Anda di halaman 1dari 15

Kelas BADUTA

CANTING
(CegAh stuNTING)
Oleh UPT Puskesmas Pengaron.
Apa itu STUNTING ?

Stunting (kerdil) adalah kondisi


gagal tumbuh pada anak di
bawah dua tahun yang
disebabkan oleh kekurangan gizi
pada waktu yang lama.
Faktor Penyebab :
Kurangnya pegetahuan mengenai kesehatan
dan gizi, serta persepsi makanan bergizi itu
sulit dan mahal

Kurangnya akses ke makanan bergizi,


terutama saat 1000 HPK

Terbatasnya layanan kesehatan (tidak rutin


ke posyandu dan mengecek kesehatan pada
saat kehamilan)

Kurangnya akses air bersih Serta karena infeksi


dan sanitasi atau penyakit
CIRI - CIRI STUNTING pada ANAK
Cenderung sulit untuk
Mudah terserang penyakit
bersosialisasi dan menjadi
lebih pendiam atau gampang sakit

Performa buruk pada tes Pertumbuhan tulang


perhatian dan memori belajar tertunda atau berat badan
yang kurang

Pertembuhan gigi
terlambat Tampak lebih
muda/kecil untuk
usianya
DAMPAK BURUK STUNTING

01. Jangka Pendek 02. Jangka Panjang


Terganggunya perkembangan otak, Mudah sakit, munculnya berbagai penyakit
pertumbuhan fisik tidak optimal, sehingga jadi faktor resiko kematian,
kecerdasan, dan gangguan metabolisme kegemukan, kanker, stroke, dan kualitas
pada tubuh. Perkembangan motorik yang kerja yang kurang baik sehingga membuat
rendah, kemampuan berbahasa yang produktivitas menjadi rendah (Kemenkes
rendah, dan ketidakseimbangan fungsional. RI, 2016).
BAGAIMANA
CARA
PENCEGAHAN
STUNTING ?
Tingkatkan
pengetahuan dan Perbaiki
pola asuh Sanitasi
Lengkapi Imunisasi
1 Cukupi Gizi 3 dan rutin ke
posyandu

2 4
CUKUPI GIZI DI MULAI DENGAN :

1000 HPK Penuhi Gizi sesuai ASI EKSLUSIF


golden period masa
Pedoman Isi Piringku
pertumbuhan anak.

Konsumsi TTD Berikan MP-ASI Melakukan IMD


selama kehamilan secara tepat
BERIKAN
MAKANAN PENDAMPING
ASI SECARA TEPAT
● usia : memasuki usia 6 bulan, bayi perlu mendapatkan MP-ASI, ASI terus diberikan
semau bayi, siang maupun malam.
● ASI tetap merupakan makanan paling penting sampai bayi berusia 2 tahun
● frekuensi : jumlah pemberian makan bayi harus sesuai tahapan usia
● jumlah : porsi makan yang diberikan ke bayi harus sesuai tahapan usia. berikan sedikit
sedikit hingga bayi mulai terbiasa
● tekstur : tekstur MPASI berubah bertahap sesuai usia bayi (cair - saring - lembek -
lunak)
● variasi : MPASI harus memperhatikan keberagaman kelompok bahan pangan
● Pemberian makan MPASI harus memperhatikan kondisi dan respon dari bayi
● kebersihan : proses pengolahan dan penyajian MPASI harus memperhatikan standar
kebersihan
● setelah berusia 6 bulan, bayi harus mendapatkan vitamin A
Rutin ke
POSYANDU
Selalu pantau pertumbuhan balita dengan rutin
menimbang serta mengukur balita setiap bulan. balita
yang rewel saat diukur adalah wajar karena masih
belum terbiasa dengan hal baru.

Lengkapi Imunisasi
Imunisasi lengkap menjadikan anak tetap sehat untuk
dirinya dan lingkungannya, imun anak menjadi kuat
dan dapat fokus dalam mengoptimalkan pertumbuhan
dan perkembangan balita.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai