D
I
D
U
K
U
N
G
Oleh :
Saira Ningkaula
X - 12
DAFTAR ISI
Tiada kalimat yang pantas saya ucapkan kecuali rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini, Tidak lupa pula
saya ucapkan trimakasih kepada mner karena telah memberikan
materi ini kepada saya sehingga saya bisa mempelajarinya dan
menyusun nya dalam bentuk makalah seperti ini.
Dan saya sadar jika Makalah saya pasti belum sempurna, jadi saya
mohon bimbingan dan nasehat dari Mner, sekian dan trimakasih
Saira Ningkaula
BAB 1 : DINAMIKA PLANET BUMI DAN SUSUNANNYA
1. Galaksi
2. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan
panas dan cahayanya sendiri.
Bintang terbagi atas dua jenis yaitu bintang semu dan
bintang nyata. Beberapa jenis binatang yang terdapat di
jagat raya ini adalah Tata Surya, Sirius, Alfa Centauri,
Mizar, Castor, New Scorpii, dan Cygnus X-1.
1. Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang dikelompokkan
juga sebagai bintang karena memancarkan cahayanya
sendiri. Matahari tersusun atas tiga bagian yaitu inti
matahari, permukaan matahari, dan atmosfer matahari.
• Permukaan Matahari
Tebal permukaan matahari yaitu sekitar 320 kilometer
dan memiliki suhu sekitar 8.000 derajat Celcius.
• Atmosfer Matahari
Atmosfer matahari terdiri atas kromosfer dan korona.
A. Kromosfer; merupakan lapisan atmosfer bagian
bawah dan berwarna kemerahan karena
mengandung hidrogen.
B. Korona; merupakan lapisan matahari bersuhu
tinggi karena pemanasan magnetik.
2. Planet
1. ROTASI BUMI
Dinamika planet bumi dalam sebuah tata surya salah satunya terlihat
dari adanya rotasi.
Rotasi bumi adalah gerakan bumi yang berputar pada porosnya, di
mana poros bumi itu miring atau tidak tegak lurus dengan bidang
elipsnya yaitu sebanyak 23,5°, dan berputar dari barat ke timur.
Dibutuhkan sekitar 23 jam 56 menit untuk berputar ke titik yang sama.
2. REVOLUSI BUMI
Contoh lain bukti adanya dinamika planet bumi dapat dilihat dari
revolusi bumi.
Secara sederhana, revolusi bumi didefinisikan sebagai putaran bumi
mengelilingi matahari. Bumi berputar mengelilingi matahari selama
365 ¼ hari, atau yang biasa kita sebut 1 tahun.
Gaya gravitasi matahari membuat bumi dan juga planet lainnya
mengitari matahari melintasi bidang elipsnya.
Nah, karena lintasannya berbentuk elips dan matahari terletak pada
salah satu titik pusatnya, maka ada saatnya jarak bumi dengan
matahari berada di titik terdekat (perihelion), dan juga berada di titik
terjauh (aphelion).
• DAMPAK REVOLUSI BUMI
Beberapa dampak dari revolusi bumi :
1. Gerak semu tahunan matahari. Pada tanggal 22 Desember – 21
Juni belahan bumi bagian utara lebih condong ke arah matahari,
sementara sebaliknya 21 Juni – 22 Desember belahan bagian
selatanlah yang condong ke arah matahari.
2. Terjadinya perbedaan musim. Pada bulan Desember, bagian
selatan lebih condong ke matahari sehingga bagian selatan
mengalami panas yang lebih lama dan mengalami musim panas,
sehingga pada bagian utara yang tidak terpapar matahari
mengalami musim dingin. Begitu juga sebaliknya pada bulan
Juni.
3. Perbedaan lamanya siang dan malam, ada saatnya siangnya lebih
lama dan ada saatnya malamnya lebih lama. Pada bulan Juni,
bagian utara bumi lebih condong ke matahari, sehingga bagian
utara memiliki waktu siang lebih lama, dan bagian selatan
memiliki waktu malam yang lebih lama. Begitu juga sebaliknya
pada bulan Desember.
A.Pengertian Atmosfer
Atmosfer merupakan selimut gas yang menyelimuti
beberapa planet, termasuk bumi. Atmosfer terletak di ruang
angkasa dan berada di lapisan terluar bumi.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, pengertian
atmosfer adalah lapisan gas dengan ketebalan ribuan
kilometer yang terdiri atas beberapa lapisan dan berfungsi
melindungi bumi dari radiasi dan pecahan
meteor.Ketebalan atmosfer mencapai 1.000 kilometer dari
permukaan bumi. Kandungannya terdiri dari beberapa gas,
yaitu 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, 0,9 persen
argon, dan 0,03 persen karbondioksida.
Sisanya uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen, kalium,
serta 0,7 persen ozon.
C.Lapisan Atmosfer
Terdapat 6 Lapisan Atmosfer yaitu ;
1. Troposfer
Lapisan paling dekat dengan bumi dengan
jarak 8-14 km dari permukaan bumi.
Dinamakan tropos karena aktifitas nya
sering berubah-ubah.
2. Stratosfer
Batas lapisan ini hingga ketinggian 50
kilometer dengan tebal 35 kilometer.
Kebalikan dengan troposfer, udara di lapisan
bawah stratosfer dingin dan semakin ke atas
akan terasa panas.
Stratosfer tidak memiliki awan, sehingga
lapisan ini kering dan tidak bergejolak.
Sehingga pesawat memilih terbang pada
lapisan ini.
3. Mesosfer
Diberi nama meso karena posisinya berada
di tengah. Dengan ketebalan 35 kilometer
dan ketinggian 50-85 kilometer. Udara di
lapisan ini sangat tipis, sehingga kita tidak
bisa bernapas di sini.
4. Thermosfer
Suhu di lapisan ini bisa mencapai 1.500
derajat celcius. Namun jika sampai berada di
lapisan ini akan terasa dingin. Hal ini karena
tidak ada molekul gas untuk menghantarkan
panas ke tubuh kita. Thermosfer menjadi
lapisan atmosfer yang cukup tebal dengan
ketebalan mencapai 513 kilometer. Di sini
tempat satelit milik berbagai negara dan
perusahaan terparkir.
5. Lonosfer
Ionosfer merupakan lapisan unik karena
posisinya bertumpuk di mesosfer,
thermosfer, dan eksosfer. Lapisan ini
bergerak dan bergejolak, tergantung energi
yang diserap dari matahari. Namanya
berasal dari ion, senyawa yang mengandung
listrik. Ion dihasilkan oleh gas-gas yang ada
di lapisan ini yang terpapar radiasi matahari.
6. Eksosfer
Eksosfer menjadi lapisan paling tebal dan
letaknya paling luar. Tidak ada penetapan
batas pasti lapisan terluar atmosfer, namun
NASA menggunakan batas 10.000
kilometer. Eksosfer hanya menyimpan gas
seperti hidrogen dan helium. Namun, gas-
gas tersebut berceceran.
C.Siklus Air
Berdasarkan lama peredarannya, siklus air atau hidrologi
terbagi menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan
siklus panjang.
1. Siklus Pendek
Siklus pendek merupakan proses pergerakan air yang
membutuhkan jangka waktu sebentar atau relatif cepat.
Biasanya siklus ini terjadi di laut. Beginilah proses
terjadinya siklus pendek:
Air laut evaporasi (menguap) → kondensasi →
terbentuk awan → hujan turun di atas laut → air
kembali ke lautan dan akan mengalami evaporasi lagi
2. Siklus Sedang
Siklus sedang merupakan siklus yang terjadi saat badan
air (air laut, sungai, dan danau) mengalami evaporasi
atau penguapan. Kemudian mengalami siklus hingga
akhirnya turut hujan di daratan dan menuju ke badan air
lagi. Seperti ini prosesnya:
Badan air (laut, danau, dan sungai) mengalami
evaporasi → terbentuk uap → uap air semakin
berkumpul di udara → uap air menjadi jenuh →
kondensasi → hujan turun di daratan → air tersebut
bergerak ke badan air lagi dan akan mengalami
evaporasi kembali.
3. Siklus Panjang
Siklus ini terjadi saat badan air mengalami evaporasi,
kemudian hujan turun dalam bentuk salju atau es ke
permukaan bumi. Kebayang ‘kan dari yang berupa es itu
harus berubah dulu menjadi air, hingga akhirnya diserap
ke dalam tanah. Begini siklus hidrologinya:
Badan air (laut, danau, dan sungai) mengalami
evaporasi → uap air terbentuk → uap yang terkumpul
hingga menjadi jenuh → kondensasi menjadi awan
kristal es → awan terdorong ke pegunungan → hujan
turun di pegunungan dalam bentuk air/salju/es → es
yang telah mencair terserap ke dalam tanah → air
kembali ke badan air dan mengalami evaporasi kembali.