Anda di halaman 1dari 5

Pemeran : Orator

DPR
2 orang polisi
2 Reporter
2 Mahasiswa
1 Negosiator

(SCENE 1 BERITA)

Reporter 1/Ali : Berita terbaru mengenai pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi. Pemerintah
telah resmi menaikkan harga BBM pada 3 September 2022 kenaikan BBM berlaku satu jam dari
pengumuman

Reporter 1/Ali : Berikut daftar harga BBM atau bahan bakar minyak jenis solar, pertalte, dan pertamax.
Masing masing menjadi 6,800 per liter untuk solar, Rp. 10.000 per liter untuk pertalite dan RP. 16,500
perliter untuk pertamax

Erika (Mematikan TV)

Erika : Ckckckck, sekarang harga bensin naik, kemarin minyak goreng. Lama-lama ini gimana sih

Erika : (Keluar rumah dan melihat Hepi.)

Erika : eh! Bu bu sini sebentar. Udah tau berita baru belum??

Hepi : Ha? Ada apa bu? Berita apa?

Erika : itu loh bu, tentang kenaikan harga bbm.

Hepi : Oh itu bu, saya sih sudah tau bu. Rencana kenaikan harga bensin kan emang dari tanggal 1
kemarin..

Erika : Oh iya bu, tapi harga harga ini semua makin mahal ya bu

Hepi : Iya bu, mana mau bayar lsitrik, biaya anak sekolah, kebutuhan pokok, belum lagi ditambah harga
bensin yang naik otomatis biaya transportasi juga ikut naik loh buu….

Erika : Nah itu bu, pusing banget deh..

(Hepi Erika Melihat Julaikha yang bersiap pergi mengikuti demo)

Erika : Eh, eh.. Nak kamu mau kemana??

Julaikha : Ini bu, saya mau nyampain protes ke pemerintah

Hepi : Ha? Protes gimana


Julaikha : Itu loh bu, tentang kenaikan harga BBM

Erika : Loh, loh kamu mau demo??

Julaikha : Iya bu, soalnya kenaikan harga BBM ini pasti bakal berdampak banyak

Erika : tapi bahaya loh nak..

Julaikha : Oh ga masalah bu, saya tau juga resikonya, kalau gitu saya permisi dulu

Erika, Hepi : Oh yasudah nak. Hati-hati

(SCENE 2 DEMO)

Siang itu beberapa mahasiswa telah bersiap didepan gedung DPR. Para mahasiswa itu melakukan unjuk
rasa karena merasa keberatan akan kenaikan BBM yang membuat segala hal menjadi naik, terutama
biaya transportasi.

Mahasiswa 1/Ghonniyah : (Memegang poster kenaikan BBM) Segala naik, apa-apa naik, pikirkan juga
rakyat kecil yang berpenghasilan tak mencukupi. Apalagi kami para mahasiswa.

Mahasiswa 2/Julaikha : Jangan Cuma janj-janji bilang akan mensejahterakan negara, mensejahterakan
rakyat. Harusnya pemerintah lebih berpikir tentang rakyat kecil, jangan terlalu fokus dengan yang diatas.
Apalah arti negara demokrasi kalau pendapat kami saja tidak pernah didengar.

Mahasiswa 3/Lucy : Sudah, ayo kita serbu saja langsung masuk kegedung DPR!!

Keadaan ricuh, Polisi siap menjaga gerbang agar tidak dapat diterobos masuk oleh para unjuk rasa.

Ghoniyyah,Julaikha,Lucy : “Dimana kawanku, dimana kawanku, datang kemari sampaikan


orasi.”(Teriak)

Orator/Dito : (Pakai toa) Kami para mahasiswa meminta kepada pemerintah maupun pihak wakil rakyat
untuk menghentikan beberapa tindakan yang dapat membuat segala hal menjadi naik. Terutama kasus
BBM di negeri tercinta ini. Karena nyata-nyata telah men-gsengsarakan rakyat serta tidak ada
kesejahteraan rakyat yang dirasakan selama ini!!

Mahasiswa 1/Ghonniyah : Turunkan harga BBM!


Mahasiswa 2/Julaikha : Turunkan Harga BBM!
Mahasiswa 3/Lucy : WOO!! Turunkan!!!!! Kapan aspirasi kami akan didengar??!!

Orator/Dito : Siklus perekonomian dalam masalah ini adalah bahwa jika kenaikan harga BBM dilakukan,
maka secara otomatis akan terjadi kenaikan biaya transportasi karena kendaraan yang menggunakan
BBM sebagian besar digunakan untuk jasa usaha pengangkutan atau sejenisnya. Setelah kenaikan harga
transportasi maka yang akan terjadi selanjutnya adalah inflasi berupa kenaikan harga-harga barang,
harga jasa yang kemudian berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, lalu terjadi turunnya
permintaan dan berlanjut kemenurunnya pendapatan hingga berujung pada gelombang pengangguran
yang meningkat atau terjadi secara besar-besaran akbat PHK (Pemutusan hubungan kerja) dan tiadanya
lapangan pekerjaan.

Orator/Dito : Lantas apakah itu yang disebut dengan mensejahterakan rakyat dan negara??

Mahasiswa 1/Ghonniyah : Lapangan kerja asing banyak, sedangkan rakyat malah pengangguran.
Pengangguran ditambah harga-harga naik.

(Reporter masuk)

Reporter/Anisa : Gelombang penolakan kenaikan bahan bakar minyak terjadi pada kamis siang.
Beberapa mahasiswa turun ke jalan. Mereka sempat menyelenggarakan orasi didepan gedung DPR.

Mahasiswa 2/Julaikha : Apa sikap pemerintah terhadap kenaikan BBM?!

Reporter/Anisa : Demonstrasi menolak pemerintah menaikkan harga BBM digelar pada hari ini, kamis,
XX XXXX. Massa bahkan sempat ingin menerobos masuk ke gedung DPR untuk meminta bertemu
dengan anggota DPR.

(Salah seorang pengunjuk rasa beristirahat sejenak) (Reporter berjalan kearahnya)

Reporter/Anisa : Apa tanggapan anda mengenai kasus kenaikan BBM kali ini?

Mahasiswa 2/Julaikha : Tentunya inflasi kali ini membuat masyarakat menengah kebawah akan merasa
sangat kesulitan, apalagi lonjakan harga sudah mulai naik semua. Saya rasa, pemerintah perlu
menegaskan ulang mengenai hal ini.

Reporter/Anisa : Kericuhan kian terjadi, membuat polisi lebih berupaya mengamankan agar para massa
tidak dapat menerobos masuk.

Orator/Dito : Setuju ga BBM naik????

Mahasiswa : Tidak!!!!

Orator/Dito : Dengar ya bapak-bapak polisi, pak kita disini juga buat bapak. Kalo bensin turun kan juga
bapak yang enak. Bukan hanya kami doang pak.

Orator/Dito : Bila BBM naik kita sejahtera atau tidak??

Mahasiswa : Tidak!!!!!!!!!!!!!

Orator/Dito : Maka hanya ada satu kata, Lawan!!!!

Reporter/Anisa : Dalam aksinya mereka mengeluhkan kenaikan BBM yang disebut menyusahkan rakyat
Reporter/Anisa : Pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi mulai siang ini. Kenaikan
harga BBM tersebut berlaku satu jam dari pengumuman.

Reporter/Anisa : Saya “……” Melaporkan ditempat kejadian

Orator/Dito : Pertama, kita mau bertemu langsung sama anggota DPR, sepakat??

Orator/Dito : Kedua, untuk bapak polisi, kita tidak akan anggap sebagai musuh kta, kekerasan tidak akan
selesai dengan kekerasan. Saya minta untuk anggota polisi tarik anggotanya

(SCENE 3 DPR DATANG)

DPR/Hania : saya salah satu anggota dewan perwakilan rakyat mohon maaf atas yang telah terjadi.
Pertama saya sudah mendengarkan aspirasi dari sini. Jadi tolong yang disampaikan mahasiswa, saya
bantu untuk menolong. Tolong sama perwakilan”

Orator/Dito : Jika perlu bilang langsung saja didepan kami para mahasiswa!!

Mahasiswa 1/Ghoniyyah : Setuju!!

Mahasiswa 3/Lucy : *Bisik-bisik* Ghoniyyah, Dito, kalau perlu izinkan saya saja yang menjadi perwakilan.
Anggota sudah datang kan?

Mahasiswa 2/Julaikha : ….Hm, lebih baik kita kirimkan saja perwakilan dulu untuk mendengar hasil
keputusan.

Orator/Dito : *Penuh pertimbangan* Hmm,, baiklah kalau begitu.

Mahasiswa 3/Lucy : Baik, saya sebagai perwakilan akan masuk ke gedung DPR.

*****
(DIALOG MAHASISWA DPR)

Mahasiswa 3/Lucy : Bu, kenaikan harga BBM membuat para masyarakat kecil seperti kami kesusahan.
Jadi kami sangat memohon pertimbangannya. Kami ingin ibu meneruskan aspirasi kami kepemerintah
pusat

DPR/Hania : Baik, nanti akan kami sampaikan ke pemerintah pusat.

Mahasiswa 3/Lucy : Baik bu, terima kasih.

*****

DPR keluar bersama dengan perwakilan.

DPR/Hania : Kami akan meneruskan aspirasi serta perjuangan adk-adik ke pemerintah pusat atau
kepada pihak yang berwenang. Untuk saat ini kami menerima usulan dari adik-adik.
Orator/Dito : Kami berterima kasih kepada DPR yang menerima dan meneruskan tuntutan kami, meski
kami agak kecewa dikarenakan DPR tidak berbicara langsung didepan kami.

Orator/Dito : Kami akan segera membubarkan aksi

Anda mungkin juga menyukai