan usulan program dan penyelesaian masalah K3 kepada
departemen K3
11. Ikut serta dalam audit internal SMK3, inspeksi dan penyelidikan kecelakaan
12. Melakukan program K3 yang sifatnya mengatur kebijakan secara umum, serta
memantau pelaksanaan yang dilakukan departemen K3 untuk pelaksanaan program K3
yang sifatnya rutin
JABATAN : KETUA
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Bertanggungjawab penuh terhadap setiap permasalahan K3 yang timbul di plant
2. Menerima pengajuan masalah K3
3. Membina dan mengarahkan semua permaslaahan yang berkaitan dengan K3
4. Memutuskan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan K3 seperti kecelakaan,
kondisi darurat dan penyakit yang timbul akibat kerja
5. Memberikan dukungan pernuh terhadap setiap program K3 yang dilaksanakan
6. Menghadiri dan memimpin pertemuan bulanan P3K3
7. Menerima dan mengesahkan laporan P2K3
8. Menyetujui program tahunan P3K3 serta perubahannya
9. Apabila diperlukan, dapat ikut serta dalam pelaksanaan audit SMK3, inspeksi,
penyelidikan kecelakaan dan program-program K3 laiinya sesuai kebutuhan yang akan
dikoordinir oleh departemen K3