Compile Pertemuan Ke Delapan HK Pasar Modal
Compile Pertemuan Ke Delapan HK Pasar Modal
BAB I
PASAR MODAL
Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar yang disiapkan untuk
memperdagangkan saham-saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan
memakai jasa perantara pedagang efek. Di sinilah para pelaku pasar, yaitu individu-individu
yang memiliki kelebihan dana melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan
emiten.
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan
kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di
pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor
melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi
kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi
maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan
tersebut. Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun organisasi /
perusahaan. Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar modal adalah saham dan
obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya karena dipengaruhi oleh banyak
faktor. Saat ini pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta atau yang disingkat BEJ
dan Bursa Efek Surabaya atau yang disingkat BES.
Pengertian Pasar Modal berdasarkan Pasal 1 angka 13 Undang-Undang No.8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 1
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 2
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
Perseroan Publik
Kriteria yang harus dipenuhi oleh Perusahaan Publik menurut Pasal 1 angka 22 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (“UU 8/1995”) adalah saham
Perseroan telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp 3 miliar atau suatu jumlah pemegang saham dan modal
disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Menurut Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Perseroan Terbatas (hal. 40-41),
faktor yang dijabarkan dalam Pasal 1 angka 22 UU 8/1995 tersebut merupakan suatu
kriteria Perseroan menjadi Perseroan Publik. Apabila pemegang sahamnya telah mencapai
300 orang dan modal disertai mencapai Rp 3 miliar, perseroan tersebut telah memenuhi
kriteria sebagai Perseroan Publik.
Kalau perseroan telah memenuhi kriteria sebagai Perseroan Publik tersebut, maka
perseroan itu harus mematuhi ketentuan Pasal 24 UUPT, yang berbunyi:1[1]
(1) Perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya telah memenuhi kriteria
sebagai Perseroan Publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal, wajib mengubah anggaran dasarnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf f dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak terpenuhi kriteria tersebut.
(2) Direksi Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengajukan
pernyataan pendaftaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.
Bunyi Pasal 21 ayat (2) huruf f UUPT sebagaimana dirujuk oleh Pasal 24 UUPT adalah
sebagai berikut:
Perubahan anggaran dasar tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. nama Perseroan dan/atau tempat kedudukan Perseroan;
b. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
c. jangka waktu berdirinya Perseroan;
d. besarnya modal dasar;
e. pengurangan modal ditempatkan dan disetor; dan/atau
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 3
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
Jadi Perseroan Publik adalah Perseroan yang memenuhi kriteria jumlah pemegang saham
dan modal disetor. Apabila pemegang sahamnya telah mencapai 300 orang, dan modal
disertai mencapai Rp 3 miliar, perseroan tersebut telah memenuhi kriteria sebagai
perseroan publik. Kemudian apabila sudah memenuhi kriteria sebagai perseroan publik,
maka harus mengubah anggaran dasarnya menjadi Perseroan Terbuka (Perseroan
Tbk).2[2]
Perseroan Terbuka
Jadi yang dimaksud dengan Perseroan Terbuka (Tbk) menurut Pasal 1 angka 7 UUPT
adalah:3[3]
1. Perseroan publik yang telah memenuhi kriteria sebagai perseroan publik yaitu memiliki
pemegang saham sekurangnya 300 orang dan modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3
miliar, atau
2. Perseroan yang melakukan penawaran umum (public offering) saham di Bursa Efek.
Maksudnya perseroan tersebut menawarkan atau menjual saham atau efeknya kepada
masyarakat luas.
Hanya emiten yang boleh melakukan penawaran umum. Emiten tersebut adalah Pihak yang
melakukan Penawaran Umum.4[4]
Jadi berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa Perseroan Publik merupakan
Perseroan Terbuka, yang mana untuk menjadi Perseroan Publik, perseroan harus memenuhi
memiliki pemegang saham sekurang-kurangnya 300 orang dan modal disetor sekurang-
kurangnya Rp 3 miliar. Sedangkan Perseroan Terbuka lebih luas, bisa Perseroan Publik atau
emiten yang melakukan penawaran umum
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 4
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
Presiden
OJK
Publik dan
. Penjamin Emisi . Biro Administrasi Efek . Akuntan . Domestik
Reksadana
.Perantara . Bank Kustodian . Konsultan . Asing
Pedagang Efek
. Wali Amanat Hukum
. Manajer Investasi
. Penasihat Investasi . Penilai
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 5
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
BAB III
PIHAK-PIHAK DALAM PASAR MODAL
Presiden
. Notaris
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 1
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
2. Tugas OJK : tugas utama dari OJK adalah melakukan pengaturan dan juga
pengawasan terhadap kegiatan berikut : Kegiatan jasa keuangan di sektor
Perbankan, Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Kegiatan jasa
keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan,
dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Lembaga SRO merupakan lembaga yang ditunjuk oleh UU Pasar Modal yang
salah satu perannya dapat membuat peraturan terkait bidang Pasar Modal.
Terdapat 3 (tiga) Lembaga SRO menurut UU Pasar Modal, yaitu Bursa Efek,
Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (LKP) dan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian efek Indonesia (LPP).
Guna Memenuhi amanat UU pasar modal, maka ketiga lembaga SRO tersebut
haruslah sebuah perseroan terbatas. Untuk itu lahirlah 3(tiga) Perseroan sebagai
berikut
a. PT. Bursa Efek Indonesia (sebagai amanat atas lembaga Bursa Efek)
b. PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia/ PT. KPEI (sebagai amanat
atas lembaga Kliring dan Penjaminan).
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 2
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain
yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden,
bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Kegiatan usaha sebagai
Kustodian tersebut dapat diselenggarakan oleh Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP), Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah
mendapat persetujuan dari Bapepam (Pasal 1 angka (8), Pasal 43-47 UUPM)
Kustodian berfungsi untuk memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain
yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain termasuk menerima deviden,
bunga dll, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening.
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 3
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
Bahwa efek dalam praktek pasal modal tidak berbentuk lembaran melainkan
berbentuk screpless yang dicatat dalam bentuk rekening efek yang disimpan
di Kustodian. Warkat saham terlebih dahulu dikonversikan menjadi catatan
elektronik menggunakan C-BEST pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian yaitu P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Secara garis besar tugas PT. KSEI adalah penyelesaian transaksi bursa dan
penyimpanan. Penyimpanan efek dalam daftar yang dicatat di PT. KSEI:
a. Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat
dalam buku daftar pemegang Efek Emiten atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian. Yang intinya bahwa dalam buku daftar
pemegang efek emiten tercatatlah siapa-siapa pihak/investor pemegang
efek.
b. Penitipan kolektif pada Bank Kustodian atau perusahaan efek yang dicatat
dalam rekening efek pada PT. KSEI dicatat atas nama bank kustodian
atau perusahaan efek.
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 4
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
2. Kustodian (Pasal 1 angka (8), 43-47 UUPM) dan Penitipan Kolektif (Pasal
1 angka (16), 56-63 UUPM)
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain
yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden,
bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 5
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
Kustodian berfungsi untuk memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain
yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain termasuk menerima deviden,
bunga dll, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening.
b. Penitipan kolektif pada Bank Kustodian atau perusahaan efek yang dicatat
dalam rekening efek pada PT. KSEI dicatat atas nama bank kustodian
atau perusahaan efek. Menurut pasal 56 ayat (2) UUPM menyebutkan
bahwa Efek dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 6
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 7
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
4. Pemeringkat Efek
Perusahaan Pemeringkat Efek adalah pihak yang menerbitkan peringkat-
peringkat bagi surat utang (debt securities), seperti obligasi dan commercial
paper. Sampai saat ini, Bapepam telah memberikan izin usaha kepada dua
Perusahaan Pemeringkat Efek yaitu PT Pefindo dan PT Kasnic Duff & Phelps
Credit Rating Indonesia.
1. Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah pihak yang memberikan pendapat atas kewajaran,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha serta arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Akuntan yang
melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib terlebih dahulu terdaftar di
Bapepam untuk mendapatkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang
Pasar Modal untuk Akuntan.
2. Konsultan Hukum.
Konsultan Hukum yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib
terlebih dahulu terdaftar di Bapepam untuk mendapatkan Surat Tanda
Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal untuk Konsultan Hukum.
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 8
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
3. Penilai (Appraisal)
Penilai adalah Pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap
perusahaan. Penilai yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib
terlebih dahulu terdaftar di Bapepam untuk mendapatkan Surat Tanda
Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal untuk Penilai.
4. Notaris.
Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang membuat Akta Anggaran
dasar dan Akta Perubahan Anggaran Dasar termasuk pembuatan Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Antar Penjamin Emisi Efek, Perjanjian
Perwaliamanatan, Perjanjian Agen Penjual dan perjanjian lain yang
diperlukan. Notaris yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib
terlebih dahulu terdaftar di Bapepam untuk mendapatkan Surat Tanda
Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal untuk Notaris.
Menurut Pasal 70 ayat (1) UUPM, yang dapat melakukan penawaran umum
hanyalah emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada
OJK untuk menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan
pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif.
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 9
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Disusun oleh Ade Hari Siswanto, SH., MH
3. Pemodal/Investor
pihak yang melakukan kegiatan investasi atau menanamkam modalnya di
pasar modal. Investor yang dikenal di pasar modal terdiri dari investor
perorangan dan kelembagaan baik domestic maupun asing.
F. PERUSAHAAN EFEK
Menurut Pasal 1 angka (21) UUPM menyebutkan Perusahaan Efek adalah pihak
yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi.
mempunyai hak untuk menggunakan system atau sarana bursa efek sesuai
peraturan bursa efek.
Khusus kalangan FH UEU dan dilarang diperbanyak / digunakan secara komersil tanpa ijin Page 11
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
BAB II
INSTRUMEN PASAR MODAL
EFEK
Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
efek, dan setiap derivatif dari efek. Saham berupa tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau suatu badan dalam suatu perusahaan.
Efek dapat berupa sertifikat atau dapat berupa pencatatan elektronis yang bersifat :
1. Sertifikat atas unjuk, artinya pemilik yang berhak atas efek tersebut adalah sipembawa /
pemegang efek.
2. Sertifikat atas nama artinya pemilik efek pemilik yang berhak atas efek tersebut adalah yang
namanya tercatat pada daftar yang dipegang oleh penerbit atau biro pencatatan efek.
Efek dapat diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu efek bersifat hutang dan efek bersifat ekuitas.
Efek bersifat hutang ini dapat disebut sebagai surat hutang, obligasi atau surat berharga
komersial tergantung dari tenggang waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciri-ciri lain.
Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus berhak atas pembayaran pokok hutang
beserta bunganya beserta hak-hak lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam persyaratan
penerbitan surat hutang seperti misalnya hak untuk memperoleh informasi tertentu.
JENIS-JENIS EFEK
Efek bersifat hutang ini biasanya diterbitkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang tetap
dan hanya dapat diuangkan pada saat tanggal jatuh tempo efek. Efek ini dapat disertai jaminan
ataupun tanpa disertai jaminan, dan apabila tanpa disertai jaminan maka dapat diperjanjikan
dalam penerbitan efek bahwa pemegang efek adalah memiliki peringkat yang tertinggi
dibandingkan peringkat pemberi hutang tanpa jaminan lainnya dalam hal terjadinya kepailitan.
Efek bersifat ekuitas ini adalah saham dari suatu perusahaan (yang biasanya merupakan
saham biasa namun termasuk juga saham preferen). Pemegang efek bersifat ekuitas ini
merupakan pemegang saham. Tidak seperti pada surat hutang yang mensyaratkan adanya
pembayaran bunga secara teratur kepada si pemegang efek, pada efek bersifat ekuitas ini si
pemegang efek tidak berhak atas pembayaran apapun. Apabila terjadi kepailitan maka nilai
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 1
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
sahamnya hanya berupa sisa harta perseroan setelah dikurangi pembayaran hutang (apabila
ada) terhadap seluruh kreditur perseroan. Pemegang saham juga berhak atas keuntungan
perusahaan dan kenaikan harga saham dimana pemegang efek bersifat hutang hanya berhak
atas bunga dan pembayaran kembali pokok hutang, namun semua ini kembali tergantung pada
kemapuan manajemen perusahaan dalam mengelola perseroan.
Dalam praktek dunia perdagangan modern, telah dilakukan pengembangan atas kebutuhan
dalam penerbitan sertifikat dan kebutuhan atas pencatatan efek oleh penerbit. Secara umum
telah dilakukan 2 macam cara guna mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara menerbitkan Efek
tanpa warkat : dimana pada beberapa jurisdiksi negara seperti telah dilakukan penerbitan dan
pencatatan efek secara tanpa menggunakan warkat / sertifikat lagi. Di Indonesia administrasi
efek telah dilaksanakan dengan sistem (penyelesaian tanpa warkat (scripless settlement) yang
dikenal dengan nama C-BEST (The Central Depository and Book Entry Settlement System).
Penerbit efek adalah perusahaan dagang, badan pemerintah, pemerintahan setempat, dan
organisasi international serta supranasional seperti Bank Dunia. Surat hutang yang diterbitkan
oleh pemerintah disebut juga obligasi pemerintah ( dalam bahasa Inggris disebut government
bonds atau sovereign bonds) yang biasanya memiliki tingkat suku bunga lebih rendah daripada
obligasi perusahaan.
Investor efek dapat berupa investor ritel yang melakukan investasi bukan sebagai suatu
bentuk usahanya. Penjualan efek terbesar adalah penjualan secara borongan dalam jumlah
besar kepada lembaga keuangan yang melakukan pembelian baik untuk dirinya sendiri maupun
untuk dan atas nama kliennya seperti misalnya dana pensiun, perusahaan asuransi, bank
investasi dan pengelola dana lainnya.
A. SAHAM
Daya tarik dari investasi saham di Pasar Modal adalah dua keuntungan yang dapat
diperoleh pemodal dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 2
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
Saham dikenal memiliki karakteristik sebagai surat berharga yang memberikan peluang
keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi (high risk-high return) saham
memungkinkan pemodal memperoleh keuntungan dalam jumlah besar dalam waktu
singkat, namun sering dengan berfluktuasinya harga saham, saham juga dapat membuat
investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Risiko-risiko yang dihadapi
pemodal dengan kepemilikan sahamnya adalah :
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 3
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
Disamping risiko diatas, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi
risiko lainnya yaitu:
1. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung
kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di
Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis
saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari Bursa atau di-delist. Dalam kondisi
perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah
dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset perusahaan
tersebut dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemegang obligasi,
dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.
2. Saham dihapuscatatkan dari Bursa Efek (Delisting)
Risiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan dikeluarkan
dari pencatatan di Bursa Efek alias di-delist. Suatu saham perusahaan di-delist dari Bursa
umumnya karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah
diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen
secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai
dengan Peraturan Pencatatan Efek di Bursa (akan dijelaskan lebih detail pada bagian
lain). Saham yang telah didelist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di Bursa, namun
tetap dapat diperdagangkan di Luar Bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 4
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga
sebelumnya.
B. Obligasi (Bond)
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 5
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
yang harus dibayar sama besarnya dengan nilai pari obligasi. Tanggal jatuh tempo
tersebut tercantum dalam sertifikat obligasi.
3. Bunga atau kupon, merupakan pendapatan (yield) yang diperoleh pemegang obligasi,
yang mana periode waktu pembayarannya dapat berbeda-beda misalnya ada yang
membayar sekali dalam tiga bulan, enam bulan atau sekali dalam setahun.
Dalam melakukan investasi dengan membeli obligasi, investor wajib mengerti dan
menyadari benar mengenai manfaat dan risiko yang terkandung dalam instrumen obligasi.
1. Manfaat Obligasi
Obligasi dikenal sebagai Fixed Income Securities atau surat berharga yang memberikan
pendapatan tetap, yaitu berupa bunga atau kupon yang dibayarkan dengan jumlah yang
tetap (misalnya sebesar 16% per tahun) pada waktu yang telah ditetapkan, misalnya
setiap 3 bulan, 6 bulan atau satu tahun sekali. Obligasi juga mengenal penghasilan dari
capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian.
2. Risiko Obligasi
Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi adalah sulitnya memperkirakan
perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung dari
perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan
meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian karena harga obligasi akan
turun. Di samping risiko perkembangan suku bunga yang sulit dipantau, pemegang
obligasi juga menghadapi risiko callability, pelunasan sebelum jatuh tempo. Betapa
menguntungkannya bila kita memiliki obligasi yang membayar bunga tetap di saat suku
bunga menurun. Namun sayangnya keuntungan seperti ini tidak selamanya bisa
dinikmati. Banyak obligasi yang telah dikeluarkan oleh emiten, bisa ditarik kembali
sebelum tiba saat jatuh tempo.
No Saham Obligasi
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 6
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
6 Harga saham sangat fluktuatif dan Harga obligasi relatif stabil namun
sangat sensitif terhadap kondisi sensitif terhadap tingkat bunga dan
makro dan mikro. inflasi.
7 Pemegang saham memiliki hak suara Pemegang obligasi tidak memiliki hak
pada perusahaan (RUPS). suara pada perusahaan.
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 7
HUKUM PASAR MODAL
Ade Hari Siswanto, SH.,MH
Materi Kuliah Hukum Pasar Modal Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Page 8