Kode Etik DPR
Kode Etik DPR
Kelompok 6 DPR
1 2 3
A. anggota harus menghindari
perilaku tidak pantas atau C. Anggota dilarang memasuki
tidak patut yang dapat B. Anggota sebagai wakil tempat prostitusi, perjudian, dan
rakyat memiliki pembatasan tempat lain yang dipandang tidak
merendahkan citra dan
pribadi dalam bersikap, pantas
kehormatan DPR
bertindak, dan berperilaku.
Kode etik yang mengatur tentang
Integritas sebagai anggota DPR
Integritas
4 5
D. Anggota harus menjaga nama baik dan E. Anggota dilarang meminta dan
kewibawaan DPR menerima pemberian atau hadiah
Kode Etik mengatur tentang Hubungan dengan Mitra
Kerja anggota DPR Hubungan dengan Mitra Kerja
harus menyatakan jika tidak ada suatu keterkaitan antara permasalahan yang sedang dibahas
b. Anggota mempunyai hak suara dalam setiap rapat dan dalam setiap pengambilan keputusan,
b. Anggota yang tidak hadir rapat harus disertai keterangan yang sah dari pimpinan
fraksi.
c. Anggota dalam melaksanakan tugasnya harus berpakaian rapi, sopan dan resmi.
d. Anggota harus aktif selama mengikuti rapat terkait dengan pelaksanaan tugas.
bentuk apapun.
Kode etik anggota DPR yang mengatur tentang Hubungan Hubungan dengan Konstituen atau Masyarakat:
dengan Konstituen atau Masyarakat:
c. Anggota harus mendengar dengan penuh perhatian keterangan para pihak dan
masyarakat yang diundang dalam acara DPR.
Perjalanan Dinas
A. Anggota yang melakukan perjalanan dinas ke dalam atau ke luar
negeri dengan biaya negara diatur dalam ketentuan peraturan
anggota DPR
perundang undangan.
❖ Anggota wajib mematuhi tata cara rapat sebagaimana diatur dalam peraturan.
❖ Pimpinan dan anggota MKD dalam sidang harus memakai pakaian sipil yang
Persidangan
lengkap.
❖ Anggota dilarang mendekati meja pimpinan rapat, berkata kotor, merusak barang
inventaris DPR, dan menghina dan merendahkan pimpinan rapat atau sesama
anggota.
PENERAPAN SANKSI ATAS PELANGGARAN 3 1
Peraturan DPR Nomor Menurut KBBI
2 Tahun 2015 tentang Sanksi merupakan
tanggungan (tindakan,
Tata Beracara hukuman, dan sebagainya)
Mahkamah untuk memaksa orang
KODE ETIK
Pasal 2
(1) Anggota dalam setiap tindakannya harus mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan.
(2) Anggota bertanggung jawab mengemban amanat rakyat, melaksanakan tugasnya
secara adil, mematuhi hukum, menghormati keberadaan lembaga legislatif, dan
mempergunakan fungsi, tugas, dan wewenang yang
diberikan kepadanya demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Pasal 3
(2) Anggota sebagai wakil rakyat memiliki pembatasan pribadi dalam bersikap,
bertindak, dan berperilaku.
(5) Anggota dilarang meminta dan menerima pemberian atau hadiah selain dari apa
yang berhak diterimanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 4
(1) Anggota harus bersikap profesional dalam melakukan hubungan dengan Mitra
Kerja.
(2) Anggota dilarang melakukan hubungan dengan Mitra Kerjanya untuk maksud
tertentu yang mengandung potensi korupsi, kolusi dan nepotisme.
CONTOH KASUS PELANGGARAN KODE ETIK DPR KASUS PELANGGARAN KODE ETIK DPR OLEH FADLI ZON
Fadli Zon merupakan Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 dari Fraksi Gerindra. Fadli
zon pernah melakukan pelanggaran kode etik DPR. Oleh sebab itu Fadli pernah
mendapat kritik publik paska beredarnya surat dari Sekretariat Jenderal DPR RI
yang berisi permintaan penjemputan dan pendampingan untuk putri Fadli Zon yang
akan berkegiatan di Amerika Serikat. Surat bernomor 27/KSAP/DPR RI/VI/ 2016
tersebut ditujukan untuk Duta Besar RI untuk Amerika Serikat dan KJRI New York.
Tidak lama setelah surat beredar di media, Fadli memutuskan mengganti biaya
yang dikeluarkan KJRI untuk anaknya.
Dalam kasus tersebut, Fadli Zon telah melanggar Pasal 6 Ayat 4 Peraturan DPR RI
No. 1 Tahun 2015 tentang Kode Etik DPR. Pasal tersebut memuat pelarangan
penggunaan jabatan untuk mencari kemudahan dan keuntungan privat.
Kode etik DPR
TERIMAKASIH