Anda di halaman 1dari 5

Resume Hari Selasa, tanggal 24 November 2020

Pemateri : Bapak FERDIANSYAH, SE, MM. Judul : Kompetensi Guru di Masa Pandemi Covid – 19 Resume :
Kebutuhan guru 5 tahun ke depan agar dibuatkan sistem pembinaan karier guru. Dari data banyak sekali
guru yang akan pensiun. Diharapkan Pak Nadiem membuat peta jalan kebutuhan guru. Kemampuan
guru berdasarkan UKG belum memenuhi standar. Jangan guru dijadikan kelinci percobaan. Karena
sudah berkali-kali pergantian kurikulum. Evaluasi tidak dilakukan secara komprehensif, holistik.
Dilakukan penyederhanaan kurikulum. Guru mempunyai latar belakang sosial, ekonomi yang berbeda.
Jangan sampai guru dipermasalahkan. Pada UKG saat ini baru 2 kompetensi yang diujikan yakti
Pedagogik dan Profesional. Sementara untuk kompetensi Kepribadian dan Sosial belum diujikan pada
UKG. Diharapkan untuk selanjutnya keempat kompetensi yang sangat penting untuk menilai seorang
guru yakni kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan sosial dapat dinilai secara baik. LPTK
harus mencetak guru yang memiliki kompetensi. Mas menteri membuat kebijakan diharapkan lentur
atau bahasanya disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah.

Penguatan fungsi LPTK sebagai pabrik guru yg unggul, handal dan terdepan.

LPTK tidak boleh lagi memperbolehkan sarjana murni untuk berkesempatan menjadi guru seperti yg
marak terjadi, dimana sarjana murni memiliki memiliki hak yg sama seperti S. Pd untuk menjadi guru
dengan syarat mengikuti PPG. Padahal sarjana murni tidak mempelajari pendidikan pedagogik dan
lulusan pendidikan yang sudah mempelajari pedagogik masih di suruh lagi untuk belajar pedagogik dan
andragogik.

Distribusi dan jaminan penempatan tenaga pendidik keseluruh area, harus di sertai dengan jaminan
hidup yang layak. Minimal di berikan 3x gaji di bandingkan dengan gaji aparatur sipil negara pada
umumnya di berikan fasilitas berupa tunjangan hidup, rumah, jaminan kesehatan, dll. Pemerintah
menyediakan instruktur pendidikan juga ke berbagai pelosok daerah indonesia agar para guru betah dan
semangat untuk mendidik di sana.

LPTK wajib melalukan evakuasi trhadap guru-guru profesional tersebut dengan melalukan berbagai test,
memberikan pelatihan hingga beasiswa beasiswa untuk study ke luar negeri yg kualitas pendidikannya
tinggi seperti singapura, Inggris dll.

Simpulan : pemerintah sudah banyak bekerja dan memprogramkan tetapi masih banyak kekurangan
disitulah peran DPR

Pemateri : Bapak FERDIANSYAH, SE, MM. Judul : Peran Guru Saat Ini dan Formulasi Peran Guru pada
masa mendatang melalui LPTKA. Resume : Kebutuhan guru 5 tahun ke depan agar dibuatkan sistem
pembinaan karier guru. Dari data banyak sekali guru yang akan pensiun. Diharapkan Pak Nadiem
membuat peta jalan kebutuhan guru. Jangan guru dijadikan kelinci percobaan. Karena sudah berkali-kali
pergantian kurikulum. Pak menteri dalam membuat kebijakan diharapkan lentur atau bahasanya
disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah. LPTK harus mencetak guru yang memiliki kompetensi.
Penguatan fungsi LPTK sebagai pabrik guru yg unggul, handal dan terdepan.
Judul: Pengembangan Kompetensi Guru di Masa Pandemi Covid-19.

Peran Guru saat ini dan Formulasi peran Guru pada masa mendatang melalui LPTK.

Oleh: Bapak Ferdiansyah, S.E,.M.M.

Materi: Dalam UU Guru dan Dosen disebutkan guru harus berkualifikasi S-1 sedangkan guru tersertifikasi
masih di bawah 50%. Kebutuhan guru untuk 5 tahun kedepan akan terus bertambah karena banyak
guru yang akan pensiun, sedangkan kemampuan guru-guru di Indornesia masih belum sebaik standar
yang diharapkan. Untuk menyiapkan guru yang professional maka diadakan Tes UKG. Dalam UKG yg
diujikan 4 kompetensi namun dalam UKG baru 2 kompetensi yaitu professional dan pedagogic. Dua
prinsip utama yang menjadi landasan strategi peningkatan kualitas guru yaitu kesejahteraan dan
kinerja. Ini tugas dari LPTK untuk melakukan evaluasi terhadap guru-guru professional dengan
melakukan berbagai tes pelatihan hingga beasiswa untuk studi ke luar negeri yang kualitas
pendidikannya tinggi seperti singapura, inggris, selandia baru, swedia dan lainnya.

Agar pemerintah juga mengedepankan profesi guru untuk kesejahterannya, Guru juga diberikan
pelatihan agar menjadi Guru yang berkompeten. Agar dapat mengembangkan pengamatan fungSI LPTK
sebagai pabrik Guru yang unggul, hambel dan terdepan.

Pemateri : Bapak FERDIANSYAH, SE, MM. Judul : Peran Guru Saat Ini dan Formulasi Peran Guru pada
masa mendatang melalui LPTKA. Resume : Agar pemerintah juga mengedepankan profesi guru untuk
kesejahterannya, Guru juga diberikan pelatihan agar menjadi Guru yang berkompeten. LPTK wajib
melalukan evakuasi trhadap guru-guru profesional tersebut dengan melalukan berbagai test,
memberikan pelatihan hingga beasiswa beasiswa untuk study ke luar negeri yg kualitas pendidikannya
tinggi seperti singapura, Inggris dll. (Mbok Mita)

Pengembangan Guru di Masa Pandemi Covid – 19

Pemateri : Awaluddin Tjalla

Tanggung jawab kita bersama untuk membangun sistem.

Ketika kita berada di ruang kelas, kita sebagai manager kelas, kita dirigen kelas dan kita arsitek kelas.
Oleh karena itu kita mempunyai kewajiban yang sangat penting.

Guru itu sebuah profesi, yaitu mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Perspektif saat ini perspektif
covid -19.
Indonesian Children : In School But Not Learning

Memperlihatkan anak-anak di sekolah tapi tidak belajar. Capaian belajar cenderung menurun. Teman-
teman profesi sudah mendapat tunjangan profesi.

Tugas dan tanggung jawab guru mendampingi anak-anak mengembangkan kompetensi yang dimilikinya.

Kemampuan PISA anak-anak cenderung menurun yaitu kemampuan membaca, matematika dan sains.
Penilaian PISA ini bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan 5 tahun ke depan.

Artinya Kebanyakan murid hanya bisa membaca tanpa bisa memahami makna.

Situasi pandemi covid tidak menjadikan kita menyerah tetapi menjadi tantangan sebagai komitmen kita
menjalankan tugas sebagai profesi kita. Kita tidak boleh redup membangun masa depan anak didik kita.
Perspektif formal, mengelola

Di proses ada dinamika yang terjadi, bagaimana lingkungan, metode, gurunya

Pemberian kewenangan pada satuan pendidikan. Pusat membuat bluefering atau panduan utama
silahkan dikembangkan pada satuan pendidikan tentang penyederhanaan kurikulum.

Kita harus merubah mindset kita, melakukan instrospeksi, untuk meningkatkan mutu pendidikan kita.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada situasi pandemi covid – 19 diharapkan harus meaning full
learning tanpa terbebani capaian kurikulum, fokus pada capaian kecakapan hidup.

Meaning full learning diharapkan adanya kreativitas guru dalam penyampaian proses pembelajaran.
Pembelajaran disituasi ini harus bervariasi tidak bisa hanya mengandalkan guru tapi bisa mengandalkan
perolehan informasi dari lingkungan.
Guru harus mempunyai wawasan dan kemampuan dalam menjalankan pembelajaran dengan sistem
online ini agar mampu mengelola pembelajaran dengan baik di ruang kelas.

Salah satu model penyederhanaan kurukulum. Kuncinya pada penanaman kompetensi dasar dan juga
pada penanaman nilai-nilai karakter. Dengan konsep merdeka belajar kita tidak bisa memaksa tetapi
mengarahkan dan membimbing anak-anak untuk mencapai kompetensinya.

Cara guru memberikan umpan balik yaitu secara kuantitatif (pemberian skor) dan kualitatif (telaah
perilaku dan capaian pembelajaran yang diperoleh anak didik kita).

Hambatan siswa memahami pelajaran dari rumah :

Kesulitan memahami materi pelajaran menjadi catatan penting kita. Kurang konsentrasi, tidak dapat
bertanya langsung pada guru, tidak memiliki gawai. Perlu dibangun komunikasi antara guru dan orang
tua siswa. Perlu belajar menggunakan IT. Peran pemerintah dalam meningkatkan kompetensi guru.
Untuk saat ini Profesionalisme, komitmen dan integritas sangat diperlukan. Dengan profesionalisme
akan mengeluarkan ide-ide baru.

Kesimpulan

Covid bukan sebuah alasan untuk berhenti.

Capaian kita masih belum memuaskan .

Sangat penting adanya revolusi mental di tengah-tengah pembelajaran dari rumah

Kita ditantang apakah mampu sekreatif mungkin

Pengembangan Guru di Masa Pandemi Covid – 19 (Persepsi Siswa tentang Belajar dari Rumah)

Pemateri : Bapak Awaluddin Tjalla. Judul : Persepsi Siswa tentang Belajar dari Rumah. Resume : Capaian
belajar cenderung menurun. Kemampuan PISA anak-anak cenderung menurun yaitu kemampuan
membaca, matematika dan sains. Artinya Kebanyakan murid hanya bisa membaca tanpa bisa
memahami makna. Penilaian PISA ini bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan 5
tahun ke depan. Pusat membuat bluefering atau panduan utama silahkan dikembangkan pada satuan
pendidikan tentang penyederhanaan kurikulum. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada situasi
pandemi covid – 19 diharapkan harus meaning full learning tanpa terbebani capaian kurikulum, fokus
pada capaian kecakapan hidup. Meaning full learning diharapkan adanya kreativitas guru dalam
penyampaian proses pembelajaran. Dengan konsep merdeka belajar kita tidak bisa memaksa tetapi
mengarahkan dan membimbing anak-anak untuk mencapai kompetensinya. Cara guru memberikan
umpan balik yaitu secara kuantitatif (pemberian skor) dan kualitatif (telaah perilaku dan capaian
pembelajaran yang diperoleh anak didik kita). Sebagian besar siswa tidak suka belajar dari rumah,
khususnya siswa perempuan. Meskipun demikian siswa merasa bahwa orangtua mereka telah
membimbing dengan baik. Blended learning : meski banyak siswa yang mengandalkan tugas dari guru
dalam belajar, namun meluasnya pemanfaatan sumber-sumber belajar digital akan membuat
pembelajaran campuran sebagai salah satu kenormalan baru pasca covid 19. Peran Orang Tua semakin
disadari karena kapasitas orang tua dalam mendampingi anak akan menjadi bagian terpadu dari proses
pembelajaran di sekolah di masa depan.

Ms Rai :

Tema : Pengembangan Guru di Masa Pandemi Covid – 19

Pembicara : Bapak Awaluddin Tjalla

Judul : PERSEPSI SISWA TENTANG BELAJAR DARI RUMAH

Resume: sebagian besar siswa tidak suka beljar dari rumah, khususnya siswa perempuan. Meskipun
demikian siswa merasa bahwa orangtua mereka telah membimbing dengan baik.

Peluang Adaptabilitas seluruh ekosistem sekolah secara umum dapat beradaptasi dengan situasi
krisisi. Kegiatan persekolahan tetap berjalan harus secara fisisk berada di sekolah. Proses adaptasi juga
mendorong lahirnya kreativitas dan kemauan untuk belajar dengan cara – cara baru.

Blended learning : meski banyak siswa yang mengandalkan tugas dari guru dalam belajar, namun
meluasnya pemanfaatan sumber-sumber belajar digital akan membuat pembelajaran campuran sebagai
salah satu kenormalan baru pasca covid 19.

Peran Orang Tua: siswa mengakui bahwa orang tua memiliki peran central dalam BDR. Peran ini akan
semakin disadari dan peningkatan kapasitas orang tua dalam mendapingi anak akan menjadi bagian
terpadu dari proses pembelajaran di sekolah di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai