Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEGAHAN INFEKSI SILANG

“STERILISASI KIMIA DENGAN LYSOL DAN FORMALIN”

DOSEN PEMBIMBING:
Wahyu Jati D.U, S.Si.T,M.Tr. Kes

DISUSUN OLEH:

INAS SUWARNA FEBRIANI


P1337425120063
4B

PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN GIGI POLTEKES


KAMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen yang
bersifat dinamis dan merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi terutama oleh
negara-negara berkembang. Penyakit infeksi dapat berpindah melalui pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang secara rutin terpapar mikroorganisme yang ada dalam
darah dan saliva pasien. Hal ini disebabkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
merupakan pelayanan yang berisiko terkena cairan tubuh pasien.
Infeksi silang dalam kedokteran gigi merupakan perpindahan penyebab penyakit
antara dokter gigi, pasien dan petugas kesehatan yang ada didalam lingkungan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut. Prevalensi terjadinya infeksi silang di Indonesia cukup tinggi
yaitu 6-16% dengan rata-rata 9,8%. Infeksi silang dapat terjadi apabila adanya sumber
infeksi, perantara, dan cara transmisinya. Pencegahan infeksi silang dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya dengan menjaga kebersihan alat yang digunakan untuk
pemeriksaan.
Alat-alat dalam kedokteran gigi digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu kritis,
semikritis dan nonkritis tergantung pada resiko alat tersebut dalam penggunaannya. Alat
kritis adalah alat yang secara langsung berkontak dengan daerah steril pada tubuh yaitu
jaringan yang tertutup oleh kulit atau mukosa sehingga peralatan kritis harus dijamin
kesterilannya sebelum digunakan. Tang, elevator, bur, dan peralatan bedah lainnya
merupakan bagian dari peralatan kritis. Alat semikritis adalah alat yang bisa bersentuhan
tetapi tidak digunakan untuk berpenetrasi ke membran mukosa mulut. Kacamulut dan
alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan termasuk kategori peralatan semikritis.
Peralatan nonkritis merupakan peralatan yang tidak berkontak dengan membran mukosa,
seperti pengontrol posisi kursi dan kran yang dioperasikan dengan tangan. Alat kesehatan
dalam kedokteran gigi seperti tang ekstraksi, bur dan instrumen lainnya memegang
peranan penting karena pemakaian alat akan berkontak dengan mukosa yang terbuka,
sehingga dibutuhkan sterilisasi yang baik agar infeksi terutama infeksi melalui alat
kesehatan tidak terjadi lagi.
Sterilisasi merupakan suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan
untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora yang dapat
dilakukan melalui proses kimia atau fisik. Sterilisasi dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu
pembersihan sebelum sterilisasi, pembungkusan, proses sterilisasi dan penyimpanan yang
aseptik. Metode sterilisasi yang sering digunakan di kedokteran gigi salah satunya adalah
metode sterilisasi kimia lysol dan formalin.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sterilisasi kimia lysol dan formalin
2. Mengetahui tujuan dari sterilisasi kimia lysol dan formalin
3. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada proses sterilisasi kimia lysol dan
formalin
4. Mengetahui dan memahami prosedur tindakan dalam melakukan sterilisasi kimia
lysol dan formalin yang baik dan benar
5. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sterilisasi kimia lysol dan formalin
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari sterilisasi kimia lysol dan formalin?
2. Apa tujuan dilakukanya sterilisasi kimia lysol dan formalin?
3. Apa saja alat dan bahan yang digunakan pada proses sterilisasi kimia lysol dan
formalin?
4. Bagaimana prosedur tindakan dalam melakukan sterilisasi kimia lysol dan
formalin yang baik dan benar?
5. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari sterilisasi kimia lysol dan formalin?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sterilisasi Kimia


Sterilisasi kimia merupakan proses sterilisasi dengan cara perendaman alat-alat
kesehatan khususnya alat kesehatan gigi dengan larutan kimia yang bertujuan mematikan
seluruh bentuk mikroorganisme sehingga alat-alat kesehatan gigi tetap steril dan
mencegah terjadinya infeksi silang pada pasien dalam setiap penggunaannya. Macam-
macam larutan kimia yang digunakan yaitu alkohol, fenol, klorsilenol, aldehid, lysol dan
formalin. Namun, yang biasa digunakan yaitu larutan lysol dan formalin.
1) Sterilisasi Kimia dengan Lysol
Sterilisasi kimi dengan lysol adalah suatu proses sterilisasi alat-alat kesehatan gigi
dengan cara perendalam menggunakan larutan lysol dengan konsistensi 5% selama 5-15
menit.
2) Sterilisasi Kimia dengan Formalin
Sterilisasi kimia dengan formalin adalah suatu proses sterilisasi alat-alat kesehatan gigi
dengan cara perendalam menggunakan larutan formalin dan larutan alkohol dengan
perbandingan 1:3 dan 100 ml air selama 20-30 menit.
B. Tujuan Sterilisasi Kimia
1. Mencegah penyebaran mikro organisme yang pathogen
2. Mencegah terjadinya infeksi silang
3. Mematikan, menghambat dan menyingkirkan semua mikroorganisme yang ada
pada alat dan bahan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan guna
menciptakan suasana aseptis
4. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai, untuk
mencegah peralatan rusak
C. Alat dan Bahan
1) Alat dan Bahan Sterilisasi Kimia dengan Lysol
1. Larutan Lysol 5 %
2. Air suling
3. Baskom
4. Sabun tangan
5. Sabun alat
6. Sikat halus
7. Korentang
8. Handuk/lap bersih
9. Handuk/ lap steril
10. Instrumen yang terbuat dari “ Stainless Steel” (contoh pincet,sonde ,excavator dll)

2) Alat dan Bahan Sterilisasi Kimia dengan Formalin


1. Larutan Formalin.
2. Alkohol 70%.
3. Air Suling.
4. Bengkok.
5. Sabun Tangan.
6. Sabun Alat.
7. Sikat Halus.
8. Korentang.
9. Handuk/lap bersih.
10. Handuk/lap Steril.
11. Piring Petri.
12. Sarung Tangan Karet (“Rubber Gloves”).
13. Mata Bur (Steel/Diamond).
14. Jarum Endodontic (jarum eksterpasi, jarum lentulo, jarum file dan jarum reamer).

D. Prosedur Sterilisasi Kimia


1) Sterilisasi Kimia dengan Lysol
a. Lakukan persiapan baik persiapan operator (cuci tangan) maupun
persiapan sarana sterilisasi (korentang,sikat halus, sabun,handuk/lap bersih
dan handuk/lap steril
b. Cuci alat dengan sabun ,sikat sampai bersih, bilas dibawah air mengalir dan
keringkan dengan handuk /lap bersih
c. Buat larutan sterilisasi (larutan Lysol 5 % dalam air suling) jumlah
larutan sesuai yang dibutuhkan. Kemudian tuang dalam baskom
d. Rendam alat dalam larutan sterilisasi selama 5 menit.Kemudian pada akhir
proses sterilisasi ambil alat dengan korentang dan bilas dengan air suling
e. Keringkan alat dengan handuk /lap steril, alat disimpan dalam
lemari instrumen yang telah diberi tablet formalin.
f. Membereskan kembali sarana sterilisasi

2) Sterilisasi Kimia dengan Formalin


a. Lakukan persiapan baik persiapan operator (cuci tangan) maupun persiapan
sarana sterilisasi (korentang, sikat halus, sabun, handuk/lap bersih dan
handuk/lap steril).
b. Cuci alat dengan sabun, disikat sampai bersih, dibilas di bawah air mengalir
dan keringkan dengan handuk/lap bersih.
c. Buat larutan sterilisasi (lar alkohol : lar formalin = 3:1) + 100ml kemudian
tuang ke dalam bengkok.
d. Rendam alat dalam larutan sterilisasi selama 20 – 30 menit. Kemudian pada
akhir proses sterilisasi ambil alat dengan korentang dan bilas dengan air
suling.
e. Keringkan dengan handuk/steril, alat disimpan di dalam piring petri, alat-alat
ini bersama piring petri disimpan di dalam lemari instrumen yang telah diberi
tablet formalin.
f. Membereskan kembali sarana sterilisasi.
g. Selama proses merendam alat-alat di atas, lakukan sterilisasi sarung tangan
karet. Sarung tangan karet dibilas dan dibersihkan dengan sabun pada bagian
luar dan dalamnya. Periksalah sarung tangan itu bocor atau tidak dengan cara
memasukkan air ke dalamnya, kalau bocor dipisahkan/dibuang. Keringkan
luar dan dalam dengan lap bersih yang kering atau digantung secara terbalik.
Kemudian beri bedak tabur tipis bagian luar dan dalamnya. Atur sepasang-
sepasang dan masukkan ke dalam stoples tertutup yang diberi tablet formalin
selama 24 jam.

E. Kelebihan dan Kekurangan


1) Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi Kimia dengan Lysol
Kelebihan :
a. Membunuh spora
b. Waktu yang dibutuhkan relatif singkat

c. Tidak korosif

d. Digunakan untuk bahan yang tidak panas


Kekurangan :
a. Ketidakstabilan dan perbedaan tingkat daya membunuh bakterinya
b. Menimbulkan bau
c. Dapat menyebabkan keracunan pada membran kulit dan membran mucus

2) Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi Kimia dengan Formalin


Kelebihan :
a. Tidak mudah terbakar/ meledak
b. Prosesnya mudah diketahui
c. Temperaturnya rendah
d. Kecepatan medium
e. Kecocokan dengan bahan baik
f. Dampak rendah terhadap lingkungan

Kekurangan :
a. Alergenik/ konsentrat tinggi menyebabkan kanker
b. Racun jangka panjang
c. Fase pelepasan panjang
d. Penetrasi terbatas
e. Tidak korosif
f. Digunakan untuk bahan yang tidak pa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sterilisasi kimia merupakan proses sterilisasi dengan cara perendaman alat-alat kesehatan
khususunya alat kesehatan gigi dengan menggunakan berbagai jenis desinfektan seperti
alkohol, formalin, lysol dll yang tujuan untuk membersihkan alat dari berbagai macam
mikroorganisme dan menjaga kesterilannya sehingga dapat terhindar dari penyakit infeksi dan
alat-alat kesehatan gigi tetap aman saat digunakan.

B. Saran
a) Dengan tersusunnya laporan ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk
bekerja atau melakukan yang berkaitan dengan penyeterilan alat dengan cara yang baik dan
benar
b) Diharapkan mahasiswa dapat bekerja dengan baik dan benar sesuai dengan SOP (Standar
Operation Procedur ) dalam melakukan sterilisasi kimia yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai