Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Mata Kuliah: Praktikum Alat-Alat Ukur Fisika

JUDUL PERCOBAAN
Multimeter dan Uji Komponen Multimeter

OLEH:
NAMA : Adelia Nur Virani
NIM : 4222421014
Jurusan : Fisika
Program : Pendidikan Fisika
Kelompok : 3 (Tiga)
Tgl. Pelaksanaan : 10 Oktober 2022

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Alamat : Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Telp. (061) 6625970

I. JUDUL PERCOBAAN : Multimeter dan Uji Komponen Multimeter

II. TUJUAN PERCOBAAN : a. Untuk mengkalibrasi multimeter


b. Untuk mencari nilai teori dan praktek pada resistor
c. Untuk mencari persen kesalahan resistor
d. Untuk mencari nilai maksimum dan minimum
potensiometer
e. Untuk mencari nilai tegangan praktek pada baterai
f. Untuk mencari persen kesalahan baterai
g. Untuk membuktikan dioda layak atau tidak
h. Untuk membuktikan kapasitor layak atau tidak

III. TINJAUAN TEORITIS : Multimeter atau alat yang sering juga dikenal dengan
istilah multitester adalah sebuah peralatan khusus yang digunakan untuk mengukur
komponen listrik AC maupun DC (Mantovani, 2019). Sesuai dengan namanya alat
juga memiliki banyak fungsi, mulai dari mengukur hubungan Arus listrik (Ampere),
Tegangan listrik (Voltage), Hambatan listrik (Ohm), hingga Resistansi dari suatu
rangkaian listrik. Berdasarkan fungsi dasarnya tersebut, alat ini sering disebut
dengan AVO meter (Ampere, Voltage, Ohm). Karena banyaknya fungsi dari alat
ini tak heran bila alat ini sering digunakan untuk melakukan praktikum
dilaboratorium.

Selain untuk mengukur kompenen listrik AC dan DC, multimeter juga


berfungsi untuk menguji suatu kompenen masih layak atau tidak (Muhammad
Naim, 2022). Beberapa komponen yang dapat diuji berupa dioda, transistor,
kapasitor, baterai, potensiometer, resistor dan sebagainya. Pengukuran komponen
dengan menggunakan multimeter analog dikatakan layak jika jarum penunjuk
display mendekati nilai teori, begitu pula pada multimeter digital apabila suatu
komponen baik ditandai dengan bunyi tidaknya multimeter (Solihin, 2020).

Multimeter terbagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter
digital. Multimeter analog dirancang menggunakan sensor mekanik berupa
pengerak d’Arsonval meter yang terdiri dari sebuah magnet permanen berbentuk
tapal kuda di mana diantara kutub utara dan selatannya terdapat sebuah inti besi
berupa silinder yang dililiti kawat halus berbentuk kumparan yang kemudian
dililitkan pada sebuah logam yang sangat ringan dan diletak kan sedemikian rupa
sehingga dapat berputar dengan bebas (Muharmen Suari, 2020). Perbedaan antara
multimeter analog dan digital dapat dilihat dari cara menentukan nilai yang diukur.

1
Pada multimeter analog nilai harus dicari secara manual dengan cara melihat nilai
di display dan mengalikannya dengan nilai yang ditunjuk oleh sakelar. Sedangkan
pada multimeter digital nilai telah otomatis ada pada display. Persen kesalahan dari
multimeter analog lebih besar daripada multimeter digital karena terkadang salah
dalam melihat jarum penunjuk pada display.

Multimeter merupakan salah satu alat yang menggunakan prinsip kerja


kumparan putar (Yuniarti dkk, 2017). Di dalam alat ini terdapat sebuah kumparan
yang terbuat dari bahan tembaga. Kumparan tersebut diletakkan di antara dua kutub
yaitu Utara dan Selatan. Pada kumparan tersebut terdapat sebuah jarum ukur atau
jarum meter sebagai penunjuk skala. Apabila dua ujung kumparan tersebut dialiri
oleh arus lisrik, maka jarum jam akan bergerak menuju skala tertentu. Bagian-
bagian dari multimeter yaitu:

1. Sekrup.
Sekrup berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum jam atau dikenal dengan
istilah Zero Adjust Screw. Sekrup ini bisa diputar ke kanan atau kiri
mengunakan alat bantu obeng.
2. Tombol Pengatur Jarum Penunjuk.
Tombol ini berfungsi untuk mengatur jarum ukur agar berada di posisi nol
atau zero.
3. Saklar Selector.
Bagian ini berfungsi untuk memilih posisi pengukuran serta batas
pengukurannya. Biasanya alat ukur ini memiliki 4 posisi pilihan yaitu
pengukuran resistansi, arus DC, tegangan DC, serta tegangan AC.
4. Lubang Kutub Positif (+) dan Negatif (-).
Lubang kutub tersebut berfungsi sebagai tempat masuknya test lead + (warna
merah) atau – (warna hitam).
5. Saklar Selector Polaritas.
Saklar ini berfungsi untuk memilih polaritas arus DC atau AC.
6. Jarum Penunjuk.
Jarum ini digunakan untuk menunjukkan besaran yang diukur.
7. Skala.
Bagian yang terakhir yaitu skala yang berfungsi untuk membaca hasil akhir
dari komponen listrik yang diukur.

Untuk menggunakan multimeter maka perlu melakukan kalibrasi multimeter


terlebih dahulu. Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari
alat ukur dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Selain
mengkalibrasi komponen yang akan diuji dalam praktikum ini yaitu resistor,
potensiometer, baterai, diode, dan kapasitor. Pada resistor dan baterai dicari persen
kesalahan dari nilai praktikum dan nilai teori. Pada potensiometer mencari nilai
maksimum dan minimum. Pada komponen lainnya hanya menguji kelayakannya.

2
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Alamat : Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Telp. (061) 6625970

IV. ALAT DAN BAHAN :


 Alat :

1. Multimeter analog 2. Probe positif dan probe negatif

 Bahan :
1. Resistor (kuning, ungu, jingga, emas & merah, merah, hitam, hitam, cokelat)
2. Potensiometer (5KΩ)
3. Baterai (9 Volt)
4. Diode
5. Kapasitor (Polar)

V. PROSEDUR PERCOBAAN :
 Langkah-langkah mengkalibrasi multimeter analog:

a) Hidupkan Multimeternya (jika pada multimeter ada on/off-nya)


b) Kemudian putar sakelar multimeter pada posisi ohm meter x10.
c) Selanjutnya pasang probe merah ke lubang multimeter yang berlambangkan (+)
dan probe hitam ke lubang multi yang berlambangkan (-).
d) Kemudian kudua ujung probe tadi kita tempelkan jadi satu.
e) Lihat pergerakan jarum multimeter akan bergerak menuju angka 0, namun jika
jarum belum berada di posisi angka 0 kita bisa memutar knop atau nobe yg
bernama Ohm Adjustmen/Adjust hingga jarum berada tepat di angka 0.

3
 Langkah-langkah mencari nilai praktek dan persen kesalahan resistor pada
multimeter analog:

a) Mulailah dengan mengkalibrasi terlebih dahulu multimeter analog


b) Setelah itu hitunglah terlebih dahulu nilai teori pada resistor dengan menghitung
jumlah pita resistor.
c) Kemudian putar jarum sakelar multimeter ke jangkauan berdasarkan nilai teori,
misalnya jika resistor bernilai 47.000Ω maka putar pada posisi ohm meter x1K
d) Langkah selanjutnya hubungkan kedua probe multimeter pada masing-masing
kaki resistor. Resistor bisa juga ditempatkan pada papan project agar lebih
mudah.
e) Setelah itu lihatlah berapa nilai yang ditunjukkan pada display Ω, lalu kalikan
dengan nilai jarum yang ditunjuk sakelar untuk mendapatkan nilai praktek
resistor.
f) Selanjutnya barulah kita dapat menentukan persen kesalahan dengan
menggunakan rumus.
g) Apabila telah selesai menggunakan multimeter jangan lupa untuk
mengembalikannya ke posisi semula.

 Langkah-langkah mencari nilai maksimum dan minimum potensiometer di


multimeter analog

a) Mulailah dengan mengkalibrasi terlebih dahulu multimeter analog


b) Setelah itu, putarlah sakelar atau switch pada posisi ohmmeter menjadi x1K

4
c) Hubungkanlah salah satu ujung probe ke kaki 1 potensiometer dan ujung probe
yang lain dihubungkan ke kaki 3 potensiometer
d) Amatilah nilai yang ditunjukkan pada display Ω , dan hitunglah nilainya dengan
menggunakan rumus
e) Setelah itu, lakukan Langkah a dan b Kembali
f) Kemudian hubungkanlah salah satu ujung probe ke kaki 1 potensiometer dan
probe yang lain ke kaki 2 potensiometer dan hitunglah hasil yang ditunjukkan
display Ω
g) Selanjutnya lakukan Langkah a dan b Kembali
h) Setelah itu, hubungkanlah salah satu probe ke kaki 2 potensiometer dan probe
yang lain ke kaki 3 potensiometer dan catatlah hasil yang ditunjukkan display

i) Apabila telah selesai menggunakan multimeter jangan lupa untuk
mengembalikannya ke posisi semula.

 Langkah-langkah mencari nilai praktek dan persen kesalahan baterai pada


multimeter analog:

a) Mulailah dengan mengkalibrasi terlebih dahulu multimeter analog


b) Setelah itu, putarlah sakelar atau switch pada posisi DCV menjadi x10
c) kemudian hubungkan probe merah ke kutub positif (+) baterai dan probe hitam
ke kutub negatif (-) baterai
j) selanjutnya, amatilah nilai yang ditunjukkan pada display DCV, dan hitunglah
nilai dan persen kesalahannya dengan menggunakan rumus
k) Apabila telah selesai menggunakan multimeter jangan lupa untuk
mengembalikannya ke posisi semula.

5
 Langkah-langkah membuktikan diode layak atau tidak pada multimeter
analog:

a) Mulailah dengan mengkalibrasi terlebih dahulu multimeter analog


b) Atur Selektor pada posisi Ohmmeter menjadi x10.
c) Hubungkan probe multimeter (-) pada katoda dan probe (+) pada anoda.
d) Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti dioda baik, jika
bergerak berarti dioda rusak, bocor, atau putus
e) Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada katoda dan
probe (-) pada anoda.
f) Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu berarti dioda baik, jika tidak
menunjuk berarti dioda rusak, bocor, atau putus.
g) Apabila telah selesai menggunakan multimeter jangan lupa untuk
mengembalikannya ke posisi semula.

 Langkah-langkah membuktikan kapasitor layak atau tidak pada multimeter


analog:

a) Mulailah dengan mengkalibrasi terlebih dahulu multimeter analog


b) Atur Selektor pada posisi Ohmmeter menjadi x10K.
c) Hubungkanlah salah satu ujung probe ke kaki 1 kapasitor dan ujung probe yang
lain dihubungkan ke kaki 2 kapasitor dan lihat pergeseran jarum penunjuk pada
display
d) Selanjutlah hubungkanlah kembali probe dengan kapasitor tetapi kebalikan dari
posisi pada Langkah di atas dan lihatlah pergeseran jarum penunjuk pada
display.

6
e) Amatilah, jika jarum penunjuk display menunjukkan angka tertentu dan kembali
lagi ke 0 maka kapasitor dikatakan baik.
f) Catatlah hasil pengamatan agar dapat diuraikan dipembahasan.
g) Apabila telah selesai menggunakan multimeter jangan lupa untuk
mengembalikannya ke posisi semula.

7
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Alamat : Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Telp. (061) 6625970

VI. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN :

Pembahasan Multimeter dan Uji Komponen Multimeter


TABEL PENGAMATAN
1. Tabel Hasil Kalibrasi dengan Multimeter

Nomo Nama Swith Probe Keadaaan Keadaan Ket


r awal akhir
jarum jarum
penunjuk penunjuk
multimete multimete
r r
+ -
1. Multimete Menunju Menyat Menyat Di posisi Di posisi Telah
r k x10 u u 0 kiri 0 kanan Ter-
ohm dengan dengan Kalibras
negatif positif i

2. Tabel Hasil Kalibrasi Resistor

Nomo Jenis Nilai Probe Swit Skala Nilai %kesalah Ket


r resistor teori h yang praktek an
yang di
terkandu tunju
ng k
+ -
1 Kuning, 47.000, Kak Kak x1K 40 40.000 15%
ungu, 5% i1 i2 Ω
jingga,
emas
2 Merah, 220, 1% Kak Kak x10 19 190 Ω 14%
merah, i1 i2
hitam,
hitam,
coklat

8
3 Potensiomet 5kΩ Kak Kak x1K 4 40.000 20% Mak
er i1 i3 Ω s
5k Ω atau Kak Kak x1K 0 0 0 Min
0 i1 i2
5k Ω atau Kak Kak x1K 4 40.000 20% Mak
0 i3 i2 Ω s

3. Tabel hasil kalibrasi baterai

Nomo Jenis Nilai teori Probe Swit Skala Nilai %kesalaha ke


r baterai yang h yang prakte n t
terkandun di k
g tunju
k
+ -
1 Panasoni 9 volt Kak Kak x10 8,8 8,8 V 2,2%
c neo i1( i2
+) (-)

4. Tabel hasil kalibrasi diode

Nomor Jenis Nilai teori Probe Swith Skala Nilai Ket


diode yang yang di praktek
terkandung tunjuk
+ -
1 In40003 0,7(silicon) Kaki 1 ( Kaki 2 x10 Tidak Baik (bias
anode ) ( bergerak maju)
katode) (0)
Kaki 2 Kaki 1 x10 bergerak Baik, (bias
(katode) (anode) mundur)

5. Tabel hasil kalibrasi kapasitor

Nomor Jenis Nilai teori Probe Swith Skala Nilai Ket


kapasitor yang yang praktek
terkandung di
tunjuk
+ -
1 Polar - Kaki 1 ( Kaki 2 x10K Tidak layak
anode ) ( (Bocor)
katode)

9
Kaki 2 Kaki 1 x10 Tidak layak
(katode) (anode) (Rusak)

GAMBAR RANGKAIAN
a. Gambar kalibrasi multimeter

b. Gambar kalibrasi resistor

c. Gambar Kalibrasi Potensiometer


Kaki 1, kaki 3 kaki 1, kaki 2

10
Kaki 3, kaki 2

d. Gambar kalibrasi baterai

e. Gambar kalibrasi diode

11
f. Gambar kalibrasi kapasitor

PEMBAHASAN
a. Tabel pengamatan 1.
Pada tabel pengamatan 1 didapati bahwa :

 Keadaaan awal jarum penunjuk menunjuk ke 0 sebelah kiri sehingga koreksi nol alat
sudah benar
 Pada saat menyatukan probe positif dan negatif jarum penunjuk bergerak ke arah 0,
namun posisi belum tepat di posisi 0 sehingga zero ohm adj knop diputar untuk
mengepaskannya

b. Tabel pengamatan 2

Pada tabel pengamatan 2 untuk resistor 1:


a) Nilai Teoritis

Warna pita : Kuning, ungu, jingga, emas


Nilai teori : 4 . 7 . 3 . ± 5%

: 47 x 10^3 ± 5% = 47.000 Ω ± 5%
: 47.000 . 5/100 = 2.350 Ω
: 47.000 Ω – 2.350 Ω = 44.650 Ω

: 47.000 Ω + 2.350 Ω = 49.350 Ω


:- → +

: 44.650 Ω → 49.350 Ω

12
b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)
Syd = 40
Pengali = x1K

Nilai praktek = 40 x 1000 = 40.000Ω

c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇

47.000−40.000
=| | ∗ 100 %
47.000

= 14%

Pada tabel pengamatan 2 untuk resistor 2:


a) Nilai Teoritis

Warna pita : Merah, merah, hitam, hitam, coklat


Nilai teori : 2 . 2 . 0 . 0 ± 1%
: 220 x 10^0 ± 1% = 220 Ω ± 1%

: 220 . 1/100 = 2.2 Ω


: 220 Ω – 2,2 Ω = 217,8 Ω

: 220 Ω + 2,2 Ω = 222,2 Ω


:- → +

: 217,8Ω → 222,2 Ω

b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)

Syd = 19
Pengali = x10

13
Nilai praktek = 19 x 10 = 190 Ω

c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇

220−190
=| | ∗ 100 %
220

= 14%

Pada tabel pengamatan untuk potensiometer kaki 1 kaki 3:

a) Nilai Teoritis
Nilai Teori : 5K Ω

b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)
Syd =4

Pengali = x1K
Nilai praktek = 4 x 1000 = 4000 Ω

c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇

5000−4000
=| | ∗ 100 %
5000

= 20%

Pada tabel pengamatan untuk potensiometer kaki 1 kaki 2:

a) Nilai Teoritis
Nilai Teori : 5K Ω

14
b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)
Syd =0
Pengali = x1K

Nilai praktek = 0 x 1000 = 0 Ω

c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇

5000−0
=| | ∗ 100 %
5000

Pada tabel pengamatan untuk potensiometer kaki 3 kaki 2:


a) Nilai Teoritis

Nilai Teori : 5K Ω

b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)

Syd =4
Pengali = x1K
Nilai praktek = 1 x 1000 = 4000 Ω

c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇

5000−4000
=| | ∗ 100 % = 20%
5000

c. Tabel pengamatan 3
Pada tabel pengamatan 3 untuk baterai
a) Nilai Teoritis

15
Nilai Teori : 9 volt

b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)

Syd = 8,8
Pengali = x10

Skala maksimum = 10
Nilai praktek = 8,8 x 10 / 10 = 8,8 volt

c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇

9−8,8
=| | ∗ 100 %
9

= 2,2%

d. Tabel hasil pengamatan 4 untuk diode


Dari hasil pemgamatan di dapati bahwa diode dalam keadaan baik (bias maju dan mundur).
Hal ini dikarenakan pada saat probe multimeter (-) dihubungkan pada katoda (-) dan probe (+)
pada anoda (+) kondisi multimeter tidak bergerak. Dan sebaliknya apabila dihubungkan
berlawanan maka display akan bergerak dan menunjuk angka tertentu.

e. Tabel hasil pengamatan 5 untuk kapasitor


Dari hasil pemgamatan di dapati bahwa kapasitor dalam keadaan tidak layak dapat berupa
bocor atau rusak. Dikatakan demikian karena pada saat kedua probe multimeter dihubungkan
pada masing-masing kaki kapasitor jarum penunjuk di display bergerak kekanan namun
berhenti. Dan pada saat posisi probe ditukar posisi hubungkannya atau kebalikan dari posisi
probe semula maka jarum pada display bergerak ke kanan namun tidak kembali sempurna ke
kiri. Adapun 4 kondisi pada kapasitor yaitu:
1) Apabila bergerak ke kanan dan kembali ke kiri penuh maka dikatakan baik
2) Apabila bergerak ke kanan dan berhenti maka dikatakan bocor
3) Apabila bergerak ke kanan dan kembali ke kiri tidak penuh maka dikatakan rusak
4) Apabila tidak bergerak sama sekali maka dikatakan putus

16
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Alamat : Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Telp. (061) 6625970

VII. KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil praktikum Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
1. Kalibrasi adalah proses pengakurasian dan sangat penting dilakukan agar mendapatkan
hasil yang hampir sebenarnya dan akurat. Cara mengkalibrasi multimeter yaitu dengan
cara meletakkan sakelar atau switch ke ohmmeter x10, lalu hubungkan kedua probe dan
atur nobe hingga jarum pada display tepat menunjuk ke angka 0 di kanan.
2. Nilai teori pada resistor bergantung pada jumlah pita. Warna pertama pita menunjukkan
posisi awal dan seterusnya. Sedangkan posisi kedua dari akhir warna pada pita
berfungsi sebagai pengali dan posisi warna terakhir berfungsi sebagai persen kesalahan.
Misalnya, pada pita kuning, ungu, jingga, emas. Maka 4x7x10^3 ±5% = 47.000Ω ±5%.
Sedangkan pada pita merah, merah, hitam, hitam, cokelat nilai teorinya = 220 ±1%.
3. Rumus persen kesalahan pada resistor yaitu nilai mutlak dari nilai teori dikurangkan
dengan nilai praktek dibagi dengan nilai teori, dikali dengan 100%. Misalnya, pada
47.000−40.000
resistor pertama | | ∗ 100 % = 15%. Sedangkan pada resistor kedua dengan
47.000
menggunakan rumus yang sama diperoleh persen kesalahan sebesar 14%
4. Nilai maksimum dari potensiometer ditunjukkan dengan cara menghubungkan probe
multimeter pada kaki 1 dan 3. Sedangkan pada kaki 1 dan 2 atau kaki 3 dan 2 akan
selalu bernilai kebalikan. Maksudnya, apabila kaki 1 dan 2 menunjukkan nilai
minimum maka kaki 3 dan 2 akan menunjukkan nilai maksimum. Nilai maksimum
praktek yang didapat adalah 4.000 Ω dengan persen kesalahan 20%.
5. Nilai tegangan dalam baterai dapat dicari dengan multimeter. Karena baterai yang
digunakan 9v, maka sakelar diputar pada DCV menjadi x10. Kemudian nilai praktek
tegangan dicari dengan cara nilai yang ditunjukkan pada display dikalikan dengan nilai
sakelar yang ditunjuk dan dibagi dengan nilai maksimum. Seperti pada praktikum ini,
8,8 x 10/10 = 8,8 volt.
6. Persen kesalahan baterai dapat dicari dengan menggunakan rumus :
𝑇−𝑃
| | ∗ 100 %
𝑇
9−8,8
Sehingga didapatkan persentasi kesalahan pada baterai = | 9 | ∗ 100 % = 2,2 %
7. Suatu diode dikatakan layak atau baik apabila pada saat probe multimeter (-)
dihubungkan pada katoda (-) dan probe (+) pada anoda (+) kondisi multimeter tidak
bergerak. Dan sebaliknya jika bertukar posisi akan bergerak. Pada praktikum ini diode
dalam keadaan baik.

17
8. Suatu kapasitor dikatakan layak atau baik apabila pada saat dilakukan uji komponen
pada multimeter maka kapasitor akan bergerak ke kanan dan kembali secara sempurna
ke kiri. Pada praktikum ini kapasitor tidak layak dapat berupa bocor atau putus.

VIII. DAFTAR PUSTAKA :


Mantovani, Bill. (2019). Electronics. Inggris: In Easy Steps Limited
Naim, Muhammad. (2022). Buku Ajar Teori Dasar Listrik dan Elektonika. Pekalongan: PT.
Nasya Expanding Management
Solihin, Kang. (2020). Panduan Menjadi Seorang Teknisi Laptop. Jakarta: Tre Media
Publisher
Suari, Muharmen. (2020). KARAKTERISASI AMPERMETER VOLTMETER TERHADAP
PENAMBAHAN HAMBATAN PADA PENGUJIAN SENSOR MEKANIK MULTIMETER
ANALOG. NATURAL SCIENCE: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA
Yuniarti, dkk. (2017). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INSTRUMENTASI DAN
PENGUKURAN MENGGUNAKAN TRAINER BOARD MEASUREMENT: Dosen
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

Medan. 31 Oktober 2022

ASISTEN PRAKTIKAN

(DIAN WARDANA ) (ADELIA NUR VIRANI)


NIM: 4173240007 NIM: 4222421014

18
LAMPIRAN

Gambar Multimeter Analog Beserta Penjelasannya

Gambar Resistor

Pita kuning, ungu, jingga, emas = 47.000 ± 5% Pita merah,merah, hitam, hitam, cokelat=220 ± 1%

Gambar Potensiometer Gambar Baterai Panasonic Neo 9 Volt

19
Gambar Diode Gambar Kapasitor

20

Anda mungkin juga menyukai