Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN TERHADAP

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MATA PELAJARAN PPKN PADA PESERTA DIDIK


KELAS V SEKOLAH DASAR NEGRI 56 AUR CINO KECAMATAN VII KOTO
KABUPATEN TEBO

Rancangan Proposal

Di ajukan sebagai salah satu syarat guna pengajuan judul skripsi

LUSI OKTARILA

Nim : 204190060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYA DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2022

A. Judul Penelitian
"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN TERHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MATA PELAJARAN PPKN PADA PESERTA DIDIK KELAS
V SEKOLAH DASAR NEGRI 56 AUR CINO KECAMATAN VII KOTO KABUPATEN TEBO"
B. Alasan Saya Memilih Judul
Keterampilan berpikir merupakan keterampilan dalam menggabungkan sikap-sikap,
pengetahuan, dan keterampilanketerampilan yang memungkinkan seseorang untuk
dapat membentuk lingkungannya agar lebih efektif. Keterampilan berpikir dapat
dibedakan menjadi berpikir kritis dan berpikir kreatif. Mengajarkan siswa untuk berpikir
kritis merupakan salah satu tujuan utama pendidikan. Keterampilan berpikir kritis
sangatlah diperlukan untuk memahami pelajaran dan mengukur pemahaman peserta
didik tentang materi yang akan disampaikan oleh guru. Berpikir kritis juga dapat
menjadikan peserta didik bertanggung jawab, memikirkan hal dengan matang, juga
melatih keterampilan peserta didik dalam menerima situasi dalam bermusyawarah.
Menurut R.H Ennis berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir reflektif yang
berfokus untuk memutuskan apa yang diyakini untuk diperbuat. Jadi berpikir kritis dapat
menumbuhkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah melalui proses berpikir
hingga memutuskan masalah.
Sebelum menentukan keputusan peserta didik ditekankan untuk mengumpulkan
informasi, dan mengevaluasi informasi terlebih dahulu. Dalam mengumpulkan informasi
peserta didik dapat melalui membaca dan menulis, berbicara dan mendengarkan yang
melibatkan proses pemikiran yang dimulai dengan pengumpulan informasi yang terus
berlanjut dan diakhiri dengan pengambilan keputusan.
Peserta didik dapat mencari pada sumber buku atau internet lalu mengkomunikasikan
dengan guru, orang tua, atau teman. Peserta didik aktif didalam kelas jika guru
menampilkan media yang baru dilihat siswa, selebihnya siswa yang aktif bertanya hanya
itu-itu saja. Pada observasi pra riset yang dilaksankan di salah satu SD Negri 56 Aur Cino
yang berada di Aur Cino Kecamatan VII Koto faktanya terdapat peserta didik kelas 5
yang memilki rasa kurang percaya diri untuk tampil aktif mengeluarkan pendapat dalam
berpikir kritis didepan siswa yang lain. Peserta didik cenderung memperhatiakan teman
yang lain berbicara atau menunggu giliran ditunjuk oleh guru.
Salah satu alternatif pemilihan model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis peserta didik. Meskipun faktor-faktor aktif berpikir kritis
sangat beragam, namun model pembelajaran kooperatif tipe time token diyakini dapat
menambah rasa percaya diri setiap siswa yang masih memiliki rasa malu dalam
menyampaikan pendapat sehingga terjadilah proses diskusi dengan teman sekelas
dibimbing oleh guru, sehingga dapat menjadikan peserta didik mampu berpikir kritis
dalam menyelesaikan masalah melalui membaca dan menulis, berbicara, dan
mendengarkan.
C. Pertanyaan peneliti secara khusus maupun umum
Apakah terdapat pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe time token
terhadap keterampilan berpikir kritis mata pelajaran pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan pada peserta didik kelas V Sd Negri 56 Aur Cino Kecamatan VII koto?
D. Apa saja topik sub topik yang akan anda bahas dikajian bab II
1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token terhadap KeterampilanBerpikir Kritis
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
E. Bagaimana rancangan dan metode penelitian anda
Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan menggunakan
metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Experimental Design. Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
F. Populasi dan sampelnya
Adapun populasi yang digunakan dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V
SD Negri 56 Aur Cino Kecamatan VII Koto. Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian
atau wakil populasi yang diteliti), Teknik sampling yang digunakan adalah cluster
random sampling. Teknik ini merupakan teknik gabungan dari cluster sampling dan
random sampling. Cluster random sampling merupakan cara pengambilan sample kelas
acak dari kelas-kelas yang sudah ada sebagai suatu populasi. Teknik pengambilan
sample ini dipilih karena sample yang diambil penelitian adalah kelompok sample yang
telah terbentuk tanpa ada campur tangan peneliti, artinya peneliti menggunakan kelas
yang sudah ada disekolah tersebut.
G. Langkah pengumpulan data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan:
1. Observasi
2. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai