Anda di halaman 1dari 9

“IMPLEMENTASI PERAN FUNGSIONARIS SENAT SEBAGAI

PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS DIPONEGORO PADA MASA TRANSISI”

Dipergunakan sebagai syarat administrasi calon senator Senat Mahasiswa


Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

NAMA : YONATHAN ADITYA KENKYO


NIM : 11000120140858

CALON SENATOR DELEGASI PELAYANAN ROHANI


MAHASISWA KATOLIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
DIPONEGORO
Merebaknya virus Covid-19 pada Oktober 2019 di Wuhan, Tiongkok menjadi
awal mula penyebaran virus Covid-19 ke seluruh dunia.1 Covid-19 merupakan sebuah
merupakan sebuah wabah penyakit dimana hadir melalui beberapa gejala, seperti
batuk, pilek, pusing, demam, sesak nafas, kehilangan indera penciuman dan kehilangan
indera perasa. Kausu Covid-19 pertama di Indonesia mulai hadir pada awal Maret
2021.2 Covid-19 merupakan penyakit yang sangat menular. Dikarenakan alasan
tersebut maka pemerintah melakukan berbagai macam cara guna menurunkan angka
Covid-19 yang dapat menyebabkan kematian seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro (PPKM Mikro),
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Makro (PPKM Makro), dan adanya
nomenklatur baru terkait dengan pembatasan sosial tersebut dengan istilah
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan level 1 hingga 4.
Pemberlakuan PPKM level 1 hingga 4 tersebut diterapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia sebagai suatu Langkah guna dapat memetakan daerah mana saja yang masih
memiliki tingkat penyebaran dan kasus penderita Covid-19 yang masih tinggi dan
tidak. Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dewasa
kini di klasifikasikan dengan level tersebut membuat pemerintah secara nyata
memperbolehkan perkuliahan tatap muka terbatas di daerah yang memberlakukan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 hingga 3.
Perkuliahan tatap muka terbatas tersebut dapat dilakukan bagi pelajar maupun
mahasiswa yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dengan protokol kesehatan yang
ketat serta dilaksanakan secara bergantian. Melihat perkuliahan tatap muka terbatas
yang dapat dilakukan di zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) level 1 hingga 3, maka sejatinya Universitas Diponegoro selaku Perguruan
Tinggi Negri (PTN) secara mampu dan sadar dapat menjalankan perkuliahan tatap

1
https://internasional.kontan.co.id/news/kasus-pertama-covid-19-mungkin-melanda-china-sejak-
oktober-2019 Diakses pada 2 Desember 2021.
2
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/02/05300081/kilas-balik-kronologi-munculnya-kasus-
pertama-covid-19-di-indonesia?page=all Diakses pada 2 Desember 2021
muka terbatas dengan menimbang bahwa Kota Semarang saat ini telah turun ke
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.3
Melihat dinamika perkembangan Covid-19 yang terus menurun di Indonesia,
begitu juga di Kota Semarang membuat Universitas Diponegoro selaku Perguruan
Tinggi Negeri Berbadan Hukum mulai menyiapkan sistem perkuliahan tatap muka. Hal
tersebut terlihat melalui mekanisme uji coba perkuliahan tatap muka yang telah
diselenggarakan Universitas Diponegoro pada bulan September tahun 2021. Dengan
adanya uji coba perkuliahan tatap muka yang dilaksanakan oleh Universitas
Diponegoro dengan adanya teknis hybrid learning yang merupakan metoda campuran,
antara mahasiswa yang melaksanakan perkuliahan tatap muka dengan mahasiswa yang
melakukan perkuliahan melalui teknis jarak jauh, yakni jaringan. Perkuliahan tatap
muka terbatas yang dilaksanakan oleh Universitas Diponegoro tersendiri dilakukan
dengan kapasitas maksimal yang hadir di kampus sebanyak 25% dari isi setiap kelas,
dilakukan dengan secara bergilir bagi siswa yang telah mendaftar formulir sebagai
media pendataan dan pengawasan mahasiswa yang telah mendaftar perkuliahan tatap
muka terbatas, dan kapasistas wifi yang hadir guna mendukung terjadinya smart class
dimana dapat terjadinya perkuliahan tatap muka terbatas dan perkuliahan jarak jauh
oleh mahasiswa dan dosen dalam waktu yang bersamaan.4 Dengan adanya Uji coba
perkuliahan tatap muka terbatas yang telah dilaksanakan oleh Universitas Diponegoro
di bulan September tahun 2021 dan dengan melihat angka penyebaran Covid-19 serta
angka kematian di Kota semarang yang terus menurun, sudah seharusnya Univeristas
Diponegoro secara sadar mempersiapkan segala macam hal yang dapat menunjang
perkuliahan tatap muka, hal ini dilatarbelakangi adanya beberapa Universitas di
Indoneisa yang telah melakukan perkuliahan tatap muka, terlebih Kota Semarang yang
merupakan lokasi Universitas Diponegoro yang telah diklasifikasikan ke dalam

3
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5774196/semarang-ppkm-level-1-wali-kota-ingatkan-
tetap-patuh-prokes Diakses pada 2 Desember 2021
4
https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/21/175116971/undip-buka-ptm-terbatas-kapasitas-
maksimal-hanya-25-persen?page=all Diakses pada 3 Desember 2021
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 dimana ambang batas
untuk melaksanakan perkuliahan secara tatap muka dapat dilaksanakan pada kriteria
daerah yang memiliki klasifikasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) level 1 hingga level 3.
Di masa transisi dari perkuliahan jarak jauh menuju kepada perkuliahan secara
langsung dan bagaimana peran senator di dalamnya, maka sejatinya penulis harus
mengambarkan terlebih dahulu terkait dengan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro. Bilamana penulis ingin menggambarkan pembagian
kekuasaan di lingkup Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, maka dapat
disandingkan pula dengan konsep Trias Politica yang dicetuskan oleh monstequie
dimana adanya pembagian kekuasaan menjadi eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Berdasarkan konsep tersebut, bilamana penulis melihat ke dalam konteks negara
(Indonesia), eksekutif dapat dikatakan dipimpin oleh seorang Presiden, legislatif terdiri
atas Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Perwakilan Daerah, sedangkan Yudikatif terdiri atas Lembaga kehakiman dimana di
dalamnya terdapat Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial.5
Berbicara ke dalam konteks Universitas, di dalam Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro juga adanya pembagian dimana Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro sebagai Lembaga Eksekutif dan Senat Mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro sebagai Lembaga Legislatif sedangkan untuk
perihal Lembaga Yudikatif yang merupakan sebuah Lembaga Kehakiman tersendiri
belum hadir di dalam student government yang dimiliki oleh Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro.
Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro merupakan
lembaga legislatif kemahasiswaan di lingkup Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

5
Efi Yulistyowati, Endah Pujiastuti, Tri Mulyani, 2016, ‘PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA
DALAM SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA : STUDI KOMPARATIF ATAS
UNDANG–UNDANG DASARTAHUN 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN’, Vol 18, No
2, Hal 336.
yang memiliki fungsi anggaran, fungsi pengawasan, fungsi legislasi, dan fungsi
aspirasi dimana fungsionaris dari lembaga kemahasiswaan tinggi tersebut dipilih
melalui mekanisme PEMIRA (Pemilihan Raya Mahasiswa) di tingkat fakultas yang
dilaksanakan setiap tahunnya.6 Melihat fungsi dari senat tersebut maka diharapkan
Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro secara mampu
mengoptilkan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh Lembaga tersebut. Optimalisasi
terhadap fungsi-fungsi yang dimiliki oleh Senat Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja senat di
dalam menjalankan fungsi tugas dan wewenangnya. Dengan adanya optimalisasi
tersebut maka diharapkan dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan mahasiswa.
Di masa transisi dari perkuliahan jarak jauh menuju kepada perkuliahan secara
tatap muka, peran fungsionaris Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro sebagai perwakilan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
sangatlah vital, hal ini didasari Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro yang merupakan perwakilan mahasiswa serta perwajahan mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Di dalam masa transisi ini fungsionaris
haruslah menjadi jembatan keresahan-keresahan, kebutuhan, dan keinginan mahasiswa
kepada Dekanat Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Sehingga nantinya Senat
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dapat mengakomodasi segala
keresahan dan kebutuhan yang dialami oleh teman-teman mahasiswa secara nyata
melalui para fungsionarisnya. Di dalam masa transisi, fungsionaris harus secara nyata
dengan tujuan mewujudkan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro yang adaptif, komunikatif, transparan, dan berintegritas. Poin adaptif
disini dimaksudkan bahwa fungsionaris Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro di dalam menjalankan fungsi, tugas, dan wewenangnya secara mampu

6
Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, 2017, ‘PEDOMAN POKOK
ORGANISASI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO.’
beradaptasi dengan keadaan, dimana adanya perubahan dari perkuliahan yang
dilakukan secara daring menjadi perkuliahan secara tatap muka.
Berbicara mengenai adaptif juga merupakan suatu harapan bahwa fungsionaris
Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro maupun nantinya secara
kelembagaan Mampu Menyesuaikan dengan keadaan, dalam arti adaptif dengan
kebutuhan mahasiswa. Sehingga, Senat Mahasiswa FH Undip dalam secara mampu
menjalankan Fungsi, Tugas, dan Wewenang Sesuai dengan Keterbutuhan yang ada.
Adapun poin Komunikatif merupakan sesuatu yang sangat fundamental dimana Senat
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro sebagai Lembaga legislatif harus
memiliki komunikasi yang baik dengan mitra kerja maupun mahasiswa secara
keseluruhan, sehingga nantinya segala tindak tanduknya secara mampu berdampak
positif terhadap kebutuhan mahasiswa di dewasa kini. Berbicara mengenai poin
transparan maka Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro harus
menjadi Lembaga legislative yang transparan terkait dengan agenda apa saja yang
dilakukannya. Transparan disini dapat diartikan bahwa sejatinya tidak terbatas pada
orang tertentu saja sehingga seluruh mahasiswa harus mengetahuinya. Transparan juga
dapat dipahami sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada seluruh mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro terkait apa yang telah dilakukan oleh Senat
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Berbicara mengenai poin
berintegritas, maka berintegritas dapat diartikan bahwa Senat Mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro harus memiliki mutu sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan sebagai Lembaga yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan menggambarkan kejujuran. Selain
itu poin Integritas juga dapat dipahami bahwa nantinya setiap fungsionaris yang hadir
di dalam Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro memiliki etos
kerja yang tinggi di dalam menjalankan fungsi, tugas, dan wewenang yang dimilikinya.
Di dalam mewujudkan tujuan tersebut maka fungsionaris Senat Mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro harus memiliki berbagai macam cara, seperti
Menjalankan fungsi, tugas dan wewenang Senat Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro secara efektif dan efisien yang dilandasi integritas,
Mewujudkan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang aspiratif
dan inklusif, Menjadikan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
sebagai lembaga legislatif yang komunikatif, dan Menjadikan Senat Mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro lebih transparan melalui media informasi
yang tersedia sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro. Adapun di dalam cara yang pertama, poin efektif dan efisien
dapat diartikan bahwa Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro di
dalam menjalankan fungsi, tugas, dan wewenang harus bekerja secara efektif dalam
arti dapat membawa hasil dan efisien maka sejatinya di dalam bekerja Senat Mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro di dalam menjalankan fungsi, tugas, dan
wewenangnya harus menjalankan konsep menghasilkan sesuatu dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, dan pikiran. Sehinga Senat Mahasiswa FH Undip
diharapkan mampu untuk bekerja secara Efektif dan Efisien sesuai dengan mutu yang
ada serta adanya kejujuran. Berbicara mengenai cara yang kedua, maka fungsionaris
Senat mahasiswa harus mewujudkan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro yang aspiratif dan inklusif. Aspiratif disini memiliki arti sifat aspirasi
dimana dimana adanya suatu harapan dan tujuan untuk keberhasilan dimana Senat
Mahasiswa FH Undip harus secara nyata meneyap, menampung, dan
mengadvokasikan segala keterbutuhan yang dimiliki oleh mahasiswa saat ini terutama
di masa transisi, berbicara mengenai inklusif maka dapat diartikan sebagai
ketercakupan, ketercakupan yang dimaksud adalah Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro. Berbicara mengenai cara yang ketiga, maka fungsionaris dari
Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro harus memiliki sifat yang
komunikatif, hal ini menjadi pondasi awal dimana fungsionaris Senat Mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro maupun Senat Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro secara kelembagaan dalam membangun relasi maupun
hubungan yang baik yang baik dengan Mahasiswa dan Organisasi Kemahasiswaan
lainnya dalam mendengar keterbutuhan Mahasiswa terutama di masa transisi .
Berbicara mengenai cara yang keempat, maka fungsionaris Senat Mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro maupun Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro
secara kelembagaan harus transparan dimana transparan disini dapat diartikan tidak
terbatas pada orang-orang tertentu saja maka segala sesuatu yang sedang dilakukan
oleh Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro harus diketahui oleh
Mahasiswa. Dengan adanya tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut maka
sejatinya fungsionaris Senat Mahasiswa Fakutas Hukum Universitas Diponegoro harus
secara nyata dan secara mampu menerapkan cara-cara tersebut guna mencapai tujuan
terwujudnya Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang adaptif,
komunikatif, transparan, dan berintegritas dalam menjalankan fungsi, tugas, dan
wewenang yang dimilikinya.

DAFTAR PUSTAKA
https://internasional.kontan.co.id/news/kasus-pertama-covid-19-mungkin-melanda-
china-sejak-oktober-2019 Diakses pada 2 Desember 2021.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/02/05300081/kilas-balik-kronologi-
munculnya-kasus-pertama-covid-19-di-indonesia?page=all Diakses pada 2 Desember
2021

https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5774196/semarang-ppkm-level-1-wali-
kota-ingatkan-tetap-patuh-prokes Diakses pada 2 Desember 2021

https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/21/175116971/undip-buka-ptm-terbatas-
kapasitas-maksimal-hanya-25-persen?page=all Diakses pada 3 Desember 2021

Efi Yulistyowati, Endah Pujiastuti, Tri Mulyani, 2016, ‘PENERAPAN KONSEP TRIAS
POLITICA DALAM SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA : STUDI
KOMPARATIF ATAS UNDANG–UNDANG DASARTAHUN 1945 SEBELUM DAN
SESUDAH AMANDEMEN’, Vol 18, No 2, Hal 336.

SENAT MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO,


2017, PEDOMAN POKOK ORGANISASI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
DIPONEGORO.

Anda mungkin juga menyukai