Anda di halaman 1dari 119

Vol.1/No.

2/2020
Hot Issue:
 Catat Sejarah, Untuk Pertama Kalinya
Kerupuk Ikan Gabus Palembang Ekspor ke
Singapura
 Wapres Ma'ruf Soroti Sertifikasi Halal
1
LAPORAN PEMBERITAAN BSN MELALUI
MEDIA MASSA CETAK DAN ONLINE
4 Januari 2020 – 10 Januari 2020
Headline News

Awal tahun 2020, Palembang mencatatkan sejarah dengan mengekspor pertama kalinya kerupuk ikan
Palembang ber-SNI dan halal. Ekspor pertama kalinya ini dikirim ke Singapura melalui pelabuhan Boom Baru
Palembang. Sebanyak 439 Kilo kerupuk ikan dikirim ke Singapura atau senilai Rp 98 juta.

Kerupuk ikan yang sudah memenuhi SNI ini dibuat oleh wong Palembang, yaitu dari UMKM Rizky yang
beralamat di 3-4 Ulu, Seberang Ulu I, Kota Palembang. Ini merupakan ekspor pertama dan menjadi
penyemangat untuk terus berinovasi mengembangkan bisnis kuliner khas Palembang agar semakin diminati
pasar luar negeri.

Kepala Kantor Layanan Teknis Badan Standardisasi Nasional (BSN) Palembang Hariyanto mengatakan
kerupuk Ikan UMKM Rizky sudah menerapkan SNI 8272:2016 melalui tahap pengujian dan tersertifikasi SNI
oleh Lembaga Sertifikasi Produk LPPHP Lampung yang terakreditasi KAN.

"Dalam proses sertifikasi SNI, UMKM Rizky mendapat pendampingan dari Kantor Layanan Teknis Badan
Standardisasi Nasional (BSN) di Palembang," ujarnya.

SNI ikut memfasilitasi ekspor produk UMKM (Humas)

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga berkoordinasi dalam
memberikan sertifikasi jaminan produk halal. Dia tak ingin sertifikasi terhambat.

Pada 16 Oktober 2019, 11 pimpinan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L)
menandatangani memorandum of understanding (MoU) tentang penyelenggaraan layanan sertifikasi halal bagi
produk yang wajib bersertifikat halal di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.

11 K/L tersebut yakni Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian,
Kementerian Luar Negeri, Polri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Standardisasi Nasional
(BSN), dan MUI.
Perlu koordinasi antar K/L terkait Sertifikasi Halal (Humas)

2
Judul : Catat Sejarah, Untuk Pertama Kalinya Kerupuk Ikan Gabus Palembang Ekspor ke Singapura
Wartawan: Penulis: Hartati
Media : Sumsel.tribunnews.com
Editor: Wawan Perdana
Tanggal : 05-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Awal tahun 2020, Palembang
mencatatkan sejarah dengan mengekspor pertama
1. Owner Pempek Rizky, Syaiful Jamal
kalinya kerupuk ikan Palembang ber-SNI dan halal.
2. Kepala Kantor Layanan Teknis Badan Ekspor pertama kalinya ini dikirim ke Singapura
Standardisasi Nasional (BSN) Palembang melalui pelabuhan Boom Baru Palembang.
Hariyanto
Sebanyak 439 Kilo kerupuk ikan dikirim ke
Singapura atau senilai Rp 98 juta.
Kerupuk ikan yang sudah memenuhi SNI ini dibuat
oleh wong Palembang, yaitu dari UMKM Rizky yang
beralamat di 3-4 Ulu, Seberang Ulu I, Kota
Palembang.

3
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Bukan hanya pempek, Palembang punya beragam kuliner lainnya yang
enak dan lezat.

Awal tahun 2020, Palembang mencatatkan sejarah dengan mengekspor pertama kalinya kerupuk ikan
Palembang ber-SNI dan halal.

Ekspor pertama kalinya ini dikirim ke Singapura melalui pelabuhan Boom Baru Palembang.

Sebanyak 439 Kilo kerupuk ikan dikirim ke Singapura atau senilai Rp 98 juta.

Kerupuk ikan yang sudah memenuhi SNI ini dibuat oleh wong Palembang, yaitu dari UMKM Rizky yang
beralamat di 3-4 Ulu, Seberang Ulu I, Kota Palembang.

Ini merupakan ekspor pertama dan menjadi penyemangat untuk terus berinovasi mengembangkan bisnis
kuliner khas Palembang agar semakin diminati pasar luar negeri.

"Alhamdulilah sejak mengantongi SNI semakin percaya diri mengolah kuliner karena semakin banyak pesanan
dan hari ini pertama kalinya ekspor dalam jumlah banyak," ujar Owner Pempek Rizky, Syaiful Jamal, Sabtu
(4/1/2020).

Jalan panjang dilakoni Jamal dalam menjalankan usaha ini.

Ia memulai bisnis sejak tahun 80-an yang hanya dijalankan oleh keluarga.

Kini Jamal dibantu delapan karyawannya memproduksi aneka olahan ikan 2.160 kg dalam satu tahun.

4
Produksinya ini dibeli konsumen dari dalam dan luar kota bahkan juga ekspor.

Jamal mengatakan produksi kulinernya spesialis ikan gabus karena menurutnya pempek asli Palembang itu
dibuat dari ikan air tawar bukan ikan laut.

Salah satu bahan baku ikan air tawar yakni gabus. Selain rasanya lebih gurih, bahan baku juga mudah didapat
dan tidak amis dan harga jualnya bisa lebih terjangkau.

Kepala Kantor Layanan Teknis Badan Standardisasi Nasional (BSN) Palembang Hariyanto mengatakan
kerupuk Ikan UMKM Rizky sudah menerapkan SNI 8272:2016 melalui tahap pengujian dan tersertifikasi SNI
oleh Lembaga Sertifikasi Produk LPPHP Lampung yang terakreditasi KAN.

"Dalam proses sertifikasi SNI, UMKM Rizky mendapat pendampingan dari Kantor Layanan Teknis Badan
Standardisasi Nasional (BSN) di Palembang," ujarnya.

Hari mengatakan langkah awal ekspor ini diharapkan bisa terus berlanjut dan berefek bola salju untuk produk
UMKM Sumsel lainnya.

Apalagi Sumsel merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar sebagai penghasil ikan air tawar
dan produk olahannya.

Link: https://sumsel.tribunnews.com/2020/01/05/catat-sejarah-untuk-pertama-kalinya-kerupuk-ikan-gabus-
palembang-ekspor-ke-singapura

5
Judul : Cerita Owner Pempek Rizky Ekspor 439 Kilo Kerupuk Ikan Gabus Khas Palembang ke
Singapura
Media : Palembang.tribunnews.com Wartawan: Editor: Yandi Triansyah
Tanggal : 04-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Raut wajah, Jamal, Owner Pempek
Rizky nampak bahagia, saat bisnis kerupuk
1. Jamal, Owner Pempek Rizky
Palembang ikan gabus miliknya berhasil diekspor
2. Kepala Kantor Layanan Teknis Badan ke Singapura untuk pertama kalinya. Total ada 439
Standardisasi Nasional (BSN) Palembang kilo gram kerupuk dikirim ke Singapura melalui,
Hariyanto Pelabuhan Boom Baru Palembang.
kerupuk Ikan UMKM Rizky sudah menerapkan SNI
8272:2016 melalui tahap pengujian dan
tersertifikasi SNI oleh Lembaga Sertifikasi Produk
LPPHP Lampung yang terakreditasi KAN.

6
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Raut wajah, Jamal, Owner Pempek Rizky nampak bahagia, saat bisnis
kerupuk Palembang ikan gabus miliknya berhasil diekspor ke Singapura untuk pertama kalinya .

Total ada 439 kilo gram kerupuk dikirim ke Singapura melalui, Pelabuhan Boom Baru Palembang.

Peristiwa itu, sekaligus menjadi penyemangat baginya, untuk konsisten menjalani bisnis tersebut.

Maklumlah, sejak berkecimpung dengan bisnis tersebut tahun 1980 lalu, baru kali inilah produknya dikirim
hingga ke luar negeri.

"Alhamdulilah sejak mengantongi SNI semakin percaya diri mengolah kuliner karena semakin banyak pesanan
dan hari ini pertama kalinya ekspor dalam jumlah banyak," ujar Owner Pempek Rizky itu, Jamal Sabtu
(4/1/2020).

Ia juga begitu antusias, sebab usahanya itu bisa mengangkat bisnis kuliner Palembang di dunia Internasional.

kini Jamal dibantu delapan karyawannya memproduksi aneka olahan ikan.

Total ada 2.160 kg dalam satu tahun, produksi kuliner yang dibeli konsumen dari dalam dan luar kota bahkan
juga ekspor.

Jamal mengatakan produksi kulinernya spesialis ikan gabus karena menurutnya pempek asli Palembang itu
dibuat dari ikan air tawar.

Menurut dia, kerupuk dari ikan gabus memiliki cita rasalebih gurih, bahan baku juga mudah didapat dan tidak
amis serta harga jualnya bisa lebih terjangkau.

Kepala Kantor Layanan Teknis Badan Standardisasi Nasional (BSN) Palembang Hariyanto mengatakan
kerupuk Ikan UMKM Rizky sudah menerapkan SNI 8272:2016 melalui tahap pengujian dan tersertifikasi SNI
oleh Lembaga Sertifikasi Produk LPPHP Lampung yang terakreditasi KAN.

"Dalam proses sertifikasi SNI, UMKM Rizky mendapat pendampingan dari Kantor Layanan Teknis Badan
Standardisasi Nasional (BSN) di Palembang," ujarnya.

Hari mengatakan langkah awal ekspor ini diharapkan bisa terus berlanjut dan berefek bola salju untuk produk
UMKM Sumsel lainnya.

Apalagi Sumsel merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi besar sebagai penghasil ikan air tawar
dan produk olahannya.

Link: https://palembang.tribunnews.com/2020/01/04/cerita-owner-pempek-rizky-ekspor-439-kilo-kerupuk-ikan-
gabus-khas-palembang-ke-singapura

7
Judul : Krupuk Ikan Ber-SNI Tembus Pasar Luar Negeri
Media : infopublik.id Wartawan: G. Suranto
Tanggal : 05-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Mengawali tahun 2020, Palembang
mengekspor sekitar 439 Kg kerupuk ikan ke
1. Syaiful Jamal sang pemilik UMKM Rizky
Singapura senilai 9400 dolar Singapura atau sekitar
2. Kepala KLT Palembang Hary, 97 juta rupiah.
Kerupuk ikan yang sudah memenuhi SNI ini dibuat
oleh wong Palembang, yaitu dari UMKM Rizky yang
beralamat di 3-4 Ulu, Seberang Ulu I, Kota
Palembang.
Kerupuk Ikan UMKM Rizky diketahui sudah
menerapkan SNI 8272:2016 setelah melalui tahap
pengujian dan tersertifikasi SNI oleh Lembaga
Sertifikasi Produk LPPHP Lampung yang
terakreditasi KAN.

8
Jakarta, InfoPublik - Panganan khas daerah, ternyata tak hanya digemari penduduk lokal atau wisatawan. Pasar
luar negeri pun mulai menaruh minat. Kerupuk ikan khas Palembang salah satunya. Mengawali tahun 2020,
Palembang mengekspor sekitar 439 Kg kerupuk ikan ke Singapura senilai 9400 dolar Singapura atau sekitar
97 juta rupiah.

Kerupuk ikan yang sudah memenuhi SNI ini dibuat oleh wong Palembang, yaitu dari UMKM Rizky yang
beralamat di 3-4 Ulu, Seberang Ulu I, Kota Palembang. "Ini merupakan ekspor perdana produk kami dalam
kapasitas yang lumayan besar," ujar Syaiful Jamal sang pemilik UMKM Rizky.

Kerupuk Ikan UMKM Rizky diketahui sudah menerapkan SNI 8272:2016 setelah melalui tahap pengujian dan
tersertifikasi SNI oleh Lembaga Sertifikasi Produk LPPHP Lampung yang terakreditasi KAN. Dalam proses
sertifikasi SNI, UMKM Rizky mendapat pendampingan dari Kantor Layanan Teknis Badan Standardisasi
Nasional (BSN) di Palembang dan fasilitasi pembiayaan sertifikasi dari program CSR PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang. "Saat ini BSN tengah memberikan pendampingan 23 UKM di Palembang, 8 UKM diantaranya
sudah meraih SNI", ujar Kepala KLT Palembang Hary, seperti dikutif dalam rilis BSN di Jakarta, Minggu (5/1).

Kendati demikian, sebetulnya keberhasilan ekspor kerupuk ikan ini juga tidak terlepas dari dukungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Pemerintah Kota Palembang, BPOM Palembang dan LPPOM
MUI Sumatera Selatan. "UMKM di bidang olahan ikan di Palembang sekitar 4000 UMKM. Keberhasilan Kerupuk

9
Ikan Rizky ini diharapkan bisa menjadi dorongan UMKM lainnya untuk bisa meraih SNI dan ekspor,"tambah
Hary.

Kerupuk Ikan milik Rizky ini, memang sudah terkenal di Palembang. Banyak wisatawan yang membeli untuk
oleh-oleh,termasuk wisatawan mancanegara. Nama UMKM yang diambil dari nama cucu pertamanya ini, sudah
memproduksi olahan ikan sejak tahun 80-an, dari mulai pempek, kemplang dan olahan ikan lainnya. Dengan
jumlah pegawai 8 orang, UMKM Rizky mampu memproduksi kerupuk ikan 2.160 Kg per tahun.

"Langkah UMKM Rizky yang didukung oleh berbagai instansi terkait hingga berhasil ekspor memang luar biasa.
Dari mencari buyer (kerjasama dengan eksportir), mempelajari regulasi ekspor/impor (terutama persyaratan
standar dan pengujian), menerapkan dan sertifikasi HACCP, mengurus dokumen ekspor di Bea Cukai atau
Pelabuhan paralel melakukan produksi, hingga melakukan pengiriman/shipment," ujar Hary.

Hary berharap ekspor kerupuk ikan milik Rizky ini bisa terus berlanjut dan berefek bola salju untuk produk
UMKM Sumatera Selatan (Sumsel) lainnya. Apalagi Sumsel merupakan salah satu wilayah yang memiliki
potensi besar sebagai penghasil ikan air tawar dan produk olahannya.

Link: http://infopublik.id/kategori/ekonomi-bisnis/395719/krupuk-ikan-ber-sni-tembus-pasar-luar-negeri

10
Judul : UMKM Palembang Terkendala Bahan Baku Ekspor Kerupuk ke Singapura
Media : rri.co.id Wartawan: Rian Apridhani
Tanggal : 05-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Sebanyak 439 kg kerupuk ikan
Palembang senilai SGD 9472 atau Rp 97 juta
1. UMKM Pempek dan Kerupuk Rizky milik H
diekspor ke Singapura untuk pertama kalinya
Syaiful Jamaludin
Kerupuk ikan yang diekspor merupakan hasil
produksi Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM)
di Palembang. Menurut Syaiful, untuk bersaing
dipasar internasional, kerupuk hasil buatannya harus
memenuhi berbagai macam standar. Dalam proses
produksi, usahanya telah menerapkan Standar
nasional Indoneisa (SNI) 8272:2016 melalui tahapan
pengujian dan sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi
Produk LPPHP Lampung (terakreditasi KAN). Dalam
proses sertifikasi SNI, UMKM Rizky mendapat
pendampingan dari Kantor Layanan Teknis BSN
Palembang dan fasilitas pembiayaan sertifikasi dari
CSR PT Pusri Palembang.

11
KBRN, Palembang : Kerupuk ikan Palembang kini mulai meramaikan pasar kuliner internasional.

Sebanyak 439 kg kerupuk ikan Palembang senilai SGD 9472 atau Rp 97 juta diekspor ke Singapura untuk
pertama kalinya

Kerupuk ikan yang diekspor merupakan hasil produksi Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) di
Palembang.

Salah satu pemasok kerupuk ikan yang diekspor merupakan UMKM Pempek dan Kerupuk Rizky milik H Syaiful
Jamaludin, yang berada di Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Syaiful
mengungkapkan, pada ekspor perdana usahanya memasok sebanyak 139 kg kerupuk ikan.

Syaiful mengatakan, keputusan untuk merambah pasar internasional memiliki tantangan yang besar, salah
satunya terkait terbatsanya ketersediaan pasokan ikan putak yang menjadi bahan baku kerupuk.

“Masalahnya ikan putak ini semakin sulit didapat di Palembang, untuk mendapatkan dalam jumlah besar kami
harus cari keluar seperti di Pekanbaru,” ujar Syaiful saat dijumpai di warung pempek miliknya, Minggu
(5/1/2019).

Untuk bersaing dipasar internasional, rasa merupakan unsur utama. Alasan itulah yang mendasari H Syaiful
untuk memakai bahan baku ikan putak yang dikenal memiliki rasa yang gurih dan cocok dilidah orang
Singapura.

“Disana (Singapura-red) orangnya senang ikan putak. Selain kerupuknya lebih empuk, rasanya juga lebih
maknyus,” beber Syaiful.

Menurut Syaiful, untuk bersaing dipasar internasional, kerupuk hasil buatannya harus memenuhi berbagai
macam standar. Dalam proses produksi, usahanya telah menerapkan Standar nasional Indoneisa (SNI)
8272:2016 melalui tahapan pengujian dan sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Produk LPPHP Lampung
(terakreditasi KAN). Dalam proses sertifikasi SNI, UMKM Rizky mendapat pendampingan dari Kantor Layanan
Teknis BSN Palembang dan fasilitas pembiayaan sertifikasi dari CSR PT Pusri Palembang.

“Selain harus memenuhi standar SNI, kerupuk juga harus memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI),” kata Syaiful.

UMKM Rizky telah memproduksi olahan ikan sejak tahun 1998, mulai dari pempek, kemplang dan olahan ikan
lainnya. Dengan jumlah pegawai hanya 8 orang, usaha ini mampu memproduksi kerupuk ikan 2.160 Kg setiap
tahun.

“Harapan kami ekspor ini bisa menjadi pintu gerbang terbukanya pasar ekspor yang lebih besar lagi bagi
produk-produk olahan asli dalam negeri, khususnya Sumatera Selatan, untuk bersaing di pasar internasional,”
pungkasnya.

Link:
http://rri.co.id/post/berita/767009/ekonomi/umkm_palembang_terkendala_bahan_baku_ekspor_kerupuk_ke_s
ingapura.html

12
Judul : Kerupuk Ikan ber-SNI Produk UMKM Palembang, Tembus Pasar Singapura
Media : suarasurabaya.net Wartawan: J. Totok Sumarno
Tanggal : 06-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Kerupuk Ikan produk Palembang, awali
tahun 2020 tembus pasar Singapura. Kerupuk Ikan
1. Syaiful Jamal sang pemilik UMKM Rizky
berstandar SNI tersebut adalah satu diantara UMKM
yang menembus pasar internasional. Mengawali
tahun 2020, Palembang mengekspor sekitar 439 Kg
kerupuk ikan ke Singapura senilai 9400 dolar
Singapura atau sekitar Rp97 juta.

13
suarasurabaya.net - Kerupuk Ikan produk Palembang, awali tahun 2020 tembus pasar Singapura. Kerupuk Ikan
berstandar SNI tersebut adalah satu diantara UMKM yang menembus pasar internasional.

Mengawali tahun 2020, Palembang mengekspor sekitar 439 Kg kerupuk ikan ke Singapura senilai 9400 dolar
Singapura atau sekitar Rp97 juta.

Kerupuk ikan yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) ini dibuat oleh wong Palembang, yaitu
dari UMKM Rizky di Palembang. "Ini merupakan ekspor perdana produk kami dalam kapasitas yang lumayan
besar," terang Syaiful Jamal sang pemilik UMKM Rizky.

Kerupuk Ikan UMKM Rizky diketahui sudah menerapkan SNI 8272:2016 setelah melalui tahap pengujian dan
tersertifikasi SNI oleh Lembaga Sertifikasi Produk LPPHP Lampung yang terakreditasi KAN.

Dalam proses sertifikasi SNI, UMKM Rizky mendapat pendampingan dari Kantor Layanan Teknis Badan
Standardisasi Nasional (BSN) di Palembang dan fasilitasi pembiayaan sertifikasi dari program CSR PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang.

"Saat ini BSN tengah memberikan pendampingan 23 UKM di Palembang, 8 UKM diantaranya sudah meraih
SNI," terang Hary Kepala KLT Palembang.

Meskipun demikian, sebetulnya keberhasilan ekspor kerupuk ikan ini juga tidak terlepas dari dukungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Pemerintah Kota Palembang, BPOM Palembang dan LPPOM
MUI Sumatera Selatan.

"UMKM di bidang olahan ikan di Palembang sekitar 4000 UMKM. Keberhasilan Kerupuk Ikan Rizky ini
diharapkan bisa menjadi dorongan UMKM lainnya untuk bisa meraih SNI dan ekspor," tambah Hary.

Kerupuk Ikan milik Rizky ini memang sudah terkenal di Palembang. Banyak wisatawan yang membeli untuk
oleh-oleh, termasuk wisatawan mancanegara. Nama UMKM yang diambil dari nama cucu pertamanya ini,
sudah memproduksi olahan ikan sejak tahun 80 an, dari mulai Pempek, Kemplang dan olahan ikan lainnya.

Dengan jumlah pegawai 8 orang, UMKM Rizky mampu memproduksi kerupuk ikan 2.160 Kg per tahun.
"Langkah UMKM Rizky yang didukung oleh berbagai instansi terkait hingga berhasil ekspor memang luar biasa.
Dari mencari buyer (kerjasama dengan eksportir), mempelajari regulasi ekspor/impor (terutama persyaratan
standar dan pengujian), menerapkan dan sertifikasi HACCP, mengurus dokumen ekspor di Bea Cukai atau
Pelabuhan paralel melakukan produksi, hingga melakukan pengiriman/shipment," papar Hary, Senin
(6/1/2020).

Hary berharap ekspor kerupuk ikan milik Rizky ini bisa terus berlanjut dan berefek bola salju untuk produk
UMKM Sumatera Selatan (Sumsel) lainnya. Apalagi Sumsel merupakan satu diantara wilayah yang memiliki
potensi besar sebagai penghasil ikan air tawar dan produk olahannya.(tok/ipg)

Link: https://ekonomibisnis.suarasurabaya.net/news/2020/230652-Kerupuk-Ikan-ber-SNI-Produk-UMKM-
Palembang,-Tembus-Pasar-Singapura

14
Judul : Kerupuk Ikan Ber SNI Tembus Ekspor
Media : krjogja.com Wartawan: Editor : Tomi sudjatmiko
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Palembang mengekspor sekitar 439 Kg
kerupuk ikan ke Singapura senilai 9400 dolar
1. Syaiful Jamal sang pemilik UMKM Rizky
Singapura atau sekitar 97 juta rupiah. Kerupuk ikan
yang sudah memenuhi SNI ini dibuat oleh wong
Palembang, yaitu dari UMKM Rizky yang beralamat
di 3-4 Ulu, Seberang Ulu I, Kota Palembang.

PALEMBANG, KRJOGJA.com - Panganan khas daerah, ternyata tak hanya digemari penduduk lokal atau
wisatawan. Pasar luar negeri pun mulai menaruh minat. Kerupuk ikan khas Palembang salah satunya.

Mengawali tahun 2020, Palembang mengekspor sekitar 439 Kg kerupuk ikan ke Singapura senilai 9400 dolar
Singapura atau sekitar 97 juta rupiah. Kerupuk ikan yang sudah memenuhi SNI ini dibuat oleh wong Palembang,
yaitu dari UMKM Rizky yang beralamat di 3-4 Ulu, Seberang Ulu I, Kota Palembang. "Ini merupakan ekspor
perdana produk kami dalam kapasitas yang lumayan besar," ujar Syaiful Jamal sang pemilik UMKM Rizky.

15
Kerupuk Ikan UMKM Rizky diketahui sudah menerapkan SNI 8272:2016 setelah melalui tahap pengujian dan
tersertifikasi SNI oleh Lembaga Sertifikasi Produk LPPHP Lampung yang terakreditasi KAN. Dalam proses
sertifikasi SNI, UMKM Rizky mendapat pendampingan dari Kantor Layanan Teknis Badan Standardisasi
Nasional (BSN) di Palembang dan fasilitasi pembiayaan sertifikasi dari program CSR PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.

"Saat ini BSN tengah memberikan pendampingan 23 UKM di Palembang, 8 UKM diantaranya sudah meraih
SNI", ujar Kepala KLT Palembang Hary, di Palembang, Minggu (05/01/2020).

Kendati demikian, sebetulnya keberhasilan ekspor kerupuk ikan ini juga tidak terlepas dari dukungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Pemerintah Kota Palembang, BPOM Palembang dan LPPOM
MUI Sumatera Selatan.

"UMKM di bidang olahan ikan di Palembang sekitar 4000 UMKM. Keberhasilan Kerupuk Ikan Rizky ini
diharapkan bisa menjadi dorongan UMKM lainnya untuk bisa meraih SNI dan ekspor,"tambah Hary.

Kerupuk Ikan milik Rizky ini memang sudah terkenal di Palembang. Banyak wisatawan yang membeli untuk
oleh-oleh,termasuk wisatawan mancanegara. Nama UMKM yang diambil dari nama cucu pertamanya ini, sudah
memproduksi olahan ikan sejak tahun 80-an, dari mulai pempek, kemplang dan olahan ikan lainnya. Dengan
jumlah pegawai 8 orang, UMKM Rizky mampu memproduksi kerupuk ikan 2.160 Kg per tahun.

"Langkah UMKM Rizky yang didukung oleh berbagai instansi terkait hingga berhasil ekspor memang luar biasa.
Dari mencari buyer (kerjasama dengan eksportir), mempelajari regulasi ekspor/impor (terutama persyaratan
standar dan pengujian), menerapkan dan sertifikasi HACCP, mengurus dokumen ekspor di Bea Cukai atau
Pelabuhan paralel melakukan produksi, hingga melakukan pengiriman/shipment," ujar Hary.

Hary berharap ekspor kerupuk ikan milik Rizky ini bisa terus berlanjut dan berefek bola salju untuk produk
UMKM Sumatera Selatan (Sumsel) lainnya. Apalagi Sumsel merupakan salah satu wilayah yang memiliki
potensi besar sebagai penghasil ikan air tawar dan produk olahannya. (Ati)

Link: https://krjogja.com/web/news/read/118965/Kerupuk_Ikan_Ber_SNI_Tembus_Ekspor

16
Judul : Wapres Ma'ruf Pimpin Rapat Kesiapan Penerapan UU Produk Halal
Wartawan: Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Media : tribunnews.com
Editor: Choirul Arifin
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan: Ia memanggil sejumlah menteri untuk
meminta laporan perkembangan penerapan regulasi
1. Wakil Presiden Ma’ruf Amim itu agar tidak menimbulkan masalah di kemudian
hari.
Pada 16 Oktober 2019, 11 pimpinan kementerian
dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L)
menandatangani memorandum of understanding
(MoU) tentang penyelenggaraan layanan sertifikasi
halal bagi produk yang wajib bersertifikat halal di
Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
11 K/L tersebut yakni Kementerian Agama,
Kementerian Keuangan, Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Komunikasi dan Informatika, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian
Luar Negeri, Polri, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM), Badan Standardisasi Nasional
(BSN), dan MUI.

17
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin rapat kesiapan penerapan Undang-
undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, di Kantor Wakil Presiden RI di Jakarta, Kamis
(9/1/2020).

Ia memanggil sejumlah menteri untuk meminta laporan perkembangan penerapan regulasi itu agar tidak
menimbulkan masalah di kemudian hari.

“Ini menyangkut pelaksanaan yang memerlukan persiapan-persiapan menyangkut pendaftaran, lembaga


pemeriksa halal, penilaian produk, persiapan tarif, persiapan sistem informasi yang tentu harus siap,” kata
Wapres Ma'ruf saat membuka rapat.

Hadir dalam pertemuan tertutup itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko
PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Agama RI Fachrul
Razi, Menteri Keuangan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Riset dan
Teknologi Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Suparmanto, perwakilan dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI), dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Ada 11 kementerian dan lembaga yang menandatangani memorandum of understanding (MoU) tentang
Penyelenggaraan Layanan Sertifikasi Halal (PLSH), pada 16 Oktober 2019 lalu.

Kementerian dan lembaga itu adalah, Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, Polri, Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), Badan Standardisasi Nasional (BSN), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pemberlakuan sertifikasi halal dilakukan bertahap.

Tahap pertama, pemberlakukan label halal untuk produk makanan, minuman dan produk jasa, selama lima
tahun, yakni 17 Oktober 2019 hingga 17 Oktober 2024.

Tahap kedua, sertifikasi halal wajib untuk produk selain makanan yang berlaku mulai 17 Oktober 2021 dengan
rentang waktu tujuh tahun, 10 tahun dan 15 tahun.

Link: https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/01/09/wapres-maruf-pimpin-rapat-kesiapan-penerapan-uu-
produk-halal

18
Judul : Wapres Ma'ruf pimpin rapat pelaksanaan jaminan produk halal
Media : antaranews.com Wartawan: Fransiska Ninditya
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan: Wakil Presiden Ma’ruf Amim memimpin
rapat tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor
1. Wakil Presiden Ma’ruf Amim
33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
dengan memanggil sejumlah menteri untuk
membahas perkembangan penerapan regulasi
tersebut.
Pada 16 Oktober 2019, sebelas pimpinan
kementerian dan lembaga pemerintah non-
kementerian (K/L) telah menandatangani
memorandum of understanding (MoU) tentang
Penyelenggaraan Layanan Sertifikasi Halal (PLSH)
bagi Produk yang Wajib Bersertifikat Halal di Kantor
Wakil Presiden Jakarta.
Sebelas K/L tersebut adalah Kementerian Agama,
Kementerian Keuangan, Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Komunikasi dan Informatika Rudiantara,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian,
Kementerian Luar Negeri, Polri, Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM), Badan Standardisasi
Nasional (BSN), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

19
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amim memimpin rapat tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor
33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dengan memanggil sejumlah menteri untuk membahas
perkembangan penerapan regulasi tersebut.

“Ini menyangkut pelaksanaan yang memerlukan persiapan-persiapan menyangkut pendaftaran, lembaga


peneriksa halal, penilaian produk, persiapan tarif, persiapan sistem informasi yang tentu harus siap,” kata
Wapres Ma’ruf saat memimpin rapat di Kantor Wapres Jakarta, Kamis.

Wapres Ma’ruf meminta setiap menteri untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan jaminan produk halal
supaya tidak menimbulkan masalah dan gangguan.

Dengan adanya lembaga baru, yakni Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), yang bersama
dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam memberikan sertifikasi halal, Wapres ingin setiap kementerian
dan dua lembaga tersebut berkoordinasi dengan baik.

“Ada hal-hal yang sebelumnya ditangani oleh MUI, dan sekarang oleh BPJPH dan melibatkan MUI soal
kefatwaan dan hal lain menyangkut auditor, kemudian juga soal lembaga pemeriksa halal; maka semua harus
jelas sehingga tidak terjadi lagi hambatan dalam pelaksanaannya,” jelas Wapres.

Rapat yang dimulai pukul 15.00 WIB itu dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Fachrul
Razi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Riset dan
Teknologi Bambang Brodjonegoro serta Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo.
20
Pada 16 Oktober 2019, sebelas pimpinan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) telah
menandatangani memorandum of understanding (MoU) tentang Penyelenggaraan Layanan Sertifikasi Halal
(PLSH) bagi Produk yang Wajib Bersertifikat Halal di Kantor Wakil Presiden Jakarta.

Sebelas K/L tersebut adalah Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kementerian Kesehatan,
Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, Polri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan
Standardisasi Nasional (BSN), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pemberlakuan sertifikasi halal akan dilakukan secara bertahap; pertama ialah proses pemberlakukan label halal
untuk produk makanan, minuman dan produk jasa terkait keduanya selama lima tahun, yakni 17 Oktober 2019
hingga 17 Oktober 2024.

Tahap kedua, sertifikasi halal wajib diberlakukan untuk produk selain makanan yang berlaku mulai 17 Oktober
2021 dengan rentang waktu tujuh tahun, 10 tahun dan 15 tahun. Tahapan sertifikasi halal dilakukan yakni
pertama, pelaku usaha mendaftarkan diri dengan membawa berkas persyaratan ke Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal (BPJPH). Kedua, BPJPH kemudian memeriksa kelengkapan berkas persyaratan
tersebut, yang saat ini sedang dikembangkan sistem informasi halal atau SIHalal.

Ketiga, pelaku usaha menentukan lembaga pemeriksa halal (LPH) untuk meneliti dan menguji produk atau
barang yang akan mereka jual kepada konsumen. Keempat, LPH membawa hasil pengujian barang tersebut
ke MUI untuk diberikan fatwa halal terhadap sebuah produk. Terakhir, hasil dari sidang fatwa halal MUI tersebut
diserahkan kembali ke BPJPH untuk diterbitkan sertifikasi halal.

Link: https://www.antaranews.com/berita/1242696/wapres-maruf-pimpin-rapat-pelaksanaan-jaminan-produk-
halal

21
Judul : Wapres Ma'ruf Soroti Sertifikasi Halal
Media : medcom.id Wartawan: AZF
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Wakil Presiden Ma'ruf Amin
memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga
1. Wakil Presiden Ma’ruf Amim
berkoordinasi dalam memberikan sertifikasi jaminan
produk halal. Dia tak ingin sertifikasi terhambat.
Pada 16 Oktober 2019, 11 pimpinan kementerian
dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L)
menandatangani memorandum of understanding
(MoU) tentang penyelenggaraan layanan sertifikasi
halal bagi produk yang wajib bersertifikat halal di
Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
11 K/L tersebut yakni Kementerian Agama,
Kementerian Keuangan, Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian
Komunikasi dan Informatika, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian
Luar Negeri, Polri, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM), Badan Standardisasi Nasional
(BSN), dan MUI.

22
Jakarta: Wakil Presiden Ma'ruf Amin memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga berkoordinasi dalam
memberikan sertifikasi jaminan produk halal. Dia tak ingin sertifikasi terhambat.

“Ada hal-hal yang sebelumnya ditangani oleh MUI, sekarang (melibatkan) Badan Penyelenggara Jaminan
Produk Halal dan MUI soal kefatwaan serta hal lain menyangkut auditor. Kemudian juga soal lembaga
pemeriksa halal. Semua harus jelas sehingga tidak terjadi hambatan dalam pelaksanaannya," kata Ma’ruf saat
memimpin rapat di Kantor Wapres Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020.

Ma'ruf meminta pendaftaran, lembaga pemeriksa halal, penilaian produk, persiapan tarif, dan sistem informasi
disiapkan dengan matang. Dia ingin menerima laporan atas perkembangan dari pelaksanaan jaminan produk
halal.

Pada 16 Oktober 2019, 11 pimpinan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L)
menandatangani memorandum of understanding (MoU) tentang penyelenggaraan layanan sertifikasi halal bagi
produk yang wajib bersertifikat halal di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.

11 K/L tersebut yakni Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian,
Kementerian Luar Negeri, Polri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Standardisasi Nasional
(BSN), dan MUI.

Pemberlakuan sertifikasi halal akan dilakukan secara bertahap. Pertama, proses pemberlakukan label halal
untuk produk makanan, minuman, dan produk jasa terkait keduanya selama lima tahun, yakni 17 Oktober 2019
- 17 Oktober 2024.

23
Tahap kedua, sertifikasi halal wajib diberlakukan untuk produk selain makanan yang berlaku mulai 17 Oktober
2021 dengan rentang waktu tujuh tahun, 10 tahun, dan 15 tahun.

Tahapan sertifikasi halal yang dilakukan yakni, pelaku usaha mendaftarkan diri dengan membawa berkas
persyaratan ke BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal). BPJPH kemudian memeriksa
kelengkapan berkas persyaratan tersebut lewat sistem informasi halal atau SIHalal.

Pelaku usaha juga harus menentukan lembaga pemeriksa halal (LPH) untuk meneliti dan menguji produk atau
barang yang akan mereka jual kepada konsumen.

LPH membawa hasil pengujian barang tersebut ke MUI untuk diberikan fatwa halal, dan hasil dari sidang fatwa
halal MUI tersebut diserahkan kembali ke BPJPH untuk diterbitkan sertifikasi halal.

Link: https://www.medcom.id/nasional/politik/yNL7D4aK-wapres-ma-ruf-soroti-sertifikasi-halal

24
Judul : Alat Keselamatan di Kereta Dilirik PT KAI
Media : Pikiran Rakyat Wartawan : Rani Ummi Fadila
Tanggal : 04-Jan-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: 0010 Ad Value: Rp 24.102.907
Narasumber: Ringkasan:
1. Vice President Safety Standard PT Kereta Teknologi pengurangan dampak kecelakaan kereta
Api Indonesia, Miming Kuncoro api diharapkan dilirik pemerintah. Saat ini, belum
ada aturan yang mewajibkan penggunaan alat
2. Ketua Tim Pembuat Alat Pengurang
pengurang dampak kecelakaan pada kereta api
Dampak Kecelakaan Kereta Api, Rachman
Indonesia.
Setiawan
Perlu adanya pemasangan alat pengurang dampak
3. Pakar transportasi dari Teknik Sipil dan
tabrakan kereta api seperti yang dibuat dosen
Lingkungan ITB, Ade Sjafruddin
Institut Teknologi Bandung. Meskipun demikian,
diperlukan Standar Nasional Indonesia dari alat
tersebut karena alat tersebut mengadopsi teknologi
dari luar negeri. Saat ini, pembuatan SNI sedang
dikerjakan melibatkan Kementerian Perhubungan.
Alat buatan dosen ITB telah dipasang di light rail
transit (LRT) Palembang.

25
Judul : Terima ISO 9001:2015, Bukti Manajemen Ditjen Hubla Berstandar Internasional
Media : beritatrans.com Wartawan: Omy
Tanggal : 04-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:

 Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Terima ISO 9001: 2015, menjadi bukti bahwa
Laut, Arif Toha manajemen Ditjen Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan telah berhasil berstandar
internasional. Sertifikat tersebut diterima dari PT
Lloyd’s Register Indonesia yang telah melakukan
audit terhadap kinerja di lingkungan Setditjen Hubla.

JAKARTA (BeritaTrans.com) – TerimaISO 9001: 2015, menjadi bukti bahwa manajemen Ditjen Perhubungan
Laut Kementerian Perhubungan telah berhasil berstandar internasional. Sertifikat tersebut diterima dari PT
Lloyd’s Register Indonesia yang telah melakukan audit terhadap kinerja di lingkungan Setditjen Hubla.
“Perolehan Sertifikat ISO ini adalah hasil kerja bersama,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut Arif Toha dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/1/2020). Audit kinerja kata dia telah dilaksanakan dua minggu
lalu oleh PT Lloyd’s Register Indonesia (LRI) terhadap sistem manajemen mutu sesuai dengan ISO 9001:2015.
“Alhamdulillah sesuai hasil audit tersebut, tidak ada kekurangan yang major,” ucapnya. Adapun latar belakang

26
penyerahan sertifikat Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2015) di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut yaitu Reformasi Birokrasi dan Perbaikan Kinerja Lembaga.

Sebelumnya, ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam penilaian sistem manajemen mutu (ISO 9001:2015)
di Setditjen Perhubungan Laut, antara lain Pencanangan Penerapan Sistem Manajemen Mutu, Pelatihan
Awareness Sistem Manajemen Mutu, Penyusunan Prosedur, Identifikasi Resiko, Penetapan Sasaran Mutu,
Internal Audit, Tinjauan Manajemen dan Eksternal Audit.

Selain itu, ada beberapa persyaratan yang harus diterapkan di setiap unit kerja dalam penilaian sistem
manajemen mutu, yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, rajin atau disingkat dengan 5R. “UPT Laut yang telah
mendapatkan sertifikat ISO ini antara lain kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, kantor
Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, kantor Otoritas
Pelabuhan Utama Makassar, serta kantor Kesyahbandaran, dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang,” urai
Arif.

Dia berharap UPT dan kantor pusat dalam hal ini termasuk Direktorat juga dapat melakukan hal sama terutama
dalam hal manajemen mutu ini agar bisa lebih tertata untuk memudahkan pekerjaan, serta agar lebih akuntabel,
lebih transparan, dan lebih sistematis. “Saya minta para pimpinan untuk terus dipantau untuk mempertahankan
dan semakin meningkat keteraturannya sehingga nanti di ruangan yang baru lebih tertata dengan baik,” tutur
Arif. Sebagai informasi, ISO (International Organization for Standardization) adalah badan penetap standar
internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari Badan Standardisasi Nasional setiap negara. Sedangkan ISO
9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu lembaga/organisasi yang
telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah
memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
(omy)

Link: http://beritatrans.com/2020/01/04/terima-iso-90012015-bukti-manajemen-ditjen-hubla-berstandar-
internasional/

27
Judul : Disperindagkop Kaltim Beber Permintaan Baja Beton tak Standar Nasional Indonesia dari
Penjual Ini
Wartawan: Penulis: Purnomo Susanto
Media : Kaltim.tribunnews.com
Editor: Budi Susilo
Tanggal : 05-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Banyaknya BjTB tak bersertifikat
Standar Nasional Indonesia ( SNI ) karena adanya
1. Staf lapangan Bidang (Kabid) Perlindungan
pesanan dari penjual besi di Kalimantan Timur.
Konsumen dan Pengawasan Barang (PKPB)
Disperindagkop Kalimantan Timur, Gunadi Dari tiga lokasi yang dilakukan pengawasan
terdapat toko-toko penjual BjTB tidak ber-SNI.
2. Koordinator Laboratorium (Lab) Geomekanik
PT Sucofindo cabang Samarinda, Gusti
Ahmad Zaini

28
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Fakta mengejutkan terungkap dari penelusuran Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ( Disperindagkop UKM ) Kalimantan Timur saat melakukan
pengawasan kepada pedagang Baja Tulangan Beton Polos (BjTB) di Kalimantan Timur.

Staf lapangan Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang (PKPB) Disperindagkop
Kalimantan Timur, Gunadi menyebutkan.

Banyaknya BjTB tak bersertifikat Standar Nasional Indonesia ( SNI ) karena adanya pesanan dari penjual besi
di Kalimantan Timur.

“Setelah kita telusuri. Ternyata, permintaan diadakannya besi tak ber-SNI ini datang dari para penjual di
Kalimantan Timur. Itu yang saya kaget saat mendengarnya,” ujarnya saat dihubungi Tribunkaltim.co melalui
telepon sekularnya, pada Minggu (5/1/2020), sore.

Tanpa melalui alat uji, dituturkan Gunadi, tidak akan besi-besi tersebut mendapatkan sertifikat SNI.

Terlebih, dikatakan olehnya, pembuatan BjTB tersebut disesuaikan dengan pemesanan pedagang.

Namanya pedagang inikan juga mau mencati untung.

Pedagang juga tentunya ingin memenuhi kebutuhan pasar.

Nah, banyak masyarakat ingin membeli BjTB sesuai dengan yang dipesan oleh pedagang.

"Jadi, pedagang tinggal memenuhinya saja,” tandasnya.

Tentunya pula, Gunadi menyebutkan, harga jual yang ditawarkan oleh pedagang kepada para konsumennya
pun jauh lebih murah.

Pasalnya, perbedaan antara harga BjTB ber-SNI dengan yang tidK jauh lebih murah yang tidak ber- SNI.

“Pastinya jauh lebih murah yang tidak ber-SNI, Mas. Kalau yang ber-SNI kan ada standar harganya dikisaran
berapa. Artinya, tergantung ukuran besinya berapa. Sesuai permintaan konsumen saja,” tuturnya.

Namun demikian, diucapkan Gunadi, penggunaan BjTB tidak ber-SNI ini tidak berlaku bagi bagunan-bangunan
milik pemerintahan.

Pasalnya, ditegaskan olehnya, seluruh bangunan pemerintahan harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen
yang jelas. Termasuk, sertifikat SNI.

Kalau bangunan pemerintah, harus dilampirkan sertifikat SNI nya. Kalau tidak, ya bisa jadi temuan.

Artinya, untuk bangunan pemerintahan aman dari hal itu.

Kalau sampai BjTB tidak ber-SNI, dan mengakibatkan bangunan ambruk. Bisa tambah kacau nanti
kontraktornya,” tegasnya.

Berbeda dengan bangunan perorangan, dikatakan Gubadi, standar yang digunakan pun tidak ketat seperti
bangunan pemerintahan.

Pemilik bangunan, disampaikan olehnya, bisa saja mengatur sendiri material bangunannya sesuai dengan
kemampuannya.

29
“Tapi, kami menyarankan agar seluruh masyarakat menggunakan BjTB ber- SNI. Sebab, kualitasnya sudah
dijamin oleh pemerintah," ujarnya.

Sebab, kalau besi tak ber- SNI ini bisa membahayakan pemilik bangunan nantinya.

Sebab, kualitas bangunannya kurang baik,” bebernya.

“Jangan sampai, ada bahaya dulu baru kita sadar. Mari kita sama-sama mengedukasi," tegasnya.

Pemerintah menyampaikan yang baik, pedagang juga menyampaikan yang baik.

"Jadi, masyarakat mendapat pelajaran yang baik pula,” katanya.

Pihak PT Sucofindo Pun Temukan Tidak SNI

Saat ini sedang ramai adanya baja tulang beton polos yang tidak ada SNI, di wilayah Kalimantan Timur.

Temuan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM)
Kalimantan Timur soal adanya toko di Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara ( Kukar ) menjual Baja
Tulangan Beton Polos (BjTB) tidak Standar Nasional Indonesia ( SNI ) belum lama ini.

Ternyata juga ditemukan oleh PT Superintending Company of Indonesia atau PT Sucofindo (Persero) cabang
Samarinda, Kalimantan Timur.

Koordinator Laboratorium (Lab) Geomekanik PT Sucofindo cabang Samarinda, Gusti Ahmad Zaini
mengungkapkan kepada Tribunkaltim.co.

Dia jelaskan, pihaknya pernah menemukan adanya BjTB tidak bersertifikat SNI yang dijual oleh toko besi di
wilayah Kaltim.

“Ia pernah kami temukan adanya BjTB tak standart yang dijual kepada masyarakat, seperti yang ditemukan
oleh Disperindagkom UKM Kaltim,” ujarnya saat diwawancara dikantornya oleh Tribunkaltim.co pada Jumat
(3/1/2020), di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Karang Asam Hilir, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda,
Kalimantan Timur.

Penemuan itu, dibeberkan Gusti, saat dirinya dan tim diminta untuk melakukan uji laboraturium terhadap
beberapa contoh besi yang dijual oleh toko-toko besi di Kalimantan Timur.

Namun, secara gamblang tidak diaebutkan olehnya, di wilayah mana saja toko besi itu berada.

“Kita temukan itu saat kita melakukan uji lab kepada beberapa sample (Contoh) besi." ujarnya.

Setelah kami lihat hasilnya, besi yang dijual tidak standar atau SNI.

"Contoh besi diambil dari beberapa toko penjual BjTB,” bebernya.

Ada belasan toko penjual besi, dikatakan Gusti, melakukan paraktik penjualan beso tidak standart.

Namun, Gusti menyatakan, tidak dapat berbuat lebih dengan melakukan tindakan lain selain menyerahkan hasil
uji lab yang dilaksanakan olehnya dan tim.

30
“Ada belasan lah toko besi yang menjual besi tak standart. Uji coba, kita lakukan pada tahun 2017 lalu. Dan
kita hanya bisa menyerahkan hasil uji lab nya kepada pihak pemberi kerja. Di luar daripada itu, kami tidak
memiliki kewenangan,” tuturnya menjelaskan.

Siapapun, dikatakan Gusti, boleh meminta PT Sucofindo melakukan uji lab.

Namun, Gusti tidak bisa menyampaikan kepada pihak lain, soal siapa yang memberikan pekerjaan.

Kecuali, pihak yang diberi mandat dan ada hak.

“Siapa saja bisa melakukan uji lab di tempat kami. Tapi, nanti hasilnya kita hanya sampaikan kepada pemberi
kerja saja,” ucapnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang, Hj
Rumiati mengungkapkan.

Pengawasan dilakukan kepada tiga daerah di Kaltim, yakni Kota Samarinda, Kota Balikpapan dan Kabupaten
Kutai Kartanegera (Kukar).

Dari tiga lokasi yang dilakukan pengawasan terdapat toko-toko penjual BjTB tidak ber-SNI.

“Kebanyakan, ada di Kota Samarinda dan Kabupaten Kukar yang menjual BjTB tidak ber-SNI. Tapi, kita tidak
bisa memberitahukan kepada publik toko-toko mana saja yang menjual BjTB tidak ber-SNI,” ujarnya saat
dihubungi awak Tribunkaltim.co melalui telepon selularnya, pada Rabu (1/1/2020), sore.

“Di Balikpapan, para penjual BjTB taat dengan aturan. Kebanyakan dari mereka sudah memegang sertifikat
SNI dalam melaksanakan penjualan BjTB. Hanya beberapa penjual BjTB saja yang tidak taat di Kota
Balikpapan. Berbeda dengan Samarinda dan Kukar yang pedagangnya belum banyak memiliki sertfikat SNI,”
lanjutnya.

Pengawasan ini sendiri, dikatakan Rumiati, baru pertamakali dilaksanakan oleh Disperindagkop UKM. Untuk
awal ini pula, Rumiati menyatakan, masih memberikan toleransi kepada pedagang BjTB tersebut. Namun,
Rumiati menegaskan, instansinya sudah mendata dan akan secara berkala melakukan pengawasan.

“Tapi, mereka saat ini dalam pengawasan kami. Untuk pertama ini, kita toleransi. Kita lakukan pengawasan
dan pembinaan dulu kepada mereka. Nanti, kalau setelah kita lakukan pengawasan dan pembinaan mereka
masih juga melanggar, barulah kita memberikan tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.

Kebanyakan penjual BjTB, dibeberkan Rumiati, adalah pemasok besi ke bangunan-bangunan pribadi. Bukan
kepada bangunan pemerintahan.

Sebab, dijelaskan Rumiati, dalam proyek pembangunan yang menggunakan anggaran pemerintah selalu
meminta bukti sertifikat SNI disertakan saat pembelian besi.

Kalau untuk bangunan pemerintah tidak bisa mereka menjual kesana. Sebab, harus ada sertifikat SNI nya. Jadi
agak sulit.

Tapi, sasarannya kan ke masyarakat umum.

31
Intinya, mereka itu menyediakan besi tidak ber-SNI untuk dijual dengan harga lebih murah dari besi yang ber-
SNI.

"Tapi, masyarakat kan tidak tahu bahwa besi itu tidak ber-SNI,” tuturnya.

Untuk itu, Rumiati mengatakan, pihaknya akan mengedukasi para pedagang BjTB agar bisa menjual dengan
barang yang sesuai dengan yang dibeli oleh masyarakat.

Begitupula, dituturkan olehnya lagi, masyarakat lebih teliti dalam melihat produk yang akan dibeli agar barang
yang dibeli sesuai dengan kebutuhan.

“Saling mengedukasi intinya. Jangan, ada pihak-pihak yang dirugikan karena perbuatan pedagang BjTB. Kami
juga berterimakasih kepada pedagang yang taat aturan. Bagi yang belum taat, agar segera taat. Sebelum,
nantinya ada tindakan dari pemerintah,” turupnya.

Link: https://kaltim.tribunnews.com/2020/01/05/disperindagkop-kaltim-beber-permintaan-baja-beton-tak-
standar-nasional-indonesia-dari-penjual-ini

32
Judul : Agus Kartasasmita ungkap 7 hambatan sektor industri
Media : alinea.id Wartawan: Annisa Saumi
Tanggal : 06-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Kartasasmita menyebutkan selama tiga bulan
1. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
memimpin Kementerian Perindustrian
Kartasasmita
(Kemenperin), dirinya menemukan ada tujuh
masalah yang menghambat sektor industri nasional
untuk terbang tinggi.
tekanan dari produk-produk impor juga menjadi
masalah pada sektor perindustrian. Produk dalam
negeri, kata Agus, harus mendapatkan perlindungan
seperti terkait Standar Nasional Indonesia (SNI).

33
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan selama tiga bulan memimpin Kementerian
Perindustrian (Kemenperin), dirinya menemukan ada tujuh masalah yang menghambat sektor industri nasional
untuk terbang tinggi.

Pertama, kurangnya bahan baku dan bahan penolong sektor industri. Bahan baku yang dimaksud seperti
kondensat, gas, naphta dan bijih besi. Sementara, bahan penolong antara lain katalis, scrap, kertas bekas, dan
nitrogen.

"Maka, jalan keluar yang ditawarkan Kemenperin adalah dengan membangun industri kimia dasar dan logam
dasar seperti pengembangan refinery CAPC (Chandra Asri Petrochemical), TPPI (Trans Pacific Petrochemical
Indonesia), dan Morowali," kata Agus saat paparan kinerja 2019 dan outlook 2020 Kemenperin di Jakarta,
Senin (6/1).

Kedua, kurangnya infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, jalan, dan kawasan industri. Ketiga, adalah
kurangnya aspek utilitas seperti listrik, air, gas, dan pengolahan limbah.

Agus pun mengatakan untuk menjawab persoalan utilitas tersebut, diperlukan pengembangan kawasan industri
terintegrasi, yang dilengkapi dengan instalasi pengolahan limbah.

"Masalah selanjutnya, adalah kurangnya tenaga ahli yang memiliki skill dan supervisor, serta super intendant
atau tenaga pengawas. Masalah ini harus diatasi dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan tenaga ahli
melalui program link and match," tuturnya.

Kelima, tekanan dari produk-produk impor juga menjadi masalah pada sektor perindustrian. Produk dalam
negeri, kata Agus, harus mendapatkan perlindungan seperti terkait Standar Nasional Indonesia (SNI).

Keenam, masalah limbah industri (slag) sebagai limbah B3, serta spesifikasi yang terlalu ketat untuk kertas
bekas dan baja bekas (scrap) yang dinilai menyulitkan industri. Untuk menyelesaikan masalah ini, lanjut Agus,
Kemenperin akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), agar slag
dapat dipergunakan sebagai bahan pengeras jalan.

Agus mengatakan spesifikasi kertas bekas dan scrap tersebut harus mengikuti standar internasional yang
berlaku, diikuti dengan pengembangan daur ulang industri yang mengarah ke zero waste.

Adapun masalah ketujuh yang diamati Agus adalah permasalahan Industri Kecil dan Menengah terkait soal
pembiayaan, bahan baku dan penolong, mesin atau peralatan, dan perizinan.

Solusinya, kata Agus, bisa diatasi dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), pendirian material center
untuk memasok bahan baku, restrukturisasi mesin atau peralatan IKM, serta bimbingan untuk ekspor.

"Kalau tujuh industri itu bisa diselesaikan, kami yakin sektor industri bisa terbang tinggi," ujar Agus.

Link: https://www.alinea.id/bisnis/agus-kartasasmita-ungkap-7-hambatan-sektor-industri-b1ZGr9qvV

34
Judul : Pemkot Minta Dana Rp12 Miliar di Kementerian untuk Benahi Pasar Mandai
Media : sindonews.com Wartawan: Vivi Riski Indriani
Tanggal : 06-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan: Pasar Mandai yang terletak di
Kelurahan PAI Kecamatan Biringkanayya Kota
1. Kepala Seksi Pengembangan dan
Makassar siap dibangun. Pemerintah Kota
Pembinaan Usaha dan Sarana Perdagangan,
(Pemkot) Makassar telah mengusulkan anggaran
Abdul Hamid
sebesar Rp12 miliar ke Kementerian Perdagangan
Republik Indonesia. dana yang diusulkan itu untuk
pembangunan kios. Pasalnya, pasar ini akan
dibangun dengan konsep Standar Nasional
Indonesia (SNI). Kata Hamid, pihaknya ingin
menata pasar ini secara profesional. Sebab
statusnya SNI berbeda dengan pasar lain.

35
MAKASSAR - Pasar Mandai yang terletak di Kelurahan PAI Kecamatan Biringkanayya Kota Makassar siap
dibangun. Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah mengusulkan anggaran sebesar Rp12 miliar ke
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Kepala Seksi Pengembangan dan Pembinaan Usaha dan Sarana Perdagangan, Abdul Hamid menyampaikan,
dana yang diusulkan itu untuk pembangunan kios. Pasalnya, pasar ini akan dibangun dengan konsep Standar
Nasional Indonesia (SNI).

"Kita sudah mengusulkan ke pusat itu Rp12 miliar untuk pembangunan kios. Proposalnya sudah kita kirim ke
kementerian, kita hanya tinggal tunggu jawaban dari pusat," kata Hamid.

Pada tahun 2019 lalu, kata dia, Kementerian Perdagangan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4 miliar.
Hanya saja, anggaran itu belum bisa digunakan karena terkendala status alas hak.

Belum lagi, kondisi lahan di lokasi tersebut sangat tidak memungkinkan untuk dilakukan pembangunan.
Sehingga, perlu dilakukan pematangan lahan sebelum pembangunan pasar dimulai.

Tahap awal, pihaknya telah mengalokasikan anggaran pada APBD 2020 sebesar Rp1 miliar untuk pematangan
lahan. Tidak hanya itu, fasilitas pendukung seperti kantor administrasi, pengelola, toilet hingga musala juga
akan dibangun menggunakan APBD.

36
Anggaran yang disiapkan Rp2,7 miliar khusus untuk fasilitas pendukung.

"Kalau asistensi DPA sudah selesai mungkin awal Februari kita sudah bisa lelang, paling cepat bulan ini,"
ucapnya.

Kata Hamid, pihaknya ingin menata pasar ini secara profesional. Sebab statusnya SNI berbeda dengan pasar
lain. Sehingga fasilitas yang diberikan juga lebih lengkap, semisal penambahan mesin pendingin agar ikan atau
daging yang dijual pedagang tetap fresh saat dijual ke pembeli.

"Kita mau pasar ini betul-betul tertata, kita mau rapikan dan tata kembali supaya jauh lebih baik, kan standarnya
SNI," ujarnya.

Link: https://makassar.sindonews.com/read/39244/2/pemkot-minta-dana-rp12-miliar-di-kementerian-untuk-
benahi-pasar-mandai-1578268861

37
Judul : Produksi RI Belum Mampu Memenuhi, Gula Rafinasi Kembali Impor Tahun ini
Media : merdeka.com Wartawan: Dwi Aditya Putra
Tanggal : 06-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan: Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) berencana akan kembali membuka
1. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
keran impor untuk gula rafinasi pada tahun ini. gula
Kartasasmita
rafinasi adalah proses yang dilakukan untuk
2. Asessor atau penilai Sertifikasi dan mengolah raw sugar (bahan gula yang berasal dari
Standardisasi SNI di Balai Sertifikasi Industri tebu dan belum siap dikonsumsi) menjadi gula
yang bernaung di bawah Kementerian kristal putih. Dari mulai bahan baku, proses
Perindustrian, Yusran Rachmat rafinasinya, hingga pengepakan dan pengangkutan
itu semu harus memenuhi standard yang dituangkan
melalui sertifikasi dan standarisasi SNI.

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana akan kembali membuka keran impor untuk
gula rafinasi pada tahun ini. Di mana, kebutuhan gula untuk industri per tahun berdasarkan catatan Kemenperin
mencapai sebanyak 3,2 juta ton.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan kebutuhan gula untuk industri secara
spesifikasi beda dengan kebutuhan gula konsumsi pada umumnya. Persoalannya, selama ini belum ada yang
mampu memproduksi gula rafinasi secara masal.

"Mau tidak mau karena belum ada industri di dalam negeri yang supply tentu harus kita lakukan impor agar bisa
bergerak," kata Menteri Agus di Kantornya, Jakarta, Senin (6/1).

Menteri Agus menyebut untuk memenuhi kebutuhan gula rafinasi ke depan pihaknya mengusulkan adanya
revitalisasi dari pabrik gula yang selama ini tidak beroperasi. Khususnya pabrik gula milik Badan Usaha Milik

38
Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Beberapa pabrik-pabrik tersebut akan disisir dan
dilakukan identifikasi apakah laik atau tidak.

Di samping itu, dirinya menyebut ada salah satu perusahaan asal Taiwan, yakni Taiwan Sugar Corp (TSC)
yang bersedia melakukan investasi di Indonesia khususnya dalam sektor industri gula. Namun, persoalan
mereka masih mempertimbangkan lahan untuk beroperasi.

Untuk itu, pihaknya akan merevitalisasi seluruh pabrik yang tidak berfungsi. Sehingga, investor bisa masuk,
apakah secara mitra maupun membeli pabrik tersebut. "Kalau mereka bisa masuk, investor, kepada industri
yang ada tapi tidak fungsional itu akan lebih cepat solusi ketersediaan gula rafinasi dalam negeri bisa ditutup
dengan industri," tandas dia.

Gula Rafinasi Hanya untuk Industri, Tapi Laik Konsumsi

Asessor atau penilai Sertifikasi dan Standardisasi SNI di Balai Sertifikasi Industri yang bernaung di bawah
Kementerian Perindustrian, Yusran Rachmat menyebut bahwa gula rafinasi tidak berbahaya dikonsumsi
masyarakat. Menurutnya, informasi yang beredar dari Satgas Mafia pangan tidak benar sama sekali.

"Saya tidak tahu mengapa gula rafinasi tiba-tiba disebut berbahaya jika dikonsumsi, informasi itu tidak benar,"
kata Yusran yang juga pensiunan Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Kota Surabaya.

Menurutnya, gula rafinasi adalah proses yang dilakukan untuk mengolah raw sugar (bahan gula yang berasal
dari tebu dan belum siap dikonsumsi) menjadi gula kristal putih. Dari mulai bahan baku, proses rafinasinya,
hingga pengepakan dan pengangkutan itu semu harus memenuhi standard yang dituangkan melalui sertifikasi
dan standarisasi SNI.

"Jadi gula rafinasi itu aman dan layak dikonsumsi oleh publik secara langsung, sebagaimana gula biasa. Bahwa
ada aturan mengenai distribusi gula rafinasi yang hanya diperuntukkan untuk industri, itu soal lain."

Belakangan seiring dengan temuan Satgas Mafia Pangan terkait gula rafinasi, berita tentang berbahayanya
gula rafinasi beredar di media dan sosial media. "Tapi jangan menyebarkan informasi sesat bahwa gula rafinasi
itu mengandung zat berbahaya. Ini sama saja dengan bahan bakar minyak untuk industri dan untuk publik,
secara kualitas dan kandungan sama saja," tegasnya.

Dia menyarankan agar Satgas Mafia Pangan tidak keliru menjelaskan ke publik. Hanya karena menemukan
tumpukan gula rafinasi lalu dikatakan itu bahan berbahaya.

Ini terjadi di Makassar, ditemukan 800 Kg Gula rafinasi dalam kantong berukuran kecil. Tapi yang ditahan malah
15.000 ton yang jelas berbeda dengan yang 800 kantong kecil itu. Itu dua hak yang berbeda.

"Jika perusahaan kan punya izin lengkap, disertifikasi dan memenuhi standardisasi SNI, Satgas harus juga
berimbang melihat persoalan ini. Gula rafinasi itu bukan barang haram, itu kebijakan pemerintah juga."

[bim]

Link: https://www.merdeka.com/peristiwa/produksi-ri-belum-mampu-memenuhi-gula-rafinasi-kembali-impor-
tahun-ini.html

39
Judul : Rumah Ujang Diamuk Si Jago Merah

Media : radarsukabumi.com Wartawan: (bam/d)

Tanggal : 06-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif


Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:
1. Staff Desa Bojongtipar, Ine Satu rumah warga di Kampung Cibojong RT7/4,
Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampangtengah,
Kabupaten Sukabumi, ludes dilahap sijago merah,
Minggu (5/1). Pemerintah Desa (Pemdes) telah
mengajukan bantuan kepada pemerintah seperti
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Sukabumi. “Dari BPBD sudah ada
tanggapan bahkan mengecek ke lokasi. Kami juga
sedang mengajukan bantuan kepada pemerintah
pusat,” paparnya. dirinya mengimbau, seluruh warga
Kecamatan Jampang Tengah khususnya warga
Desa Bojongtipar untuk selalu berhati-hati serta
waspada. “Setiap bepergian warga harus mengecek
aliran listrik, tungku api dan sebagainya yang dapat
menimbulkan kebakaran. Kami sarankan supaya
masyarakat memakai kabel yang
besertadar SNI agar tidak terjadi korsleting listrik,”
imbaunya.

JAMPANGTENGAH — Satu rumah warga di Kampung Cibojong RT7/4, Desa Bojongtipar, Kecamatan
Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, ludes dilahap sijago merah, Minggu (5/1). Dari informasi yang dihimpun
radarsukabumi, rumah milik Ujang yang dihuni lima orang dua Kepala Keluarga (KK) yakni, Ujang Suryana, Ibu
Icih, Helis Suharyanah, Syamul dan Opik ludes terbakar di sinyalir dari korsleting listrik. Staff Desa Bojongtipar
40
Ine mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pukul 02.30 WIB dan berhasil dipadamkan berkat batuan warga
sekitar sekitar pukul 04.00 WIB. “Kami bersyukur dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa namun, kerugian
ditaksir mencapai 80 juta,” ujarnya Ine, kemarin, (05/01).

Lebih lanjut dirinya mengatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) telah mengajukan bantuan kepada pemerintah
seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi. “Dari BPBD sudah ada
tanggapan bahkan mengecek ke lokasi. Kami juga sedang mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat,”
paparnya. dirinya mengimbau, seluruh warga Kecamatan Jampang Tengah khususnya warga Desa Bojongtipar
untuk selalu berhati-hati serta waspada. “Setiap bepergian warga harus mengecek aliran listrik, tungku api dan
sebagainya yang dapat menimbulkan kebakaran. Kami sarankan supaya masyarakat memakai kabel yang
besertadar SNI agar tidak terjadi korsleting listrik,” imbaunya.

Ine beharap, pemerintah pusat dan warga memberikan bantuan kepada korban kebakaran. “Untuk saat, ini
korban membutuhkan bantuan sandang pangan, pakaian dan lainnya. Kami meminta uluran tangan dari pihak
manapun agar bisa meringankan beban para korban,” pungkasnya. (bam/d)

Link: https://radarsukabumi.com/kabupaten-sukabumi/rumah-ujang-diamuk-si-jago-merah/

41
Judul : Berpotensi Tingkatkan Defisit Perdagangan
Media : beritasatu.com Wartawan: Herman / YUD
Tanggal : 07-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan: Pemerintah Indonesia saat ini tengah
menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU)
1. Peneliti INDEF dari Center of Investment,
Omnibus Law yang mencakup aturan cipta lapangan
Trade and Industry, Andry Satrio Nugroho
kerja dan aturan perpajakan. Restriksi tidak hanya
melindungi produk dalam negeri, namun juga
melindungi konsumen dalam negeri. Salah satu
yang perlu didukung adalah Standar Nasional
Indonesia (SNI) sebagai non-tariff measures yang
bisa kita andalkan.

Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Indonesia saat ini tengah menggodok Rancangan Undang-Undang
(RUU) Omnibus Law yang mencakup aturan cipta lapangan kerja dan aturan perpajakan. Omnibus law dibuat
untuk mengakomodir masalah banyaknya aturan-aturan lama yang saling tumpang tindih dan dinilai
menghambat pertumbuhan ekonomi.

42
Namun, dampak dari penerapan omnibus law ini tidak semuanya positif. Peneliti INDEF dari Center of
Investment, Trade and Industry, Andry Satrio Nugroho menyampaikan, salah satu yang akan terdampak dari
penerapan omnibus law adalah aspek perdagangan. Padahal kinerja perdagangan Indonesia masih belum
membaik dalam dua tahun terakhir ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode Januari
sampai November 2019, neraca perdagangan Indonesia masih defisit US$3,11 miliar.

"Karena fokus omnibus law adalah penyederhanaan perizinan berusaha, maka perlu hati-hati karena kegiatan
ekspor dan impor akan berpotensi menjadi lebih longgar. Memang ini akan mendorong frekuensi perdagangan,
tetapi akan menjadi tidak terkontrol dan perdagangan tidak berkualitas karena beberapa perizinan bisa saja
dihapus. Ini perlu diwaspadai karena bisa jadi efek omnibus law justru akan meningkatkan defisit perdagangan
kita ke depan," kata Andry Satrio dalam acara diskusi yang digelar INDEF, Selasa (6/1/2020).

Hal lain yang disoroti Andry adalah ketergantungan perdagangan Indonesia terhadap Tiongkok. Jika perang
dagang sering dijadikan alasan melemahnya perdagangan Indonesia, menurut Andry hal tersebut juga kurang
tepat. Menurutnya, perlambatan ekonomi Tiongkok memiliki dampak yang lebih besar terhadap perdagangan
kita dibandingkan perang dagang secara keseluruhan.

"Total nilai perdagangan terhadap Tiongkok berkontribusi sebesar 19,7% dengan 44% ekspor kita berada pada
produk pertambangan dan perkebunan. Sementara impor produk elektronik dan permesinan dari Tiongkok
memiliki kontribusi 50% terhadap total impor," papar Andry.

Menurutnya, pemerintah perlu melakukan diversifikasi perdagangan lebih lanjut. Jangan sampai
ketergantungan terhadap Tiongkok menjadi semakin besar. Bukan hanya ekonomi yang terkena dampak, tetapi
juga kebijakan yang ada bisa dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi Tiongkok.

"Ini sudah terjadi dan kita bisa menilai sendiri beberapa pemangku kebijakan sudah memberikan karpet merah
terhadap perdagangan maupun investasi dari Tiongkok," ujar Andry

Di saat model kerja sama perdagangan di berbagai dunia mulai mengarah pada restriksi perdagangan karena
isu kedaulatan ekonomi, Andry menegaskan jangan sampai Indonesia malah terlena dengan omnibus law
dengan memberikan karpet merah terhadap skema perdagangan yang tidak berkualitas.

"Restriksi tidak hanya melindungi produk dalam negeri, namun juga melindungi konsumen dalam negeri. Salah
satu yang perlu didukung adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai non-tariff measures yang bisa kita
andalkan. Saat ini masih banyak produk dalam negeri yang belum memenuhi SNI. Alhasil, produk-produk impor
mudah untuk leluasa masuk dan langsung head-to-head dengan produk kita,” papar Andry.

Permasalahannya, dari segi kualitas, produk impor yang masuk justru memiliki kualitas rendah dan konsumen
yang paling dirugikan akibat tidak tersedianya SNI sebagai standar pada produk yang masuk ke Indonesia.
“Omnibus law tentu perlu mengakomodir kepentingan konsumen karena hal itu menjadi ruh bagi UU
Perdagangan kita saat ini,” pungkasnya.

Link: https://www.beritasatu.com/ekonomi/594185/omnibus-law-berpotensi-tingkatkan-defisit-perdagangan

43
Judul : Disperindag Bali Tingkatkan Pengawasan Peredaran Barang di Pasaran
Media : rri.co.id Wartawan: Ida Ayu Frischa Mahayani
Tanggal : 07-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan (BBPOM) di Denpasar telah menemukan
1. Kepala Dinas Perindustrian dan
sebanyak seribu 975 produk pangan kedaluarsa
Perdagangan (Disperindag) Bali I Wayan
yang terdiri dari 246 item. Selain kedaluarsa, dari
Jarta
intensifikasi pengawasan tahap V yang dilakukan
selama hari raya natal juga ditemukan sebanyak 43
kemasan yang rusak dengan 18 item tanpa izin
edar.
Wayan Jarta melanjutkan, kendati pengawasan
terbatas pada SNI, namun pihaknya tidak akan
menghindar untuk turut memberikan
pendampingan kepada kelompok-kelompok IKM ,
maupun industry agar menyediakan produk yang
berkualitas.

KBRN, Denpasar: Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar telah menemukan
sebanyak seribu 975 produk pangan kedaluarsa yang terdiri dari 246 item. Selain kedaluarsa, dari intensifikasi

44
pengawasan tahap V yang dilakukan selama hari raya natal juga ditemukan sebanyak 43 kemasan yang
rusak dengan 18 item tanpa izin edar.

Menyikapi temuan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali I Wayan Jarta di
konfrimasi RRI di Denpasar, Selasa (07/01/2020) mengatakan, pengawasan harus terus dilakukan untuk
meningkatkan keamanan pangan yang beredar di pasaran. Sehingga dapat melindungi konsumen dari
panganan yang berbahaya. Diakui pihaknya juga telah melakukan sidak pada saat nararu, dan masih ada
temuan pangan yang kedaluarsa. Adanya temuan ini, menurut mantan Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Bali
itu diindikasi kenakalan pedagang maupun distributor.

“Ada temuan sidak pangan ini, ini artinya kan ada semacam kenakalan pedagang dalam hal penyediaan
makanan atau pangan untuk masyarakat, untuk itu kami dari perindag kita akan mengawasi sebatas pada
SNI,” jelasnya.

Wayan Jarta melanjutkan, kendati pengawasan terbatas pada SNI, namun pihaknya tidak akan menghindar
untuk turut memberikan pendampingan kepada kelompok-kelompok IKM , maupun industry agar menyediakan
produk yang berkualitas. Kedeoan pihaknya akan lebih gencar lagi mengawasi barang yang beredar mulai dari
pabrikan hingga pendistribusiannya ke pasarannya.

“Selama ini yang bisa kami awasi adalah sebatas pada pengawasan kasat mata, sesuai yang tertulis di
labelnya, tapi lebih spesifik ke isi didalamnya itu BPOM, kita tidak punya kompetensi disitu, apakah bahan
beracun dan lainnya itu BPOM yang punya kewenangan,” bebernya.

Link:
http://rri.co.id/post/berita/767911/info_publik/disperindag_bali_tingkatkan_pengawasan_peredaran_barang_di
_pasaran.html

45
Judul : Jangan Terlena Omnibus Law, Dua Masalah Krusial Perdagangan Membayangi
Media : sindonews.com Wartawan: Michelle Natalia
Tanggal : 07-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan: Peneliti Institute for Development of
Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio
1. Peneliti Institute for Development of
Nugroho mengatakan agar jangan terlena dengan
Economics and Finance (INDEF) Andry
Omnibus Law, karena Indonesia masih menghadapi
Satrio Nugroho
dua masalah krusial yang terjadi dalam
perdagangan. Ia mengingatkan, bahwa kinerja
perdagangan Indonesia diperkirakan masih belum
membaik dalam dua tahun terakhir ini.
Restriksi itu, lanjut dia, tidak hanya melindungi
produk dalam negeri, namun juga melindungi
konsumen dalam negeri. "Salah satu yang perlu
didukung adalah Standar Nasional Indonesia (SNI)
sebagai non-tariff measures yang bisa kita
andalkan.

46
JAKARTA - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nugroho
mengatakan agar jangan terlena dengan Omnibus Law, karena Indonesia masih menghadapi dua masalah
krusial yang terjadi dalam perdagangan. Ia mengingatkan, bahwa kinerja perdagangan Indonesia diperkirakan
masih belum membaik dalam dua tahun terakhir ini.

"Pertama adalah masalah defisit perdagangan kita yang masih tekor, padahal kita masih belum menjadi negara
perdagangan bebas. Ini terlihat dari degree of openness kita yang masih rendah," ujar Andry di Jakarta, Selasa
(7/1).

Permasalahan kedua adalah ketergantungan perdagangan terhadap China, sehingga perang dagang menjadi
suatu alasan sebagai kambing hitam bagi melemahnya perdagangan Indonesia. Pergolakan ekonomi dan
politik China dinilainya berdampak langsung terhadap Indonesia. "Perlambatan ekonomi China memiliki
dampak yang lebih besar terhadap perdagangan Indonesia dibandingkan perang dagang secara keseluruhan,"
tutur Andry.

Total nilai perdagangan terhadap China berkontribusi sebesar 19,7% dengan 44% ekspor Indonesia berada
pada produk pertambangan dan perkebunan. Sementara impor produk elektronik dan permesinan dari China
memiliki kontribusi 50% terhadap total impor.

Sambung dia menekankan, karena fokus Omnibus Law adalah penyederhanaan perizinan berusaha, maka
menurutnya perlu kehati-hatian karena kegiatan ekspor dan impor akan berpotensi menjadi lebih longgar.
"Memang ini akan mendorong frekuensi perdagangan tetapi akan menjadi tidak terkontrol dan perdagangan

47
tidak berkualitas karena beberapa perizinan bisa saja dihapus. Ini perlu diwaspadai karena bisa jadi efek
Omnibus Law justru akan meningkatkan defisit perdagangan kita ke depan," ucap Andry.

Lebih lanjut INDEF menyarankan perlu melakukan diversifikasi perdagangan lebih lanjut, sehingga jangan
sampai ketergantungan terhadap China menjadi besar. Bukan hanya saja ekonomi yang terkena dampak, tetapi
juga kebijakan yang ada bisa dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi China.

"Di saat model kerjasama perdagangan di berbagai dunia mulai mengarah pada restriksi perdagangan karena
isu kedaulatan ekonomi, jangan sampai Indonesia malah terlena dengan Omnibus Law dengan memberikan
karpet merah terhadap skema perdagangan yang tidak berkualitas," tegas Andry.

Restriksi itu, lanjut dia, tidak hanya melindungi produk dalam negeri, namun juga melindungi konsumen dalam
negeri. "Salah satu yang perlu didukung adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai non-tariff measures
yang bisa kita andalkan. Saat ini masih banyak produk dalam negeri yang belum memenuhi SNI. Alhasil,
produk-produk impor mudah untuk leluasa masuk dan langsung head-to-head dengan produk kita," ungkapnya.

Permasalahannya, dari segi kualitas, produk impor yang masuk justru memiliki kualitas rendah dan konsumen
yang paling dirugikan akibat hal tidak tersedianya SNI sebagai standar pada produk yang masuk ke Indonesia.
"Omnibus Law tentu perlu mengakomodir kepentingan konsumen karena hal itu menjadi ruh bagi UU
Perdagangan kita saat ini," tutur Andry.

Link: https://ekbis.sindonews.com/read/1490197/34/jangan-terlena-omnibus-law-dua-masalah-krusial-
perdagangan-membayangi-1578409480

48
Judul : Omnibus Law Bisa Naikkan Defisit Perdagangan
Wartawan: Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska
Media : republika.co.id
Yolanda
Tanggal : 07-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan: Draf rancangan undang-undang (RUU)
Omnibus Law ditargetkan oleh jajaran kabinet akan
1. Peneliti Indef dari Center of Investment,
rampung pada pekan ini sebelum disampaikan ke
Trade and Industry Andry Satrio Nugroho
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Omnibus law
ini menyangkut dua bentuk rancangan Undang-
Undang (RUU) yakni omnibus law cipta lapangan
kerja dan omnibus law perpajakan.
Dia menilai, restriksi tidak hanya melindungi produk
dalam negeri, namun juga melindungi konsumen
dalam negeri. Salah satu yang perlu didukung
adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai
non-tariff measures yang bisa kita andalkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Draf rancangan undang-undang (RUU) Omnibus Law ditargetkan oleh jajaran
kabinet akan rampung pada pekan ini sebelum disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Omnibus
law ini menyangkut dua bentuk rancangan Undang-Undang (RUU) yakni omnibus law cipta lapangan kerja dan
omnibus law perpajakan.

Peneliti Indef dari Center of Investment, Trade and Industry Andry Satrio Nugroho menjelaskan dampak
omnibus law dalam sektor perdagangan. Karena fokus omnibus law adalah penyederhanaan perizinan
berusaha, maka hal ini perlu hati-hati karena kegiatan ekspor dan impor akan berpotensi menjadi lebih longgar.
49
Dia memaparkan omnibus law memang akan mendorong frekuensi perdagangan, tetapi akan menjadi tidak
terkontrol dan perdagangan tidak berkualitas karena beberapa perijinan bisa saja dihapus.

"Ini perlu diwaspadai karena bisa jadi efek omnibus law justru akan meningkatkan defisit perdagangan
Indonesia ke depan," ujar Andry Satrio dalam diskusi online Indef, Selasa (7/1).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2019, neraca perdagangan Indonesia defisit
1,33 miliar dolar AS. Kinerja perdagangan masih belum membaik di dua tahun terakhir ini.

Permasalahan kedua adalah ketergantungan perdagangan kita terhadap China. Jika perang dagang menjadi
suatu alasan sebagai kambing hitam bagi melemahnya perdagangan kita, maka hal tersebut kurang tepat.

"Perlambatan ekonomi China memiliki dampak yang lebih besar terhadap perdagangan kita dibandingkan
perang dagang secara keseluruhan," kata Andry.

Total nilai perdagangan terhadap China berkontribusi sebesar 19,7 persen dengan 44 persen ekspor kita
berada pada produk pertambangan dan perkebunan. Sementara impor produk elektronik dan permesinan dari
China memiliki kontribusi 50 persen terhadap total impor.

Menurutnya, pemerintah perlu melakukan diversifikasi perdagangan lebih lanjut jangan sampai ketergantungan
terhadap China menjadi besar. Bukan hanya saja ekonomi yang terkena dampak, tetapi juga kebijakan yang
ada bisa dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi China.

"Ini sudah terjadi dan kita bisa menilai sendiri beberapa pemangku kebijakan sudah memberikan karpet merah
terhadap perdagangan maupun investasi dari China," ujar Andry.

Saat ini perekonomian China sedang melambat, kata Andry, dan dampaknya akan terasa ke perekonomian
Indonesia. Menurutnya, di saat model kerja sama perdagangan di berbagai dunia mulai mengarah pada restriksi
perdagangan karena isu kedaulatan ekonomi, jangan sampai Indonesia malah terlena dengan omnibus law
dengan memberikan karpet merah terhadap skema perdagangan yang tidak berkualitas.

Dia menilai, restriksi tidak hanya melindungi produk dalam negeri, namun juga melindungi konsumen dalam
negeri. Salah satu yang perlu didukung adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai non-tariff measures
yang bisa kita andalkan.

"Saat ini masih banyak produk dalam negeri yang belum memenuhi SNI. Alhasil, produk-produk impor mudah
untuk leluasa masuk dan langsung head-to-head dengan produk kita," jelasnya.

Namun permasalahannya, dari segi kualitas, produk impor yang masuk justru memiliki kualitas rendah dan
konsumen yang paling dirugikan akibat hal tidak tersedianya SNI sebagai standar pada produk yang masuk ke
Indonesia. Omnibus law tentu perlu mengakomodasi kepentingan konsumen karena hal itu menjadi ruh bagi
UU Perdagangan saat ini.

Link: https://republika.co.id/berita/q3qc5c370/emomnibus-lawem-bisa-naikkan-defisit-perdagangan

50
Judul : Panen Penghargaan, Mulai Top Brand Award hingga Industri Hijau

Media : jawapos.com Wartawan: Ali Mustofa


Tanggal : 07-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan:
1. Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Kinerja jajaran PT Semen Gresik terus membaik dari
PT Semen Gresik Gatot Mardiana. tahun ke tahun. Hasilnya, performa berbagai lini
perusahaan semen terkemuka ini terus meningkat.
2. Direktur Utama PT Semen Gresik,
Mulai dari produktivitas dan mutu produk, hingga
Mukhamad Saifudin.
karya inovasi yang terus melonjak baik dari sisi
kuantitas maupun kualitasnya. Beragam
penghargaan dari pemerintah pusat, provinsi, hingga
lembaga swasta menjadi apresiasi dan sekaligus
bukti atas kinerja apik tersebut. Beberapa di
antaranya seperti Penghargaan Bendera Emas dari
Kementerian Ketenagakerjaan, Penghargaan dan
Sertifikasi Industri Hijau dari Kementrian
Perindustrian, Top Brand Award, hingga
Penghargaan Good Mining Practice dari Dinas
ESDM Provinsi Jawa Tengah.

Produk Semen Gresik dipastikan selalu memenuhi


kualitas standar SNI bahkan lebih tinggi. Berbagai
bangunan monumental yang hingga kini masih kokoh
berdiri itu salah satu bukti nyata.

51
Kinerja jajaran PT Semen Gresik terus membaik dari tahun ke tahun. Hasilnya, performa berbagai lini
perusahaan semen terkemuka ini terus meningkat. Mulai dari produktivitas dan mutu produk, hingga karya
inovasi yang terus melonjak baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya. Beragam penghargaan dari pemerintah
pusat, provinsi hingga lembaga swasta menjadi apresiasi dan sekaligus bukti atas kinerja apik tersebut. ALI
MAHMUDI, Rembang, Radar Kudus MOH NURHADI merasa lega karena PT Semen Gresik Pabrik Rembang
menutup 2019 dengan belasan piala, piagam serta sertifikat dari berbagai kementerian dan lembaga. Wujud
tiga hal tersebut memang benda kasat mata. Namun ketiganya juga simbol terkait kinerja excellent dan
pencapaian positif yang sudah dilakukan perusahaan persemenan terkemuka ini sepanjang 2019. Mulai dari
Sistem Manajemen Lingkungan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), efisiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya material, energi dan air hingga penerapan prinsip berkelanjutan yang
mampu menyelaraskan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup yang merupakan syarat wajib agar
bisa berstatus industri hijau dan ramah lingkungan.

Menurut Officer Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG) ini berbagai capaian positif tersebut tidak diraih
dengan mudah. Tapi melalui proses yang panjang mulai dari dokumen administratif hingga verifikasi dan audit
secara langsung oleh tim dari kementerian atau lembaga yang mengeluarkan penghargaan atau sertifikasi.
”Berbagai capaian positif ini akan kita pertahankan dan sekaligus tingkatkan. Penghargaan Industri Hijau yang
diraih Semen Gresik untuk kategori industri besar. Capaiannya tergolong istimewa karena menempati peringkat
teratas yakni level 5 dengan interval nilai 90,1-100,” kata Nurhadi. Penghargaan Good Mining Practice (GMP)
yang diserahkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga capaian positif yang membanggakan. PT Semen
Gresik dinobatkan sebagai terbaik 1 kategori perusahaan tambang skala besar di Jawa Tengah.

Penghargaan ini menjadi apresiasi atas komitmen dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan beserta
keanekaragaman hayatinya yang memang menjadi salah satu prioritas perusahaan persemenanter kemuka ini.
Bahkan aktivitas tersebut tak hanya dilakukan pascatambang bahkan prapenambangan. Komitmen itu
diwujudkan Semen Gresik melalui penerapan praktik Zero Run Off dalam aktivitas penambangan batu kapur.
Lewat upaya ini, air hujan tak langsung mengalir ke lembah dan sungai, namun bisa tertahan di lahan tambang

52
batu kapur. Berkat upaya ini pula, intrusi air yang masuk kedalam tanah bisa meningkat. Dalam jangka panjang,
upaya ini juga mampu meningkatkan air bawah tanah yang bermanfaat untuk berbagai hal.

"Praktik Zero Run Off Adalah salah satu wujud komitmen Semen Gresik sebagai perusahaan persemenan
terkemuka yang ramah lingkungan," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen Gresik Gatot
Mardiana. Urusan kualitas produk, mutu Semen Gresik tetap jempolan. Buktinya adalah Top Brand Award 2019.
Penghargaan ini kian menegaskan jika produk Semen Gresik memang berkualitas dan terpercaya. Berbagai
produk Semen Gresik telah digunakan dalam berbagai bangunan monumental dan ikon kebanggan Indonesia.
Seperti Monas, Masjid Istiqlal, Jembatan Semanggi, Waduk Jatiluhur,Jembatan Suramadu dan lain sebagainya.
“Produk Semen Gresik dipastikan selalu memenuhi kualitas standar SNI bahkan lebih tinggi. Berbagai
bangunan monumental yang hingga kini masih kokoh berdiri itu salah satu bukti nyata,”ujar Dari sisi karya
inovasi, capaian yang diraih Semen Gresik juga menggembirakan. Baik dari kuantitas maupun kualitas yang
dihasilkan. Jika pada tahun 2017 atau saat awal Semen Gresik Pabrik Rembang beroperasi hanya ada dua
inovasi, maka setahun berikutnya ada tujuh inovasi. Dan tahun 2019, jumlahnya melonjak tajam.

Tercatat ada 32 inovasi yang dihasilkan. Berbagai karya inovasi itu juga meraih penghargaan tingkat
internasional seperti Asia Pacific Quality Organization – International Conference (IPQO-IC) atau ajang Temu
Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) hingga lingkup internal Semen Indonesia Innovation Award
(SMI-IA) 2019. Direktur Utama PT Semen Gresik Mukhamad Saifudin mengatakan, inovasi merupakan salah
satu kunci untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan perusahaan. Inovasi yang dibarengi efisiensi dan
adaptasi berbagai perubahan penting dilakukan agar Semen Gresik tetap menjadi market leader dan
memenangi persaingan industri semen yang kian kompetitif. “Budaya inovasi ini menjadi ruh dan semangat
jajaran Semen Gresik dalam berbagai aktivitas sehingga mampu berbuah kinerja unggul dan sekaligus
menggenjot daya saing perusahaan,” ujarnya. (*) (ks/zen/top/JPR)

Link: https://radarkudus.jawapos.com/read/2020/01/07/173654/panen-penghargaan-mulai-top-brand-award-
hingga-industri-hijau

53
Judul : Pasar Comboran Baru Akan Dijadikan Ikon Kota Malang Melalui Pasar Tematik
Wartawan: Penulis: Mochammad Rifky Edgar
Media : tribunnews.com Hidayatullah, Editor: Dyan Rekohadi, Sumber: Surya
Malang
Tanggal : 07-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan:
1. Kepala Dinkoperindag, Wahyu Setianto Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
(Dinkoperindag) Kota Malang berencana akan
menjadikan Pasar Comboran Baru sebagai ikon Kota
Malang melalui Pasar Tematik. Dinkoperindag juga
berharap, Pasar Comboran Baru berpredikat
sebagai pasar BerStandar Nasional Indonesia (SNI).
Yaitu dengan menyiapkan sejumlah fasilitas agar
membuat pengunjung maupun pedagang merasa
nyaman.

TRIBUNJATIM.COM, KEDUNGKANDANG - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Dinkoperindag)


Kota Malang berencana menjadikan Pasar Comboran Baru sebagai ikon Kota Malang melalui Pasar Tematik.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinkoperindag, Wahyu Setianto usai mengadakan pertemuan dengan para
pedagang Pasar Comboran pada Selasa (7/1/2020). Iya nanti akan kami jadikan pasar tematik agar menjadi
ikon dari Kota Malang," ucapnya. 2022 Sinopsis Film Never Back Down 2: The Beatdown Tayang Malam Ini di
Bioskop TransTV Pukul 23.00 WIB, 2022 Demi Perkembangan Nahdlatul Ulama, ISNU Jatim Perkuat

54
Pengkaderan dengan Berbagai Terobosan, Setelah selesainya proses revitalisasi Pasar Comboran Baru,
Wahyu menginginkan adanya perubahan image masyarakat terkait Pasar Comboran.

Jika dulunya pasar ini terlihat kumuh, maka Wahyu tak menginginkan hal itu terjadi lagi. Wahyu juga berharap,
ke depan Kota Malang memiliki sebuah Mal yang dikhususkan untuk pasar loak. Dari dulunya kumuh, kita ubah
menjadi bagus. Jadi bagaimana kita mengubah image tersebut. Seperti yang ada di Kota Solo yang memiliki
pasar loak yang cukup dikenal," ujarnya. Untuk itu, upaya Dinkoperindag agar menjadikan Pasar Comboran
Baru menjadi ikon Kota Malang ialah dengan menjaga kualitas barang yang dijualnya. Yakni dengan terus
melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar tidak menjual barang hasil curian atau yang biasanya
didapatkan dari penadah. Bahasa istilahnya pedagang 'Spanyol' yang berarti separu nyolong (separuh
mencuri). Untuk itu, kami intens sekali dengan terus melakukan sosialisasi agar jangan menerima barang
ilegal," ucapnya. Selain itu, Dinkoperindag juga berharap, Pasar Comboran Baru berpredikat sebagai pasar
BerStandar Nasional Indonesia (SNI), yaitu dengan menyiapkan sejumlah fasilitas agar membuat pengunjung
maupun pedagang merasa nyaman. Fasilitas mulai dari air, toilet, musholla, semua ada di sini. Untuk itu kami
akan terus perbaiki apabila ada kekurangan ucapnya. Uji Coba Persebaya Vs Persis Solo, Lawan Mantan Tim,
Pemain Baru Bajul Ijo akan Berikan yang Terbaik, Sebagai informasi, proses pembangunan
Pasar Comboran Baru telah dilaksanakan pada tahun 2017 lalu dan baru selesai pada akhir 2019. Dalam
tahapan proses pertama, Pemkot Malang menganggarkan dana senilai Rp 9 Miliar., Kemudian tahapan kedua
dianggarakan lagi senilai Rp 1,2 Miliar untuk pembangunan di bagian belakang. Dan untuk tahap ketiga
menganggarkan lagi Rp 2 Miliar untuk membangun ram-ram an pasar.

Link: https://suryamalang.tribunnews.com/2020/01/07/pasar-comboran-baru-akan-dijadikan-ikon-kota-malang-
melalui-pasar-tematik

55
Judul : Pasar Comboran Baru akan Jadi Ikon Kota Malang, Ubah Image Pedagang 'Spanyol' Melalui
Pasar Tematik
Media : jatim.tribunnews.com Wartawan: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah
Tanggal : 07-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:
1. Kepala Dinkoperindag, Wahyu Setianto Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
(Dinkoperindag) Kota Malang berencana akan
menjadikan Pasar Comboran Baru sebagai ikon Kota
Malang melalui Pasar Tematik. Dinkoperindag juga
berharap, Pasar Comboran Baru berpredikat
sebagai pasar BerStandar Nasional Indonesia (SNI).
Yaitu dengan menyiapkan sejumlah fasilitas agar
membuat pengunjung maupun pedagang merasa
nyaman.

56
[SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
(Dinkoperindag) Kota Malang berencana akan menjadikan Pasar Comboran Baru sebagai ikon Kota Malang
melalui Pasar Tematik. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinkoperindag, Wahyu Setianto usai mengadakan
pertemuan dengan para pedagang Pasar Comboran pada Selasa (7/1/2020). "Iya nanti akan kami jadikan pasar
tematik agar menjadi ikon dari Kota Malang," ucapnya. Setelah selesainya proses revitalisasi Pasar Comboran
Baru, Wahyu menginginkan adanya perubahan image masyarakat terkait Pasar Comboran. Jika dulunya pasar
ini terlihat kumuh, maka Wahyu tak menginginkan hal itu terjadi lagi. Wahyu juga berharap, ke depan Kota
Malang memiliki sebuah Mal yang dikhususkan untuk pasar loak.

Dari dulunya kumuh, kita ubah menjadi bagus. Jadi bagaimana kita mengubah image tersebut. Seperti yang
ada di Kota Solo yang memiliki pasar loak yang cukup dikenal," ujarnya. Untuk itu, upaya Dinkoperindag agar
menjadikan Pasar Comboran Baru menjadi ikon Kota Malang ialah dengan menjaga kualitas barang yang
dijualnya. Yakni dengan terus melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar tidak menjual barang hasil
curian atau yang biasanya didapatkan dari penadah. Bahasa istilahnya pedagang 'Spanyol' yang berarti separu
nyolong (separuh mencuri).

Untuk itu, kami intens sekali dengan terus melakukan sosialisasi agar jangan menerima barang ilegal,"
ucapnya. Selain itu, Dinkoperindag juga berharap, Pasar Comboran Baru berpredikat sebagai pasar
BerStandar Nasional Indonesia (SNI). Yaitu dengan menyiapkan sejumlah fasilitas agar membuat pengunjung
maupun pedagang merasa nyaman. "Fasilitas mulai dari air, toilet, musholla, semua ada di sini. Untuk itu kami
akan terus perbaiki apabila ada kekurangan," ucapnya., Sebagai informasi, proses pembangunan
Pasar Comboran Baru telah dilaksanakan pada tahun 2017 lalu dan baru selesai pada akhir 2019. Dalam
tahapan proses pertama, Pemkot Malang menganggarkan dana senilai Rp 9 Miliar. Kemudian tahapan kedua
dianggarakan lagi senilai Rp 1,2 Miliar untuk pembangunan di bagian belakang. Dan untuk tahap ketiga
menganggarkan lagi Rp 2 Miliar untuk membangun ram-ram an pasar.

Link: https://suryamalang.tribunnews.com/2020/01/07/pasar-comboran-baru-akan-dijadikan-ikon-kota-malang-
melalui-pasar-tematik

57
Judul : Semen Gresik panen penghargaan, dari Bendera Emas, Top Brand Award, hingga Industri
Hijau
Media : jateng.antaranews.com Wartawan: KSM
Tanggal : 07-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan:
1. Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Kinerja jajaran PT Semen Gresik terus membaik dari
PT Semen Gresik Gatot Mardiana. tahun ke tahun. Hasilnya, performa berbagai lini
perusahaan semen terkemuka ini terus meningkat.
2. Direktur Utama PT Semen Gresik,
Mulai dari produktivitas dan mutu produk, hingga
Mukhamad Saifudin.
karya inovasi yang terus melonjak baik dari sisi
kuantitas maupun kualitasnya. Beragam
penghargaan dari pemerintah pusat, provinsi, hingga
lembaga swasta menjadi apresiasi dan sekaligus
bukti atas kinerja apik tersebut. Beberapa di
antaranya seperti Penghargaan Bendera Emas dari
Kementerian Ketenagakerjaan, Penghargaan dan
Sertifikasi Industri Hijau dari Kementrian
Perindustrian, Top Brand Award, hingga
Penghargaan Good Mining Practice dari Dinas
ESDM Provinsi Jawa Tengah.

58
Rembang (ANTARA) - Kinerja jajaran PT Semen Gresik terus membaik dari tahun ke tahun. Hasilnya, performa
berbagai lini perusahaan semen terkemuka ini terus meningkat. Mulai dari produktivitas dan mutu produk,
hingga karya inovasi yang terus melonjak baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya. Beragam penghargaan
dari pemerintah pusat, provinsi, hingga lembaga swasta menjadi apresiasi dan sekaligus bukti atas kinerja apik
tersebut. Beberapa di antaranya seperti Penghargaan Bendera Emas dari Kementerian Ketenagakerjaan,
Penghargaan dan Sertifikasi Industri Hijau dari Kementrian Perindustrian, Top Brand Award, hingga
Penghargaan Good Mining Practice dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.

Seperti apa? Moh Nurhadi merasa lega karena PT Semen Gresik Pabrik Rembang menutup tahun 2019
dengan belasan piala, piagam, serta sertifikat dari berbagai kementerian dan lembaga. Wujud tiga hal tersebut
memang benda kasat mata. Namun ketiganya juga simbol terkait kinerja excellent dan pencapaian positif yang
sudah dilakukan perusahaan persemenan terkemuka ini sepanjang 2019. Mulai dari Sistem Manajemen
Lingkungan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya material, energi dan air, hingga penerapan prinsip berkelanjutan yang mampu
menyelaraskan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup yang merupakan syarat wajib agar bisa
berstatus industri hijau dan ramah lingkungan.

Menurut Officer Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG) ini, berbagai capaian positif tersebut tidak diraih
dengan mudah. Tapi melalui proses yang panjang mulai dari dokumen administratif hingga verifikasi dan audit
secara langsung oleh tim dari kementerian atau lembaga yang mengeluarkan penghargaan atau
sertifikasi. “Berbagai capaian positif ini akan kita pertahankan dan sekaligus tingkatkan. Penghargaan Industri
Hijau yang diraih Semen Gresik untuk kategori industri besar. Capaiannya tergolong istimewa karena
menempati peringkat teratas yakni level 5 dengan interval nilai 90,1 - 100," kata Nurhadi. Perwakilan
Manajemen PT Semen Gresik menerima penghargaan Industri Hijau dari Sekjen Kementerian Perindustrian
Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta. Dok. PT Semen Gresik Penghargaan Good Mining Practice (GMP) yang
diserahkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga capaian positif yang membanggakan.

PT Semen Gresik dinobatkan sebagai Terbaik 1 Kategori Perusahaan Tambang Skala Besar di Jawa
Tengah. Penghargaan ini menjadi apresiasi atas komitmen dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan
beserta keanekaragaman hayatinya yang memang menjadi salah satu prioritas perusahaan persemenan
terkemuka ini. Bahkan aktivitas tersebut tak hanya dilakukan pascatambang bahkan pra
penambangan. Komitmen itu diwujudkan Semen Gresik melalui penerapan praktik zero run off dalam aktivitas
penambangan batu kapur. Lewat upaya ini, air hujan tak langsung mengalir ke lembah dan sungai, namun bisa
tertahan di lahan tambang batu kapur. Berkat upaya ini pula, intrusi air yang masuk ke dalam tanah bisa
meningkat. Dalam jangka panjang, upaya ini juga mampu meningkatkan air bawah tanah yang bermanfaat
untuk berbagai hal. "Praktik zero run off adalah salah satu wujud komitmen Semen Gresik sebagai perusahaan
persemenan terkemuka yang ramah lingkungan," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen
Gresik Gatot Mardiana.

Urusan kualitas produk, mutu Semen Gresik tetap jempolan. Buktinya adalah Top Brand Award
2019. Penghargaan ini kian menegaskan jika produk Semen Gresik memang berkualitas dan
terpercaya. Berbagai produk Semen Gresik telah digunakan dalam berbagai bangunan monumental dan ikon
kebanggan Indonesia seperti Monas, Masjid Istiqlal, Jembatan Semanggi, Waduk Jatiluhur, Jembatan
Suramadu, dan lain sebagainya. “Produk Semen Gresik dipastikan selalu memenuhi kualitas
standar SNI bahkan lebih tinggi. Berbagai bangunan monumental yang hingga kini masih kokoh berdiri itu salah
satu bukti nyata,” ujarnya.

59
Dari sisi karya inovasi, capaian yang diraih Semen Gresik juga menggembirakan. Baik dari kuantitas maupun
kualitas yang dihasilkan. Jika pada tahun 2017 atau saat awal Semen Gresik Pabrik Rembang beroperasi hanya
ada dua inovasi, maka setahun berikutnya ada tujuh inovasi. Dan tahun 2019, jumlahnya melonjak tajam.
Tercatat ada 32 inovasi yang dihasilkan. Berbagai karya inovasi itu juga meraih penghargaan tingkat
internasional seperti Asia Pacific Quality Organization – International Conference (IPQO-IC) atau ajang Temu
Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) hingga lingkup internal Semen Indonesia Innovation Award
(SMI-IA) 2019. Direktur Utama PT Semen Gresik Mukhamad Saifudin mengatakan inovasi merupakan salah
satu kunci untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan perusahaan. Inovasi yang dibarengi efisiensi dan
adaptasi berbagai perubahan penting dilakukan agar Semen Gresik tetap menjadi market leader dan
memenangi persaingan industri semen yang kian kompetitif. “Budaya inovasi ini menjadi ruh dan semangat
jajaran Semen Gresik dalam berbagai aktivitas sehingga mampu berbuah kinerja unggul dan sekaligus
menggenjot daya saing perusahaan,” ujarnya.

Penghargaan dan Sertifikasi yang diraih Semen Gresik tahun 2019 Sertifikat 1. Sertifikasi ISO 45001:2018 2.
Sertifikasi PP No. 50 tahun 2012 (SMK3) 3. Sertifikasi ISO 14001:2015 tentang Manajemen Lingkungan 4.
Sertifikasi Industri Hijau 5. Top Brand 2019 Penghargaan 1. Bendera Emas Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Ketenagakerjaan 2. Penghargaan Industri Hijau
dari Kementerian Perindustrian. 3. Good Minning Practice dari Dinas ESDM Jawa Tengah. 4.. 2 Medali
Diamond dan 3 Gold ajang TKMPN 5. Juara 1 kategori PKM ajang SMI-IA (PKM Zora). 6. Juara III untuk GKM
Sumber Angin dan SS ABS ajang SMI-IA 7. Penghargaan 3 Stars dan The Most Favourite Team ajang APQO
- IC di Bali *** (KSM)

Link: https://jateng.antaranews.com/berita/284283/semen-gresik-panen-penghargaan-dari-bendera-emas-top-
brand-award-hingga-industri-hijau-bagian-kedua

60
Judul : Tabung Gas Meledak, Berikut Faktor dan Tips Pencegahannya
Wartawan: Penulis: Ruth Novita Lusiani
Media : jateng.tribunnews.com
Editor: M Syofri Kurniawan
Tanggal : 07-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan: tips aman dalam menggunakan tabung
gas LPG, yakni
1. Junior Officer Communication & Relation
MOR IV PT Pertamina, Marthia Mulia Asri 1. Menggunakan tabung, regulator, dan selang
sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI).
2. Menempatkan tabung LPG di tempat yang datar
dan di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang
baik.
3. Selang harus terpasang dengan erat “dengan
klem” pada regulator maupun ke mesin.
4. Tabung LPG ditempatkan menjauh dari sumber
api lainnya dan diupayakan tidak terpapar panas.
5. Memasang regulator pada katup tabung LPG
(posisi knob regulator mengarah ke bawah).
Pastikan regulator tidak terlepas dari katup tabung
LPG.
6. Memastikan selang tidak tertindih atau tertekuk

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sering kali kita baca atau dengar adanya kasus tabung gas meledak.
Dilansir dari akun Facebook Liputan Kendal Terkini, Minggu (5/1/2020), terjadi kasus serupa di Pasar Sore
Kaliwungu.
61
Junior Officer Communication & Relation MOR IV PT Pertamina, Marthia Mulia Asri, mengatakan, terdapat
beberapa faktor yang dapat membuat tabung gas meledak.
“Biasanya, faktor tabung gas meledak itu apabila tabung gas berada di tempat yang tertutup.
Jadi, tidak ada sirkulasi yang baik.
Faktor yang lainnya, tabung gas berada di dekat sumber api yang lain, seperti lilin, kompor, gesekan statis.
Kemudian, lampu yang menyala juga dapat menjadi salah satu faktornya,” ungkap Tia.
“Biasanya, tanda tabung gas mengalami kebocoran itu tercium bau gas atau suara desis.
Sebaiknya jika sudah tercium bau gas seperti itu, jangan nyalakan api atau listrik.
Tabung gas dilepaskan dari regulator.
Kemudian tabung gas dibawa ke ruangan yang terbuka,” tambah Tia, Senin (6/1/2020).
“Apabila sudah terjadi kebakaran, padamkan api dengan kain atau karung goni basah, atau alat pemadam
kebakaran.
Kemudian lepaskan regulator dari tabung gas elpiji dan segera membawa tabung gas ke tempat terbuka yang
jauh dari lokasi kebakaran,” paparnya.Tia juga memberikan tips aman dalam menggunakan tabung gas LPG,
yakni
1. Menggunakan tabung, regulator, dan selang sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI).
2. Menempatkan tabung LPG di tempat yang datar dan di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
3. Selang harus terpasang dengan erat “dengan klem” pada regulator maupun ke mesin.
4. Tabung LPG ditempatkan menjauh dari sumber api lainnya dan diupayakan tidak terpapar panas.
5. Memasang regulator pada katup tabung LPG (posisi knob regulator mengarah ke bawah). Pastikan regulator
tidak terlepas dari katup tabung LPG.
6. Memastikan selang tidak tertindih atau tertekuk. (ute)

Link: https://jateng.tribunnews.com/2020/01/07/tabung-gas-meledak-berikut-faktor-dan-tips-
pencegahannya?page=all

62
Judul : Butuh Kesadaran Masyarakat
Media : Indo Pos Wartawan : rul/ibl/bar
Tanggal : 07-Jan-2020 Nada Pemberitaan : Negatif
Halaman: 0009 Ad Value: Rp 22.530.139
Narasumber: Ringkasan:
1. Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Senin (6/1/2020) pagi, sebuah bangunan bertingkat
Pertanahan DKI Jakarta, Heru Hermawanto yang berada di Jalan Katamso, Jakarta Barat, roboh
dan menimbulkan korban luka-luka.
2. Ketua Komisi D (bidang pembangunan)
DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah Menurut Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan
Pertanahan DKI Jakarta, Heru Hermawanto, untuk
3. Rizal, Karyawan minimarket
seluruh bangunan yang baru berdiri maka ada
4. Ari, Karyawan minimarket upaya imbauan untuk mengikuti syarat dan aturan
5. Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol yang berlaku. Salah satunya, melakukan uji
Audie Latuheru kelayakan kontruksi sesuai dengan SNI 1726 2012
mengenai tata cara perencanaan ketahanan gempa
6. Direktur Operasional Basarnas, Brigjen TNI untuk struktur bangunan gedung dan non gedung.
(Mar) Budi Purnama Termasuk didalamnya, SNI baja batangan untuk
7. Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat keperluan umum, baja tulangan beton, baja
tulangan beton hasil canai panas ulang, baja
8. Kepala Dinas DPM PTSP DKI Jakarta, Benny lembaran, pelat dan gulungan canai panas, baja
Chandra lembaran dan gulungan canai dingin dan SNI baja
9. Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga lembaran lapis seng.

63
64
65
Judul : Indonesia Perlu Diversifikasi Negara Mitra Dagang
Media : Koran Jakarta Wartawan : bud/E-10
Tanggal : 08-Jan-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: 0009 Ad Value: Rp 27.965.400
Narasumber: Ringkasan:
1. Peneliti Indef dari Center of Investment, Pemerintah Indonesia diminta segera melakukan
Trade and Industry, Andry Satrio Nugroho diversifikasi perdagangan agar tidak bergantung
pada negara tertentu, terutama Tiongkok. Selain
ekonomi yang akan terdampak, kebijakan yang ada
bisa dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi
Tiongkok juga.
Diharapkan model kerja sama perdagangan di
Indonesia mulai mengarah pada restriksi
perdagangan, jangan sampai Indonesia terlena
dengan Omnibus Law dengan memberikan karpet
merah terhadap skema perdagangan yang tak
berkualitas.
Menurut Peneliti Indef dari Center of Investment,
Trade and Industry, Andry Satrio Nugroho, restriksi
tidak hanya melindungi produk dalam negeri, namun
juga melindungi konsumen dalam negeri. Salah satu
yang perlu didukung adalah Standar Nasional
Indonesia (SNI) sebagai non-tariff measures yang
bisa diandalkan.

66
67
Judul : Kemenperin Ungkit Daya Saing Industri
Media : Bisnis Indonesia Wartawan : Andi M. Arief
Tanggal : 08-Jan-2020 Nada Pemberitaan : Negatif
Halaman: 0017 Ad Value: Rp 42.489.120
Narasumber: Ringkasan:
1. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Kemenperin membuat Sistem Informasi Baja
Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Nasional (Sibana) untuk meningkatkan utilitas dalam
Harjanto negeri dengan tumbuhnya penggunaan baja lokal.
2. Direktur Industri Logam Kemenperin, Dini Selain itu, akan dirubah status limbah beracun dan
Hanggandari berbahaya (B3) pada slag untuk menurunkan biaya
produksi untuk meningkatkan daya saing pabrikan
3. Wakil Ketua Umum Indonesia Iron and Steel
baja lantaran dapat menjadi produk sampingan
Industry Association (USIA), Ismail Mandry
[byproduct] sebagai bahan baku pupuk, semen,
maupun aspal. Tingginya penggunaan energi
membuat rendahnya daya saing baja lokal. Oleh
karena itu, pabrikan baja lokal perlu melakukan
integrasi dari hulu ke hilir untuk menghemat energi.
Direktur Industri Logam Kemenperin Dini
Hanggandari menyampaikan pihaknya juga tengah
melakukan harmonisasi Standar Nasional Indonesia
(SNI) Wajib terkait industri baja. Dini menyampaikan
proses harmonisasi akan rampung dalam waktu
dekat. Dini mengakui adanya peningkatan impor
baja lapis alu-minium-seng oleh industri hilir baja.
Kemenperin mencatat baja menjadi barang yang
paling banyak diimpor pada 2019.

68
69
Judul : Meninggal Tersetrum Atap Baja Ringan
Media : Pikiran Rakyat Wartawan:
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Netral
Halaman: 0014 Ad Value: Rp 21,564,600
Narasumber: - Ringkasan:

Meninggal Tersetrum Atap Baja Ringan PADA


Minggu, 5 Januari 2020, di Kelurahan Rangkapan
Jaya, Depok, terjadi musibah yang merenggut
nyawa orang.

Republik Indonesia diatur dalam Peraturan Umum


Instalasi listrik (PUIL 1964) yang telah beberapa kali
mengala-. mi perubahan /penyempurnaan. Terakhir
PUIL 2011 yang telah ditetapkan sebagai Standar
Nasional Indonesia (SNI-0225 tahun 2011) sehingga
merupakan ketentuan mutlak yang harus dipenuhi.
Konstruksi atap baja ringan adalah sesuatu yang
relatif baru sehingga tidak secara hitam putih
tercantum dalam PUIL 2011.

70
71
Judul : Anies Larang Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Ini Kata Pengusaha
Wartawan: Penulis : Ade Miranti Karunia
Media : Kompas.com
Editor : Yoga Sukmana
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Netral
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan: Dewan Penasehat Himpunan Penyewa
Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Tutum
1. Dewan Penasehat Himpunan Penyewa Pusat
Rahanta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies
Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Tutum
Baswedan tak hanya menyasar peritel terkait
Rahanta
larangan penggunaan plastik sekali pakai.
"Panggilah mereka industri-industri hulunya harus
memproduksi barang yang sesuai standar nasional
Indonesia yang ramah lingkungan," ujar Tutum.

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Penasehat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo),
Tutum Rahanta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak hanya menyasar peritel terkait larangan
penggunaan plastik sekali pakai.
Larang itu tertuang di Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan
Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat pada 27
Desember tahun lalu.

72
"Panggilah mereka industri-industri hulunya harus memproduksi barang yang sesuai standar nasional
Indonesia yang ramah lingkungan," ujar Tutum kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2020).
"Karena kalau kami yang menggunakan ramah lingkungan di luar kami tidak menggunakan ramah lingkungan,
apa jadinya, percuma," sambungnya.
Tutum juga meminta Anies dan Pemprov DKI untuk gencar melakukan sosialisasi larangan penggunaan
kantong plastik sekali pakai di mall hingga pasar.
Ia menilai perlu ada edukasi kepada konsumen terkait larangan penggunaan plastik sekali pakai agar peritel
tak selalu disalahkan karena tidak menyediakan plastik.
"Konsumen harus diedukasi, jangan memakai kantong plastik, Anda harus membawa kantong plastik sendiri.
Industrinya harus produksi kantong ramah lingkungan," kata Tutum.
Pengusaha juga meminta Anies menyediakan alternatif tak hanya melarang peritel menyediakan kantong
plastik. Misalnya skema penalti kepada konsumen yang tidak membawa kantong ramah lingkungan.
Menurut Tutum, hal ini lazim diterapkan di sejumlah negara mulai dari Jepang hingga Amerika Serikat (AS).
"Konsumen diharapkan bawa kantong plastik sendiri yang bisa dipakai berulang-ulang. Tetapi jika Anda tidak
membawa sendiri, maka dikasih penalti dengan membeli atau membayar (kantong plastik yang ditawarkan),"
ucapnya.
Pergub DKI Nomor 142 Tahun 2019 mengatur larangan penggunaan plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan
hingga pasar.
Pemprov DKI akan memberikan insentif bagi pengelola yang memberlakukan aturan itu. Sementara pengelola
yang melanggar akan diberikan sanksi.
Pergub Nomor 142 Tahun 2019 ini rencananya akan diberlakukan pada Juli 2020. Pemprov DKI akan
menyosialisasikan aturan itu terlebih dahulu selama Januari hingga Juni 2020.

Link: https://money.kompas.com/read/2020/01/08/052741926/anies-larang-penggunaan-plastik-sekali-pakai-
ini-kata-pengusaha

73
Judul : Dorong Perajin Cangkul Purworejo Berkoperasi Agar Lebih Efisien
Media : neraca.co.id Wartawan: Mohar Syarif
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:

1. Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Koperasi dan UKM RI, Victoria Kementerian Koperasi dan UKM Victoria
Simanungkalit. Simanungkalit mendorong seluruh perajin yang ada
2. Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan di sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan Liano,
Perdagangan Kabupaten Purworejo Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, agar
Bambang Susilo tergabung dalam satu wadah usaha bernama
koperasi.

Victoria pun menegaskan bahwa pihaknya akan


mendorong pengembangan Sentra Cangkul Desa
Kalisemo tersebut."Kami akan jalin kerjasama
dengan PT Krakatau Steel dalam pengadaan bahan
baku baja untuk cangkul dengan standar nasional
atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong agar
cangkul lokal masuk ke dalam e-katalog", ujar
Victoria.

Dorong Perajin Cangkul Purworejo Berkoperasi Agar Lebih Efisien NERACA Purworejo - Deputi Bidang
Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit mendorong seluruh perajin
yang ada di sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan Liano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, agar
tergabung dalam satu wadah usaha bernama koperasi. "Dengan berkoperasi akan tercipta efisiensi produksi
dan juga pemasaran. Tentunya, akan menekan harga satuan cangkul", ucap Victoria, usai meninjau stand
Sentra Cangkul Kalisemo di acara pameran produk UKM di Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno, Kabupaten
Purworejo, Selasa (7/1). Dengan berkoperasi, lanjut Victoria, maka segala kendala yang dihadapi selama ini
bisa diantisipasi. Diantaranya, pengadaan mesin teknologi pembuat cangkul, bahan baku, hingga pemasaran,

74
bisa dilakukan koperasi."Para perajin hanya fokus pada produksi cangkul dan kualitasnya. Urusan lain-lainnya,
termasuk permodalan, akan disiapkan koperasi", jelas Victoria.

Victoria pun menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong pengembangan Sentra Cangkul Desa Kalisemo
tersebut."Kami akan jalin kerjasama dengan PT Krakatau Steel dalam pengadaan bahan baku baja untuk
cangkul dengan standar nasional atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong agar cangkul lokal masuk ke
dalam e-katalog", ujar Victoria. Lebih dari itu, kata Victoria, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan BUMN-
BUMN, instansi pemerintah, hingga pemerintah daerah, agar menggunakan produk cangkul buatan anak
bangsa sendiri."Kita akan terus menjaga produksi dan kualitas cangkul dalam negeri, yang tentunya secara
perlahan akan mampu mengurangi cangkul asal impor", tukas Victoria.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Purworejo Bambang Susilo juga
menekankan pentingnya berkoperasi bagi para perajin cangkul Desa Kalisemo."Melalui koperasi, mereka akan
memproduksi cangkul yang berkualitas dengan harga lebih murah, ketimbang produksi cangkul sendiri-sendiri",
kata Bambang. Terlebih lagi, kata Bambang, selama ini proses pembuatan cangkul masih dilakukan secara
manual atau belum menggunakan teknologi mesin."Saya yakin, dengan berkoperasi, perajin cangkul bisa
melawan produk cangkul impor", tandas Bambang. Bambang mengakui bahwa produk cangkul Desa Kalisemo
secara kualitas memang sudah bagus. Hanya saja, dari sisi harga masih terbilang tinggi bila dibandingkan
produk cangkul asal impor."Kenapa bisa lebih mahal, karena yang diproduksi perajin Kalisemo adalah cangkul
untuk sektor pertanian. Sementara cangkul impor hanya bisa digunakan untuk proyek bangunan. Jadi, secara
kekuatan dan kualitas, cangkul untuk pertanian lebih berkualitas dan lebih kuat", papar Bambang.

Dalam kesempatan yang sama, salah seorang perajin cangkul Kalisemo bernama Slamet Widodo menjelaskan,
sentra cangkul Desa Kalisemo sudah sejak dulu ada, alias sudah turun temurun keluarga di sana."Sudah dari
zaman kakek-kakek kita, Desa Kalisemo sudah dikenal sebagai sentra cangkul", kata Slamet. Slamet
menambahkan, di Desa Kalisemo terdapat 11 sentra cangkul dengan produksi 15 cangkul perhari
persentra."Pemasaran produk cangkul kita sudah masuk ke pasar di Yogyakarta, Magelang, Boyolali, Salatiga,
dan tentu saja Purworejo", kata Slamet seraya menyebutkan kesulitan pihaknya adalah mendapatkan bahan
baku berkualitas. Dengan harga cangkul sebesar Rp150 ribu, Slamet mengakui memang lebih mahal
ketimbang cangkul impor. Karena, produk cangkul Kalisemo berbahan plat besi yang diisi baja."Jangan
disamakan dengan cangkul buatan pabrik yang hanya berbahan baku besi tanpa baja. Jadi, secara kualitas,
produk cangkul Kalisemo jauh lebih tinggi dibanding cangkul impor", pungkas Slamet. Mohar/Rin

Link: http://www.neraca.co.id/article/126616/dorong-perajin-cangkul-purworejo-berkoperasi-agar-lebih-efisien

75
Judul : Indef Nilai Omnibus Law Dapat Tingkatkan Defisit Neraca Perdagangan
Wartawan: Penulis: Rizky Alika Editor: Ratna
Media : katadata.co.id
Iskana
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:

Peneliti Institute For Development of Economics Peneliti Institute For Development of Economics and
and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menilai
Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law
dapat memperlonggar izin impor dan ekspor. Dia pun
menilai aturan tersebut dapat meningkatkan defisit
neraca perdagangan. Pasalnya, frekuensi
perdagangan dapat menjadi tidak terkontrol dan tidak
berkualitas.

Standar Nassional Indonesia (SNI) sebagai non-tariff


measures. Terlebih lagi, masih banyak produk dalam
negeri yang belum memenuhi standar SNI.

Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menilai Rancangan
Undang-Undang (RUU) Omnibus Law dapat memperlonggar izin impor dan ekspor. Dia pun menilai aturan
tersebut dapat meningkatkan defisit neraca perdagangan. Pasalnya, frekuensi perdagangan dapat menjadi
tidak terkontrol dan tidak berkualitas. "Karena fokus Omnibus Law merupakan penyederhanaan perizinan
berusaha, maka perlu hati-hati karena kegiatan ekspor dan impor akan berpotensi menjadi lebih longgar," kata
Andry dalam sebuah diskusi, Selasa (7/1). Andry pun meminta pemerintah untuk membuka skema
perdagangan yang berkualitas di tengah peningkatan restriksi perdagangan di berbagai negara. Restriksi
perdagangan, lanjut dia, perlu didukung untuk melindungi produk dan konsumen di dalam negeri. Salah satu
bentuk restriksi yang perlu didukung ialah Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai non-tariff measures.

76
Terlebih lagi, masih banyak produk dalam negeri yang belum memenuhi standar SNI. "Alhasil produk impor
leluasa untuk masuk dan langsung head to head dengan produk Indonesia," ujar dia.

Di sisi lain, produk impor di Indonesia masih memiliki kualitas rendah. Akibatnya, konsumen Indonesia
dirugikan lantaran tidak tersedianya SNI sebagai standar pada produk impor. Oleh karena itu, Andry menilai
RUU Omnibus Law seharusnya mengakomodir kepentingan konsumen. "Karena hal itu menjadi roh bagi
Undang-Undang Perdagangan kita saat ini," ujar dia. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Perdagangan juga akan dimasukkan dalam RUU Omnibus Law. Dalam beleid tersebut, salah satu aturan yang
diperbaiki ialah terkait izin ekspor dan impor. Harapannya, kebijakan tersebut dapat meningkatkan
perdagangan serta memperbaiki defisit neraca dagang Indonesia.

Link: https://katadata.co.id/berita/2020/01/08/indef-peringatkan-omnibus-law-dapat-perbesar-defisit-neraca-
dagang

77
Judul : Pakar ITB Sebut Beberapa Faktor Penyebab Gedung Roboh di Slipi
Media : tempo.co Wartawan: Anwar Suswadi
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Negatif
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan: Ahli Rekayasa Struktur dari Fakultas
Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi
1. Ahli Rekayasa Struktur dari Fakultas Teknik
Bandung (ITB) Iswandi Imran mengatakan ada
Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi
beberapa faktor penyebab gedung roboh di Jalan
Bandung (ITB) Iswandi Imran
Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, pada Senin
2. Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi pagi, 6 Januari 2019.
Forensik Pusat Laboratorium Forensik Polri
Struktur bangunannya bisa telah mengalami
Komisaris Besar Polisi Ulung Kanjaya
deteriorasi atau penuaan
Iswandi mengatakan jika pemilik ingin membangun
kembali harus dirancang ulang sesuai ketentuan
Standard Nasional Indonesia yang berlaku saat ini.

78
TEMPO.CO, Jakarta - Ahli Rekayasa Struktur dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi
Bandung (ITB) Iswandi Imran mengatakan ada beberapa faktor penyebab gedung roboh di Jalan Brigjen
Katamso, Slipi, Jakarta Barat, pada Senin pagi, 6 Januari 2019. Gedung tersebut dipakai sebagai toko
swalayan.
“Kemungkinannya banyak, bisa dari faktor luar atau internal, yaitu struktur bangunannya,” kata dia Rabu 8
Januari 2020.
Struktur bangunannya bisa telah mengalami deteriorasi atau penuaan. Salah satunya seperti dilaporkan di
media oleh tim forensik, yaitu terkait adanya korosi pada baja tulangan bangunan. “Korosi tersebut bila sudah
parah otomatis akan memperlemah struktur bangunan secara signifikan,” kata Iswandi.
Menurutnya, struktur bangunan bisa mengalami proses penuaan atau aging secara cepat atau lambat.
Pengaruh korosi bisa mempercepat proses penuaan struktur apalagi jika perawatan bangunan kurang. Air bisa
masuk ke dalam struktur beton.
Pemilik bangunan terkadang memanfaatkan kolom atau pilar bangunan sebagai saluran drainase. Di bagian
dalamnya dipasangi pipa untuk saluran air dari atas ke bawah. Air bisa merembes jika ada pipa yang bocor
tanpa diketahui.
“Atau beton mengalami crack, retak-retak. Karena itu air bisa masuk sampai ke tulangan, lama-lama tulangan
bisa terkorosi,” ujarnya.
Soal tulangan baja polos yang dipakai, menurut Iswandi, itu umum dipakai. Tulangan baja polos maksudnya
tanpa ulir atau rib atau sirip. Sampai sekarang material itu masih digunakan walau sudah dibatasi
penggunaannya karena sifat lekatannya dengan beton yang kurang baik. “Masih banyak bangunan tua yang
pakai tulangan polos dan tidak roboh,” kata dia.

79
Kemungkinan lain bisa juga dari faktor luar atau eksternal seperti beban yang berlebihan atau overload.
Menurutnya, kejadian runtuh bangunan seperti itu jarang ditemukan kecuali saat gempa.
Beberapa faktor lain, seperti pergerakan tanah, akumulasi beban air di bagian atas bangunan, perlu dikaji untuk
kejelasan penyebabnya. “Penyebabnya tidak harus tunggal, tapi bisa multiple.”
Iswandi mengatakan jika pemilik ingin membangun kembali harus dirancang ulang sesuai ketentuan Standard
Nasional Indonesia yang berlaku saat ini. Tujuannya agar tingkat keamanannya lebih baik. “Kalau mau
dibangun lagi sekalian saja sisa bangunan yang ada dibongkar,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium
Forensik Polri Komisaris Besar Polisi Ulung Kanjaya menyebut gedung ambruk empat lantai itu diduga karena
adanya korosi atau perkaratan besi rangka bangunan.

Link: https://tekno.tempo.co/read/1292658/pakar-itb-sebut-beberapa-faktor-penyebab-gedung-roboh-di-
slipi/full&view=ok

80
Judul : Pengadilan Negeri Pangkalpinang Gelar Syukuran Diterimanya Seritifikat WBK dan SMAP
Media : bangka.tribunnews.com Wartawan: Mohar Syarif
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:

 Ketua Pengadilan Negeri Kota Pengadilan Negeri (PN) Pangkalpinang


Pangkalpinang, Sri Endang Amperawaty menyelenggarakan kegiatan syukuran atas
Ningsih diterimanya Sertifikat Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan PAN-RB)
dan Sertifikat SNI ISO 37001 Sistem Manajemen
Anti Penyuapan (SMAP), Jumat (3/1/2020) lalu.

Pengadilan Negeri Pangkalpinang Gelar Syukuran Diterimanya Seritifikat WBK dan SMAP
BANGKAPOS.COM,BANGKA--Pengadilan Negeri (PN) Pangkalpinang menyelenggarakan kegiatan syukuran
atas diterimanya Sertifikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
Reformasi Birokrasi (Kemenpan PAN-RB) dan Sertifikat SNI ISO 37001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan
(SMAP), Jumat (3/1/2020) lalu. Kegiatan berlangsung di ruang sidang Garuda, dibuka langsung oleh Ketua
Pengadilan Negeri Kota Pangkalpinang Sri Endang Amperawaty Ningsih, yang dihadiri oleh seluruh hakim,
pegawai dan tenaga honorer dilingkup kerja Pengadilan Negeri Kota Pangkalpinang.

Ketua Pengadilan Negeri Kota Pangkalpinang Sri Endang Amperawaty Ningsih dalam kesempatan ini
mengatakan, kegiatan syukuran ini dalam rangka pencapaian prestasi penghargaan yang telah diraih dalam
satu tahun, yakni menerima Sertifikat WBK dari Kemen PAN-RB pada tanggal 10 Desember 2019 dan
Sertifikat SNI ISO 37001 Sistem Managemen Anti Penyuapan (SMAP) dari Komite Akreditasi Nasional pada

81
Tanggal 30 Desember 2019. "Alhamdulillah dua penghargaan tersebut didapatkan dalam satu tahun, dan waktu
yang berdekatan," kata Sri Endang berdasarkan rilis yang diterima Bangkapos.com, Rabu (8/1/2020).

Ia menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Pengadilan Negeri Pangkalpinang yang telah mendapatkan
dua penghargaan sekaligus dalam waktu yang berdekatan. "Saya ucapkan terima kepada kepada seluruh
Hakim, pegawai maupun honorer atas kerja kerasnya selama ini. Semoga kita semua bisa mempertahankan
prestasi yang telah diraih dan membanggakan ini," kata Sri Endang. Ia berharap, kinerja yang telah baik selama
ini dapat dipertahankan, sehingga tahun 2020 bisa menjadi lebih baik lagi. Kegiatan ini dilanjutkan dengan
tausiyah oleh Ustadz Kemas Mahmud dengan tema Spirit dan Motivasi Tahun 2020 lebih baik dari Tahun 2019.
(Bangkapos.com/Rilis/Ferdi Aditiawan)

Link: https://bangka.tribunnews.com/2020/01/08/pengadilan-negeri-pangkalpinang-gelar-syukuran-
diterimanya-seritifikat-wbk-dan-smap

82
Judul : Pengrajin Sabit di Purworejo Kelimpungan Hadapi Produk Impor
Media : magelangekspres.com Wartawan: Anwar Suswadi
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:

1. Pengrajin sabit dan cangkul asal Desa Suren Para pengrajin alat pertanian berupa sabit dan
Kecamatan Kutoarjo, Jiman. cangkul lokal berharap pemerintah dapat membantu
2. Kepala Desa Kalisemo Kecamatan Loano mengangkat kembali sektor kerajinan tersebut.
Kabupaten Purworejo, Sarimo. Pasalnya, belakangan ini mereka cukup
3. Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian kelimpungan melakukan pemasaran seiring
Koperasi dan UKM RI, Victoria banyaknya produk impor.
Simanungkalit.

Permasalahan yang ada, produk itu harus


memenuhi standar nasional atau SNI. Apakah
produk lokal ini sudah memenuhinya

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Para pengrajin alat pertanian berupa sabit dan cangkul lokal
berharap pemerintah dapat membantu mengangkat kembali sektor kerajinan tersebut. Pasalnya, belakangan
ini mereka cukup kelimpungan melakukan pemasaran seiring banyaknya produk impor. Keluhan itu
disampaikan para pengrajin kepada Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi dan UKM RI,
Victoria Simanungkalit, saat gelar pameran UMKM di kawasan Kantor Kecamatan Bruno, Selasa (7/1).

83
Pengrajin sabit dan cangkul asal Desa Suren Kecamatan Kutoarjo, Jiman, menyatakan perlunya Pemerintah
turun tangan dan menutup keran impor bagi alat sejenis dari Luar Negeri. Kedatangan barang-barang itu dinilai
telah meruntuhkan penjualan produk lokal sejenis. “Dulu sebelum ada impor, banyak permintaan, baik cangkul
maupun sabit. Tapi sekarang ini sangat sulit menjualnya,” kata Jiman. Menurut Jiman, permintaan yang ada
memang masih berada di Indonesia. Dimana sebagian besar berasal dari luar Jawa dengan berbagai jenis
sabit ataupun cangkul. “Jika dibandingkan sebenarnya, produk kami lebih kuat dan tajam. Tapi memang untuk
harganya memang lebih tinggi,” sebutnya. Tingginya harga itu dikarenakan mutu yang ada memang lebih baik.
Selain lebih awet dan tajam, barang yang ada sebenarnya telah teruji karena berasal dari baja khusus. Hal
senada disampaikan Kepala Desa Kalisemo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, Sarimo. Dirinya meminta
agar Pemerintah memberikan pendampingan sehingga mutu produk yang dihasilkan perajin bisa lebih baik.
“Jumlah produksi di desa kami lumayan besar, dan mampu memenuhi pesanan yang ada,” kata Sarimo.

Menanggapi hal tersebut, Victoria mengungkapkan bahwa pihaknya memang saat ini masih disibukkan dengan
impor cangkul dari China. Pihakya sendiri berharap produk lokal dapat berjaya dan diterima konsumen.
“Permasalahan yang ada, produk itu harus memenuhi standar nasional atau SNI. Apakah produk lokal ini sudah
memenuhinya,” ungkap Victoria. Pihaknya berjanji akan menurunkan tim untuk mengkaji mengenai kerajinan
sabit dan cangkul di Purworejo. Tim ini akan melihat dan meneliti kandungan baja dari kerajinan yang dibuat
oleh perajin. “Dari kajian itu akan terlihat sebenarnya kandungannya sudah sesuai atau belum. Kalau kurang,
kurangnya dimana,” tandasnya. (top)

Link: https://magelangekspres.com/2020/01/08/pengrajin-sabit-di-purworejo-kelimpungan-hadapi-produk-
impor/

84
Judul : Perajin Sabit dan Cangkul Berharap Tutup Keran Impor
Media : jawapos.com Wartawan: Purworejo
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan:

1. Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Para pengrajin alat pertanian berupa sabit dan
Koperasi dan UKM RI, Victoria cangkul lokal berharap pemerintah dapat membantu
Simanungkalit. mengangkat kembali sektor kerajinan tersebut.
2. Kepala Desa Kalisemo Kecamatan Loano Pasalnya, belakangan ini mereka cukup
Kabupaten Purworejo, Sarimo. kelimpungan melakukan pemasaran seiring
3. Pengrajin sabit dan cangkul asal Desa Suren banyaknya produk impor.
Kecamatan Kutoarjo, Jiman.
Permasalahan yang ada, produk itu harus
memenuhi standar nasional atau SNI. Apakah
produk lokal ini sudah memenuhinya.

RADAR JOGJA – Kedatangan Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenetrian Koperasi dan UKM Victoria
Simanungkalit dimanfaatkan perajin alat pertanian sabit dan cangkul di Purworejo. Mereka berharap pemerintah
bisa membantu mengangkat kerajinan alat pertanian tersebut. Sebab, belakangan ini usaha alat pertanian lesu
seiring banyaknya barang impor. Perajin sabit dan cangkul di Desa Suren, Kecamatan Kutoarjo, Jiman,
mengungkapkan, pemerintah perlu turun tangan dan menutup keran impor bagi alat sejenis dari luar negeri.
Peralatan pertanian impor itu dinilai telah meruntuhkan penjualan produk lokal yang sejenis. “Dulu (sebelum
ada impor), banyak permintaan baik cangkul atau sabit. Tapi, sekarang ini sangat sulit menjualnya,” kata Jiman.

Diungkapkan, permintaan alat pertanian masih ada. Namun, pemesanan sabit dan cangkul hanya berasal dari
Indonesia. Sebagian besar pemesan berasal dari luar Jawa. “Jika dibandingkan, sebenarnya, produk kami lebih
kuat dan tajam. Tapi, memang untuk harganya memang lebih tinggi,” tambahnya. Tingginya harga itu karena
mutu lebih baik. Selain lebih awet dan tajam, barang yang ada sebenarnya telah teruji karena berasal dari baja
khusus.

85
Hal senada disampaikan Kepala Desa Kalisemo di Kecamatan Loano Sarimo. Dia meminta pemerintah
memberikan pendampingan sehingga mutu produk yang dihasilkan perajin alat pertanian bisa lebih baik.
“Jumlah produksi di desa kami lumayan besar dan mampu memenuhi pesanan yang ada,” kata Sarimo.
Menanggapi hal tersebut, Victoria mengungkapkan, pihaknya masih disibukkan dengan ekspor cangkul dari
Tiongkok. Pihakya berharap produk lokal bisa berjaya dan diterima konsumen. “Permasalahan yang ada,
produk itu harus memenuhi standar nasional atau SNI. Apakah produk lokal ini sudah memenuhinya?” tutur
Victoria. Dia berjanji akan menurunkan tim untuk mengkaji produk alat pertanian sabit dan cangkul di Purworejo.
Tim bakal melihat dan meneliti kandungan baja alat pertanian yang dibuat perajin. “Dari kajian itu akan terlihat
sebenarnya kandungannya sudah sesuai atau belum. Kalau kurang, kurangnya di mana,” katanya. Dia juga
meminta harga produk lokal bisa kompetitif dibanding produk impor. Harga yang masih lebih tinggi membuat
produk lokal jelas akan kalah dengan produk asing. (udi/amd)

Link: https://radarjogja.jawapos.com/2020/01/08/perajin-sabit-dan-cangkul-berharap-tutup-keran-impor/

86
Judul : Pupuk Kaltim Pertahankan Proper Nasional Peringkat Emas 3 Tahun Berturut-turut
Wartawan: Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani
Media : Kaltim.tribunnews.com
Editor: Ardian Tribun Kaltim
Tanggal : 08-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:

 Direktur Utama Pupuk Kaltim, Bakir Pupuk Kaltim kembali meraih Proper Nasional
Pasaman peringkat Emas untuk ketiga kalinya dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) RI. Penghargaan diserahkan Wakil Presiden
RI Maruf Amin, kepada Direktur Utama Pupuk Kaltim
Bakir Pasaman di Istana Wakil Presiden RI di
Jakarta, pada Rabu (8/1/2020), Pupuk Kaltim dinilai
memiliki perhatian tinggi terhadap perbaikan
lingkungan dan ekosistem dalam menjalankan
aktivitas bisnis di lingkungan Perusahaan.

Pupuk Kaltim juga telah menerima berbagai


penghargaan yang reputable antara
lain, SNI Award/National Quality Award Platinum dan
Grand Platinum dari Badan Standardisasi
Nasional (BSN) secara berturut-turut sejak 2016
hingga saat ini.

[TRIBUNKALTIM.CO – Pupuk Kaltim kembali meraih Proper Nasional peringkat Emas untuk ketiga kalinya dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Penghargaan diserahkan Wakil Presiden RI Maruf
Amin, kepada Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman di Istana Wakil Presiden RI di Jakarta, pada Rabu
(8/1/2020), Pupuk Kaltim dinilai memiliki perhatian tinggi terhadap perbaikan lingkungan dan ekosistem dalam
menjalankan aktivitas bisnis di lingkungan Perusahaan.

87
Dalam kinerja lingkungan, Pupuk Kaltim telah melakukan penghematan energi dari beragam program inovasi,
reduksi gas rumah kaca, reduksi timbulan limbah, penghematan air, kontribusi terhadap keanekaragaman
hayati. Tengok saja di antaranya reintroduksi anggrek hitam sebagai tanaman endemik Kalimantan, pembibitan
jenis tanaman langka, konservasi rusa sambar hingga penanaman mangrove dan penurunan terumbu buatan
secara rutin setiap tahun. 2022 Raih Predikat The Most Trusted Company, Bakir Pasaman Pastikan Pupuk
Kaltim Konsisten Terapkan GCG, 2022 Optimis Pupuk Kaltim Terdepan, Bakir Pasaman: Karyawan Terus
Bersatu dan Kompak, Pupuk Kaltim juga secara konsisten meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
khususnya dukungan terhadap pencapaian 17 indikator tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs) dengan hasil signifikan.

Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Pupuk Kaltim yang terus peduli terhadap lingkungan dan
masyarakat dengan mengedepankan aspek continuous improvement dan inovasi di segala bidang, khususnya
dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Creating Shared Value (CSV) melalui
penerapan Beyond Compliance Programs, kata Bakir Pasaman. Melalui program CSR Kampung Aren Berdaya
Ramah Difabel, yang merupakan pengembangan dari program Inkubator Bisnis (Inbis) Permata Bunda, yaitu
kawasan inovasi sosial yang berisi 10 program pemberdayaan anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan
melibatkan masyarakat, dengan tagline Menciptakan Inklusi dari Kampung Sendiri. Tujuan akhir dari program
ini agar Anak Berkebutuhan Khusus mampu berdaya secara mandiri, bisa berkarya atas potensi diri, tidak
bergantung pada orang lain dan dapat memberdayakan lingkungan sekitarnya.

Selain itu, pada program Better Living in Malahing juga memberikan wajah baru untuk masyarakat pesisir
Bontang, yang kerap diasosiasikan sebagai masyarakat kumuh dan tertinggal.] Program pemberdayaan serta
perbaikan pola pikir masyarakat pesisir Malahing fokus pada 5 (lima) aspek, yaitu ekonomi, lingkungan,
pendidikan, kesehatan dan perbaikan infrastruktur. Pupuk Kaltim Raih Penghargaan IFAs Industry Stewardship
Award, Pupuk Kaltim Berbagi kepada Petugas Kebersihan, Program ini juga telah meraih penghargaan Asia
Responsible Enterprise Awards (AREA) kategori Social Empowerment, pada ajang The International CSR
Summit (ICS) 2019, di Hilton Taipei Sinban Taiwan pada 2019. Secara berkesinambungan Pupuk Kaltim juga
memberdayakan nelayan dan masyarakat pesisir melalui program CSV, yaitu Budidaya Ikan Kerapu dan
Lobster dalam Keramba Jaring Apung (KJA).

Upaya ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian nelayan Bontang, dalam
memaksimalkan potensi perikanan melalui budidaya., Program KJA bekerjasama dengan Koperasi Nelayan
Bontang ETA Maritim (Kopnel BEM), yang saat ini telah dilakukan replikasi di dua lokasi kota Bontang. Pupuk
Kaltim dari tahun ke tahun dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perusahaan dengan kondisi yang
sangat baik serta mengedepankan konsep 3P sesuai ataupun melebihi target yang ditetapkan oleh
Stakeholder. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian kategori Industry Leader dalam penilaian Baldrige
Excellence Framework (BEF) yang skornya terus meningkat mencapai 692 pada 2019 dan kategori World Class
dari Asia Pacific Quality Organization (APQO).

Pupuk Kaltim juga telah menerima berbagai penghargaan yang reputable antara lain, SNI Award/National
Quality Award Platinum dan Grand Platinum dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) secara berturut-turut
sejak 2016 hingga saat ini. Berbagai penghargaan dari International Fertilizer Association (IFA) pada bidang
Product Excellence (2017), SHE (2018) dan Industry Excellence (2019), dan penghargaan nasional hingga
internasional di bidang Inovasi dan CSR serta meraih penghargaan The Most Trusted Companies dalam bidang
GCG. "Penghargaan Proper Nasional peringkat Emas menunjukkan konsistensi Pupuk Kaltim dalam
menjalankan proses produksi maupun jasa, dengan melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggungjawab
kepada masyarakat,” kata Bakir Pasaman. (Fachri)

Link: https://kaltim.tribunnews.com/2020/01/08/pupuk-kaltim-pertahankan-proper-nasional-peringkat-emas-3-
tahun-berturut-turut

88
Judul : Kabel Instalasi Listrik Berstandar SNI
Media : Pikiran Rakyat Wartawan: Budi Sartono Soetiardjo
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: 0014 Ad Value: Rp 10,477,500
Narasumber: Ringkasan:
-

Penggunaan kabel instalasi listrik wajib


menggunakan kabel berselubung berstandar SNI atau
PLN yang sesuai dengan ketentuan dari jenis NYM
(warna putih) atau NYY (warna hitam), dengan ukuran
sesuai ketentuan, dan tidak boleh
menggunakan kabel fleksibel berserabut (NYAK) yang
umumnya digunakan pada hantaran peralatan-
peralatan listrik portabel seperti setrika listrik, pesawat
radio/televisi, dan water dispenser.

89
90
Judul : Kualitas dan SNI Sangat Penting Bagi Produk IKM Agar Bisa Bersaing
Media : Non Stop Wartawan: ASP
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: 0007 Ad Value: Rp 17,188,688
Narasumber: Ringkasan:
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto
Kini dunia industri kita tengah memasuki era Industri
4.0, maka produk yang tidak berkualitas akan sulit
bersaing. Oleh karena itu, penerapan standar
menjadi elemen penting bagi pelaku usaha untuk
meningkatkan daya saing produk nasional dan
memperluas akses pasar global. Standar digunakan
sebagai sarana untuk meningkatkan mutu, efisiensi
produksi. memperlancar transaksi perdagangan,
serta mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan
transparan.

91
92
Judul : Aston Denpasar Terima Penghargaan Hotel Bintang 4
Wartawan: Penulis: Kander Turnip, Editor: Kander
Media : bali.tribunnews.com
Turnip, Sumber: Tribun Bali
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:

 General Manager Aston Denpasar Hotel & Aston Denpasar Hotel & Convention Center baru-
Convention Center, Sony Bambang Suryo. baru ini menerima penghargaan hotel bintang 4 dari
PT QIS Certi Indonesia, lembaga sertifikasi bisnis
pariwisata yang langsung ditunjuk oleh
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Sistem penilaian yang dilakukan oleh PT QIS Certi


Indonesia untuk menentukan sebuah hotel
mendapatkan penghargaan bintang 4 adalah
mengacu pada SNI ISO / IEC 17021-1: 2015, sebuah
standard untuk mengaudit kualitas dari sumber daya
manusia serta kelangsungan dari prosedur
operasional secara keseluruhan, baik dari segi
fasilitas, pelayanan, dan juga termasuk sistem
manajemen perusahaan dan makanan.

Aston Denpasar Terima Penghargaan Hotel Bintang 4 TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Aston Denpasar
Hotel & Convention Center baru-baru ini menerima penghargaan hotel bintang 4 dari PT QIS Certi Indonesia,
lembaga sertifikasi bisnis pariwisata yang langsung ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Liliyanti Suharti, Marketing Executive dari PT QIS Certi
Indonesia. Tujuan utama dari sertifikasi ini adalah untuk memastikan kepuasan para tamu melalui kualitas
standard produk, pelayanan, dan pengelolaan semua hotel berbintang, baik di Bali maupun di Indonesia secara
keseluruhan.

93
Sistem penilaian yang dilakukan oleh PT QIS Certi Indonesia untuk menentukan sebuah hotel mendapatkan
penghargaan bintang 4 adalah mengacu pada SNI ISO / IEC 17021-1: 2015, sebuah standard untuk mengaudit
kualitas dari sumber daya manusia serta kelangsungan dari prosedur operasional secara keseluruhan, baik
dari segi fasilitas, pelayanan, dan juga termasuk sistem manajemen perusahaan dan makanan. “Kami berhasil
menunjukkan implementasi yang efektif atas semua standard yang dinilai sehingga proses audit telah berhasil
diselesaikan pada Oktober 2019 lalu. Kami juga sangat senang bahwa kami dapat mencapai prestasi dan akan
berusaha untuk terus meningkatkan kualitas kami, baik dari segi pelayanan, fasilitas, maupun produk yang
nantinya akan meningkatkan kepuasan tamu,” kata General Manager Aston Denpasar Hotel & Convention
Center, Sony Bambang Suryo. (*)

Link: https://bali.tribunnews.com/2020/01/09/aston-denpasar-terima-penghargaan-hotel-bintang-4

94
Judul : Dorong Perajin Cangkul Purworejo Berkoperasi Agar Lebih Efisien
Media : indopos.co.id Wartawan: Ali Rahman
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:
- Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria
Simanungkalit Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Kementerian Koperasi dan UKM Victoria
- Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Simanungkalit mendorong seluruh perajin yang ada
Perdagangan Kabupaten Purworejo, di sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan Liano,
Bambang Susilo Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, agar
- Seorang perajin cangkul Kalisemo bernama tergabung dalam satu wadah usaha bernama
Slamet Widodo koperasi.

Victoria pun menegaskan bahwa pihaknya akan


mendorong pengembangan Sentra Cangkul Desa
Kalisemo tersebut. "Kami akan jalin kerjasama
dengan PT Krakatau Steel dalam pengadaan bahan
baku baja untuk cangkul dengan standar nasional
atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong agar
cangkul lokal masuk ke dalam e-katalog", ujar
Victoria.

95
indopos.co.id – Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria
Simanungkalit mendorong seluruh perajin yang ada di sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan Liano,
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, agar tergabung dalam satu wadah usaha bernama koperasi. “Dengan
berkoperasi akan tercipta efisiensi produksi dan juga pemasaran. Tentunya, akan menekan harga satuan
cangkul,” ujar dia cap Victoria, usai meninjau stand Sentra Cangkul Kalisemo di acara Pasar Rakyat dan
pameran produk UKM di Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Selasa (7/1/2020). Dengan
berkoperasi, lanjut Victoria, maka segala kendala yang dihadapi selama ini bisa diantisipasi. Diantaranya,
pengadaan mesin teknologi pembuat cangkul, bahan baku, hingga pemasaran, bisa dilakukan koperasi. “Para
perajin hanya fokus pada produksi cangkul dan kualitasnya. Urusan lain-lainnya, termasuk permodalan, akan
disiapkan koperasi”, jelas Victoria.

Victoria pun menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong pengembangan Sentra Cangkul Desa Kalisemo
tersebut. “Kami akan jalin kerjasama dengan PT Krakatau Steel dalam pengadaan bahan baku baja untuk
cangkul dengan standar nasional atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong agar cangkul lokal masuk ke
dalam e-katalog”, ujar Victoria. Lebih dari itu, kata Victoria, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan BUMN-
BUMN, instansi pemerintah, hingga pemerintah daerah, agar menggunakan produk cangkul buatan anak
bangsa sendiri. “Kita akan terus menjaga produksi dan kualitas cangkul dalam negeri, yang tentunya secara
perlahan akan mampu mengurangi cangkul asal impor”, tukas Victoria.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Purworejo Bambang Susilo juga
menekankan pentingnya berkoperasi bagi para perajin cangkul Desa Kalisemo. “Melalui koperasi, mereka akan

96
memproduksi cangkul yang berkualitas dengan harga lebih murah, ketimbang produksi cangkul sendiri-sendiri”,
kata Bambang.

Terlebih lagi, kata Bambang, selama ini proses pembuatan cangkul masih dilakukan secara manual atau belum
menggunakan teknologi mesin. “Saya yakin, dengan berkoperasi, perajin cangkul bisa melawan produk cangkul
impor”, tandas Bambang. Bambang mengakui bahwa produk cangkul Desa Kalisemo secara kualitas memang
sudah bagus. Hanya saja, dari sisi harga masih terbilang tinggi bila dibandingkan produk cangkul asal impor.
“Kenapa bisa lebih mahal, karena yang diproduksi perajin Kalisemo adalah cangkul untuk sektor pertanian.
Sementara cangkul impor hanya bisa digunakan untuk proyek bangunan. Jadi, secara kekuatan dan kualitas,
cangkul untuk pertanian lebih berkualitas dan lebih kuat”, papar Bambang.

Dalam kesempatan yang sama, salah seorang perajin cangkul Kalisemo bernama Slamet Widodo menjelaskan,
sentra cangkul Desa Kalisemo sudah sejak dulu ada, alias sudah turun temurun keluarga di sana. “Sudah dari
zaman kakek-kakek kita, Desa Kalisemo sudah dikenal sebagai sentra cangkul”, kata Slamet. Slamet
menambahkan, di Desa Kalisemo terdapat 11 sentra cangkul dengan produksi 15 cangkul perhari persentra.
“Pemasaran produk cangkul kita sudah masuk ke pasar di Yogyakarta, Magelang, Boyolali, Salatiga, dan tentu
saja Purworejo”, kata Slamet seraya menyebutkan kesulitan pihaknya adalah mendapatkan bahan baku
berkualitas. Dengan harga cangkul sebesar Rp150 ribu, Slamet mengakui memang lebih mahal ketimbang
cangkul impor. Karena, produk cangkul Kalisemo berbahan plat besi yang diisi baja. “Jangan disamakan
dengan cangkul buatan pabrik yang hanya berbahan baku besi tanpa baja. Jadi, secara kualitas, produk
cangkul Kalisemo jauh lebih tinggi dibanding cangkul impor”, pungkas Slamet. (adv)

Link: https://indopos.co.id/read/2020/01/09/215317/dorong-perajin-cangkul-purworejo-berkoperasi-agar-lebih-
efisien/

97
Judul : Dorong Perajin Cangkul Purworejo Berkoperasi Agar Lebih Efisien
Media : suaramerdeka.com Wartawan: Mina News
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:
- Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria
Simanungkalit Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Kementerian Koperasi dan UKM Victoria
- Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Simanungkalit mendorong seluruh perajin yang ada
Perdagangan Kabupaten Purworejo, di sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan Liano,
Bambang Susilo Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, agar
- Seorang perajin cangkul Kalisemo bernama tergabung dalam satu wadah usaha bernama
Slamet Widodo koperasi.

Victoria pun menegaskan bahwa pihaknya akan


mendorong pengembangan Sentra Cangkul Desa
Kalisemo tersebut. "Kami akan jalin kerjasama
dengan PT Krakatau Steel dalam pengadaan bahan
baku baja untuk cangkul dengan standar nasional
atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong agar
cangkul lokal masuk ke dalam e-katalog", ujar
Victoria.

98
PURWOREJO, suaramerdeka.com - Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM
Victoria Simanungkalit mendorong seluruh perajin yang ada di sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan
Liano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, agar tergabung dalam satu wadah usaha bernama koperasi.
"Dengan berkoperasi akan tercipta efisiensi produksi dan juga pemasaran. Tentunya, akan menekan harga
satuan cangkul", ucap Victoria, usai meninjau stand Sentra Cangkul Kalisemo di acara Pasar Rakyat dan
pameran produk UKM di Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Selasa (7/1). Dengan
berkoperasi, lanjut Victoria, maka segala kendala yang dihadapi selama ini bisa diantisipasi. Diantaranya,
pengadaan mesin teknologi pembuat cangkul, bahan baku, hingga pemasaran, bisa dilakukan koperasi. "Para
perajin hanya fokus pada produksi cangkul dan kualitasnya. Urusan lain-lainnya, termasuk permodalan, akan
disiapkan koperasi", jelas Victoria. Victoria pun menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong pengembangan
Sentra Cangkul Desa Kalisemo tersebut. "Kami akan jalin kerjasama dengan PT Krakatau Steel dalam
pengadaan bahan baku baja untuk cangkul dengan standar nasional atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong
agar cangkul lokal masuk ke dalam e-katalog", ujar Victoria.

Lebih dari itu, kata Victoria, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan BUMN-BUMN, instansi pemerintah,
hingga pemerintah daerah, agar menggunakan produk cangkul buatan anak bangsa sendiri. "Kita akan terus
menjaga produksi dan kualitas cangkul dalam negeri, yang tentunya secara perlahan akan mampu mengurangi
cangkul asal impor", tukas Victoria. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten
Purworejo Bambang Susilo juga menekankan pentingnya berkoperasi bagi para perajin cangkul Desa
Kalisemo. "Melalui koperasi, mereka akan memproduksi cangkul yang berkualitas dengan harga lebih murah,
ketimbang produksi cangkul sendiri-sendiri", kata Bambang. Terlebih lagi, kata Bambang, selama ini proses
pembuatan cangkul masih dilakukan secara manual atau belum menggunakan teknologi mesin. "Saya yakin,
dengan berkoperasi, perajin cangkul bisa melawan produk cangkul impor", tandas Bambang.

Bambang mengakui bahwa produk cangkul Desa Kalisemo secara kualitas memang sudah bagus. Hanya saja,
dari sisi harga masih terbilang tinggi bila dibandingkan produk cangkul asal impor. "Kenapa bisa lebih mahal,
karena yang diproduksi perajin Kalisemo adalah cangkul untuk sektor pertanian. Sementara cangkul impor
hanya bisa digunakan untuk proyek bangunan. Jadi, secara kekuatan dan kualitas, cangkul untuk pertanian
lebih berkualitas dan lebih kuat", papar Bambang. Dalam kesempatan yang sama, salah seorang perajin
cangkul Kalisemo bernama Slamet Widodo menjelaskan, sentra cangkul Desa Kalisemo sudah sejak dulu ada,
alias sudah turun temurun keluarga di sana. "Sudah dari zaman kakek-kakek kita, Desa Kalisemo sudah dikenal
sebagai sentra cangkul", kata Slamet. Slamet menambahkan, di Desa Kalisemo terdapat 11 sentra cangkul
dengan produksi 15 cangkul perhari persentra. "Pemasaran produk cangkul kita sudah masuk ke pasar di
Yogyakarta, Magelang, Boyolali, Salatiga, dan tentu saja Purworejo", kata Slamet seraya menyebutkan
kesulitan pihaknya adalah mendapatkan bahan baku berkualitas. Dengan harga cangkul sebesar Rp150 ribu,
Slamet mengakui memang lebih mahal ketimbang cangkul impor. Karena, produk cangkul Kalisemo berbahan
plat besi yang diisi baja. "Jangan disamakan dengan cangkul buatan pabrik yang hanya berbahan baku besi
tanpa baja. Jadi, secara kualitas, produk cangkul Kalisemo jauh lebih tinggi dibanding cangkul impor", pungkas
Slamet. (Budi Nugraha/CN19/SM Network) Link: https://www.suaramerdeka.com/news/baca/213223/dorong-
perajin-cangkul-purworejo-berkoperasi-agar-lebih-efisien
99
Judul : Ir. Nur Wahid, Msi.: Kehalalan Nugget Perlu Diperhatikan - Mina News
Media : minanews.net Wartawan: Mina News
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 63,873,626
Narasumber: Ringkasan:
- Kepala INHATEC, Ir. Nur Wahid, M.Si Karena berasal dari olahan ayam, sebagian besar
- Wakil Direktur LPPOM MUI, Ir. Muti masyarakat Indonesia berasumsi nugget yang
Arintawati, M.Si, beredar di pasaran halal. Padahal ada beberapa titik
kritis haram pada nugget yang perlu diperhatikan.

Persoalan berikutnya, hampir semua produsen


nugget, terutama dalam industri skala besar,
menggunakan daging mechanically deboning meat
(MDM). Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan
nomor SNI 6683:2014 pun sudah menyatakan bahwa
MDM dapat digunakan sebagai bahan pembuat
nugget. Yang menjadi masalah, MDM biasanya
dikumpulkan dari berbagai rumah potong hewan
(RPH), yang belum tentu tersertifikasi halal.

Bogor, MINA – Nugget terus menjadi penganan favorit bagi banyak kalangan, baik anak-anak maupun orang
dewasa. Selain karena rasanya yang lezat, penyajian nugget sangat praktis dan hanya membutuhkan waktu
yang singkat. Tak heran, penganan ini menjadi idola para Ibu dalam memilih alternatif teman makan untuk
anak-anaknya. Alasan lainnya, nugget sering kali menjadi solusi bagi para Ibu yang anaknya sulit makan.
Ditambah lagi, saat ini nugget sudah divariasikan dengan berbagai bentuk, seperti huruf, binatang, dan bentuk
lainnya. Tentu ini akan menambah minat seseorang untuk mengkonsumsinya, terutama anak-anak. Demikian
keterangan yang diterima MINA, Rabu (18/12) Kepala INHATEC, Ir. Nur Wahid, M.Si, menjelaskan bahwa
nugget diolah dari campuran tepung terigu, daging, telur, tepung roti, dan bumbu. Daging ini digunakan untuk
nugget juga sudah beragam, yaitu daging ayam, sapi, atau ikan. Sampai saat ini, nugget ayam masih menjadi
primadona di pasaran. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya produsen nugget ayam dari skala industri
besar hingga rumah tangga. “Karena berasal dari olahan ayam, sebagian besar masyarakat Indonesia
berasumsi nugget yang beredar di pasaran halal. Padahal ada beberapa titik kritis haram pada nugget yang
perlu diperhatikan. Edisi Jurnal Halal kali ini akan mengajak kita untuk mengulas titik kritis haram nugget. Berikut
100
ulasannya,” ujar dia. Pengolahan nugget secara umum dibuat dengan cara mencampurkan seluruh bahan, di
antaranya tepung terigu, daging, telur, dan bumbu.

Dalam tahapan ini, tepung terigu dan telur sudah termasuk ke dalam daftar bahan tidak kritis (halal positive list
of material). Artinya, kedua bahan tersebut cenderung tidak berbahaya dan tidak diragukan status halalnya,
sehingga aman digunakan meski tanpa melalui pemeriksaan halal lebih dulu. Bahan selanjutnya yang memiliki
titik haram cukup kritis adalah daging. Mutu nugget bisa ditentukan dari komposisi daging dibandingkan dengan
bahan tambahan lainnya. Nugget yang dianggap memiliki kualitas baik mengandung daging tidak kurang dari
80 persen, sementara 20 persen lainnya berupa campuran bahan lain. Sayangnya, di pasaran justru banyak
beredar nugget dengan perbandingan sebaliknya.

Persoalan berikutnya, hampir semua produsen nugget, terutama dalam industri skala besar, menggunakan
daging mechanically deboning meat (MDM). Produk daging ini dihasilkan dengan memaksa daging yang
dihaluskan atau digiling di bawah tekanan tinggi secara mekanik untuk memisahkan tulang dari jaringan daging
yang dapat dimakan, seperti tulang rawan, sumsum, kulit, saraf, pembuluh darah, dan sisa daging yang
menempel pada tulang. Meski dibandrol dengan harga yang lebih murah, MDM memiliki protein dan sifat-sifat
daging yang bisa dimanfaatkan untuk produk olahan. Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan
nomor SNI 6683:2014 pun sudah menyatakan bahwa MDM dapat digunakan sebagai bahan pembuat nugget.
Yang menjadi masalah, MDM biasanya dikumpulkan dari berbagai rumah potong hewan (RPH), yang belum
tentu tersertifikasi halal. Apalagi jika bahan MDM dikumpulkan dari RPH di negara dengan mayoritas penduduk
nonmuslim. Tentu ini menjadi persoalan serius. “Di samping penggunaan daging ayamnya yang harus halal,
pemanfaatan MDM dalam memproduksi nugget ini menjadi persoalan lain. Ia menjadi titik kritis yang perlu
diperhatikan dalam melihat kehalalan nugget,” kata Nur Wahid. Seperti yang kita ketahui, berdasarkan Al-
Baqarah ayat 173, daging dinyatakan tidak halal ketika sebelum disembelih sudah menjadi bangkai dan
disembelih tanpa mengucap nama Allah. Selain tercampur atau terkontaminasinya daging dengan hal yang
haram akan membuat daging tersebut juga menjadi haram.

Tak sampai di sana. Para pelaku usaha, baik dari skala industri besar maupun rumahan, semakin kreatif
menciptakan nugget dari campuran olahan daging ayam dengan oat, sayuran, tempe, susu, dan keju. Wah,
sungguh menggugah selera bukan? Dari segi gizi dan rasa, tentu ini sangat menarik bagi para ibu untuk
memberikannya kepada sang buah hati. Namun bagaimana titik kritisnya? Apabila produsen menambahkan
beberapa bahan tambahan, tentu tugas kita untuk mengecek halalnya suatu produk semakin bertambah.
Contohnya, penambahan susu dan keju pada nugget. Kedua bahan ini mempunyai titik haram yang cukup
kritis. Susu, misalnya, akan menjadi haram ketika susu diproduksi dari hewan haram atau terkontaminasi
dengan zat haram. Sementara keju berasal dari susu sapi, domba, kambing, atau unta. Kemudian dibutuhkan
mikroorganisme (seperti: enzim rennet, pepsin, renin, renilasi) dalam proses penggumpalan susu. “Enzim
rennet yang dipakai bisa berasal dari hasil fermentasi atau lambung anak sapi. Jika berasal dari fermentasi
mikroba, maka harus dipastikan media yang dipakai untuk pertumbuhan mikrobanya tidak mengandung bahan
yang diharamkan. Sementara jika berasal dari lambung anak sapi, cara penyembelihan menjadi penentu
kehalalannya,” jelas Ir. Muti Arintawati, M.Si, Wakil Direktur LPPOM MUI. Dengan memperhatikan produk yang
kita konsumsi, sama halnya dengan kita menjaga diri dan keluarga terdekat kita dari konsumsi hal-hal yang
haram. Salah satu hal termudah yang bisa dilakukan adalah dengan memperhatikan label Majelis Ulama
Indonesia (MUI) tertera di kemasan produk; atau dengan adanya sertifikat halal di resto, outlet, atau
RPH. (R/R03/P1) Mi’raj News Agency (MINA).

Link: https://minanews.net/ir-nur-wahid-msi-kehalalan-nugget-perlu-diperhatikan/

101
Judul : Kemenkop dan UKM Dorong Perajin Cangkul Purworejo Berkoperasi Agar Lebih Efisien
Media : jurnas.com Wartawan: Ahmad Alfi Dimyati
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:
- Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria
Simanungkalit Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Kementerian Koperasi dan UKM Victoria
- Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Simanungkalit mendorong seluruh perajin yang ada
Perdagangan Kabupaten Purworejo, di sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan Liano,
Bambang Susilo Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, agar
- Seorang perajin cangkul Kalisemo bernama tergabung dalam satu wadah usaha bernama
Slamet Widodo koperasi.

Victoria pun menegaskan bahwa pihaknya akan


mendorong pengembangan Sentra Cangkul Desa
Kalisemo tersebut. "Kami akan jalin kerjasama
dengan PT Krakatau Steel dalam pengadaan bahan
baku baja untuk cangkul dengan standar nasional
atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong agar
cangkul lokal masuk ke dalam e-katalog", ujar
Victoria.

102
Purworejo, Jurnas.com - Kementerian Koperasi dan UKM mendorong seluruh perajin cangkul yang ada di
sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, agar tergabung dalam
satu wadah usaha bernama koperasi. Demikian disampaikan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit melalui pesan tertulis yang diterima Jurnas.com, Kamis
(09/01/2019). "Dengan berkoperasi akan tercipta efisiensi produksi dan juga pemasaran. Tentunya, akan
menekan harga satuan cangkul," kata Victoria. Menurut Victoria, dengan berkoperasi maka segala kendala
yang dihadapi selama ini bisa diantisipasi para perajin cangkul. Diantaranya, pengadaan mesin teknologi
pembuat cangkul, bahan baku, hingga pemasaran, bisa dilakukan koperasi. "Para perajin hanya fokus pada
produksi cangkul dan kualitasnya. Urusan lain-lainnya, termasuk permodalan, akan disiapkan koperasi," jelas
Victoria. Victoria pun menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong pengembangan Sentra Cangkul Desa
Kalisemo tersebut. "Kami akan jalin kerjasama dengan PT Krakatau Steel dalam pengadaan bahan baku baja
untuk cangkul dengan standar nasional atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong agar cangkul lokal masuk
ke dalam e-katalog," ujar Victoria. Lebih dari itu, kata Victoria, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan
BUMN-BUMN, instansi pemerintah, hingga pemerintah daerah, agar menggunakan produk cangkul buatan
anak bangsa sendiri. "Kita akan terus menjaga produksi dan kualitas cangkul dalam negeri, yang tentunya
secara perlahan akan mampu mengurangi cangkul asal impor," ujar Victoria.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Purworejo Bambang Susilo juga
menekankan pentingnya berkoperasi bagi para perajin cangkul Desa Kalisemo. "Melalui koperasi, mereka akan
memproduksi cangkul yang berkualitas dengan harga lebih murah, ketimbang produksi cangkul sendiri-sendiri,"
kata Bambang. Apalagi, selama ini proses pembuatan cangkul masih dilakukan secara manual atau belum
menggunakan teknologi mesin. "Saya yakin, dengan berkoperasi, perajin cangkul bisa melawan produk cangkul
impor," ujar Bambang. Bambang mengakui bahwa produk cangkul Desa Kalisemo secara kualitas memang
sudah bagus. Hanya saja, dari sisi harga masih terbilang tinggi bila dibandingkan produk cangkul asal impor.
"Kenapa bisa lebih mahal, karena yang diproduksi perajin Kalisemo adalah cangkul untuk sektor pertanian.

Sementara cangkul impor hanya bisa digunakan untuk proyek bangunan. Jadi, secara kekuatan dan kualitas,
cangkul untuk pertanian lebih berkualitas dan lebih kuat," kata Bambang. Sementara itu, salah seorang perajin
cangkul Kalisemo, Slamet Widodo menjelaskan, sentra cangkul Desa Kalisemo sudah sejak dulu ada, alias
sudah turun temurun keluarga di sana. "Sudah dari zaman kakek-kakek kita, Desa Kalisemo sudah dikenal
sebagai sentra cangkul," kata Slamet. Slamet menambahkan, di Desa Kalisemo terdapat 11 sentra cangkul
dengan produksi 15 cangkul perhari persentra. "Pemasaran produk cangkul kita sudah masuk ke pasar di
Yogyakarta, Magelang, Boyolali, Salatiga, dan tentu saja Purworejo," kata Slamet seraya menyebutkan
kesulitan pihaknya adalah mendapatkan bahan baku berkualitas. Dengan harga cangkul sebesar Rp 150 ribu,
Slamet mengakui memang lebih mahal ketimbang cangkul impor. Karena, produk cangkul Kalisemo berbahan
plat besi yang diisi baja. "Jangan disamakan dengan cangkul buatan pabrik yang hanya berbahan baku besi
tanpa baja. Jadi, secara kualitas, produk cangkul Kalisemo jauh lebih tinggi dibanding cangkul impor," kata
Slamet.

Link: http://www.jurnas.com/artikel/65335/Kemenkop-dan-UKM-Dorong-Perajin-Cangkul-Purworejo-
Berkoperasi-Agar-Lebih-Efisien/

103
Judul : Perajin Cangkul Purworejo Diajak Berkoperasi untuk Efisiensi Produksi
Media : Akurat.co Wartawan: Andi Syafriadi
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 11,625,000
Narasumber: Ringkasan:
- Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria
Simanungkalit Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran
Kementerian Koperasi dan UKM Victoria
- Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Simanungkalit mendorong seluruh perajin yang ada
Perdagangan Kabupaten Purworejo, di sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan Liano,
Bambang Susilo Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, agar
- Seorang perajin cangkul Kalisemo bernama tergabung dalam satu wadah usaha bernama
Slamet Widodo koperasi.

Victoria pun menegaskan bahwa pihaknya akan


mendorong pengembangan Sentra Cangkul Desa
Kalisemo tersebut. "Kami akan jalin kerjasama
dengan PT Krakatau Steel dalam pengadaan bahan
baku baja untuk cangkul dengan standar nasional
atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong agar
cangkul lokal masuk ke dalam e-katalog", ujar
Victoria.

104
AKURAT.CO Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit
mendorong seluruh perajin yang ada di sentra cangkul Desa Kalisemo, Kecamatan Liano, Kabupaten
Purworejo, Jawa Tengah, agar tergabung dalam satu wadah usaha bernama koperasi. "Dengan berkoperasi
akan tercipta efisiensi produksi dan juga pemasaran. Tentunya, akan menekan harga satuan cangkul," ucap
Victoria, usai meninjau stand Sentra Cangkul Kalisemo di acara Pasar Rakyat dan pameran produk UKM, Rabu
(8/1/2020).

Dengan berkoperasi, maka segala kendala yang dihadapi selama ini bisa diantisipasi. Diantaranya, pengadaan
mesin teknologi pembuat cangkul, bahan baku, hingga pemasaran dapat dilakukan koperasi. "Para perajin
hanya fokus pada produksi cangkul dan kualitasnya. Urusan lain-lainnya, termasuk permodalan, akan disiapkan
koperasi," jelas Victoria. Victoria pun menegaskan pihaknya akan mendongkrak pengembangan Sentra
Cangkul Desa Kalisemo tersebut. "Kami akan jalin kerjasama dengan PT Krakatau Steel dalam pengadaan
bahan baku baja untuk cangkul dengan standar nasional atau SNI. Setelah itu, kita akan mendorong agar
cangkul lokal masuk ke dalam e-katalog," tuturnya. Lebih lanjut Victoria mengklaim pihaknya juga sudah
bekerjasama dengan BUMN-BUMN, instansi pemerintah, hingga pemerintah daerah agar menggunakan
produk cangkul buatan anak bangsa sendiri. "Kita akan terus menjaga produksi dan kualitas cangkul dalam
negeri, yang tentunya secara perlahan akan mampu mengurangi cangkul asal impor," tukas Victoria.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Purworejo Bambang Susilo juga
menekankan pentingnya berkoperasi bagi para perajin cangkul Desa Kalisemo. "Melalui koperasi, mereka akan
memproduksi cangkul yang berkualitas dengan harga lebih murah, ketimbang produksi cangkul sendiri-sendiri,"
tutur Bambang. Terlebih lagi, kata Bambang, selama ini proses pembuatan cangkul masih dilakukan secara
manual atau belum menggunakan teknologi mesin. Sedangkan dengan berkoperasi, perajin cangkul bisa
melawan produk cangkul impor. Bambang mengakui jika produk cangkul Desa Kalisemo secara kualitas
memang sudah bagus. Hanya saja, dari sisi harga masih terbilang tinggi bila dibandingkan produk cangkul asal
impor, kenapa bisa lebih mahal lantaran yang diproduksi perajin Kalisemo adalah cangkul untuk sektor
pertanian. Sementara cangkul impor hanya bisa digunakan untuk proyek bangunan. Jadi, secara kekuatan dan
kualitas, cangkul untuk pertanian lebih berkualitas dan lebih kuat.

Dalam kesempatan yang sama, salah seorang perajin cangkul Kalisemo bernama Slamet Widodo menjelaskan
sentra cangkul Desa Kalisemo sudah sejak dulu ada, alias sudah turun temurun keluarga di sana. "Sudah dari
zaman kakek-kakek kita, Desa Kalisemo sudah dikenal sebagai sentra cangkul", kata Slamet. Slamet
menyebutkan di Desa Kalisemo terdapat 11 sentra cangkul dengan produksi 15 cangkul perhari persentra.
"Pemasaran produk cangkul kita sudah masuk ke pasar di Yogyakarta, Magelang, Boyolali, Salatiga, dan tentu
saja Purworejo", ucap Slamet. Dengan harga cangkul sebesar Rp150 ribu, Slamet mengakui memang lebih
mahal ketimbang cangkul impor. Karena, produk cangkul Kalisemo berbahan plat besi yang diisi baja. "Jangan
disamakan dengan cangkul buatan pabrik yang hanya berbahan baku besi tanpa baja. Jadi, secara kualitas,
produk cangkul Kalisemo jauh lebih tinggi dibanding cangkul impor," pungkas Slamet.

Link: https://akurat.co/ekonomi/id-948439-read-perajin-cangkul-purworejo-diajak-berkoperasi-untuk-efisiensi-
produksi

105
Judul : Pertahankan Proper Nasional Peringkat Emas Tiga Tahun Berturut-Turut
Media : tribunnews.com Wartawan: Editor: Eko Sutriyanto
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan:

 Direktur Utama Pupuk Kaltim, Bakir Pupuk Kaltim kembali meraih Proper Nasional
Pasaman peringkat Emas untuk ketiga kalinya dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Penghargaan diserahkan Wakil Presiden RI Maruf
Amin, kepada Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir
Pasaman di Istana Wakil Presiden RI di Jakarta, pada
Rabu (8/1/2020), Pupuk Kaltim dinilai memiliki
perhatian tinggi terhadap perbaikan lingkungan dan
ekosistem dalam menjalankan aktivitas bisnis di
lingkungan Perusahaan.

Pupuk Kaltim juga telah menerima berbagai


penghargaan yang reputable antara
lain, SNI Award/National Quality Award Platinum dan
Grand Platinum dari Badan Standardisasi
Nasional (BSN) secara berturut-turut sejak 2016
hingga saat ini.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pupuk Kaltim kembali meraih Proper Nasional peringkat Emas untuk ketiga
kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Penghargaan diserahkan Wakil
Presiden RI Maruf Amin, kepada Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman di Istana Wakil Presiden RI di
Jakarta, pada Rabu (8/1/2020), Pupuk Kaltim dinilai memiliki perhatian tinggi terhadap perbaikan lingkungan
dan ekosistem dalam menjalankan aktivitas bisnis di lingkungan Perusahaan.

106
Dalam kinerja lingkungan, Pupuk Kaltim telah melakukan penghematan energi dari beragam program inovasi,
reduksi gas rumah kaca, reduksi timbulan limbah, penghematan air, kontribusi terhadap keanekaragaman
hayati. Tengok saja di antaranya reintroduksi anggrek hitam sebagai tanaman endemik Kalimantan, pembibitan
jenis tanaman langka, konservasi rusa sambar hingga penanaman mangrove dan penurunan terumbu buatan
secara rutin setiap tahun. 2022 Raih Predikat The Most Trusted Company, Bakir Pasaman Pastikan Pupuk
Kaltim Konsisten Terapkan GCG, 2022 Optimis Pupuk Kaltim Terdepan, Bakir Pasaman: Karyawan Terus
Bersatu dan Kompak, Pupuk Kaltim juga secara konsisten meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
khususnya dukungan terhadap pencapaian 17 indikator tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs) dengan hasil signifikan.

Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Pupuk Kaltim yang terus peduli terhadap lingkungan dan
masyarakat dengan mengedepankan aspek continuous improvement dan inovasi di segala bidang, khususnya
dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Creating Shared Value (CSV) melalui
penerapan Beyond Compliance Programs, kata Bakir Pasaman. Melalui program CSR Kampung Aren Berdaya
Ramah Difabel, yang merupakan pengembangan dari program Inkubator Bisnis (Inbis) Permata Bunda, yaitu
kawasan inovasi sosial yang berisi 10 program pemberdayaan anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan
melibatkan masyarakat, dengan tagline Menciptakan Inklusi dari Kampung Sendiri. Tujuan akhir dari program
ini agar Anak Berkebutuhan Khusus mampu berdaya secara mandiri, bisa berkarya atas potensi diri, tidak
bergantung pada orang lain dan dapat memberdayakan lingkungan sekitarnya.

Selain itu, pada program Better Living in Malahing juga memberikan wajah baru untuk masyarakat pesisir
Bontang, yang kerap diasosiasikan sebagai masyarakat kumuh dan tertinggal.] Program pemberdayaan serta
perbaikan pola pikir masyarakat pesisir Malahing fokus pada 5 (lima) aspek, yaitu ekonomi, lingkungan,
pendidikan, kesehatan dan perbaikan infrastruktur. Pupuk Kaltim Raih Penghargaan IFAs Industry Stewardship
Award, Pupuk Kaltim Berbagi kepada Petugas Kebersihan, Program ini juga telah meraih penghargaan Asia
Responsible Enterprise Awards (AREA) kategori Social Empowerment, pada ajang The International CSR
Summit (ICS) 2019, di Hilton Taipei Sinban Taiwan pada 2019. Secara berkesinambungan Pupuk Kaltim juga
memberdayakan nelayan dan masyarakat pesisir melalui program CSV, yaitu Budidaya Ikan Kerapu dan
Lobster dalam Keramba Jaring Apung (KJA).

Upaya ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian nelayan Bontang, dalam
memaksimalkan potensi perikanan melalui budidaya., Program KJA bekerjasama dengan Koperasi Nelayan
Bontang ETA Maritim (Kopnel BEM), yang saat ini telah dilakukan replikasi di dua lokasi kota Bontang. Pupuk
Kaltim dari tahun ke tahun dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perusahaan dengan kondisi yang
sangat baik serta mengedepankan konsep 3P sesuai ataupun melebihi target yang ditetapkan oleh
Stakeholder. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian kategori Industry Leader dalam penilaian Baldrige
Excellence Framework (BEF) yang skornya terus meningkat mencapai 692 pada 2019 dan kategori World Class
dari Asia Pacific Quality Organization (APQO).

Pupuk Kaltim juga telah menerima berbagai penghargaan yang reputable antara lain, SNI Award/National
Quality Award Platinum dan Grand Platinum dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) secara berturut-turut
sejak 2016 hingga saat ini. Berbagai penghargaan dari International Fertilizer Association (IFA) pada bidang
Product Excellence (2017), SHE (2018) dan Industry Excellence (2019), dan penghargaan nasional hingga
internasional di bidang Inovasi dan CSR serta meraih penghargaan The Most Trusted Companies dalam bidang
GCG. "Penghargaan Proper Nasional peringkat Emas menunjukkan konsistensi Pupuk Kaltim dalam

107
menjalankan proses produksi maupun jasa, dengan melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggungjawab
kepada masyarakat,” kata Bakir Pasaman. (Fachri)

Link: https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/01/09/pertahankan-proper-nasional-peringkat-emas-tiga-tahun-
berturut-turut

108
Judul : Kabel Instalasi Listrik Berstandar SNI
Media : Pikiran Rakyat Wartawan: Budi Sartono Soetiardjo
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: 0014 Ad Value: Rp 10,477,500
Narasumber: Ringkasan:
-

Penggunaan kabel instalasi listrik wajib


menggunakan kabel berselubung berstandar SNI atau
PLN yang sesuai dengan ketentuan dari jenis NYM
(warna putih) atau NYY (warna hitam), dengan ukuran
sesuai ketentuan, dan tidak boleh
menggunakan kabel fleksibel berserabut (NYAK) yang
umumnya digunakan pada hantaran peralatan-
peralatan listrik portabel seperti setrika listrik, pesawat
radio/televisi, dan water dispenser.

109
110
Judul : Kualitas dan SNI Sangat Penting Bagi Produk IKM Agar Bisa Bersaing
Media : Non Stop Wartawan: ASP
Tanggal : 09-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: 0007 Ad Value: Rp 17,188,688
Narasumber: Ringkasan:
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto
Kini dunia industri kita tengah memasuki era Industri
4.0, maka produk yang tidak berkualitas akan sulit
bersaing. Oleh karena itu, penerapan standar
menjadi elemen penting bagi pelaku usaha untuk
meningkatkan daya saing produk nasional dan
memperluas akses pasar global. Standar digunakan
sebagai sarana untuk meningkatkan mutu, efisiensi
produksi. memperlancar transaksi perdagangan,
serta mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan
transparan.

111
112
Judul : Asosiasi Pengusaha Retail Sebut Larangan Plastik Sekali Pakai di Jakarta Masih Multitafsir
Media : Kompas.com Wartawan: Cynthia Lova
Tanggal : 10-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Negatif
Halaman: - Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan:

 Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang
Roy N Mande penggunaan kantong plastik mulai Juli 2020.
Larangan tersebut diatur dalam Peraturan Gubernur
(Pergub) Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban
Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan
pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan
Pasar Rakyat Ketua Umum Asosiasi Pengusaha
Retail, Roy N Mande menilai isi peraturan tersebut
masih multitafsir.

" Plastik ramah lingkungan bisa saja multitafsir,


jangan-jangan plastik yang berlogo SNI atau halal
disebut ramah lingkungan," seharusnya Pemprov
menentukan jenis bahan baku plastik yang disebut
ramah lingkungan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang penggunaan kantong plastik mulai Juli
2020. Larangan tersebut diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban
Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar
Rakyat yang sudah diteken oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menanggapi hal itu, Ketua Umum

113
Asosiasi Pengusaha Retail, Roy N Mande mendukung kebijakan pengurangan plastik tersebut. Meski demikian,
ia menilai isi peraturan tersebut masih multitafsir.

Ritel di Sarinah Sudah Lebih Dulu Mengganti dengan Cassava Bag Sebab dalam peraturan hanya ditulis
mewajibkan penggunaan kantong plastik ramah lingkungan tanpa penjelasan bahan baku plastik yang masuk
kategori ramah lingkungan. " Plastik ramah lingkungan bisa saja multitafsir, jangan-jangan plastik yang
berlogo SNI atau halal disebut ramah lingkungan," ujar Roy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/1/2020).
Roy mengatakan, seharusnya Pemprov menentukan jenis bahan baku plastik yang disebut ramah lingkungan.
"Lalu bagaimana penetapan bahan bakunya yang ramah lingkungan. Misalnya yang dari bahan cassava atau
singkong, oksium, plastik daur ulang atau dari kain," ucap Roy.

Selain itu, ia juga mendorong pemerintah agar menerapkannya ke seluruh pelaku usaha. Mulai dari pengusaha
retail, pasar, hingga ke toko-toko klontong agar hasilnya signifikan. "Jadi adil kalau semua orang bisa
mengurangi penggunaan plastik. Karena hanya sedikit juga retail di Jakarta ini dibanding penjual di pasar rakyat
maupun toko klontong," kata dia. Adapun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meneken Peraturan
Gubernur (Pergub) Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah
Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat. Dalam Pergub itu, pengelola pusat
perbelanjaan dan pasar rakyat harus mewajibkan seluruh pelaku usaha di tempat yang dikelolanya untuk
menggunakan kantong belanja ramah lingkungan dan melarang kantong belanja plastik sekali pakai.

Link: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/10/09220501/asosiasi-pengusaha-retail-sebut-larangan-
plastik-sekali-pakai-di-jakarta

114
Judul : Aston Denpasar, Terima Penghargaan Hotel Bintang 4 - Bali Travel News
Media : bali-travelnews.com Wartawan: Headline News
Tanggal : 10-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif
Halaman: - Ad Value: Rp 63,873,626
Narasumber: Ringkasan:

 General Manager Aston Denpasar Hotel & Aston Denpasar Hotel & Convention Center baru-
Convention Center, Sony Bambang Suryo. baru ini menerima penghargaan hotel bintang 4 dari
PT QIS Certi Indonesia, lembaga sertifikasi bisnis
pariwisata yang langsung ditunjuk oleh
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Sistem penilaian yang dilakukan oleh PT QIS Certi


Indonesia untuk menentukan sebuah hotel
mendapatkan penghargaan bintang 4 adalah
mengacu pada SNI ISO / IEC 17021-1: 2015, sebuah
standard untuk mengaudit kualitas dari sumber daya
manusia serta kelangsungan dari prosedur
operasional secara keseluruhan, baik dari segi
fasilitas, pelayanan, dan juga termasuk sistem
manajemen perusahaan dan makanan.

115
Aston Denpasar Hotel & Convention Center menerima penghargaan hotel bintang 4 dari PT. QIS Certi
Indonesia, lembaga sertifikasi bisnis pariwisata yang langsung ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia baru-baru ini. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Liliyanti Suharti, Marketing Executive
dari PT. QIS Certi Indonesia.

Tujuan utama dari sertifikasi ini adalah untuk memastikan kepuasan para tamu melalui kualitas standard
produk, pelayanan, dan pengelolaan semua hotel berbintang baik di Bali maupun di Indonesia secara
keseluruhan. Sistem penilaian yang dilakukan oleh PT QIS Certi Indonesia sendiri untuk menentukan sebuah
hotel mendapatkan penghargaan bintang 4 adalah mengacu pada SNI ISO / IEC 17021-1: 2015, sebuah
standard untuk mengaudit kualitas dari sumber daya manusia serta kelangsungan dari prosedur operasional
secara keseluruhan baik dari segi fasilitas, pelayanan, dan juga termasuk sistem manajemen perusahaan dan
makanan. “Kami berhasil menunjukkan implementasi yang efektif atas semua standard yang dinilai sehingga
proses audit telah berhasil diselesaikan pada Oktober 2019 yang lalu.

Kami juga sangat senang bahwa kami dapat mencapai prestasi dan akan berusaha untuk terus meningkatkan
kualitas kami baik dari segi pelayanan, fasilitas, maupun produk yang nantinya akan meningkatkan kepuasan
tamu.” Ungkap Sony Bambang Suryo, General Manager Aston Denpasar Hotel & Convention Center.(BTN/014)

Link: http://bali-travelnews.com/2020/01/10/aston-denpasar-terima-penghargaan-hotel-bintang-4/

116
Judul : Pupuk Kaltim Kembali Raih Proper Nasional Peringkat Emas
Media : Kompas.com Wartawan: Kurniasih Budi

Tanggal : 10-Januari-2020 Nada Pemberitaan : Positif


Halaman: - Ad Value: Rp 18,125,000
Narasumber: Ringkasan:

 Direktur Utama Pupuk Kaltim, Bakir Pupuk Kaltim kembali meraih Proper Nasional
Pasaman peringkat Emas untuk ketiga kalinya dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Penghargaan diserahkan Wakil Presiden RI Maruf
Amin, kepada Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir
Pasaman di Istana Wakil Presiden RI di Jakarta, pada
Rabu (8/1/2020), Pupuk Kaltim dinilai memiliki
perhatian tinggi terhadap perbaikan lingkungan dan
ekosistem dalam menjalankan aktivitas bisnis di
lingkungan Perusahaan.

Pupuk Kaltim juga telah menerima berbagai


penghargaan yang reputable antara
lain, SNI Award/National Quality Award Platinum dan
Grand Platinum dari Badan Standardisasi
Nasional (BSN) secara berturut-turut sejak 2016
hingga saat ini.

KOMPAS.com – Pupuk Kaltim kembali meraih Proper Nasional peringkat Emas untuk ketiga kalinya dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Penghargaan diserahkan Wakil Presiden RI Maruf
Amin, kepada Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman di Istana Wakil Presiden RI di Jakarta, pada Rabu
(8/1/2020), Pupuk Kaltim dinilai memiliki perhatian tinggi terhadap perbaikan lingkungan dan ekosistem dalam
menjalankan aktivitas bisnis di lingkungan Perusahaan.
117
Dalam kinerja lingkungan, Pupuk Kaltim telah melakukan penghematan energi dari beragam program inovasi,
reduksi gas rumah kaca, reduksi timbulan limbah, penghematan air, kontribusi terhadap keanekaragaman
hayati. Tengok saja di antaranya reintroduksi anggrek hitam sebagai tanaman endemik Kalimantan, pembibitan
jenis tanaman langka, konservasi rusa sambar hingga penanaman mangrove dan penurunan terumbu buatan
secara rutin setiap tahun. 2022 Raih Predikat The Most Trusted Company, Bakir Pasaman Pastikan Pupuk
Kaltim Konsisten Terapkan GCG, 2022 Optimis Pupuk Kaltim Terdepan, Bakir Pasaman: Karyawan Terus
Bersatu dan Kompak, Pupuk Kaltim juga secara konsisten meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
khususnya dukungan terhadap pencapaian 17 indikator tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs) dengan hasil signifikan.

Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Pupuk Kaltim yang terus peduli terhadap lingkungan dan
masyarakat dengan mengedepankan aspek continuous improvement dan inovasi di segala bidang, khususnya
dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Creating Shared Value (CSV) melalui
penerapan Beyond Compliance Programs, kata Bakir Pasaman. Melalui program CSR Kampung Aren Berdaya
Ramah Difabel, yang merupakan pengembangan dari program Inkubator Bisnis (Inbis) Permata Bunda, yaitu
kawasan inovasi sosial yang berisi 10 program pemberdayaan anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan
melibatkan masyarakat, dengan tagline Menciptakan Inklusi dari Kampung Sendiri. Tujuan akhir dari program
ini agar Anak Berkebutuhan Khusus mampu berdaya secara mandiri, bisa berkarya atas potensi diri, tidak
bergantung pada orang lain dan dapat memberdayakan lingkungan sekitarnya.

Selain itu, pada program Better Living in Malahing juga memberikan wajah baru untuk masyarakat pesisir
Bontang, yang kerap diasosiasikan sebagai masyarakat kumuh dan tertinggal.] Program pemberdayaan serta
perbaikan pola pikir masyarakat pesisir Malahing fokus pada 5 (lima) aspek, yaitu ekonomi, lingkungan,
pendidikan, kesehatan dan perbaikan infrastruktur. Pupuk Kaltim Raih Penghargaan IFAs Industry Stewardship
Award, Pupuk Kaltim Berbagi kepada Petugas Kebersihan, Program ini juga telah meraih penghargaan Asia
Responsible Enterprise Awards (AREA) kategori Social Empowerment, pada ajang The International CSR
Summit (ICS) 2019, di Hilton Taipei Sinban Taiwan pada 2019. Secara berkesinambungan Pupuk Kaltim juga
memberdayakan nelayan dan masyarakat pesisir melalui program CSV, yaitu Budidaya Ikan Kerapu dan
Lobster dalam Keramba Jaring Apung (KJA).

Upaya ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian nelayan Bontang, dalam
memaksimalkan potensi perikanan melalui budidaya., Program KJA bekerjasama dengan Koperasi Nelayan
Bontang ETA Maritim (Kopnel BEM), yang saat ini telah dilakukan replikasi di dua lokasi kota Bontang. Pupuk
Kaltim dari tahun ke tahun dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perusahaan dengan kondisi yang
sangat baik serta mengedepankan konsep 3P sesuai ataupun melebihi target yang ditetapkan oleh
Stakeholder. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian kategori Industry Leader dalam penilaian Baldrige
Excellence Framework (BEF) yang skornya terus meningkat mencapai 692 pada 2019 dan kategori World Class
dari Asia Pacific Quality Organization (APQO).

Pupuk Kaltim juga telah menerima berbagai penghargaan yang reputable antara lain, SNI Award/National
Quality Award Platinum dan Grand Platinum dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) secara berturut-turut
sejak 2016 hingga saat ini. Berbagai penghargaan dari International Fertilizer Association (IFA) pada bidang
Product Excellence (2017), SHE (2018) dan Industry Excellence (2019), dan penghargaan nasional hingga
internasional di bidang Inovasi dan CSR serta meraih penghargaan The Most Trusted Companies dalam bidang
GCG. "Penghargaan Proper Nasional peringkat Emas menunjukkan konsistensi Pupuk Kaltim dalam

118
menjalankan proses produksi maupun jasa, dengan melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggungjawab
kepada masyarakat,” kata Bakir Pasaman. (Fachri)

Link: https://kaltim.tribunnews.com/2020/01/08/pupuk-kaltim-pertahankan-proper-nasional-peringkat-emas-3-
tahun-berturut-turut

119

Anda mungkin juga menyukai