Anda di halaman 1dari 13

CEGAH STUNTING

ITU PENTING!
Refreshment bagi Kader Posyandu
Kecamatan Jatiwangi

UPT Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka


2022
KEGIATAN HARI INI

Stunting: Penyebab dan Bahaya

Pencegahan Stunting

Peran Kader Posyandu dalam Tip: Use links to go to a different page inside your presentation.
Links work best for pages like this one!
Pencegahan Stunting
How: Highlight text, click on the link symbol on the toolbar, and
select the page in your presentation that you want to connect.
Refreshment Pengukuran Antropometri
Balita
STUNTING DAN STUNTED
Stunted: panjang atau tinggi badan
anak yang kurang dari 2 Standar
Deviasi dibandingkan anak-anak
seusianya.

Stunting: kondisi gagal tumbuh dan


berkembang yang dialami oleh
anak-anak

Stunting dapat terjadi di setiap


tahap kehidupan anak selama masih
terjadi penambahan tinggi badan
dan berat badan. tetapi angka
kejadian terbesar stunting adalah di
usia <2 tahun pertama kehidupan.
Anak yang pendek tidak selalu stunting, tetapi anak
yang stunting pasti pendek.

Diagnosis stunting dengan berdasar indikator


TB/U
PENYEBAB STUNTING

Status gizi Kebersihan Riwayat Kondisi Pengetahuan


ibu sebelum lingkungan mengalami ekonomi orang tua
dan saat infeksi dan keluarga mengenai
hamil penyakit lain gizi
BAHAYA
STUNTING
Mengapa stunting penting untuk dicegah?

Sel-sel syaraf otak pada anak


stunting relatif sedikit, padahal
semakin banyak sel maka akan
semakin banyak informasi yang
bisa diterima dan disimpan oleh
seseorang.
Anak stunting memiliki risiko yang lebih besar untuk
terkena penyakit tidak menular (diabetes, obesitas,
dan penyakit jantung, hal tersebut menjadi beban
negara terkait pembiayaan kesehatan.
PENCEGAHAN STUNTING
Stunting dapat dicegah, bagaimana
caranya?
INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF
1. Imunisasi 1. Penyediaan air bersih
2. PMT ibu hamil 2. Pembuatan akses sanitasi
3. PMT balita 3. Melakukan fortifikasi bahan
4. Monitoring pertumbuhan pangan
balita di posyandu 4. Menyediakan JKN
5. Melakukan pencegahan dan 5. Menyediakan Jampersal
pengobatan diare 6. Memberikan edukasi gizi
6. Mendorong pemberian ASI-eks pada masyarakat

Sasaran: khusus kelompok 1.000 Sasaran: masyarakat umum


HPK (ibu hamil, ibu menyusui, anak
usia 0-23 bulan) Kontribusi: 70%

Kontribusi: 30%
Kekurangan zat gizi dalam masa
1000 HPK akan menyebabkan
potensi maksimal anak tidak
tercapai.

1000 HPK
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam
makanan

5. Batasi konsumsi makanan


manis, asin, dan berlemak

7. Biasakan minum air putih


3. Biasakan konsumsi lauk pauk yang cukup dan aman
berprotein tinggi
6. Biasakan sarapan
2. Banyak makan sayuran dan
cukup buah-buahan
8. Biasakan membaca label
pada kemasan pangan
4. Biasakan mengonsumsi aneka
ragam makanan pokok
9. Cuci tangan dengan
sabun dengan air bersih
mengalir

10. Lakukan aktivitas fisik yang


cukup dan pertahanakan BB
normal
GIZI SEIMBANG
PERAN KADER POSYANDU

Melaksanakan posyandu sebagai


deteksi dini stunting.
Menjadi edukator dalam masalah
gizi dan kesehatan anak.
Berperan aktif dalam mengajak
masyarakat untuk datang ke
posyandu.
YUK MULAI BERLATIH KEMBALI
MENGUKUR ANTROPOMETRI BALITA

Anda mungkin juga menyukai