Diberhentikan
Disusun Oleh:
Silva Hulzanah
6220122016
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang " Perlakuan Terhadap Sebuah
Pembangunan Konstruksi Di sebuah Instansi Diberhentikan".
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.
Saya berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
ii
Daftar Isi
Cover...........................................................................................................................................................1
Kata Pengantar............................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan.......................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
BAB II Pembahasan....................................................................................................................................5
2.1. Pengertian Aset...........................................................................................................................5
2.2. Aset tetap....................................................................................................................................5
2.3. Kontrak konstruksi.......................................................................................................................5
2.4. Kontraktor...................................................................................................................................5
2.5. Pengakuan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)..........................................................................6
2.6. Pengungkapan Suatu entitas/satuan kerja harus mengungkapkan informasi mengenai KDP
pada akhir periode akuntansi:.................................................................................................................7
2.7. Perlakuan Terhadap Sebuah Pembangunan Konstruksi Di sebuah Instansi Diberhentikan.........7
2.8. Penghentian Pembangunan.........................................................................................................8
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................11
iii
Bab I
Pendahuluan
4
BAB II
Pembahasan
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa
depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat
diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
alasan sejarah dan budaya.
Aset Tetap dalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Kontrak konstruksi adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk konstruksi suatu
aset atau suatu kombinasi yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung
dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan atau penggunaan utama.
2.4. Kontraktor
Kontraktor adalah suatu entitas yang mengadakan kontrak untuk membangun aset atau
memberikan jasa konstruksi untuk kepentingan entitas lain sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan dalam kontrak konstruksi.
5
Perolehan aset, terutama aset tetap dapat dilakukan dengan membangun sendiri (swakelola)
atau melalui pihak ketiga dengan kontrak konstruksi. Perolehan aset dengan swakelola atau
dikontrakkan pada dasarnya sama.
Nilai yang dicatat sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah sebesar jumlah yang
dibayarkan atas perolehan aset. Biaya-biaya pembelian bahan dan juga gaji-gaji yang
dibayarkan dalam kasus pelaksanaan pekerjaan secara swakelola pada dasarnya sama
dengan nilai yang dibayarkan kepada kontraktor atas penyelesaian bagian pekerjaan tertentu.
Keduanya merupakan pengeluaran pemerintahan untuk mendapatkan aset.
2.6. Pengungkapan
Suatu entitas/satuan kerja harus mengungkapkan informasi mengenai KDP pada akhir
periode akuntansi:
1. Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka
waktu penyelesaiannya;
2. Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya.
3. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar;
4. Uang muka kerja yang diberikan;
5. Retensi.
Kontrak konstruksi pada umumnya memuat ketentuan tentang retensi, misalnya termin
pembayaran terakhir yang masih ditahan oleh pemberi kerja selama masa pemeliharaan.
Jumlah retensi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
7
pembangunannya oleh karena ketidaktersediaan dana, kondisi politik, ataupun kejadian-
kejadian lainnya. Penghentian KDP dapat berupa penghentian sementara dan penghentian
permanen. Apabila suatu KDP dihentikan pembangunannya untuk sementara waktu, maka
KDP tersebut tetap dicantumkan ke dalam neraca dan kejadian ini diungkapkan secara
memadai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Namun, apabila pembangunan KDP
diniatkan untuk dihentikan pembangunannya secara permanen karena diperkirakan tidak
akan memberikan manfaat ekonomik di masa depan, ataupun oleh sebab lain yang dapat
dipertaggungjawabkan, maka KDP tersebut harus dieliminasi dari neraca dan kejadian ini
diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan.”
Merujuk kepada ketentuan dalam PP dan Bultek tersebut, maka pada hal tersebut, apat
digambarkan sebagai berikut:
Masuk Januari tahun 2011, satuan kerja Kantor ”X” tidak jadi melanjutkan pembangunan
gedung arsip tersebut. Penanggung jawab aset (Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang)
seharusnya membuat keputusan, apakah pembangunan gedung arsip masih tetap akan
dilanjutkan nanti/dihentikan sementara (diungkapkan dalam Catatan atas laporan Keuangan)
atau akan dihentikan permanen dengan membuat Surat Keputusan Penghapusan KDP. Jika
penanggung jawab aset mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan pembangunan
tersebut secara permanen, maka pada tanggal 1 Februari 2011 seharusnya telah terbit Surat
Keputusan Penghapusan KDP dari penanggung jawab aset (PB/KPB).
Jurnal yang harus dibuat sebagai kelanjutan dari Surat Keputusan Penghapusan KDP adalah:
8
Konsekwensi dari Surat Keputusan Penghapusan KDP tersebut, maka dalam laporan keuangan
Neraca satuan kerja Kantor “X” tahun 2012 dan 2013 tidak akan muncul Konstruksi Dalam
Pengerjaan (bernilai Rp0).
9
Daftar Pustaka
https://bppk.kemenkeu.go.id
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
10