Anda di halaman 1dari 11

Teknik Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik

Putri Kusumaningsari, Sinta Rahmawati, Ulya Makhmudah, M.Pd.


Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir Sutami 36A, Kota
Surakarta
E-mail : pkusumaningsari27@student.uns.ac.id sintarahmawati947@student.uns.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik-teknik konseling kelompok untuk
meningkatkan kepercayaan diri peserta didik. Metode yang digunakan yaitu Systematical
Literatur Review (SLR) dengan mengumpulkan referensi dari berbagai jurnal. Analisis
data menggunakan pendekatan kualitatif metode meta sintesis, yaitu metode yang
berupaya mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menginterpretasi keseluruhan hasil
penelitian sesuai dengan pertanyaan penelitian, topik, ataupun fenomena yang menjadi
kajian. Hasil temuan penelitian ini yaitu terdapat berbagai macam teknik konseling
kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik: seperti teknik sosiodrama,
permainan kelompok, behavioral assertive training, self instruction, dan modelling.

1. PENDAHULUAN
Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan
konseling di sekolah. Layanan konseling kelompok secara terpadu dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Layanan konseling kelompok merupakan
upaya bantuan untuk dapat memecahkan masalah siswa dengan memanfaatkan dinamika
kelompok. Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa secara bersama-sama
memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah melalui dinamika
kelompok dalam konseling kelompok. (Juntik, 2009) Layanan konseling kelompok pada
dasarnya merupakan layanan konseling perorangan yang dilakukan di dalam suasana
kelompok. Di sana ada konselor dan ada klien, yaitu para anggota kelompok (yang
jumlahnya minimal dua orang). Di mana juga ada pengungkapan dan pemahaman
masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah,
kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.
Tujuan konseling kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi peserta
didik, khususnya kemampuan berkomunikasinya. Melalui konseling kelompok, hal0hal
yang dapat menghambat atau mengganggu sosialisasi dan komunikasi peserta didik
diungkap dan dinamikakan melalui berbagai teknik sehingga kemampuan sosialisasi dan
berkomunikasi peserta didik berkembang secara optimal.
Dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok, terdapat beberapa teknik untuk
mendukung jalannya konseling kelompok, di antaranya:
1. Teknik Umum, yaitu teknik-teknik yang digunakan dalam penyelenggaraan
layanan konseling kelompok mengacu pada berkembangnya dinamika kelompok
yang diakui oleh seluruh anggota kelompok untuk mencapai tujuan
layanan. Adapun teknik-teknik secara garis besar meliputi: Komunikasi multiarah
secara efektif dan terbuka, Pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif
dalam pembahasan, diskusi, analisis, dan pengembangan argumentasi, Dorongan
minimal untuk memantapkan respon aktivitas kelompok, Penjelasan,
pendalaman, pemberian contoh untuk memantapkan analisis, argumentasi dan
pembahasan, Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku yang dikehendaki.
2. Teknik permainan kelompok, yaitu dalam layanan konseling kelompok dapat
diterapkan teknik permainan baik sebagai selingan maupun sebagai wahana (media)
yang memuat materi pembinaan tertentu. Permainan kelompok yang efektif harus
memenuhi ciri-ciri sebagai berikut: Sederhana, Menggembirakan, Menimbulkan rasa
santai, Meningkatkan keakraban.
3. Modeling, yaitu suatu strategi di mana konselor menyediakan demonstrasi tentang
tingkah laku yang menjadi tujuan. Teknik ini dilaksanakan dengan mengamati dan
menghadirkan model secara langsung saat konseling kelompok untuk mencapai
tujuan, sehingga kecakapan-kecakapan pribadi atau sosial tertentu bisa diperoleh
dengan mengamati atau mencontoh tingkah laku model-model yang ada.
4. Bermain peran merupakan suatu teknik konseling melalui pengembangan imajinasi
dan penghayatan anggota kelompok. Pengembangan imajinasi dan penghayatan
dilakukan dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati yang
disesuaikan dengan kejadian dalam kehidupan sebenarnya.
5. Menggunakan humor dapat digunakan sebagai selingan saat konseling kelompok
yang mendorong suasana yang segar dan rileks agar tidak menimbulkan ketegangan.
6. Homework assignments, teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah
dapat melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang
menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.
Menurut Haryanto (2010), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis
seseorang di mana dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi
keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai
berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Karakteristik individu yang percaya diri yaitu: percaya akan kompetensi atau
kemampuan diri, tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima
oleh orang lain atau kelompok, berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain
(berani menjadi diri sendiri), mempunyai pengendalian diri yang baik, memiliki internal
locus of control, mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain,
dan situasi di luar dirinya.

2. METODE PENELITIAN
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR)
dengan sumber data berasal dari literatur jurnal yang telah terindeks. Pengambilan
data dilakukan melalui surfing melalui internet dari google scholars. Populasi data
penelitian adalah jurnal dengan fokus teknik konseling kelompok untuk meningkatkan
kepercayaan diri peserta didik sebanyak 15 jurnal terindeks dari berbagai publisher
atau penerbit jurnal.
Systematic Literature Review (SLR) didefinisikan sebagai proses
mengidentifikasi, menilai, dan menafsirkan semua bukti penelitian yang tersedia
dengan tujuan untuk memberikan jawaban untuk pertanyaan penelitian tertentu
(Kitchenham dan Charters, 2007).
b. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah Systematic Literature Review (SLR):
1) Perencanaan
a) Identifikasi dan memilih literatur
b) Mengembangkan literatur
c) Mengevaluasi literatur
2) Pengumpula
a) Mencari topik utama
b) Memilih topik utama
3) Ekstrak data
a) Menilai kualitas data utama
b) Mempersatukan data
4) Pelaporan
a) Publikasi hasil penelitian
Pada poin-poin di atas, Systematic Literature Review (SLR) dilakukan dalam
tiga tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan tinjauan literatur. Pada langkah
pertama persyaratan untuk tinjauan sistematis diidentifikasi. Kemudian, tinjauan
sistematis tentang teknik konseling kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri
peserta didik diidentifikasi dan ditinjau. Pada langkah kedua, ini mendefinisikan
pertanyaan penelitian, strategi pencarian, proses seleksi studi, penilaian kualitas, dan
akhirnya proses ekstraksi dan sintesis data. Langkah ketiga adalah pelaporan dengan
menuliskan hasil penelitian berdasarkan literatur yang telah melalui proses langkah
pertama dan kedua, kemudian membahasnya dalam hasil penelitian dan
menyimpulkannya.

C. Sumber Data

No Judul Tahun Penulis Sumber referensi

1. Layanan Konseling 2016 Nasrina Nur Fahmi, Jurnal Hisbah, Vol.


Kelompok dalam Slamet 13, No. 1
Meningkatkan Rasa
Percaya Diri Siswa SMK
Negeri 1 Depok Sleman

2. Kefektifan Layanan 2017 Siti Imro’atun Jurnal Kajian


Konseling Kelompok Bimbingan dan
untuk Meningkatkan Konseling, Vol. 2,
Kepercayaan Diri Siswa No. 2
Sekolah Menengah
Pertama

3. Keefektifan Teknik Self 2016 Kasa Fiorentika, Jurnal Kajian


Instruction untuk Djoko Budi Santoso, Bimbingan dan
Meningkatkan Irene Maya Simon Konseling, Vol. 1,
Kepercayaan Diri Siswa No. 3
SMP

4. Layanan Konseling 2020 Ayu Ningtiyas. Indonesian


Kelompok dalam Upaya Wahyudi Journal of
Meningkatkan Percaya Counseling and
Diri Peserta Didik Education, Vol. 1,
No. 1

4. Konseling Kelompok 2022 S Sabarrudin, S Jurnal Pendidikan


untuk Meningkatkan Silvianetri dan Konseling,
Rasa Percaya Diri dalam Vol. 4, No, 4
Belajar

5. Upaya Meningkatkan 2015 S. Marjanti Jurnal Konseling


Rasa Percaya Diri GUSJIGANG,
melalui Konseling Vol. 1, No. 2
Kelompok Bagi Siswa
XII IPS 6 SMA 2 Bae
Kudus Tahun Pelajaran
2014/2015

6. Penggunaan Layanan 2018 M. Hartuti Doctoral


Konseling Kelompok dissertation, UIN
untuk Meningkatkan Raden Intan
Percaya Diri Peserta Lampung
Didik Kelas VIII SMPN
28 Bandar Lampung

7. Model Konseling 2018 R. S. Dewi, S. D. Jurnal Fokus


Kelompok Sucipto, R. A. Konseling, Vol. 4,
Menggunakan Teknik Putriani No. 2
Psikodrama untuk
Meningkatkan
Kepercayaan Diri Siswa
8. Mengatasi Masalah 2017 M. Mulkiyan Jurnal Konseling
Kepercayaan Diri Siswa dan Pendidikan,
Melalui Konseling Vol. 5, No. 3
Kelompok

9. Pengaruh Layanan 2019 R. Pratiwi Doctoral


Konseling Kelompok dissertation UIN
Teknik Behavioral Raden Intan
Rehearsal untuk Lampung
Meningkatkan Rasa
Percaya Diri Peserta
Didik Kelas VIII SMPN
1 Jati Agung

10. Efektivitas Layanan 2019 A. J. Priyatna Doctoral


Konseling Kelompok dissertation UIN
dengan Teknik Raden Intan
Modelling dalam Lampung
Meningkatkan
Kepercayaan Diri
Peserta Didik Kelas X
IPS SMA Negeri 3
Bandar Lampung Tahun
2019/2020

11. Upaya Meningkatkan 2021 P. Ristia Doctoral


Percaya Diri Melalui dissertation UIN
Konseling Kelompok Raden Intan
Dengan Menggunakan Lampung
Teknik Assertive
Training Pada Peserta
Didik Kelas Viii Di Smp
Negeri 2 Bumiratu
Nuban Lampung Tengah
12. Pengaruh Konseling 2021 W. Siska Doctoral
Kelompok Dengan dissertation UIN
Pendekatan Realitas Raden Intan
Terhadap Kepercayaan Lampung
Diri Peserta Didik Ma
Muhammadiyah
Sukarame

13. Meningkatkan Rasa 2018 B. Kamil, M. A. Jurnal Bimbingan


Percaya Diri Peserta Monica, A. B. dan Konseling,
Didik SMP dengan Maghrobi Vol. 5, No. 1
Menggunakan Teknik
Assertive Training.

14. Efektifitas Konseling 2022 T. Meutia, J. A. Jurnal Pendidikan


Kelompok untuk Harefa, S. Wijayanti, dan Konseling,
Meningkatkan Rasa M. P. D. Saragi Vol. 4, No. 3
Percaya Diri dalam
Kemampuan Public
Speaking Mahasiswa

15 Meningkatkan Rasa 2016 E. Indriasari Jurnal Konseling,


Empati Siswa Melalui Vol. 2, No. 2
Layanan Konseling
Kelompok Dengan
Teknik Sosiodrama Pada
Siswa Kelas Xi Ips 3
Sma 2 Kudus Tahun
Ajaran 2014/2015.

Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskripsi. Analisis deskriptif merupakan
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono, 2004:169)

Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menyajikan data tentang teknik konseling kelompok untuk
meningkatkan kepercayaan diri peserta didik sesuai dengan rumusan masalah yang telah
disusun yaitu teknik konseling kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta
didik.
Berdasarkan sumber data yang telah dikumpulkan terdapat beberapa teknik
konseling kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik, yaitu teknik
umum, teknik permainan kelompok, modelling, bermain peran sosiodrama, self
instruction, teknik assertive training, behavioral rehearsal.

Pembahasan
Salah satu teknik dalam konseling kelompok yang dapat meningkatkan
kepercayaan diri peserta didik yaitu permainan simulasi. Permainan simulasi ini dibuat
untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya untuk membantu siswa mempelajari
pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan aturan-aturan sosial (Romlah, 2006).
Kondisi ini selaras dengan tujuan bimbingan kelompok untuk mengembangkan
kemampuan komunikasi siswa terutama komunikasinya dengan orang lain. Permainan
simulasi ini menggabungkan antara dua teknik, yaitu teknik bermain peranan dan teknik
diskusi. Permainan simulasi ini pada dasarnya hampir sama dengan permainan peranan
tetapi dalam permainan simulasi terkadang pemainnya menghalangi pemain lainnya.
Dalam permainan ini, para pemainnya berkelompok dan berkompetisi untuk mencapai
suatu tujuan dengan menaati peraturan tertentu.
Teknik konseling kelompok yang selanjutnya yaitu teknik modelling. Teknik
modelling secara tidak langsung atau symbolic merupakan cara atau prosedur yang
dilakukan dengan menggunakan media seperti film, video, dan buku pedoman.
Modelling simbolik dilakukan dengan cara mendemonstrasikan perilaku yang
dikehendaki atau yang hendak dimiliki siswa melalui media.
Selanjutnya ada teknik sosiodrama, yang merupakan teknik dramatisasi dari
berbagai persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan dengan orang-orang lain,
termasuk konflik yangs ering dialami dalam pergaulan sosial.
Teknik konseling kelompok self instruction adalah prosedur yang dirancang untuk
meningkatkan kendali diri secara tersendiri atau mandiri melalui pernyataan-pernyataan
verbal yang mendorong, membimbing dan memelihara tindakan-tindakan non-verbal.
Teknik assertive training dalam konseling kelompok adalah teknik behavioral yang
bisa diterapkan terutama pada situasi-situasi interpersonal di mana individu mengalami
kesulitan untuk menerima kenyataan bahwa menyatakan atau menegaskan diri adalah
tindakan yang layak atau benar.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Systematic Literatur Review (SLR) yang mengacu dari
15 artikel yang digunakan pada rentan tahun 2015-2021 mengenai teknik konseling
kelompok untuk meningkatkan kepercayaan peserta didik. Teknik analisi data
menggunakan analisis deskriptif ( meta-sintetsis). Didalam penulisan ini terdapat
berbagai macam teknik konseling kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri
peserta didik yaitu teknik simulasi permainan (sosiodrama), modelling, permainan
kelompok, , self instruction dan behavioral (assertive training). Saran untuk penelitian
selanjutnya adalah peneliti mampu mengumpulkan dan menganalisis artikel teknik
konseling kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik baik jenjang
dasar maupun menengah lebih banyak agar data yang disajikan konkret dan kompleks.
Daftar Pustaka

Asrori, Mohammad. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.


Dewi, R. S., Sucipto, S. D., & Puriani, R. A. (2018). Model Konseling Kelompok
Menggunakan Teknik Psikodrama untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa.
Jurnal Fokus Konseling, 4(2), 220-223.
Fahmi, N. N., & Slamet, S. (2016). Layanan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan
Rasa Percaya Diri Siswa SMK Negeri 1 Depok Sleman. Hisbah: Jurnal Bimbingan
Konseling dan Dakwah Islam, 13(2), 69-84.
Fatimah, E. 2006. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. Bandung:
Pustaka Setia.
Fiorentika, K., Santoso, D. B., & Simon, I. M. (2016). Keefektifan teknik self-instruction
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa SMP. Jurnal Kajian Bimbingan dan
Konseling, 1(3), 104-111.
Hartuti, M. (2018). PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 28
BANDAR LAMPUNG (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Imro’atun, S. (2017). Keefektifan layanan konseling kelompok untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa sekolah menengah pertama. Jurnal Kajian Bimbingan dan
Konseling, 2(2), 50-57.
Indriasari, E. (2016). Meningkatkan Rasa Empati Siswa Melalui Layanan Konseling
Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Pada Siswa Kelas Xi Ips 3 Sma 2 Kudus
Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 2(2).
Juntik, Achmad. (2009). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika
Aditama.
Kamil, B., Monica, M. A., & Maghrobi, A. B. (2018). Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Peserta Didik SMP dengan Menggunakan Teknik Assertive Training. KONSELI:
Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal), 5(1), 23-34.
Marjanti, S. (2015). Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri melalui Konseling
Kelompok Bagi Siswa XII IPS 6 SMA 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
Jurnal Konseling GUSJIGANG, 1(2).
Meutia, T., Harefa, J. A., Wijayanti, S., & Saragi, M. P. D. (2022). Efektifitas Konseling
Kelompok untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri dalam Kemampuan Public
Speaking Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(3), 2215-2219.
Mulkiyan, M. (2017). Mengatasi Masalah Kepercayaan Diri Siswa melalui Konseling
Kelompok. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 5(3), 136-142.
Pratiwi, R. (2019). Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Teknik Behavioral Rehearsal
Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik Kelas VIII SMPN 1 Jati
Agung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
PRIYATNA, A. J. (2019). Efektivitas layanan konseling kelompok dengan teknik
Modeling dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Kelas X IPS SMA
Negeri 3 Bandar Lampung Tahun 2019/2020 (Doctoral dissertation, UIN Raden
Intan Lampung).
Ristia, P. (2021). Upaya Meningkatkan Percaya Diri Melalui Konseling Kelompok
Dengan Menggunakan Teknik Assertive Training Pada Peserta Didik Kelas Viii Di
Smp Negeri 2 Bumiratu Nuban Lampung Tengah (Doctoral dissertation, UIN Raden
Intan Lampung).
Romlah, T. (2006). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Sabarrudin, S., Silvianetri, S., & Nelisma, Y. (2022). Konseling Kelompok Untuk
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Belajar: Studi Kepustakaan. Jurnal
Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(4), 435-441.
SISKA, W. (2021). Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Realitas
Terhadap Kepercayaan Diri Peserta Didik Ma Muhammadiyah Sukarame (Doctoral
dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
Wahyudi, W. (2020). layanan konseling kelompok dalam upaya meningkatkan percaya
diri peserta didik. IJoCE: Indonesian Journal of Counseling and Education, 1(1),
13-16.

Anda mungkin juga menyukai