Anda di halaman 1dari 2

LEMBAGA SISTEM SOSIAL PENDIDIKAN ISLAM

A. Keluarga Sebagai Sistem Sosial Pendidikan Islam


Keluarga bisa diartikan sebagai sebuah kelompok untuk dua orang atau lebih yang bertempat
tinggal bersama dimana terjadi hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Adapun menurut ST
Vembriato Keluarga sebagai kelompok yang dijadoikan interaksi orang-orang yang saling
menerima satu dengan yang lain berdasarkan asal-usul, perkawinan atau adopsi. Dari dua
pengerian tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas
dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Dengan demikian
intisari pengertian dari keluarga adalah:
1. Keluarga adalah kelompok sosial terkecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak.
2. Hubungan sosial diantara keluarga relatif tetap yang yang didasarkan pada ikatan darah,
perkawinan atau adopsi.
3. Hubungan antar keluarga dijiwai oleh susunan afeksi dan rasa tanggung jawab.
4. Fungsi keluarga memulihkan, merawat dan melindungi anak dalam rangka sosialisasi agar
mereka mampu mengendalikan diri dan jiwa sosial.
Keluarga adalah merupakan institusi sosial yang bersifat universal multifungsional, yaitu
fungsi pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan perlindungan dan rekreasi. Meneurut
Oqburn fungsi keluarga adalah kasih sayang, ekonomi, pendidikan, perlindungan, rekrasi,
status keluarga dan agama. Sedangkan fungsi keluarga menurut Bierstatt adalah
menggantikan keluarga, mengatur dan mengurusi implus-implus seksuil, bersifat
membantu, menggerakan nilai-nilai kebudayaan dan menunjukan status. Proses
industrialisasi, urbanisasi dan sekulerisasi telah merubah sebagian dari fungsi-fungsi
keluarga tersebut. Diantara fungsi-fungsi keluarga yang berubah adalah:
1. Fungsi Pendidikan adalah satu-satunya institusi pendidikan. Secara informal Fungsi
keluarga tetap penting, tetapi secara formal pendidikan itu telah diambil oleh sekolah.
Proses pendidikan di sekolah menjadi sangat penting, bukan hanya terbatas pada
pendidikan intelek, tetapi sudah mengarah kepada pendidikan pribadi anak.
2. Fungsi Rekreasi, dulu keluarga sebagai tempat rekreasi paling menarik tetapi sekarang
sudah dialihkan ketempat lain diluar lingkunggan keluarga. Gedung bioskop, lapangan
olahraga, tempat alam indah, kebun binatang, night club, pusat pemberlanjaan, dan
sebagainya merupakan tempat rekreasi keluarga. Keluarga hanya sebagai tempat
berkumpul untuk istirahat selepas aktivitas sehari-hari.
3. Fungsi Keagamaan adalah sebagai pengendali nilai-nilai religius keluarga sudah tidak
dapat dipertahankan karena pengaruh sekulerisasi. Segala bentuk ajaran agama telah
diambil oleh institusi keagamaan sehingga yang disebut sekolah individual tidak lagi
diikuti oleh masyarakat. Sebaliknya masyarakat lebih melihat sekolah sosial sebagai
tolak ukurnya. Agama lebih bersifat simbolik universal dengan maraknya kegiatan
keagamaan sakralita.
4. Fungsi Perlindungan, dulu keluarganya menjadi tempat yang nyaman untuk melindungi
keluarganya, baik fisik maupun sosial. Sekarang intitusi sosial telah mengambil alih
fungsi perlindungan tersebut, seeperti tempat perawatan anak cacat tubuh dan mental,
yatim piatu, anak nakal, panti jompo, asuransi jiwa, dan sebagainya.
Tetapi ada fungsi-fungsi keluarga yang tidak bisa lapuk oleh irosi industrialisasi,
urbanisasi dan sekulerisasi, yaitu:
1. Fungsi Biologis, Keluarga sampai sekarang masih dianggap tempat yang paling baik
dan aman untuk melahirkan anak, keluarga adalah institusi untuk lahirnya generasi
manusia. Anak yang lahir diluar keluarga , seperti anak lahir tanpa bapak, anak lahir
dengan jalan zina, anak lahir dari tabung (bayi tabung), dipandang tidak sah oleh
masyarakat. Tetapi dari sisi lain Fungsi biologis mengalami pergeseran dilihat dari
sisi jumlahnya. Kecendrungan keluarga modern hanya menghendaki anak sedikit.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
a. Perubahan tempat tinggal keluarga dari desa kekota
b. Makain sedikitnya fasilitas perumahan
c. Banyak anak dianggap sebagai penghambat untuk kerusakan keluarga
d. Banyak anak dianggap menghambat untuk mencapai sukses material keluarga
e. Meningkatnya taraf pendidikan wanita
f. Berubahnya dorongan dari agama agar keluarga mempunyai anak banyak
g. Makin banyak para ibu yang bekerja diluar rumah
h. Makin luasnya pengetahuan dan penggunaan alat-alat kontrasefsi
2. Fungsi Sosialisasi, keluarga masih berfungsi sebagai institusi yang dominan dalam
membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga, anak
mengajari tingkah laku, sikap keyakinan cita-cita dan nilai-nilai masyarakat dalam
rangka perkembangan kepribadian.
3. Fungsi Afeksi, dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan
kemesraan dan afeksi. Afeksi muncul sebagai akibat hubungan cinta kasih yang
menjadi dasar perkawinan. Hubungan cinta kasih dalam keluarga juga
mengakibatkan lahirnya hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan dan
persamaan pandangan tentang nilai-nilai kehidupan.
Di samping keluarga mempunyai fungsi tersebut diatas, keluarga juga
mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak. Hal-hal yang dianggap penting bahwa keluarga mempunyai peranan kunci
adalah:
1. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya berinteraksi face
to face secara tatap. Dalam kelompok yang demikian perkembangan anak dapat
diikuti dengan seksama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi
dalam hubungan sosial lebih mudah terjadi.
2. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak, karena anak
merupakan buah cinta kasih hubungan suami istri. Motivasi yang kuat ini
melahirkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak. Hasil penelitian
membuktikan bahwa hubungan emosional lebih berarti dan efektif dari pada
hubungan intelektual dalam proses pendidikan.
3. Karena hubungan keluarga bersifat relatif tetap, maka orang tua memainkan
peranan sangat penting terhadap proses pendidikan anak.

HAL 173

Anda mungkin juga menyukai