Anda di halaman 1dari 38

Oleh: Ust. Ir. M.

Furqan al-Faruqiy1

1) Pengasuh MAJLIS AL-QUR’AN INDONESIA (MAQRA’ INDONESIA)


      

       

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan


atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa. (QS al-Baqarah: 183)
ANALISIS BAHASA
QS AL-BAQARAH AYAT 183
KOSA KATA:
1. Yâ ayyuha ( ), artinya „wahai‟. Harfu an-Nida' (kata yang di-
gunakan untuk memanggil). Biasanya, kata panggilan ini ( ) diguna-
kan untuk memanggil obyek yang jauh jaraknya atau kedekatan ba-
tinnya dengan si pemanggil. Namun jika disambungkan dengan kata
ayyuha, maka menurut ilmu balaghah (sastera `Arab), obyek yang
dipanggil sangat dekat dengan si pemanggil. Hanya saja, obyek ter-
sebut lalai, seakan-akan ia merasa tidak dekat dengan si pemanggil.

2. Alladzîna ( ), artinya „(mereka) yang‟. Ismu al-Maushul (kata


sambung).

3. Âmanû ( ), artinya „(telah) beriman‟. Kata ini berasal dari kata


kerja dasar amana ( ), artinya „aman‟, „tenteram‟ atau ‟selamat‟.
Juga, berasal dari kata kerja dasa amuna ( ), artinya „jujur‟, „dapat
dipercaya‟. Kata kerja dasar tersebut mendapat penambahan huruf
alif di depannya menjadi amana ( ), artinya „mempercayai‟,
„mengimani‟.
ANALISIS BAHASA
QS AL-BAQARAH AYAT 183
KOSA KATA:
4. Kutiba ( ), artinya „(telah) ditetapkan‟. Kata ini berasal dari kata
kerja dasar kataba ( ), artinya „menulis‟, „mencatat‟, „menetap-
kan‟, „mewajibkan‟. Kata ini dapat juga diartinya sebagai sebuah
perbuatan „memberi bekas atau membekaskan sesuatu pada
sesuatu‟. Kitab atau sebuah buku adalah bekas dari alat tulis yang
digunakan untuk menulis di atasnya.  Ibadah shaum adalah ibadah
yang diwajibkan oleh Allah SWT dimana tanda-tanda ibadah ini
adalah adanya bekas atau efek abadi dari ibadah tersebut pada yang
melaksanakannya.

5. `Alaikum ( ), artinya „atasmu sekalian‟. Gabungan kata depan


dan kata ganti orang.

6. Ash-Shiyâmu ( ), artinya „puasa‟.  Dibahas khusus pada


halaman berikutnya.
KOSA KATA:
7. Ka ( ), artinya „sebagaimana‟. Kata sambung (partikel). Kata ini
digunakan untuk membuat suatu perumpamaan atau tamsil. Mi-
salnya ayat Al-Qur‟an menyebutkan:

     


Mereka bagaikan hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
(QS al-A`raf:180)
Secara logis, ada perbedaan antara sesuatu dengan perumpama-
annya, sekalipun keduanya memiliki hubungan (korelasi) kuat.

8. Mâ ( ), artinya „yang‟ atau „apa‟. Kata ganti.

9. Kutiba ( ), artinya: lihat butir no. 4 sebelumnya.


10. Alladzîna ( ), artinya: lihat butir no. 2 sebelumnya.

11. Min ( ), artinya „dari‟. Kata depan. Menyatakan makna „sebagian‟


atau „bagian dari‟.
KOSA KATA:
12. Qablikum ( ), artinya „(orang-orang) sebelum kamu‟.
Gabungan dari kata sambung qablu dan kata ganti kum.

13. La`allakum ( ), artinya „mudah-mudahan‟ atau „agar‟.


Gabungan dari Harf at-Tarajji – yakni huruf yang menyatakan
sebuah kemungkinan yang dapat dicapai (possible conditional
sentence) – dan kata ganti kum. Lawan dari huruf ini ada;ah
laita ( ), disebut sebagai Harf at-Tamanni , yakni huruf yang
menyatakan suatu kondisi yang tidak mungkin dicapai. Untuk
memudahkan pemahaman, bandingkan kedua kalimat bahasa
Inggris di bawah ini:
a. I will travel to Singapore if I finish my project.
 Possible conditional sentence = Harf at-Tarajji
b. If I were still 15 years old (in fact I`m now 35 years old),
I would take this opportunity.
 Impossible conditional sentence = Harf at-Tamanni

14. Tattaqûn ( ), artinya „(mereka) yang bertaqwa‟. Kata kerja


masa kini dan akan datang. Hal ini mengisyaratkan bahwa
ketaqwaan melalui suatu proses/tahapan yang terus-menerus.
MAKNA SHAUM (PUASA)

Beberapa kata yang seakar dengan kata shaum.


 Angin yang diam atau tertahan (tidak bergerak) disebut
shaum (‫)صوم‬.
 Sedangkan tempat kuda tertambat – sehingga ia diam
tertahan – disebut musham (‫)مصام‬.
Demikian penjelasan Raghib al-Isfahani dalam kitabnya
“Mufradat Alfazh Al-Qur’an Al-Karim”.

Dalam istilah agama (syar`i), makna shaum adalah:

„bentuk menahan yang khusus, pada waktu khusus dan


dilakukan dengan cara-cara yang khusus‟.

(sumber: Shiyamu Tathawwu`, Fadhail wa Ahkam,


ditulis oleh Usamah bin `Abdul `Aziz)
Menahan ( )

Mencegah ( )

Meninggalkan ( )
Kebutuhan untuk Mempertahankan
Hidup (Need of Survival)

Perubahan
(Transformation/Metamorphosis)

Reproduksi (Reproduction)

Regenerasi (Regeneration)

Terapi

Dll.
Muharram

Safar

Rabi` al-Awwal

Rabi` al-Awwal

Jumad al-Awwal

Jumad al-Akhir

Rajab

Sya`ban
secara tegas dalam Al-Qur’an.

Ramadhan
Ramadhan
Syawwal

Dzul Qaidah
Diwajibkannya Berpuasa (Syahru ash-Shiyam)

Dzul Hijjah
Satu-satunya nama bulan yang disebutkan
Diwajibkannya Berpuasa (Syahru ash-Shiyam)

Bulan Keberkahan (Syahru al-Mubarak)


 Amal-amal ibadah Ramadhan memperoleh paha-
la (ganjaran) berlipat ganda hingga ratusan kali
lipat.
 Amal-amal ibadah Ramadhan berdampak positip,
memberi berkah, baik bagi yang melaksanakan-
nya maupun segenap alam semesta.
Bulan (Diturunkannya) Al-Qur’an (Syahru Al-Qur’an)
 Al-Qur‟an diturunkan sekaligus dari Lauh Mahfuzh ke La-
ngit Dunia (as-Sama‟ ad-Dunya).
 Saat paling utama & tepat untuk mengambil aneka man-
faat dan keistimewaan Al-Qur‟an, dengan jalan mem-
bacanya, mengkajinya, dll.

Bulan (Penuh) Ibadah (Syahru al-`Ibadah)


 Waktu Ramadhan sangat istimewa untuk beribadah
(mahdhah), terutama waktu malam hari (qiyamul lail).
 Ada satu malam istimewa, dimana siapa yang beribadah
pada malam itu, maka nilai ibadahnya lebih baik dari
seribu bulan.
Bulan (Penuh) Kasih Sayang (Syahru ar-Rahmah)
Ketika syahwat (manusia) terkendali, infaq & shadaqah
melimpah-ruah, maka segenap makhluk di muka bumi,
akan merasakan limpahan kasih-sayang Allah, melalui diri-
diri hamba-Nya.

Bulan Pengampunan Dosa (Syahru al-Maghfirah)


“Barangsiapa yang shaum Ramadhan atas dasar iman
dan mengharapkan balasan Allah, maka dosa-dosanya
terdahulu diampuni oleh Allah.” (Hadits Shahih)
Bulan Pembersihan Diri (Syahru at-Tazkiya Nafs)
Bulan Ramadhan merupakan fasilitas dari Allah SWT yang
paling lengkap kepada segenap hamba-Nya, yang mau
kembali (taubat) kepada-Nya dan membersihkan diri me-
reka, hingga kembali kepada fitrah semula.

Bulan Pendidikan Diri (Syahru at-Tarbiyah)

Ramadhan bagaikan Diklat bagi setiap mukmin, agar


dirinya selalu berupaya menjadi yang terbaik dalam
kehidupannya.
Al-Qur‟an Diturunkan dari Lauh Mahfuzh
ke Langit Dunia
           

          

           

1. Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada


Lailatul Qadr (Malam Kemuliaan).
2. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadr (malam kemuliaan)?
3. Lailatul Qadr (Malam Kemuliaan) itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Perang Badar dan Kemenangannya
Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia,
dimana Mayoritas Penduduknya adalah Umat Islam
(9 atau 10 Ramadhan 1364 H)
Sukses Hakiki Sukses Dunia-Akhirat

Anda mungkin juga menyukai