JUDUL PERCOBAAN
Multimeter dan Uji Komponen Multimeter
OLEH:
NAMA : Adelia Nur Virani
NIM : 4222421014
Jurusan : Fisika
Program : Pendidikan Fisika
Kelompok : 3 (Tiga)
Tgl. Pelaksanaan : 10 Oktober 2022
III. TINJAUAN TEORITIS : Multimeter atau alat yang sering juga dikenal dengan
istilah multitester adalah sebuah peralatan khusus yang digunakan untuk mengukur
komponen listrik AC maupun DC (Mantovani, 2019). Sesuai dengan namanya alat
juga memiliki banyak fungsi, mulai dari mengukur hubungan Arus listrik (Ampere),
Tegangan listrik (Voltage), Hambatan listrik (Ohm), hingga Resistansi dari suatu
rangkaian listrik. Berdasarkan fungsi dasarnya tersebut, alat ini sering disebut
dengan AVO meter (Ampere, Voltage, Ohm). Karena banyaknya fungsi dari alat
ini tak heran bila alat ini sering digunakan untuk melakukan praktikum
dilaboratorium.
Multimeter terbagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter
digital. Multimeter analog dirancang menggunakan sensor mekanik berupa
pengerak d’Arsonval meter yang terdiri dari sebuah magnet permanen berbentuk
tapal kuda di mana diantara kutub utara dan selatannya terdapat sebuah inti besi
berupa silinder yang dililiti kawat halus berbentuk kumparan yang kemudian
dililitkan pada sebuah logam yang sangat ringan dan diletak kan sedemikian rupa
sehingga dapat berputar dengan bebas (Muharmen Suari, 2020). Perbedaan antara
multimeter analog dan digital dapat dilihat dari cara menentukan nilai yang diukur.
1
Pada multimeter analog nilai harus dicari secara manual dengan cara melihat nilai
di display dan mengalikannya dengan nilai yang ditunjuk oleh sakelar. Sedangkan
pada multimeter digital nilai telah otomatis ada pada display. Persen kesalahan dari
multimeter analog lebih besar daripada multimeter digital karena terkadang salah
dalam melihat jarum penunjuk pada display.
1. Sekrup.
Sekrup berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum jam atau dikenal dengan
istilah Zero Adjust Screw. Sekrup ini bisa diputar ke kanan atau kiri
mengunakan alat bantu obeng.
2. Tombol Pengatur Jarum Penunjuk.
Tombol ini berfungsi untuk mengatur jarum ukur agar berada di posisi nol
atau zero.
3. Saklar Selector.
Bagian ini berfungsi untuk memilih posisi pengukuran serta batas
pengukurannya. Biasanya alat ukur ini memiliki 4 posisi pilihan yaitu
pengukuran resistansi, arus DC, tegangan DC, serta tegangan AC.
4. Lubang Kutub Positif (+) dan Negatif (-).
Lubang kutub tersebut berfungsi sebagai tempat masuknya test lead + (warna
merah) atau – (warna hitam).
5. Saklar Selector Polaritas.
Saklar ini berfungsi untuk memilih polaritas arus DC atau AC.
6. Jarum Penunjuk.
Jarum ini digunakan untuk menunjukkan besaran yang diukur.
7. Skala.
Bagian yang terakhir yaitu skala yang berfungsi untuk membaca hasil akhir
dari komponen listrik yang diukur.
2
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Bahan :
1. Resistor (kuning, ungu, jingga, emas & merah, merah, hitam, hitam, cokelat)
2. Potensiometer (5KΩ)
3. Baterai (9 Volt)
4. Diode
5. Kapasitor (Polar)
V. PROSEDUR PERCOBAAN :
Langkah-langkah mengkalibrasi multimeter analog:
3
Langkah-langkah mencari nilai praktek dan persen kesalahan resistor pada
multimeter analog:
4
c) Hubungkanlah salah satu ujung probe ke kaki 1 potensiometer dan ujung probe
yang lain dihubungkan ke kaki 3 potensiometer
d) Amatilah nilai yang ditunjukkan pada display Ω , dan hitunglah nilainya dengan
menggunakan rumus
e) Setelah itu, lakukan Langkah a dan b Kembali
f) Kemudian hubungkanlah salah satu ujung probe ke kaki 1 potensiometer dan
probe yang lain ke kaki 2 potensiometer dan hitunglah hasil yang ditunjukkan
display Ω
g) Selanjutnya lakukan Langkah a dan b Kembali
h) Setelah itu, hubungkanlah salah satu probe ke kaki 2 potensiometer dan probe
yang lain ke kaki 3 potensiometer dan catatlah hasil yang ditunjukkan display
Ω
i) Apabila telah selesai menggunakan multimeter jangan lupa untuk
mengembalikannya ke posisi semula.
5
Langkah-langkah membuktikan diode layak atau tidak pada multimeter
analog:
6
e) Amatilah, jika jarum penunjuk display menunjukkan angka tertentu dan kembali
lagi ke 0 maka kapasitor dikatakan baik.
f) Catatlah hasil pengamatan agar dapat diuraikan dipembahasan.
g) Apabila telah selesai menggunakan multimeter jangan lupa untuk
mengembalikannya ke posisi semula.
7
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
8
3 Potensiomet 5kΩ Kak Kak x1K 4 40.000 20% Mak
er i1 i3 Ω s
5k Ω atau Kak Kak x1K 0 0 0 Min
0 i1 i2
5k Ω atau Kak Kak x1K 4 40.000 20% Mak
0 i3 i2 Ω s
9
Kaki 2 Kaki 1 x10 Tidak layak
(katode) (anode) (Rusak)
GAMBAR RANGKAIAN
a. Gambar kalibrasi multimeter
10
Kaki 3, kaki 2
11
f. Gambar kalibrasi kapasitor
PEMBAHASAN
a. Tabel pengamatan 1.
Pada tabel pengamatan 1 didapati bahwa :
Keadaaan awal jarum penunjuk menunjuk ke 0 sebelah kiri sehingga koreksi nol alat
sudah benar
Pada saat menyatukan probe positif dan negatif jarum penunjuk bergerak ke arah 0,
namun posisi belum tepat di posisi 0 sehingga zero ohm adj knop diputar untuk
mengepaskannya
b. Tabel pengamatan 2
: 47 x 10^3 ± 5% = 47.000 Ω ± 5%
: 47.000 . 5/100 = 2.350 Ω
: 47.000 Ω – 2.350 Ω = 44.650 Ω
: 44.650 Ω → 49.350 Ω
12
b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)
Syd = 40
Pengali = x1K
c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇
47.000−40.000
=| | ∗ 100 %
47.000
= 14%
: 217,8Ω → 222,2 Ω
b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)
Syd = 19
Pengali = x10
13
Nilai praktek = 19 x 10 = 190 Ω
c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇
220−190
=| | ∗ 100 %
220
= 14%
a) Nilai Teoritis
Nilai Teori : 5K Ω
b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)
Syd =4
Pengali = x1K
Nilai praktek = 4 x 1000 = 4000 Ω
c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇
5000−4000
=| | ∗ 100 %
5000
= 20%
a) Nilai Teoritis
Nilai Teori : 5K Ω
14
b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)
Syd =0
Pengali = x1K
c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇
5000−0
=| | ∗ 100 %
5000
Nilai Teori : 5K Ω
b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)
Syd =4
Pengali = x1K
Nilai praktek = 1 x 1000 = 4000 Ω
c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇
5000−4000
=| | ∗ 100 % = 20%
5000
c. Tabel pengamatan 3
Pada tabel pengamatan 3 untuk baterai
a) Nilai Teoritis
15
Nilai Teori : 9 volt
b) Nilai Praktek
Syd = nilai yang dilewati + ( 1* garis ke/ bayak garis) ( nilai yang tujuan – nilai yang
dilewati)
Syd = 8,8
Pengali = x10
Skala maksimum = 10
Nilai praktek = 8,8 x 10 / 10 = 8,8 volt
c) % Kesalahan
𝑇−𝑃
% Kesalahan = | | ∗ 100 %
𝑇
9−8,8
=| | ∗ 100 %
9
= 2,2%
16
LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
VII. KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil praktikum Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
1. Kalibrasi adalah proses pengakurasian dan sangat penting dilakukan agar mendapatkan
hasil yang hampir sebenarnya dan akurat. Cara mengkalibrasi multimeter yaitu dengan
cara meletakkan sakelar atau switch ke ohmmeter x10, lalu hubungkan kedua probe dan
atur nobe hingga jarum pada display tepat menunjuk ke angka 0 di kanan.
2. Nilai teori pada resistor bergantung pada jumlah pita. Warna pertama pita menunjukkan
posisi awal dan seterusnya. Sedangkan posisi kedua dari akhir warna pada pita
berfungsi sebagai pengali dan posisi warna terakhir berfungsi sebagai persen kesalahan.
Misalnya, pada pita kuning, ungu, jingga, emas. Maka 4x7x10^3 ±5% = 47.000Ω ±5%.
Sedangkan pada pita merah, merah, hitam, hitam, cokelat nilai teorinya = 220 ±1%.
3. Rumus persen kesalahan pada resistor yaitu nilai mutlak dari nilai teori dikurangkan
dengan nilai praktek dibagi dengan nilai teori, dikali dengan 100%. Misalnya, pada
47.000−40.000
resistor pertama | | ∗ 100 % = 15%. Sedangkan pada resistor kedua dengan
47.000
menggunakan rumus yang sama diperoleh persen kesalahan sebesar 14%
4. Nilai maksimum dari potensiometer ditunjukkan dengan cara menghubungkan probe
multimeter pada kaki 1 dan 3. Sedangkan pada kaki 1 dan 2 atau kaki 3 dan 2 akan
selalu bernilai kebalikan. Maksudnya, apabila kaki 1 dan 2 menunjukkan nilai
minimum maka kaki 3 dan 2 akan menunjukkan nilai maksimum. Nilai maksimum
praktek yang didapat adalah 4.000 Ω dengan persen kesalahan 20%.
5. Nilai tegangan dalam baterai dapat dicari dengan multimeter. Karena baterai yang
digunakan 9v, maka sakelar diputar pada DCV menjadi x10. Kemudian nilai praktek
tegangan dicari dengan cara nilai yang ditunjukkan pada display dikalikan dengan nilai
sakelar yang ditunjuk dan dibagi dengan nilai maksimum. Seperti pada praktikum ini,
8,8 x 10/10 = 8,8 volt.
6. Persen kesalahan baterai dapat dicari dengan menggunakan rumus :
𝑇−𝑃
| | ∗ 100 %
𝑇
9−8,8
Sehingga didapatkan persentasi kesalahan pada baterai = | 9 | ∗ 100 % = 2,2 %
7. Suatu diode dikatakan layak atau baik apabila pada saat probe multimeter (-)
dihubungkan pada katoda (-) dan probe (+) pada anoda (+) kondisi multimeter tidak
bergerak. Dan sebaliknya jika bertukar posisi akan bergerak. Pada praktikum ini diode
dalam keadaan baik.
17
8. Suatu kapasitor dikatakan layak atau baik apabila pada saat dilakukan uji komponen
pada multimeter maka kapasitor akan bergerak ke kanan dan kembali secara sempurna
ke kiri. Pada praktikum ini kapasitor tidak layak dapat berupa bocor atau putus.
ASISTEN PRAKTIKAN
18
LAMPIRAN
Gambar Resistor
Pita kuning, ungu, jingga, emas = 47.000 ± 5% Pita merah,merah, hitam, hitam, cokelat=220 ± 1%
19
Gambar Diode Gambar Kapasitor
20