1. Teori Geosentris
Teori Geosentris oleh Claudius Ptolomeus pada abad ke 2 yang menyatakan bahwa
bumi merupakan pusat tata surya.
2. Teori Heliosentris
Teori Heliosentris oleh Copernicus pada abad ke 16 yang beranggapan bahwa
matahari merupakan pusat tata surya, sedangkan planet yang lain bergerak mengelilingi
matahari. Gerakan planet mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu untuk menempuh
satu kali putaran disebut kala revolusi. Teori ini berkembang sampai sekarang.
Teori Heliosentris Copernicus disempurnakan oleh Johanes Kepler (1571-1630)
yang dikenal dengan hukum Kepler.
a. Hukum I Kepler
“Orbit setiap planet berbentuk elips dan matahari terletak pada salah satu fokusnya.”
Titik terjauh matahari disebut Aphelium, titik terdekat dari matahari disebut
Perihelium.
b. Hukum II Kepler
”Dalam jangka waktu yang sama, garis yang menghubungkan planet dengan matahari
selama revolusi planet tersebut akan melewati bidang yang luasnya sama.
Semakin dekat dengan matahari gerak planet semakin cepat, semakin jauh gerak
gerak planet semakin lambat.
c. Hukum Kepler III
“Kuadrat kala revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata
planet terhadap matahari.” T12 : T22 = A13 : A23
T1 = kala revolusi planet 1, A1 = jarak planet 1 dengan matahari
T2 = kala revolusi planet 2, A2 = jarak planet 2 dengan matahari
MATAHARI
Matahari tergolong bintang. Energi yang dipancarkan matahari berupa gelombang
elektromagnetik yang meliputi sinar X dan Y (tidak pernah mencapai bumi), ultrafiolet,
inframerah, cahaya, gelombang radio.
a. Struktur Matahari
Korona
Kromosfera
Fotosfera
Inti
b. Revolusi Bumi
Gerak revolusi bumi adalah gerak peredaran mengelilingi matahari. Waktu satu kali
revolusi bumi adalah 365,25 hari.
Akibat revolusi:
1. Adanya gerak semu tahunan matahari
2. Terjadinya pergantian musim
3. Terjadinya perubahan lama siang dan malam yang tidak sama
4. Terjadinya rasi bintang yang berbeda-beda
b. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama karena pada saat itu bulan, bumi
dan matahari terletak pada satu garis.
Ada 2 macam gerhana bulan:
1) Gerhana bulan total, jika seluruh bulan masuk ke dalam bayang-bayang inti bumi
2) Gerhana bulan partial, jika hanya sebagian bulan yang masuk ke dalam bayang-
bayang inti bumi .
c. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada saat bulan mati karena pada saat itu bumi, bulan
dan matahari terletak pada satu garis lurus.