Anda di halaman 1dari 3

1.

Tes Rorschach adalah tes psikologi di mana subjek


menulis/memberi nama gambar di bawah bercak tinta,kemudian menganalisisnya menggunakan psik
ologis interpretasi, algoritma kompleks, atau keduanya. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk
mengetahui karakter dan emosional seseorang. Tes Rorschach telah digunakan untuk
mendeteksi masalah psikologis seperti gangguan pikiran, terutama dalam kasus di mana pasien
enggan untuk secara terbuka mendiskusikan proses pemikiran mereka.

Tes Rorschach dengan nama tes inkblot atau noda tinta di di mana subjek memberikan gambar


persepsi tinta yang kemudian direkam dan dianalisis secara psikologis. Dapat dikatakan bahwa tes
Rorschach adalah tes kepribadian yang menggunakan teknik proyektif dengan noda atau bercak tinta
sebagai sarana proyektif atau stimulusnya.

Konsep proyektif pada tes Rorschach adalah bagaimana seseorang memproyeksikan kebutuhan,
pengalaman, atau kebiasaan melalui noda atau bercak tinta sebagai sarana proyektif atau stimulusnya
tanpa disadari. Cara bagaimana seseorang mengorganisir atau menyusun bercak-bercak tinta tersebut
dapat menggambarkan bagaimana fungsi aspek psikologisnya yang mendasar. Dengan teknik
Rorschach tersebut dapat mengungkapkan dan memberikan suatu deskripsi tentang keseluruhan
kepribadian seseorang yang memiliki arti klinis, bukan hanya sekedar memprediksi bagian-bagian dari
perilaku seseorang.

2. Tujuan penelitian: untuk menawarkan kerangka kerja konseptual yang diperbarui untuk berpikir
tentang Rorschach yang berpotensi dapat digunakan baik untuk meningkatkan citra metode dan
memberikan arahan untuk penelitian masa depan tentang validitas skor Rorschach
tertentu. menunjukkan masih ada masa depan yang baik untuk penilaian berbasis kinerja kepribadian
dan psikopatologi. Tujuan dari penelitian ini untuk menunjukkan arah untuk pekerjaan masa depan
yang melibatkan Rorschach dengan membandingkannya dengan instrumen kelas paralel yang muncul
dari teori proses ganda, di mana IAT telah berfungsi sebagai contoh. Praktik Rorschach saat
ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada Sistem Komprehensif, masih mencerminkan pengaruh
kepercayaan yang berlebihan pada empirisme dan asumsi psikoanalitik yang belum diverifikasi.

Hasil penelitian: Perbedaan antara proses mental dan pengalaman mental memberikan kerangka
kerja dengan implikasi luas untuk memahami semua pengukuran kepribadian, baik yang berasal
dari pengukuran klinis atau sosial/ eksperimental. Paralel ke 2 muncul dari penelitian yang telah
membandingkan hasil pada indikator proses mental otomatis dengan indikator laporan diri
pengalaman mental, misalnya, menghubungkan IAT dan ukuran laporan diri harga diri atau
Indeks Depresi Rorschach dengan depresi skala dari
MMPI.  Misalnya, Poehlman, Uhlmann, Greenwald, dan Banaji menemukan sembilan penelitian
yang membandingkan laporan diri dengan ukuran IAT dari masalah klinis. Terlepas dari
kesamaannya, Rorschach dapat dibedakan dari IAT dan instrumen terkait dalam dua cara
penting.

3. Jawabannya: C. Reaction to people


Alasannya:
Dari aspek kognitif yang dapat diungkap dari tes Rorschach antara lain terdiri dari status dan
fungsi intelektual, emosional, dan ego. Menurut Klopfer (1962) tes Rorschach dapat mengungkap 3
aspek pokok kepribadian seseorang, yaitu:
Aspek kognitif atau intelektual yang menyangkut:
 Status dan fungsi intelektual.
 Pendekatan terhadap masalah
 Kekuatan observasi ( power of observation)
 Pemikiran orisinal
 Produktivitas ide
 Luas interest
Aspek afektif/emosional yang diungkap:
 Suasana emosi secara umum (general emotion tone)
 Perasaan terhadap diri sendiri (feeling about self)
 Responsifitas terhadap  orang lain (responsivness to people)
 Reaksi terhadap tekanan social (reaction to emotional stress)
 Control terhadap dorongan emosional (control of emotional impulse)
Aspek fungsi ego yang termasuk:
 Kekuatan ego
 Daerah konflik

Sedangkan reaksi terhadap orang (reaction to people) tidak termasuk dalam 3 aspek yang
diungkapkan oleh klopfer.

4. Ada 4 tahap:

Tahap I : Performance Proper tahap untuk mendapatkan respon subyek berupa jawaban-jawaban
yang diberikan saat tes berlangsung.
Tahap II : Inquiry tahap dimana tester menggali keterangan lebih jelas atas respon-respon yang telah
diberikan subyek/testee pada saat tahap performance proper.
Tahap III : Analogy/tahap “ follow-up inquiry “, yang dilakukan saat testee sudah mampu memberi
respon tertentu namun jumlah atau responnya (produktivitasnya) sangat sedikit (biasanya hanya satu
respon), terutama respon yang memiliki skor : M (human movement), FM (animal movement), (Fc, cF,
c) atau textural, (FC, CF, C) atau chromatic color, dan respon P (populer).
Tahap IV : Testing The Limit, yang merupakan prosedur untuk menguji apakah testee pada dasarnya
mampu memproduksi respon-respon dengan konsep tertentu, mampu menggunakan lokasi tertentu,
dan mampu menggunakan determinan tertentu ?

- Perbedaan periode PP dengan Inquiry-


Perfomance proper:
Tugas utama tester adalah mencatat semua respon testi berupa jawaban yang diucapkan testi. Cara
mencatat sudah ditentukan dengan aturan tertentu untuk memudahkan komunikasi antar pengguna
tes Rorschach.
1) Respon atau Jawaban Testi.
2) Waktu
3) Posisi Kartu

Inquiry:

Di dalam melaksanakan inquiry, tester perlu bersikap hati-hati agar testi tidak merasa bahwa jawaban
ditantang dan jangan sampai testi mengerti tentang apa yang ingin diketahui/dicari oleh tester. Tester
menggali lagi lebih dalam jawaban testee ketika performance proper (pertanyaan tidak boleh
memaksa), bertujuan untuk membantu proses klasifikasi respon yang diberikan (yaitu skoring). Hal ini
berarti bahwa pertanyaan yang diajukan harus sedemikian, sehingga testi merasa nyaman.
Periode inquiry dapat dimulai dengan jalan meletakkan kartu tsb satu demi satu secara terbuka di
atas meja dan menyodorkannya kepada testi sambil berkata, “Nah, sekarang saudara sudah melihat
kartu-kartu tersebut dan saudara sudah memberikan jawaban pada semua kartu di sini.” Jika testi
ingin diyakinkan oleh tester, maka tester boleh menambahkan dengan kata: “Jawaban saudara cukup
menarik, tetapi saya ingin tahu mengenai apakah saya sudah benar dalam menangkap jawaban
saudara tadi. Sekarang mari kita perdalam (kita cek) jawaban tsb bersama-sama untuk meyakinkan
saya, apakah yang teringat oleh saudara ketika saudara melihat bercak tsb”.

Tester harus memperoleh penjelasan mengenai berbagai aspek dari jawaban testi, Ada 5 kategori
skoring utama ro yaitu yang menyangkut:
1. Lokasi: Bagian mana dari kartu yang diungkap.
2. Determinant: Bagaimana konsepnya dilihat, kualitas apa dari inkblot yang
menentukannya.
3. Content: Apakah yang dimaksud subyek dengan konsep yang dilihat.
4. Popularity-Originality: Bagaimana biasanya konsep itu dilihat oleh orang lain.
5. Form Level: Seberapa akurat konsep itu dilihat. Seberapa dekat konsep itu cocok
dengan area bloct yang digunakan. Seberapa jauh elaborasi dari konsep.

5. Yang harus dicatat:


a. Respon subyek
b. Waktu yang digunakan subyek,
c. Posisi kartu
d. tingkah laku dan ekspresi wajah testi ketika sedang memberikan jawaban
e. kalau tester mengajukan pertanyaan di luar pertanyaan yang umum atau biasa
f. Pertanyaan yang meminta kejelasan tentang isi

Hal yang tidak perlu dicatat:


a. pada tahap inquiry, tester bertanya: “Apa yang mengesankan ini seperti kelelawar?”
b. Pada waktu inquiry tester menanyakan: “Apa yang mengesankan seperti beruang kutub”.
c. memutar kartu hanya sekali saja
d. Tidak ada jawaban yang jorok, memalukan, tabu dari testi

Anda mungkin juga menyukai