Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KAJIAN BALAGHOH PADA SURAH AL-MULK 1-17

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Balaghoh Al-Qur’an

Dosen Pengampu : Dr. KH. Akhsin Sakho Muhammad

Disusun oleh :

Kelompok 11 B

Imroatul Afiyah 11210340000060

Muhammad Qasis Bayu Pratama 11210340000129

M.Maulana 11180340000216

Kelompok 11 A

Inggit Nadhivatun Kamilah 11210340000062

Mohammad Ali Akbar Asykari 11210340000077

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah membimbing manusia dengan
petunjuk-petunjuknya, yang sebagaimana telah terkandung dalam al-Qur’an dan Sunnah, petunjuk menuju
jalan yang benar dan jalan yang diridhai-Nya. Demikian juga, pemakalah bersyukur kepadanya yang telah
memudahkan rangkaian pengerjaan tugas ini, makalah sederhana ini dapat terselesaikan dengan izin dan
semoga penuh melimpah ruah dalam prosesnya. Shalawat serta salam semoga senantiasa di haturkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW para sahabat, keluarga dan para pengikutnya sampai di hari
kiamat. Mudah mudahan selalu menyelimuti keberkahan kepada dosen pembimbing. Pemakalah serta para
pembaca sekalian. Terutama mereka para ulama yang memelihara keutuhan dan kemurniaan sunnah sunnah
agama islam yang rahmatan lilalamin. Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari bapak Dr. KH. Akhsin Sakho Muhammad selaku dosen pengampu mata kuliah “Balaghoh Al-
Qur’an”. Tentunya dalam penulisan makalah ini dengan segala keterbatasan tidak lepas dari kekurangan
pemakalah telah berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir kekurangan tersebut. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran oleh dosen pengampu demi kesempurnaan penulisan-penulisan
makalah pada masa masa berikutnya, semoga bermanfaat, aamiinyaarobbal'aalamiin.

Tangerang, 23 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................................................................................

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................................................

BAB II ISI ......................................................................................................................................................

A. Penamaan Surah Al-Mulk ..........................................................................................................................

B. Kandungan Surah Al-Mulk ........................................................................................................................

C. Asbab an-Nuzul Surah Al-Mulk.................................................................................................................

D. Kajian Balaghoh Surah Al-Mulk ayat 1-8 .................................................................................................

E. Kajian Balaghoh Surah Al-Mulk ayat 9-17 ................................................................................................

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................................

KESIMPULAN ...............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu balaghah adalah suatu disiplin ilmu Bahasa Arab yang selalu dikembangkan,
dibangkitkan kembali oleh para ulama. Balaghah merupakan suatu disiplin ilmu yang
berlandaskan pada kehalusan jiwa dan ketajaman menangkap keindahan dan kejelasan
perbedaan yang samar di antara macam-macam uslub (gaya bahasa). Balaghah adalah ilmu
yang mengolah makna yang tinggi dan jelas, dengan ungkapan yang benar dan fashih yang
memberi kesan yang mendalam di dalam jiwa dan sesuai dengan kondisi orang-orang yang dibawa
bicara.
Balaghah juga sebagai salah satu ilmu pengetahuan bahasa Arab, posisi ilmu balaghah
dalam tatanan ilmu- ilmu bahasa Arab seperti roh dan jasad, keberadaan ilmu balaghah dan
kaidah- kaidah yang tertuang didalamnya sangatlah urgen, keurgenannya disebabkan
beberapa hal, pertama: ilmu balaghah dapat mengantarkan seseorang kepada pengetahuan
kemu’jizatan al-Qur’an terutama kemu’jizatan bahasa al-Qur’an. Kedua ilmu balaghah
adalah alat yang dapat membantu seseorang dalam bergelut dengan diskursus al-Qur’an,
terutama mufassir dalam memahami kandungan isi al-Qur’an dan pesan-pesan yang terkandung di
dalamnya. Ilmu Balaghah mempunyai tiga bidang kajian, yaitu ilmu Bayan, ilmu Ma’ani, dan ilmu
Badi. Ketiga bidang kajian tersebut, memiliki sub bagian-bagian lagi, yang mana sub
tersebut merupakan aspek kebalaghahan al-Qur’an sesuai redaksi ayat al-Qur’an nya pula.
Maka pada pembahasan kali ini penulis akan membahas aspek kebalaghahan al-Qur’an pada
Surah Al-‘Adiyat dan Az-Zalzalah. Dengan tujuan untuk memudahkan dalam memahami
makna-makna yang tersirat dalam ayat al-Qur’an tersebut.

B. RUMUSAN MAKALAH

1. Bagaimana lafadz surah al-Mulk ayat 1-17


2. Bagaimana penamaan dari surah al-Mulk
3. Apa saja yang terkandung dalam surah al-mulk
4. Bagaimana kajian aspek balaghoh surah al-Mulk ayat 1-17
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surah al-Mulk ayat 1-17

‫الر ِحي ِْم‬ َّ ‫ِبس ِْم اللّٰ ِه‬


َّ ‫الرحْ مٰ ِن‬

- ‫ًل َوه َُو ْالعَ ِزي ُْز ْالغَفُ ْو ٌۙ ُر‬ ۗ ‫سنُ َع َم ا‬َ ْ‫ي َخلَقَ ْال َم ْوتَ َو ْال َح ٰيوةَ ِليَ ْبلُ َو ُك ْم اَيُّ ُك ْم اَح‬ ْ ‫ۨالَّ ِذ‬١ - ‫ش ْيءٍ قَ ِدي ٌْۙر‬ َ ‫ِي بِيَ ِد ِه ْال ُم ْل ُۖكُ َوه َُو َع ٰلى ُك ِل‬ ْ ‫ت َٰب َركَ الَّذ‬
‫ص َر ك ََّرتَي ِْن‬ َ َ‫ار ِجعِ ْالب‬ْ ‫ث ُ َّم‬٣ - ‫ط ْو ٍر‬ ُ ُ‫ص ٌۙ َر ه َْل ت َٰرى ِم ْن ف‬ َ َ‫ار ِجعِ ْالب‬ ْ َ‫ت ف‬ٍ ۗ ‫الرحْ مٰ ِن ِم ْن ت َٰف ُو‬ َّ ‫ق‬ ِ ‫ي خ َْل‬ ْ ِ‫ت ِطبَاقا ۗا َما ت َٰرى ف‬ ٍ ‫سمٰ ٰو‬َ ‫س ْب َع‬ َ َ‫ي َخلَق‬ ْ ‫الَّ ِذ‬٢
- ‫س ِعي ِْر‬ َّ ‫اب ال‬ َّ ‫صا ِب ْي َح َو َج َع ْل ٰن َها ُر ُج ْو اما ِلل‬
َ َ‫ش ٰي ِطي ِْن َواَ ْعتَدْنَا لَ ُه ْم َعذ‬ َ ‫س َم ۤا َء الدُّ ْن َيا ِب َم‬ َّ ‫ َولَقَدْ زَ يَّنَّا ال‬-٤‫ص ُر خَا ِسئاا َّوه َُو َح ِسيْر‬ َ ‫َي ْنقَلِبْ اِلَيْكَ ْال َب‬
ۗ
َ ‫تَكَادُ تَ َمي َُّز ِمنَ ْالغَي ِْظ ُك َّل َما ٓ ا ُ ْل ِق‬٧ - ‫ِي تَفُ ْو ٌۙ ُر‬
‫ي‬ َ ‫ش ِه ْيقاا َّوه‬ َ ‫س ِمعُ ْوا لَ َها‬َ ‫اِذَآ ا ُ ْلقُ ْوا ِف ْي َها‬٦ - ‫صي ُْر‬ ِ ‫س ْال َم‬ َ ْ‫ َو ِل َّل ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا ِب َر ِب ِه ْم َعذَابُ َج َه َّن ۗ َم َو ِبئ‬٥
- ‫ض ٰل ٍل َكبِي ٍْر‬ َ ‫قَالُ ْوا بَ ٰلى قَدْ َج ۤا َءنَا نَ ِذيْر ەٌۙ فَ َكذَّ ْبنَا َوقُ ْلنَا َما ن ََّز َل اللّٰهُ ِم ْن‬٨ - ‫ساَلَ ُه ْم خَزَ َنت ُ َها ٓ اَلَ ْم يَأْتِ ُك ْم نَ ِذي ٌْۙر‬
َ ‫ش ْي ُۖ ٍء ا ِْن اَ ْنت ُ ْم ا ََِّّل فِ ْي‬ َ ‫فِ ْي َها فَ ْوج‬
‫ ۨۨا َِّن الَّ ِذيْنَ يَ ْخش َْونَ َربَّ ُه ْم‬- ‫س ِعي ِْر‬ ِ ٰ‫صح‬
َّ ‫ب ال‬ ْ َ‫ۨفَا ْعت ََرفُ ْوا بِذَ ْۢ ْنبِ ِه ْۚ ْم فَسُحْ قاا َِّل‬١ - ‫س ِعي ِْر‬ َّ ‫ب ال‬ ِ ٰ‫صح‬ ْ َ ‫ َوقَالُ ْوا لَ ْو ُكنَّا نَ ْس َم ُع ا َ ْو نَ ْع ِق ُل َما ُكنَّا فِ ْٓي ا‬٩
ُ ‫ۨا َ ََّل يَ ْع َل ُم َم ْن َخ َل ۗقَ َوه َُو اللَّ ِطي‬٣ - ‫صد ُْو ِر‬
ࣖ ‫ْف ْال َخبِي ُْر‬ ُّ ‫ت ال‬ ِ ‫ۨ َوا َ ِس ُّر ْوا َق ْو َل ُك ْم ا َ ِو اجْ َه ُر ْوا بِ ۗه اِ َّنهٗ َع ِليْم ْۢبِذَا‬٢ - ‫ب َل ُه ْم َّم ْغ ِف َرة َّواَجْ ر َكبِيْر‬ ِ ‫بِ ْالغَ ْي‬
َ ‫س َم ۤا ِء اَ ْن ي َّْخس‬
‫ِف ِب ُك ُم‬ ُ ُّ‫ش ْوا فِ ْي َمنَا ِك ِب َها َو ُكلُ ْوا ِم ْن ِر ْزقِ ۗه َواِلَ ْي ِه الن‬
َّ ‫ۨ َءا َ ِم ْنت ُ ْم َّم ْن فِى ال‬٥ - ‫ش ْو ُر‬ ُ ‫ض ذَلُ ْو اَّل فَا ْم‬ ْ ‫ۨه َُو الَّ ِذ‬٤ -
َ ‫ي َج َع َل لَ ُك ُم ْاَّلَ ْر‬
ۨ٧ - ‫ْف نَ ِذي ِْر‬ َ ‫ستَ ْع َل ُم ْونَ َكي‬ ِ ‫س َم ۤا ِء ا َ ْن ي ُّْر ِس َل َع َل ْي ُك ْم َح‬
َ ‫اصب ۗاا َف‬ َّ ‫ۨا َ ْم ا َ ِم ْنت ُ ْم َّم ْن فِى ال‬٦ - ‫ِي ت َ ُم ْو ٌۙ ُر‬
َ ‫ض َف ِاذَا ه‬ َ ‫ْاَّلَ ْر‬

artinya: maha suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu (1) yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, sipa diantara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa Maha Pengampun(2) Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu
yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang?(3) Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu
dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah(4)
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang
menyala-nyala(5) Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam.
Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali(6) Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka
mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak(7) hampir-hampir
(neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan
(orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum
pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?”(8) Mereka menjawab:
“Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami
mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain
hanyalah di dalam kesesatan yang besar”(9) Dan mereka berkata: “Sekiranya kami
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-
penghuni neraka yang menyala-nyala”(10) Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah
bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala(11) Sesungguhnya orang-orang yang takut
kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan
pahala yang besar(12) Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia
Maha Mengetahui segala isi hati(13) Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang
kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?(14) Dialah Yang
menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah
sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan(15)
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir
balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?(16) atau apakah
kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai
yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-
Ku?(17).

B. Penamaan Surah Al-Mulk

Surah ini dinamai surah al-Mulk karena pada ayat pertama disebutkan kata “mulk”. Surah
al-Mulk memiliki beberapa nama lain diantaranya:

1. Al-Mulk, yang berarti kerajaan


2. Tabarak, yang berarti Maha Suci
3. Al-Munjiyah,yang artinya menyelamatkan yang bermaksud “najah” yaitu melepas dari
siksaan azab kubur. Seperti dalam hadits Imam Tabrani dan al-Hafidz ad-Diya al-Maqdisi
telah meriwayatkan melalui jalur Salam ibnu Miskin dari Sabit dari Anas yang mengatakan
bahwa Rasulallah bersabda ‫َاح ِبهَا َحتَّى أ َ ْد َخلَتْهُ ا ْل َجنَّ َة‬ ِ ‫ورةٌ فِي ا ْلقُ ْر‬
َ ‫آن َخا‬
ِ ‫ص َمتْ ع َْن ص‬ َ ‫س‬ُ : ُ‫باركَ الَّذِي ِبيَ ِد ِه ا ْل ُم ْلك‬
َ َ‫ت‬
artinya “ada satu surah yang membela pembacanya hingga memasukannya ke dalam
syurga, yaitu tabaraka ladzi biyadihil mulku”.
4. Al-Mujadalah, yaitu yang siapa yang membaca surat ini akan dipermudah menjawab
soalan malaikat munkar nakir.
5. Al-Man’ah yang artinya sangat menahan
6. Al- Man’iah, yang artinya mencegah

C. Kandungan surat al-Mulk

Pokok kandungan yang terdapat dalam surah al-mulk secara keseluruhan adalah menitik
beratkan pada penanaman akidah islam. Surah al-mulk juga membicarakan tiga masalah
penting yaitu : menetapkan kebesaran Tuhan dan kekuasaannya dalam menghidupkan kembali
manusia setelah mati, mengungkapkan dalil-dalil keesaan allah dan menjelaskan nasib akhir
dari orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan. Kandungan surah al-mulk diantaranya:

 Menjelaskan masalah pokok pembuktian kebesaran dan kekuasaan Tuhan. bahwa


ditangan Allah lah kerajaan dan kekuasaan, Dia-lah yang mengawasi seluruh makhluq,
yang menciptakan, membuat, menghidupkan dan mematikan.
 Surah ini juga membicarakan penciptaan langit dan bumi serta hiasannya yang diberikan
kepada langit, yang semuanya menunjukan kekuasaan tuhan.
 Surah ini juga menjelaskan secara singkat tentang perbandingan tempat kembalinya
orang mu’min dan orang kafir. Metode yang digunakan al-qurán adalah cara targhib
(memberi motivasi dan dorongan) dan tarhib (menciptakan rasa takut).
 Surah ini juga berisi peringatan terhadap kita agar tidak sampai tertimpa siksa Allah dan
murkanya sebagaimana yang telah diterima orang-orang kafir.
 Surah ini kemudian ditutup dengan peringatan dan ancaman bagi orang-orang yang
mendustakan dakwah nabi Muhammad saw.

D. Asbab Nuzul Turunnya Ayat

1. Turunnya ayat ke dua yang artinya “yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia maha Perkasa
lagi maha Pengampun”. Dalam kitab tafsirnya imam ibnu katsir menjelaskan bahwa
kematian merupakan makhluk allah yang diciptakan untuk menguji manusia, dan
menjadi kunci bagi orang-orang yang berbuat amal baik. Jika menurut ibnu Hatim, ayat
ini mengingatkan bahwa kematian merupakan penunduk manusia. Dengan mengingat
kematian maka orang-orang akan mempersiapkan diri menuju kehidupan di akhirat.
2. Sebab turunya ayat ke 13 ini ibnu abbas mengatakan, ayat ini turun mengenai orang-orang
musyrik. Mereka menggunjing Rasulallah lalu Jibril memberitahu kepadanya apa yang mereka
katakana dan gunjingkan mengenai beliau. Lalu sebagian dari mereka mengatakan kepada
sebagian yang lain, “rahasiakanlah ucapan kalian supaya Tuhan Muhammad tidak
mendengarnya”. Ini membuktikan bahwa tidak ada sesuatu apapun yang luput dari
pengetahuan allah. Dia mengetahui segala yang dirahasiakan dan segala yang dilahirkan oleh
hamba-hamba-Nya, baik berupa perkataan, perbuatan, dan segala yang dirasakan oleh hati
dan panca indera.

E. Kajian Balaghoh surah al-Mulk

1. Kajian balghoh ayat 1- 8

 Pertama, dalam lafadz ُ‫ي بِيَ ِد ِه ْال ُم ْلك‬


ْ ‫ الَّ ِذ‬yang artinya “bagi-Nya kerajaan dan kekuasaan
serta hak bertindak di alam ini”. Dalam potongan ayat ini ada peletakan maushul
(kata sambung) untuk mengagungkan dan memuliakan,
 Kedua, ithnāb (merinci lebih jauh) dengan mengulang-ulangi jumlah sebanyak dua
kali agar lebih mengingatkan:

َ َ‫ار ِجعِ ْالب‬


‫ص َر ك ََّرتَي ِْن‬ َ َ‫ار ِجعِ ْالب‬
ْ ‫ ث ُ َّم‬..…… ‫ص َر‬ ْ َ‫ف‬.

Kata ِ‫ار ِجع‬


ْ disebutkan dalam ayat ketiga dan kembali disebutkan pada ayat keempat
untuk menegaskan bahwasanya yang Allah ciptakan ini sudah sempurna. Bahwa
“Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang?.Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam
keadaan payah”

Demikian juga firman Allah:


.‫س ِعي ِْر‬
َّ ‫ب ال‬ ْ َ ‫ فَسُحْ قاا ِِل‬..…… ‫س ِعي ِْر‬
ِ ‫ص َحا‬ َّ ‫ب ال‬ ْ َ ‫َما ُكنَّا فِ ْي أ‬
ِ ‫ص َحا‬

Kata ‫س ِعي ِْر‬


َّ ‫ب ال‬ ْ َ‫ أ‬disebutkan dalam ayat kelima dan kembali disebutkan pada ayat
ِ ‫ص َحا‬
kesepuluh. Ini berisi peringatan bagi orang orang yang mendustakan ajaran yang
dibawa nabi, walaupun mereka menyatakan kesalahan yang mereka perbuat, mereka
akan tetap binasa didalam api yang menyala-nyala tersebut

 Ketiga, ayat kedelapan berbunyi ‫تَكَادُ تَ َمي َُّز ِمنَ ْالغَي ِْظ‬. Ini termasuk kedalam isti’arah
makniyah atau penyerupaan yang sangat halus. Disini allah menyerupakan
kedahsyatan mendidihnya api neraka jahannam dengan seseorang yang sangat marah
terhadap musuh Allah. Atau diibaratkan menggebunya emosi yang diisyaratkan
dengan sifatnya yang sedang marah besar.

2. Kajian al-Mulk ayat 9-17

 Redaksi ‫ أ َ ل َ مْ ي َ أ ْت ِ ك ُ مْ ن َ ِذ ير‬istifhaam inkari (kalimat pertanyaan untuk pengingkaran).


Tuiuannya untuk menyakitkan dan menjelekkan orang-orang kafir demi menambah
sakitnya siksa bagi mereka.
 Redaksi َ ‫ج هَ ن َّ م‬ َ ‫ب‬ ُ ‫ َو ل ِ ل َّ ِذ ي َن ك َ ف َ ُر وا ب ِ َر ب ِ ِه مْ ع َ ذ َ ا‬adalah muqaabalah (berbandingan) dengan
firmanNya setelah itu, yakni َ‫ج هَ ن َّ م‬ َ ‫ب‬ ُ ‫َو ل ِ ل َّ ذِ ي َن ك َ ف َ ُر وا ب ِ َر ب ِ ِه ْم عَ ذ َ ا‬
 Arti ‫ س َ ِم ع ُ وا ل َ هَ ا ش َ ِه ي ق ا ا‬adalah isti'aarah makniyyah. Maksudnya golakan dan desisan
neraka diserupakan dengan suara keledai.
 ِ ‫ال ْ َم‬, ‫ير‬
Kata-kata ‫ص ي ُر‬ ِ ‫ ال س َّ ِع‬, ‫ ن َ ِذ ير‬, ‫ير‬
ِ ‫ ال س َّ ِع‬adalah sajak murashsha' (kata-kata yang
bersajak sama, yang diletakkan demi menjaga keserasian akhir ayat).
 Redaksi ‫ير‬ ْ َ ‫ َم ا ك ُ ن َّ ا ف ِ ي أ‬,
ِ ‫ص َح ا ب ِ ال س َّ ِع‬ ‫ير‬ ْ َ ‫ ف َ س ُ ْح ق ا ا ِِل‬adalah ithnaab karena
ِ ‫ص َح ا ب ِ ال س َّ ِع‬
adanya pengulangan kalimat dua kali untuk menambah perhatian.
 Redaksi ‫س ُّر و ا ْ أ َ ِو ا ْج هَ ُر وا‬ ِ َ ‫و أ‬keduanya
َ adalah ath-Thibaaq.
 ‫ ك َ ب ِ ير‬, ‫ ال ْ َخ ب ِ ي ُر‬adalah kata-kata yang diletakkan untuk kesesuaian sajak. Demikian iuga
firman-nya ‫ُور‬
ِ ‫صد‬ُّ ‫ال‬, ‫ال ن ُّ ش ُ و ُر‬
 ‫ير‬
ِ ِ‫ ن َ ذ‬, ‫ير‬
ِ ‫ ن َ ِك‬, ‫ص ير‬
ِ َ ‫ ب‬adalah sajak murashsha' (kata-kata yang bersajak dan berima sama)
yang diletakkan demi menjaga keserasian akhir ayat.

F. Keutamaan Membaca Surah al-Mulk


 Mendapatkan syafaat, pada hari kiamat kelak allah akan memberikan pertolongan
kepada hambanya melalui Rasul. Bagi siapa yang suka membaca surah al-mulk akan
mendapat syafaat.
 Menaikan derajat seseorang, allah menetapkan 30 kebaikan, 30 ampunan dan
ditinggikan derajatnya 30 bagi orang yang gemar membaca surah almulk.
 Menyelamatkan diri dari siksa kubur, siksa kubur merupakan suatu hal yang sangat
pedih bagi seseorang yang belum mempersiapkan dirinya dengan amalan amalan
sunnah dan ibadah. Maka salah satu sunnahnya adalah dengan membaca surah
almulk.
 Membahagiakan nabi Muhammad, hadits riwayat hakim mengatakan “saya
menggemari surat ini (tabaraka ladzi biyadihil mulku) karena ada disetiap hati
seorang mukmin(HR.al-Hakim), haditsnya gharib.
 Surat ini disebut sebagai surat penjaga dan penyelamat, karena ua menyelamatkan
pembacanya dari siksa kubur. Nabi bersabda :”ia (surat almulk) adalah pencegah ia
adalah penyelamat yang menyelamatkan dari siksa kubur” HR. Tirmidzi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

 Surah almulk memiliki banyak nama lain seperti al-waqiyah (penjaga), dan al-
munjiyah(penyelamat), al-man’iyah (mencegah).
 Pokok kandungan yang terdapat dalam surah al-mulk secara keseluruhan adalah menitik
beratkan pada penanaman akidah islam, seperti kebesaran Tuhan, kekuasaan-Nya atas
makhluq-Nya dan segala yang Ia ciptakan.
 Keutamaan dalam mebaca surah almulk ini dapat mencegah kita dari siksaan kubur, kita
juga akan mendapat pahala, juga masih banyak keutamaan lainnya seperti kita dapat
membahagiakan nabi Muhammad, karena nabi menyukain surah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Tafsir al-Munir aqidah-syariah-manhaj oleh Prof.Dr. Wahbah az-Zuhaili

Safwatut Tafsir, Tafsir-Tafsir Pilihan oleh Syaikh Muhammad Ali ash-Shabuni

https://kalam.sindonews.com/read/946847/70/surat-al-mulk-ayat-13-asbabun-nuzul-dan-
hikmahnya-1668960713

http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/67-surat-al-mulk.html

Anda mungkin juga menyukai