Fisika Dasar 1 (Bab 9) - TM 28102022
Fisika Dasar 1 (Bab 9) - TM 28102022
Pada bab ini kita akan mempelajari kinematika maupun dinamika benda
bukan titik. Ciri utama benda tegar adalah bentuk benda tidak berubah
meskipun benda tersebut dikenai gaya, seperti gaya tekan, gaya gesek,
dan sebagainya. Hampir semua benda padat termasuk ke dalam benda
tegar, kecuali yang berwujud plastisin.
(9.1)
Tampak dari dua persamaan di atas bahwa pada gerak rotasi besaran mr2
memiliki fungsi yang sangat mirip dengan m pada gerak translasi. Pada gerak
translasi, m disebut massa atau inersia. Karena kemiripan fungsi tersebut maka
pada gerak rotasi, kita definisikan mr2 sebagai momen inersia. Jadi, untuk benda
titik yang berotasi terhadap sumbu yang berjarak r dari sumbu rotasi, momen
inersianya memenuhi
(9.3)
Dari persamaan (9.2) dan (9.3) kita dapat menulis energi kinetik benda yang
bergerak rotasi sebagai
(9.4)
9.2. Momen Inersia Sejumlah Partikel
(9.5)
(9.6)
(9.7)
Gambar 9.2. Sistem partikel yg terdiri dr
sejumlah partikel dg massa berbeda-beda & Momen inersia total sistem
jarak yg berbeda-beda dr sumbu. partikel adalah
(9.8)
(9.9)
9.3. Momen Inersia Benda Kontinyu
Menentukan momen inersia benda-benda kontinyu seperti tongkat, bola,
dan silinder tidak dapat dilakukan dengan penjumlahan sederhana seperti di
atas. Momen inersia benda-benda ini dihitung dengan cara integral.
Sebuah benda kontinyu (benda besar) dapat dibagi atas titik-titik dengan
jumlah tak berhingga. Dengan demikian secara prinsip persamaan (9.9) dapat
digunakan dengan cara menggunakan batas atas penjumlahan N = .
(9.10)
Contoh:
Jawab:
Karena massa per satuan panjang adalah µ, maka massa elemen sepanjang dx
adalah
Jawab:
Tampak dari gambar bahwa jarak antara dua sumbu adalah d
= R. Dengan demikian, momen inersia terhadap sumbu yang
menyinggung permukaan bola adalah
9.5. Momen Gaya
Jika gaya yang bekerja ada N buah maka momen gaya total dapat ditulis
dalam bentuk umum sbb:
(9.15)
9.6. Hukum Newton II untuk Rotasi Benda Tegar
(9.16)
(9.17)
(9.17)
(9.18)
(9.19)
(9.20)
9.7. Gabungan Rotasi dan Translasi
Jk resultan gaya yg bekerja pd benda tdk nol, & gaya yg bekerja tdk segaris
maka muncul gaya netto dan torka netto sekaligus. Akibatnya muncul dua
macam gerakan sekaligus, yaitu translasi pusat massa dan rotasi terhadap pusat
massa. Contoh gerak semacam ini adalah gerak bola yang digelindingkan di
lantai dan gerak roda kendaraan.
(9.21)
dengan F resultan gaya yang bekerja pada benda, m massa benda, dan apm
percepatan pusat massa. Rotasi terhadap pusat massa memenuhi hukum
Newton II untuk gerak rotasi
(9.22)
Gambar 9.6 Gaya gesekan antara roda dengan jalan menyebabkan perputaran roda.
Misalkan jari-jari roda R dan gaya gesekan antara roda dengan jalan fs.
Besarnya momen gaya yang bekerja pada salah satu roda adalah
(9.23)
Misalkan momen inersia roda terhadap pusat massa adalah Ipm maka percepatan
sudut rotasi roda terhadap pusat massa adalah
(9.24)
Selama roda menggelinding murni (tanpa terjadi slip), gaya gesekan antara roda
dengan jalan adalah gaya gesekan statik. Hal ini karena tidak ada gerak relatif
antara permukaan roda dengan permukaan jalan. Telah kita pelajari, untuk gaya
gesekan statik berlaku hubungan
(9.25)
dengan µs koefisien gesekan statik dan N gaya normal yang bekerja pada roda
(9.26)
Nilai terbesar percepatan rotasi yang bisa dimiliki roda adalah (9.27)
9.8. Energi Kinetik Benda Tegar
Gerakan benda tegar umumnya merupakan kombinasi antara gerak translasi
pusat massa dan gerak rotasi terhadap pusat massa. Akibatnya, energi kinetik
yang dimiliki benda tegar yang sedang bergerak merupakan gabungan dari
energi kinetik dua macam gerakan tersebut.
Dengan demikian energi kinetik total benda tegar yang sedang bergerak a/
(9.30)
9.9. Usaha oleh Momen Gaya
(9.31)
Untuk kasus umum di mana momen gaya dapat berubah-ubah selama benda
berotasi maka kerja yang dilakukan momen gaya:
(9.32)
Untuk gerak rotasi benda tegar, teorema usaha energi berbunyi:
(9.33)
Contoh:
Jawab:
Usaha yang dilakukan momen gaya adalah
Krn scr umum benda tegar melakukan 2 macam gerak yaitu translasi &
rotasi, mk pd perhitungan teorema usaha energi yg umum hrs
memperhitungkan usaha oleh gaya dan usaha oleh momen gaya.
Usaha yang dilakukan gaya luar dan momen luar sama dengan perubahan
energi kinetik translasi & rotasi benda tegar.
(9.34)
Contoh:
Sebuah silinder pejal dengan massa 20 kg
dan jari-jari 15 cm dilepaskan dari bidang
yang memiliki kemiringan 30o. Tinggi ujung
atas bidang miring dari dasar adalah 3 m.
Berapakah kecepatan rotasi dan translasi
silinder saat mencapai dasar bidang miring?
Jawab:
Pertambahan energi ketika benda sampai di dasar sama dengan energi kinetik di
dasar itu sendiri
dengan vpm laju translasi pusat massa silinder di dasar dan ωpm kecepatan
sudut rotasi terhadap pusat massa saat silinder sampai di dasar. Jika tidak
terjadi slip (hanya gerak menggelinding murni) maka terpenuhi
Yang melakukan kerja hanya gaya gravitasi. Kerja yang dilakukan gaya gravitasi
adalah
Karena gaya luar yang melakukan kerja hanya gaya gravitasi, maka dengan
teorema usaha energi diperoleh
(9.35)
Momen gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan laju
perubahan momentum sudut benda
(9.36)
(9.37)
(9.38)
Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja maka momentum sudut
bersifat kekal.
Tugas Fisika I (4-Nov-2022)
Dikumpulkan Jumat, 4 – Nov – 2022 Sebelum kuliah dimulai ke
email: herisutanto@lecturer.undip.ac.id