Konsep proyektif pada tes Rorschach adalah bagaimana seseorang memproyeksikan kebutuhan,
pengalaman, atau kebiasaan melalui noda atau bercak tinta sebagai sarana proyektif atau stimulusnya
tanpa disadari. Cara bagaimana seseorang mengorganisir atau menyusun bercak-bercak tinta tersebut
dapat menggambarkan bagaimana fungsi aspek psikologisnya yang mendasar. Dengan teknik
Rorschach tersebut dapat mengungkapkan dan memberikan suatu deskripsi tentang keseluruhan
kepribadian seseorang yang memiliki arti klinis, bukan hanya sekedar memprediksi bagian-bagian dari
perilaku seseorang.
2. Tujuan penelitian: untuk menawarkan kerangka kerja konseptual yang diperbarui untuk berpikir
tentang Rorschach yang berpotensi dapat digunakan baik untuk meningkatkan citra metode dan
memberikan arahan untuk penelitian masa depan tentang validitas skor Rorschach
tertentu. menunjukkan masih ada masa depan yang baik untuk penilaian berbasis kinerja kepribadian
dan psikopatologi. Tujuan dari penelitian ini untuk menunjukkan arah untuk pekerjaan masa depan
yang melibatkan Rorschach dengan membandingkannya dengan instrumen kelas paralel yang muncul
dari teori proses ganda, di mana IAT telah berfungsi sebagai contoh. Praktik Rorschach saat
ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada Sistem Komprehensif, masih mencerminkan pengaruh
kepercayaan yang berlebihan pada empirisme dan asumsi psikoanalitik yang belum diverifikasi.
Hasil penelitian: Perbedaan antara proses mental dan pengalaman mental memberikan kerangka
kerja dengan implikasi luas untuk memahami semua pengukuran kepribadian, baik yang berasal
dari pengukuran klinis atau sosial/ eksperimental. Paralel ke 2 muncul dari penelitian yang telah
membandingkan hasil pada indikator proses mental otomatis dengan indikator laporan diri
pengalaman mental, misalnya, menghubungkan IAT dan ukuran laporan diri harga diri atau
Indeks Depresi Rorschach dengan depresi skala dari
MMPI. Misalnya, Poehlman, Uhlmann, Greenwald, dan Banaji menemukan sembilan penelitian
yang membandingkan laporan diri dengan ukuran IAT dari masalah klinis. Terlepas dari
kesamaannya, Rorschach dapat dibedakan dari IAT dan instrumen terkait dalam dua cara
penting.
Sedangkan reaksi terhadap orang (reaction to people) tidak termasuk dalam 3 aspek yang
diungkapkan oleh klopfer.
4. Ada 4 tahap:
Tahap I : Performance Proper tahap untuk mendapatkan respon subyek berupa jawaban-jawaban
yang diberikan saat tes berlangsung.
Tahap II : Inquiry tahap dimana tester menggali keterangan lebih jelas atas respon-respon yang telah
diberikan subyek/testee pada saat tahap performance proper.
Tahap III : Analogy/tahap “ follow-up inquiry “, yang dilakukan saat testee sudah mampu memberi
respon tertentu namun jumlah atau responnya (produktivitasnya) sangat sedikit (biasanya hanya satu
respon), terutama respon yang memiliki skor : M (human movement), FM (animal movement), (Fc, cF,
c) atau textural, (FC, CF, C) atau chromatic color, dan respon P (populer).
Tahap IV : Testing The Limit, yang merupakan prosedur untuk menguji apakah testee pada dasarnya
mampu memproduksi respon-respon dengan konsep tertentu, mampu menggunakan lokasi tertentu,
dan mampu menggunakan determinan tertentu ?
Inquiry:
Di dalam melaksanakan inquiry, tester perlu bersikap hati-hati agar testi tidak merasa bahwa jawaban
ditantang dan jangan sampai testi mengerti tentang apa yang ingin diketahui/dicari oleh tester. Tester
menggali lagi lebih dalam jawaban testee ketika performance proper (pertanyaan tidak boleh
memaksa), bertujuan untuk membantu proses klasifikasi respon yang diberikan (yaitu skoring). Hal ini
berarti bahwa pertanyaan yang diajukan harus sedemikian, sehingga testi merasa nyaman.
Periode inquiry dapat dimulai dengan jalan meletakkan kartu tsb satu demi satu secara terbuka di
atas meja dan menyodorkannya kepada testi sambil berkata, “Nah, sekarang saudara sudah melihat
kartu-kartu tersebut dan saudara sudah memberikan jawaban pada semua kartu di sini.” Jika testi
ingin diyakinkan oleh tester, maka tester boleh menambahkan dengan kata: “Jawaban saudara cukup
menarik, tetapi saya ingin tahu mengenai apakah saya sudah benar dalam menangkap jawaban
saudara tadi. Sekarang mari kita perdalam (kita cek) jawaban tsb bersama-sama untuk meyakinkan
saya, apakah yang teringat oleh saudara ketika saudara melihat bercak tsb”.
Tester harus memperoleh penjelasan mengenai berbagai aspek dari jawaban testi, Ada 5 kategori
skoring utama ro yaitu yang menyangkut:
1. Lokasi: Bagian mana dari kartu yang diungkap.
2. Determinant: Bagaimana konsepnya dilihat, kualitas apa dari inkblot yang
menentukannya.
3. Content: Apakah yang dimaksud subyek dengan konsep yang dilihat.
4. Popularity-Originality: Bagaimana biasanya konsep itu dilihat oleh orang lain.
5. Form Level: Seberapa akurat konsep itu dilihat. Seberapa dekat konsep itu cocok
dengan area bloct yang digunakan. Seberapa jauh elaborasi dari konsep.