Anda di halaman 1dari 7

semipermiabel.

Difusi didorong oleh energi kinetik yang dimillki oleh molekul. Ketika seseorang menyemprotkan
obat anti nyamuk atau minyak wangi, maka molekul-molekul yang disemprotkan akan bergerak
memenuh seluruh ruangan. Meskipun kita berada agak jauh dari ruangan, kita masih dapat
menciumnya.
Kecepatan difusi bergantung pada suhu, ukuran, dan tipe molekul yang berdifusi. Moleku-
molekul menyebar lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi dibanding pada suhu yang rendah.
Molekul-molekul yang kecil berdifusi lebih cepat daripada molekul yang besar.
Pengambilan oksigen oleh sel melalui respirasi seluler merupakan salah satu contoh difusi.
Gradien konsentrasi mendukung terjadinya pergerakan dengan arah tersebut sehingga oksigen
yang terlarut dapat menembus membran sel.
Dikenal dua macam difusi, yaitu difusi sederhana dan difusi berfasilitas.
1) Difusi sederhana melalui membran atau difusi sederhana.
Difusi ini identik dengan pengertian difusi yang telah dijelaskan sebelumnya.
2) Difusi berfasilitas atau difusi dipermudah
Difusi berfasilitas dapat diartikan sebagai transportasi zat yang dibantu oleh molekul pembawa
yang mirip pori-pori, dan bagian dari membran plasma. Molekul pembawa ini (carrier) berupa
protein integral yang membentuk saluran, sehinga dapat mempercepat transport zat. Contoh
difusi berfasilitas adalah transportasi ion kalium dari luar sel ke dalam sel. Konsentrasi ion kalium
di sel lebih tinggi daripada di dalam sel.

 
B. Osmosis
Osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel
dari larutan yang berkonsentrasi rendah (pelarut lebih banyak dibandingkan terlarutnya) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (pelarut lebih sedikit dibandingkan terlarutnya). Dengan kata
lain, osmosis merupakan peristiwa perpindahan molekul pelarut dari larutan dengan kepekatan
rendah menuju larutan yang memiliki kepekatan tinggi.

Peristiwa osmosis terjadi pada sel. Peristiwa tersebut bergantung pada perbandingan
konsentrasi larutan yang terdapat di dalam dan di luar sel.
Jika konsentrasi larutan di luar sel lebih rendah daripada larutan di dalam sel, berarti sel berada
dalam larutan hipotonik. Sementara itu, jika konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi daripada
larutan di dalamsel, berarti sel berada dalam larutan hipertonik. 
Bagaimana kondisi sel hewan dan sel tmbuhan ketika berada dalam suatu larutan dengan
konsentrasi yang berbeda? Pelajari tabel berikut.
Tabel Perbandingan Kondisi Sel dalam Konsentrasi Larutan yang Berbeda
Larutan Larutan Larutan
 
Hipertonik Isotonik Hipertonik

Sel akan membengkak


dan akhirnya pecah
Sel akan mengerut Sel tetap seperti
Sel Hewan karena air masuk
(krenasi) semula
secara berlebihan
(hemolisis)

Sel membengkak,
Sitoplasma akan
Sel tetap seperti tetapi tidak pecah
Sel Tumbuhan mengkerut
semula karena ada dinding sel
(plasmolisis)
(sel turgid)

 
c. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah pergerakan zat atau molekul yang menyeberangi membran
semipermeabel dengan melawan gradien konsentrasi. Transportasi zat atau molekul pada
transpor aktif memerlukan energi.

Transpor aktif juga dipengaruhi oleh muatan listrik yang ditentukan oleh ion natrium (Na +), ion
kalium (K+). Di lingkungan ekstraseluler dan intraseluler, keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur
oleh pompa ion Na+ dan K+. ATP memberi sumber energi untuk mengubah bentuk protein
membran agar membuka, kemudian pompa mengeluarkan tiga ion Na+  dari intraseluler dan
memasukan dua ion K+ ke lingkungan sel.
Baca Juga :
STRUKTUR DAN FUNGSI NUKLEUS (INTI SEL)
Fase - Fase Pembelahan Sel Secara Mitosis dan Meiosis Lengkap
Pengaruh Suhu terhadap Membran Sel

Pada prosesnya, transpor aktif dibantu olah protein membran sebagai pembawa zat (carrier) dan
molekul tersebut. Protein membran memiliki konsentrasi yang berlawanan dengan derajat atau
gradien konsentrasi.
Transpor aktif terdiri atas dua tahap, yaitu transpor akti primer dan transpor aktif sekunder. Pada
transpor aktif primer, dilibatkan suatu pompa yang secara aktif menghasilkan ion H+ untuk
melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif sekunder memanfaatkan kegunaan gradien yang
telah ada sebelumnya untuk mengendalikan transpor aktif suatu larutan. 
d. Eksositosis dan Endositosis
Sel eukariot mempunyai dua mekanisme pengangkutan lainnya, yaitu eksositosis dan
endositosis. Kedua mekanisme ini berguna mentransportasikan molekul dan partikel yang
berukuran besar. Eksositosis adalah suatu proses pengangkutan bahan yang terdapat di dalam
sel melalui proses pembentukan vesikula. Kemudian, vesikula tersebut diekskresikan ke
lingkungan ekstraseluler.
 

Pada endositosis, membran plasma melipat ke bagian dalam (invaginasi) untuk membentuk
vesikula yang membawa zat tertentu ke dalam sel. Beberapa bentuk endositosis, diantaranya
pinositosis, fagositosis, dan endositosis reseptor termediasi.
Pinositosis (proses sel untuk minum) melibatkan pembentukan vesikula membran dari membran
plasma sebagai suatu cara sel untuk menggunakan cairan ekstraseluler. Pinositosis penting bagi
sel yang aktif menyerap nutrisi, seperti pada sel di sepanjang usus hewan.
Fagositosis (proses sel untuk makan) melibatkan pembentukan vesikula membran yang
berlimpah yang disebut fagosom atau vakuola fagositik. Fagosom dapat memakan partikel besar
seperti bakteri. Sel “memakan” sebuah partikel dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia)
yang dibelitkan ke sekeliling partikel dan masuk ke dalam vesikula yang dibentuk oleh membran.

sumber : http://www.biologisma.com/2016/12/mekanisme-transpor-pada-
membran-sel.html
 Share

 Share
Kirim

Baca Semua Komentar (0)


0

21381

HAI OTAKERS
LAINNYA

Halo Otakers, salam kenal semuanya.


Di "Hai Otakers" ini mimin ingin berinteraksi dengan otakers semua. "Salam Sabang sampai
Merauke"

POLA LANTAI TARI KECAK (Sejarah, Makna dan Keunikan)


#Hai Otakers

Bukit Algoritma, Silicon Valley Ala Indonesia


#Hai Otakers
Jangan lupa subscribe channel youtube kita ya guys.

FREEZE
LAINNYA

Monster Smack
#Game

Monster Hand
#Game
FREEZE LAINNYA

ARTIKEL LAINNYA

Cari materi lainnya :

Anda mungkin juga menyukai