Anda di halaman 1dari 23

EDUKASI

STUNTING
KEPADA
REMAJA
Icha Pamelia, S.KM.
Mengapa REMAJA?
• Remaja menjadi sasaran sekunder komunikasi
perubahan perilaku pencegahan stunting oleh
Kementerian Kesehatan.
• Siswa-siswi SMA/sederajat → Remaja akhir → Masa
sebelum memasuki masa dewasa.
• Remaja diharapkan dapat menentukan
kehidupannya di masa yang akan datang,
termasuk dalam bidang kesehatan.

2
APA ITU STUNTING?

Stunting (kerdil) :
kondisi gagal tumbuh
pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis,
terutama pada 1.000 hari
pertama kehidupan,
sehingga anak memiliki
tinggi badan yang kurang
jika dibandingkan dengan
usianya.

3
CIRI-CIRI STUNTING ANAK

4
PENYEBAB TERJADINYA STUNTING

5
DAMPAK STUNTING

6
PENANGANAN STUNTING


Penanganan stunting dilakukan melalui intervensi gizi
spesifik dan intervensi gizi sensitif dengan sasaran 1.000
hari pertama kehidupan sampai anak berusia 6 tahun.

Intervensi Gizi Spesifik 30%

• Ditujukan kepada ibu hamil dan anak yang berada


pada masa 1.000 hari pertama kehidupan.
• Umumnya dilakukan oleh faktor kesehatan.
• Bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam
waktu yang relatif pendek.

7
Intervensi Gizi Spesifik


• Memberikan makanan tambahan dan tablet tambah darah
kepada ibu hamil.
• Mengatasi kekurangan iodium, zat besi, dan asam folat.
• Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil.
• Melindungi ibu hamil dari malaria.
• Mendorong ibu melahirkan untuk melakukan IMD (Inisiasi
Menyusu Dini).
• Mendorong pemberian ASI Eksklusif sampai anak berusia 6 bulan.
• Mendorong pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi
pemberian MP-ASI.
• Mendorong ibu mencuci tangan dengan benar.
• Memberikan imunisasi lengkap kepada bayi.
• Menyediakan obat cacing bagi anak usia 7-23 bulan.
• Menyediakan suplementasi zink.
• Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
• Melakukan pencegahan dan pengobatan diare. 8
Intervensi Gizi Sensitif 70%


• Ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di
luar sektor kesehatan.
• Sasarannya adalah masyarakat umum.

Intervensi Gizi Sensitif

• Menyediakan dan memastikan akses air bersih.


• Menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi.
• Melakukan fortifikasi (penambahan) bahan pangan.
• Menyediakan akses layanan kesehatan dan Keluarga
Berencana (KB).
9
Intervensi Gizi Sensitif


• Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
• Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
• Memberikan pendidikan pengasuhan kepada orang tua.
• Memberikan pendidikan anak usia dini universal.
• Memberikan pendidikan gizi masyarakat.
• Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi
pada remaja.
• Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin.
• Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.

10
11
PERAN REMAJA DALAM
PENCEGAHAN STUNTING

12
MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI
Bagaimana yaa.. Cara merawat organ reproduksi?

1. Mengganti pakaian dalam dan celana dalam minimal 2


kali sehari.
2. Menggunakan celana dalam yang berbahan menyerap
keringat.
3. Memakai handuk yang bersih, kering, tidak lembab dan
tidak bau.
4. Khusus untuk perempuan : saat buang air kecil, bersihkan
dari arah depan ke belakang, agar kuman yang ada di
dubur tidak masuk ke dalam organ repsoduksi; serta ganti
pembalut paling lama setiap 4 jam sekali saat menstruasi.
5. Khusus untuk laki-laki : sangat dianjurkan untuk di
sunat/khitan; bersihkan organ reproduksi saat setelah pipis
atau keluar air mani.
13
MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI (Lanjutan…)

Akibat Seks Pranikah

1. Kehamilan di usia remaja (Kejadian Tidak Diinginkan / KTD).


2. Tertular dan menularkan penyakit/infeksi menular seksual,
HIV dan AIDS, serta kanker serviks.
3. Putus sekolah → Masa Depan Suram.
4. Risiko kehamilan dan persalinan, seperti : Anemia
(kekurangan sel darah merah/hemoglobin), keracunan
kehamilan, keguguran, perdarahan, bayi lahir prematur,
bayi lahir dengan berat badan rendah.

14
MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI (Lanjutan…)

Bagaimana Menghindari Seks Pranikah?

1. Memperkuat iman dan taqwa.


2. Memahami tugas utama sebagai remaja, seperti belajar,
bermain dan beraktivitas.
3. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan
positif, seperti kegiatan keagamaan, olahraga, seni dan
berorganisasi.
4. Hindari perbuatan-perbuatan yang menimbulkan
dorongan seksual, seperti menonton video pornografi.

15
MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI (Lanjutan…)

Kehamilan yang Ideal

1. Siap fisik, yaitu saat pertumbuhan dan perkembangan fisik


telah optimal, yaitu di usia lebih dari 20 tahun.
2. Siap mental/emosional/psikologis yang stabil untuk menjadi
orang tua, biasanya pada usia lebih dari 20 tahun.
3. Siap secara sosial ekonomi, yaitu mandiri sehingga dapat
membiayai kehidupan anak yang lahir secara
berkesinambungan.

16
MINUM TABLET TAMBAH DARAH

Anemia adalah suatu kondisi tubuh saat kadar hemoglobin (Hb)


dalam sel darah merah lebih rendah dari standar yang seharusnya.

17
MINUM TABLET TAMBAH DARAH (Lanjutan…)

18
KONSUMSI MAKANAN BERGIZI SEIMBANG

Tips Gizi Seimbang

1. Biasakan makan 3 kali sehari bersama keluarga.


2. Biasakan mengkonsumsi ikan dan sumber protein lainnya.
3. Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan.
4. Biasakan membawa bekal makanan dan air putih yang
cukup dari rumah.
5. Batasi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan
yang manis, asin, dan berlemak.
6. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari
setelah makan pagi dan sebelum tidur.
7. Tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol.
8. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur.

19
KONSUMSI MAKANAN BERGIZI SEIMBANG

Tumpeng Gizi Seimbang

20
KONSUMSI MAKANAN BERGIZI SEIMBANG

Isi Piringku

21
KONSUMSI MAKANAN BERGIZI SEIMBANG

Isi Piringku

22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai