Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID

MEMBUAT SALEP SALISILAT DENGAN BASIS BERLEMAK DAN


BASIS YANG LARUT DALAM AIR

Penyusun :
Nama : Ni’matus Sholehah
Nim : 34210380
Kelas : A/DF/III
Golongan : B
Instruktur : Apt. Ari Wahyudi ., S. Farm ., M. Farm

PROGRAM STUDI DIPLOMASI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL (STIKES)
YOGYAKARTA
2022
I. JUDUL

Membuat Salep Salisilat Dengan Basis Berlemak Dan Basis Yang Larut Dalam

Air

II. TUJUAN

Mahasiswa dapat membuat sediaan salep salisilat dengan basis berlemak dan basis

yang larut dalam air dengan baik dan sesuai dengan prosedur

III. DASAR TEORI

Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal

pada kulit atau selaput lender (FI ed IV). Bahan obatnya larut atau terdispersi

homogen dalam dasar salep yang cocok (FI ed III). Salep tidak boleh bau tengik.

Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung oabat

keras atau narkotik adalah 10 %. Sediaan setengah padat ini mengandung tenaga.

Salep (unguents) aadalahh preparate setengah padat untuk pemakain luar.

Preparate farmasi setengah padat seperti salep, sering memerlukan penambahan

pengawet kimia sebagai antimikriba, pada formulasi untuk mencegah

pertumbuhan mikroorganisme yang terkontaminasi. Pengawet-pengawet ini

termasuk hidroksibenzoat, fenol-fenol, asam benzoate, asam sorbat, garam

ammonium kuartener, dan campuran-campuran lain. Preparate setengah padat

menggunakan dasar salep yang mengandung atau menahan air, yang membantu

pertumbuhan mikroba supaya lebih luas dari pada yang mengandung sedikit uap

air, dan oleh karena itu merupakan masalah yang lebih besar dari pengawetan

(Chaerunnisa, 2009).

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskn dan digunakan

sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispend homogen dalam dasar

salep yang cocok. Pemerian tidaka boleh berbau tengik. Kadar kecuali dinyatakan
lain dan untuk salep yang mengandung obat keras obat narkotik, kadar bahan obat

adalah 10%. Kecuali dinyatakan sebagai bahan dasar digunakan vaselin putih.

Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian, dapat dipilih salah satu

bahan dasar berikut: dasar salep senyawa hidrokarbon vasellin putih, vaselin

kuning atau campurannya dengan malam putih, dengan malam kuning atau

senyawa hidrokarbon lain yang cocok; dasar salep lemak bulu domba dengan 8

bagain kolestrol 3 bagian stearik alcohol 8 bagian malah putih dann 8 bagian

vaselin putih, campuran 30 bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen;

dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Emulsi minyak dan air, dasar salep yang

dapat larut dalam air polietilenglikola atau campurannya. Homogenitas jika

dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus

menunjukkan susunan yang homogen (AniF, 2000).

Kelebihan dan kekurangan salep

Kelebihan salep

1. Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit

2. Sebagai bahan pelumas pada kulit

3. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit

dengan larutan berair dan rangsang kulit

4. Sebagai obat luar

Kekurangan berdasarkan basis salep:

1. Kekurangan basis hidrokarbon

Sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan noda pada pakaian serta sulit

tercuci hingga sulit dibersihkan dari permukaan kulit

2. Kekurangan basis absorpsi


Kurang tepat bila dipakai sebagai pendukung bahan-bahan antibiotic dan

bahan-bahan kurang stabil dengan adanya air mempunyai sifat hidrofil atau

dapat mengikat air

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :
- Alat pembuatan salep
Bahan :
- Asam salisilat
- Vaselin
- Cera flava
- PEG 400
- PEG 4000
V. CARA KERJA
Cara pembuatan (A)

Formula I II

Asam Salisilat 20 10 gram

Vaselin 90 85 gram

Cera flava - 50 gram

Dalam sebuah cawan lelehkan vaselin dan cera flava adan aduk hingga homogen,
dinginkan hingga suhu sekitar 50℃

Salam mortir hangat, masukkan asam salisilat, tambahkan spiritus fortiori


beberapa tetes sekedar secukup untuk menghaluskan asam aslisilat lalu tambahkan
sedikit campuran (1) dan aduklah sampai homogen

Tambahkan sisa campuran (1) dan aduklah sampai homogen

Lanjutkan penggilasan dengan menggunakan roller-mil dan diulang 2-3 kali

Simpanlah salep dalam wadah untuk percobaan selanjutnya


Cara pembuatan (B)
Formula
Asam salisilat
PEG 400
PEG 4000

Lelehkan kedua macam PEG dalam cawan porselin

Daalam mortir hangat masukkan asam salisilat tambahkan spiritus fortior tetes
secukupnya hingga asam salisilat dapat halus. Tambahkan sedikit PEG dan aduk
sampai homogen dan biarkan spiritusnya menguap

Tambahkan sisa campuran PEG

Lanjutkan penggilingan dengan menggunakan Roller- mil dan ulangi 2-3 kali

Simpanlah salep dalam wadah untuk percobaan selanjutnya


VI. HASIL PRAKTIKUM
VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
IX. DAFTAR PUSTAKA

Ansel C Howard. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI press

Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia edisi Ketiga. Jakarta : Departemen

Kesehatan RI

Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia edisi Keempat. Jakarta : Departemen

Kesehatan RI

Soetopo dkk. (2002). Ilmu Resep Teori. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Voigt, R.(1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi Kelima. Yogyakarta :

UGM Press

Departemen Kesehatan RI. (1978). Formularium Nasional edisi Kedua. Jakarta :

Departemen Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai