Anda di halaman 1dari 11

Tujuan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dalam Pasal 4 Undang-

undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Serta Pasal 22 Ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan

Sri Ulisah

Abstrak

Indonesia memerlukan strategi dalam mencapai tujuannya sebagai poros mari m dunia. Salah satu yang bisa
ditawarkan adalah meningkatkan sumber daya pesisir dan pulau -pulau kecil. Pengelolaan sumber daya pesisir dan
pulau-pulau kecil merupakan tugas dari masyarakat Indonesia. Dalam tulisan ini penulis mencoba menganalisa
peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mengatur mengenai tujuan pengelolaan sumber daya pesisir
dan pulau-pulau kecil. Berdasarkan hal itu, penulis melakukan pengkaji an tentang “Tujuan Pengelolaan Sumber
Daya Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dalam Pasal 4 Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Serta Pasal 22 Ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang
Kelautan”. Tipe peneli an menggunakan yuridis norma f dengan sifat deskrip f anali s melalui pendekatan
perundang-undangan dengan menggunakan alat pengumpul data studi kepustakaan untuk memperoleh data
sekunder yang bersumber dari bahan hukum primer.

Kata kunci: Kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, tujuan pengelolaan sumber daya

13 Gema Keadilan Edisi Jurnal


PENDAHULUAN “Wilayah Pesisir adalah daerah
peralihan antara ekosistem darat dan laut
Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun
yang dipengaruhi oleh perubahan di darat
2014 tentang Kelautan, wilayah pesisir
dan laut.”
termasuk dalam definisi dari kelautan itu
sendiri. Pasal 1 angka 2 UU Nomor 32 UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
Tahun 2014 tentang Kelautan dan UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang
menyebutkan, Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau -
“Kelautan adalah hal yang pulau Kecil ternyata memiliki keterkaitan
berhubungan dengan laut dan/atau dalam perumusan aturan wilayah pesisir,
kegiatan di wilayah laut yang serta pengaturan mengenai pulau-pulau
melipu dasar laut dan tanah di kecil. Definisi dari pulau kecil juga diatur
bawahnya, kolom air dan dalam Pasal 1 angka 3 UU Nomor 27 Tahun
permukaan laut, termasuk wilayah 2007, yang berbunyi,
pesisir dan pulau-pulau kecil.”
“Pulau Kecil adalah pulau dengan
Kalimat tersebut menyatakan bahwa luas lebih kecil atau sama dengan 2.000
wilayah pesisir adalah bagian dari kelautan km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta
yang diatur oleh undang-undang Indonesia, kesatuan ekosistemnya.”
tetapi UU tersebut dak menyebutkan
Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
definisi dari wilayah pesisir. Mengenai
termasuk dalam bagian dari kelautan, maka
wilayah pesisir khususnya dalam hal
dari itu bisa jadi di dalam UU Nomor 32
pengelolaan, Indonesia memiliki UU-nya
Tahun 2014 dan UU Nomor 27 Tahun 2007
sendiri, yaitu UU Nomor 27 Tahun 2007
juga mengatur hal yang sama. Jika kita lik
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
secara detail, ternyata kesamaan aturan
Pulau-pulau Kecil. UU tersebutlah terdapat
tersebut ada, yaitu pada Pasal 22 ayat (2)
definisi dari wilayah pesisir. Pasal 1 angka 2
UU Nomor 32 Tahun 2014 dengan Pasal 4
UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang
UU Nomor 27 Tahun 2007. Kedua Pasal
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau -
tersebut mengatur hal yang sama, yaitu
pulau Kecil menyatakan,
mengenai “Tujuan pengelolaan sumber

Gema Keadilan Edisi Jurnal 14


daya pesisir dan pulau-pulau kecil”. Walau Pesisir. Pengelolaan terhadap sumber-
demikian terdapat pula perbedaan sumber daya tersebut memiliki tujuan
penafsiran di antara keduanya. sendiri. Adapun UU Nomor 27 Tahun
2007 memberikan definisi dari
pengelolaan sumber daya wilayah pesisir
PEMBAHASAN dan pulau-pulau kecil di Pasal 1 angka 1,
yaitu:
A. Analisa Pasal 22 ayat (2) UU Nomor 32
“Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Tahun 2014 dan Pasal 4 UU Nomor 27
Pulau-Pulau Kecil adalah suatu proses
Tahun 2007 yang Mengatur Tujuan
perencanaan, pemanfaatan,
Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan
pengawasan, dan pengendalian Sumber
Pulau-pulau Kecil
Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
antarsektor, antara Pemerintah dan
Sumber daya pesisir dan pulau-pulau
Pemerintah Daerah, antara ekosistem
kecil menurut Pasal 1 angka 4 UU Nomor
darat dan laut, serta antara ilmu
27 Tahun 2007 adalah sumber daya
pengetahuan dan manajemen untuk
haya , sumber daya nonhaya ; sumber
meningkatkan kesejahteraan
daya buatan, dan jasa-jasa lingkungan;
masyarakat.”
sumber daya haya melipu ikan,
terumbu karang, padang lamun,
Tujuan dari pengelolaan ini diatur dalam
mangrove dan biota laut lain; sumber
Pasal 4 UU Nomor 27 Tahun 2007, yang
daya nonhaya melipu pasir, air laut,
berbunyi,
mineral dasar laut; sumber daya buatan
“Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
melipu infrastruktur laut yang terkait
Pulau-Pulau Kecil dilaksanakan dengan
dengan kelautan dan perikanan, dan
tujuan:
jasa-jasa lingkungan berupa keindahan
a. melindungi, mengonservasi,
alam, permukaan dasar laut tempat
merehabilitasi, memanfaatkan,
instalasi bawah air yang terkait dengan
dan memperkaya Sumber Daya
kelautan dan perikanan serta energi
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
gelombang laut yang terdapat di Wilayah

15 Gema Keadilan Edisi Jurnal


serta sistem ekologisnya secara dan memperkaya sumber daya
berkelanjutan; pesisir dan pulau-pulau kecil serta
b. menciptakan keharmonisan dan sistem ekologisnya secara
sinergi antara Pemerintah dan berkelanjutan;
Pemerintah Daerah dalam b. menciptakan keharmonisan dan
pengelolaan Sumber Daya Pesisir sinergi antara Pemerintah dan
dan Pulau-Pulau Kecil; Pemerintah Daerah dalam
c. memperkuat peran serta pengelolaan sumber daya pesisir
masyarakat dan lembaga dan pulau-pulau kecil;
pemerintah serta mendorong c. memperkuat peran serta
inisia f Masyarakat dalam masyarakat dan lembaga
pengelolaan Sumber Daya Pesisir pemerintah serta mendorong
dan Pulau-Pulau Kecil agar inisia f masyarakat dalam
tercapai keadilan, keseimbangan, pengelolaan sumber daya pesisir
dan keberkelanjutan; dan dan pulau- pulau kecil agar
d. meningkatkan nilai sosial, tercapai keadilan, keseimbangan,
ekonomi, dan budaya dan berkelanjutan; dan
Masyarakat melalui peran serta d. meningkatkan nilai sosial,
Masyarakat dalam pemanfaatan ekonomi, dan budaya masyarakat
Sumber Daya Pesisir dan Pulau- melalui peran serta masyarakat
Pulau Kecil.” dalam pemanfaatan sumber daya
Hal tersebut ternyata juga diatur dalam pesisir dan pulau-pulau kecil.”
Pasal 22 ayat (2) UU Nomor 32 Tahun Ada perbedaan di antara kedua pasal
2014, dengan in yang sama, yaitu, tersebut. Perbedaan tersebut terletak
“Pengelolaan dan pemanfaatan pada kata yang mengawali kedua Pasal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut:
bertujuan: · Pasal 22 ayat (2) UU Nomor 32 Tahun
a. melindungi, mengonservasi, 2014: “Pengelolaan dan pemanfaatan
merehabilitasi, memanfaatkan,

Gema Keadilan Edisi Jurnal 16


sebagaimana dimaksud pada ayat bertanggung jawab mengelola dan
(1)...” memanfaatkan sumber daya pesisir dan
· Pasal 4 UU Nomor 27 Tahun 2007: pulau-pulau kecil.”
“Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Ini dapat ditafsirkan bahwa Pemerintah
Pulau-Pulau Kecil dilaksanakan
dan Pemerintah Daerahlah yang
dengan tujuan...”
bertanggung jawab dengan
Rumusan UU yang umum dan abstrak kewenangannya untuk mengelola dan
sering menjadi rumusan kompromi yang memanfaatkan sumber daya tersebut
spektrum yang maknanya sangat luas dengan tujuan yang telah disebutkan
sehingga rentan terhadap penafsiran pada ayat (2). Berbeda dengan UU
yang berbeda oleh subyek hukum yang Nomor 27 Tahun 2007, dalam Pasal 6
berkepen ngan.1 Penafsiran oten k juga pada beberapa bu r barulah disebutkan
dak selalu bisa diandalkan karena yang melakukan pengelolaan tersebut:
penjelasan pasal tertentu dalam UU
“Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
bukannya memperjelas makna pasal
Pulau-Pulau Kecil sebagaimana
yang bersangkutan, tetapi menimbulkan
dimaksud dalam Pasal 5 wajib dilakukan
pertanyaan-pertanyaan baru. Penjelasan
dengan cara mengintegrasikan kegiatan:
pasal yang memerlukan penjelasan
justru membisu tentang soal-soal yang a. antara Pemerintah dan Pemerintah

mes dijelaskan dengan mencantumkan Daerah;

kata “cukup jelas”. 2


b. antar-Pemerintah Daerah;

Pasal 22 ayat (1) UU Nomor 32 Tahun


c. antarsektor;
2014 berbunyi,
d. antara Pemerintah, dunia usaha, dan
“Pemerintah dan Pemerintah
Masyarakat;
Daerah sesuai dengan kewenangannya
e. antara Ekosistem darat dan Ekosistem
1
A. A. Oka Mahendra, S.H.,
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/htn-dan-
laut; dan
puu/231-penafsiran-undang-undang-dari-perspektif-
penyelenggara-pemerintahan.html
2
Ibid

17 Gema Keadilan Edisi Jurnal


f. antara ilmu pengetahuan dan prinsip- Tujuan pengelolaan sumber daya pesisir
prinsip manajemen.” dan pulau-pulau kecil menurut Pasal 22
ayat (2) UU Nomor 32 Tahun 2014 dan
Pasal 6 tersebut pun dak terdapat pada
yang terdapat juga dalam Pasal 4 UU
bab yang sama dengan Pasal 4. Pasal 4
Nomor 27 adalah:
terdapat pada Bab II mengenai asas dan
a. Melindungi, mengonservasi,
tujuan, sedangkan Pasal 6 terdapat
merehabilitasi, memanfaatkan, dan
dalam Bab III mengenai proses
memperkaya sumber daya pesisir
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
dan pulau-pulau kecil serta sistem
pulau kecil. Hal ini berar , Pasal 22 ayat
ekologisnya secara berkelanjutan:
(2) UU Nomor 32 Tahun 2014 dapat
Bisa diar kan bahwa tujuan dari
dinyatakan bahwa tujuan pengelolaan
suatu proses perencanaan,
sumber daya wilayah pesisir dan pulau-
pemanfaatan, pengawasan, dan
pulau kecil merupakan tujuan dari
pengendalian sumber daya pesisir
Pemerintah dan Pemerintah Daerah atas
dan pulau-pulau kecil tersebut
pengelolaan tersebut, sedangkan Pasal 4
adalah untuk menjaga, merawat,
UU Nomor 27 Tahun 2007 dapat
dan memelihara sumber daya di
dinyatakan bahwa tujuan tersebut
wilayah pesisir dan pulau-pulau
dilakukan antarsektor, antara
kecil; memelihara dan melestarikan
Pemerintah dan Pemerintah Daerah,
serta memanfaatkan sumber daya
antara ekosistem darat dan laut, serta
tersebut dengan bijaksana dan
antara ilmu pengetahuan dan
menjamin kesinambungannya;
manajemen.
memulihkan sumber daya yang
B. Penjelasan Mengenai Tujuan rusak; menjadikannya sebagai nilai
Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan guna; menjadikannya lebih
Pulau-pulau Kecil Dalam Isi Rumusan berkembang; mempertahankan
Pasal 22 Ayat (2) UU Nomor 32 Tahun ekosistem yang ada dalam wilayah
2014 dan Pasal 4 UU Nomor 27 Tahun pesisir dan pulau-pulau kecil.
2007

Gema Keadilan Edisi Jurnal 18


b. Menciptakan keharmonisan dan adalah untuk meningkatkan
sinergi antara Pemerintah dan keikutsertaan masyarakat dan
Pemerintah Daerah dalam lembaga pemerintahan serta ide-
pengelolaan sumber daya pesisir ide dari masyarakat dalam
dan pulau-pulau kecil: pengelolaan sumber daya pesisir
Bisa diar kan bahwa tujuan dari dan pulau-pulau kecil agar
suatu proses perencanaan, tercapaikeadilan, keseimbangan,
pemanfaatan, pengawasan, dan dan berkelanjutan.
pengendalian sumber daya pesisir d. Meningkatkan nilai sosial, ekonomi,
dan pulau-pulau kecil tersebut dan budaya masyarakat melalui
adalah untuk membuat keserasian peran serta masyarakat dalam
dan keselarasan serta terjalin pemanfaatan sumber daya pesisir
operasi gabungan antara dan pulau-pulau kecil:
Pemerintah dan Pemerintah Bisa diar kan bahwa tujuan dari
Daerah dalam pengelolaan sumber suatu proses perencanaan,
daya tersebut. pemanfaatan, pengawasan, dan
c. Memperkuat peran serta pengendalian sumber daya pesisir
masyarakat dan lembaga dan pulau-pulau kecil tersebut
pemerintah serta mendorong adalah untuk menaikan atau
inisia f masyarakat dalam memper nggi nilai-nilai
pengelolaan sumber daya pesisir kemasyarakatan, keuangan
dan pulau- pulau kecil agar tercapai masyarakat, dan kebiasaan
keadilan, keseimbangan, dan masyarakat dalam pemanfaatan
berkelanjutan: sumber daya pesisir dan pulau-
Bisa diar kan bahwa tujuan dari pulau kecil.
suatu proses perencanaan,
pemanfaatan, pengawasan, dan C. Wujud atau penerapan dari tujuan
pengendalian sumber daya pesisir pengelolaan sumber daya pesisir dan
dan pulau-pulau kecil tersebut pulau-pulau kecil di Indonesia dalam

19 Gema Keadilan Edisi Jurnal


Pasal 22 ayat (2) UU Nomor 32 Tahun satunya dapat dilihat dari hubungan
2014 serta Pasal 4 UU Nomor 27 Tahun interaksi fungsional pada ekosistem
2007 pesisir dan pulau-pulau kecil menurut
Noorsalam R. Nganro dan Gede
Persentase terbesar terhadap wilayah Suan ka[6]:
Indonesia adalah wilayah laut serta
gugusan pulau-pulau kecilnya. Wilayah
ini memiliki potensi yang besar dalam
pemanfaatan sumber dayanya demi
tujuan yang telah dijelaskan. Baik
Pemerintah maupun Pemerintah Daerah
melalui pelimpahan wewenang dan juga
masyarakat dapat mengambil bagian
dalam pengelolaan sumber daya
tersebut. Wujud atau penerapan dari
tujuan pengelolaan sumber daya pesisir
dan pulau-pulau kecil di Indonesia salah

Gema Keadilan Edisi Jurnal 20


Tipe Ekosistem Penjelasan Kemampuan Jasa Potensi Pengelolaan/
Pemanfaatan

Pantai berpasir Dipantai Bisa sebagai Rekreasi Konservasi


terbuka, jauh dari tempat bersarang penyu
muara sungai
(estuari)

Pantai berbatu Terbuka kena ombak Kaya biodiversitas Rekreasi

Terumbu Diperairan Sangat produk f, tempat Konservasi


karang jernih, perairan berbiak, berlindung Pariwisata Perikanan
dangkal, kedalaman ikan2, kerapu, tuna, Perlindungan pantai,
200 m; sangat peka kakap, udang, pulau- pulau kecil
kekeruhan, penyu, biota laut lain, dari gelombang besar
kenaikan rumput laut dan kenaikan muka
suhu, pencemaran, laut.
sedimentasi; Jika
terumbu karang
hidup sehat
meluas, pertanda
banyak ikan tuna.

Dan lain-lain

21 Gema Keadilan Edisi Jurnal


KESIMPULAN

Sebagai bangsa Indonesia, tujuan bukan hanya mengharapkan pelaksanaan


pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau- dari pemerintah saja, tetapi sebagai
pulau kecil dalam Pasal 22 ayat (2) UU masyarakat juga ambil andil dalam
Nomor 32 Tahun 2014 dan juga Pasal 4 UU pengelolaan tersebut sehingga tujuan-
Nomor 27 Tahun 2007 sebaiknya kita tujuan tersebut dapat terlaksana, juga demi
implementasikan lebih ke dalam praktek, kebaikan dan kemajuan bidang kelautan
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan

UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau -pulau Kecil

h p://ditjenpp.kemenkumham.go.id/htn-dan-puu/231-penafsiran-undang-undang-dari-
perspek f-penyelenggara-pemerintahan.html

h p://www.sith.itb.ac.id/profile/noor/Urgensi%20Ecosystem%20Approach%20Dalam%20Peng
elolaan%20Pesisir%20dan%20Pulau-pulau%20kecil%20di%20Indonesia.pdf

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Gema Keadilan Edisi Jurnal 22


Profil Penulis

SRI ULISAH, lahir di Jakarta, 7 September 1995. Jenjang pendidikannya adalah TK Pelangi
Bekasi, SDN Jatikramat 07 Bekasi, SMPN 192 Jakarta, SMAN 67 Jakarta, dan Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro Semarang. Pernah menjadi anggota Peliput Crew Angel PMK FH Undip
2014-2015, Koordinator Peliput Crew Angel PMK FH Undip 2015-2016, anggota Redaksi LPM
Gema Keadilan 2014, Redaktur Pelaksana Media Online LPM Gema Keadilan 2015, dan Redaktur
Pelaksana Majalah dan Jurnal LPM Gema Keadilan 2016. Email: sriulisah@gmail.com.

23 Gema Keadilan Edisi Jurnal

Anda mungkin juga menyukai