Anda di halaman 1dari 4

JURNAL SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI JARINGAN (SISFOTEKJAR) - VOL. 1 NO.

1 (2020) 1-4

Available online at: http://bit.ly/sisfotekjar

Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Jaringan


(SISFOTEKJAR)

Sistem Pendukung Kepututsan Penentuan Tanaman Cabai Berkualitas


Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
M. Ariguna Afrizal1
1
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Pelita Nusanatara, Jl. Iskandar Muda, Medan, 20154, Indonesia
1
arryafrizal@gmail.com

ARTICLE INFORMATION ABSTRAK

Cabai adalah bahan pokok yang sering di gunakan dalam bahan pangan dalam
Received: January 11, 2020 masyarakat, kebutuhan cabai sangat lah penting tidak hanya untuk bahan pokok
Revised: February 08, 2020 atau makanan tetapi juga digunakan untuk bahan obat kosmetik dan
Available online: March 02, 2020
lainya.Banyak hasil tanaman cabai gagal karena jenis penyakit yang berbeda
beda pada umumnya , karena sedikitnya pengetahuan tentang penyakit tanaman
KEYWORDS cabai yang mengakibat kan harga cabai naik dan kualitas nya menurun, oleh
karena itu dengan metode SAW dapat menentukan jenis penyakit cabai dan
Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive meningkatkan kualitas nya.
Weighting, Fuzzy

CORRESPONDENCE

Phone: -
E-mail: arryafrizal@gmail.com

1. LATAR BELAKANG

Cabai adalah bahan pokok yang memiliki rasa khas yaitu Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:
pedas,karena rasanya itu banyak digunakan dalam bahan pokok 1. Merancang sistem SPK dengan metode SAW untuk
makanan dan bumbu atau penyedap rasa, akan tetapi kualitas menentukan jenis penyakit tanaman cabai dan
cabai dan harga cabai sering kali naik dan turun yang di akibat solusinya
kan oleh hama dan penyakit lainnya. 2. Menerapkan metode SAW untuk pemecahan masalah
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menaikkan kualitas cabai yang akan dilakukan oleh peneliti
dan tetap menjaga kualitas nya dengan menggunkan sistem
penunggu keputusan (SPK) yang dilakukan oleh M.ariguna Adapun anfaat penelitian yang diharapkan dapat membantu
afrizal untuk mengidentifikasi penyakit tanaman cabai agar petani dalam menjaga kualitas tanaman cabai
kualitas cabai tetap terjaga dengan menggunakan metode Simple 1. Sistem Pendukung Keputusan
Additve Weight (SAW). SPK adalah sistem berbasis pemodelan yang mampu
beradaptasi dalam menentukan permasalahan yang
Didaerah Beringin banyak cabai yang mengalami gagal panen digunakan dalam membatu kehidupan manusia
yang disebabkan oleh penyakit tanaman cabai yang berujung 2. Simple Additive Weight
pada kerugian, masyarakat disini kurang memahami tentang SAW adalah metode SPK yang menggunkan bobot
penyakit tanaman cabai, oleh karena itu peneliti bertujuan untuk dalam proses perangkingan untuk memilih hasil yang
melakukan penelitian tentang penyakit tanaman cabai agar dapat terbaik
dapat membantu petani cabai di beringin agar kualitas cabai tetap
bagus dan terhindar dari penyakit tanaman cabai
1
JURNAL SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI JARINGAN (SISFOTEKJAR) - VOL. 1 NO. 1 (2020) 1-4

2. LANDASAN TEORI

1.Tanaman Cabai
Menurut Setiadi(2008), Cabai (Capsicum annuum L. ) adalah
tanaman yang termasuk ke dalam keluarga tanaman Solanaceae.
Cabai mengandung senyawa kimia yang dinamakan capsaicin (8-
methyl-N-vanillyl-6-nonenamide). Selain itu, terkandung juga
berbagai senyawa yang mirip dengan capsaicin, yang dinamakan
capsaicinoids. Sedangkan Buah cabai merupakan buah buni
dengan bentuk garis lanset, merah cerah, dan rasanya pedas.
Daging buahnya berupa keping-keping tidak berair. Bijinya
berjumlah banyak serta terletak di dalam ruangan buah. 3. Kriteria dan Bobot
Perhitungan SAW membutuhkan bebrapa kriteria -kriteria untuk
2. Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) menentukan tanaman cabai yang berkualitas, masing-masing
FMADM adalah sebuah metode pengumpulan data alternatif kriteria akan diberi bobot yang akan dimasukkan ke dalam rumus
optional dengan kriteria tertentu, bobot setiap data akan mendapat Fuzzy
perangkingan untuk menyeleksi bobot data yang sudah diberikan

3.PHP
PHP adalah bahasa pemograman berbasi web dengan menggunka
server untuk eksekusi progam nya, di buat oleh Rasmus Lerdof
pada tahun 1995. Bahasa pemograman php dapat menyisipkan
HTML tag kedalamnya , setiap tahun php terus mengalami
perubahan dan penambahan kualitas versi nya,PHP sendiri sangat
mudah dipelajari dan sangat compatible dengan browser modern
Kriteria di gambar diatas sebagai alternatif dari pencocokan bobot
setiap kriteria yang telah diiubah kedalam bentuk bilangan fuzzy,
3. METODE selanjutnya adalah penentuan kualitas tanaman cabai

1.Pengumpulan data
Dalam Penelitian ada beberapa metode yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan data diantaranya
a. Studi literatur

pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan cara


membaca buku-buku referensi atau sumber lain yang bisa
dijadikan sumber informasi
b. Pengumpulan data Berikutnya adalah penjelasan mengenai kriteria yang diubah ke
Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan yang bilangan fuzzy
berkaitan dengan tanaman cabai

2. Metode Simple Additive Weighting (SAW)


Metode SAW sering disebut dengan metode pemjumlahan
dengan menggunkan bobot, metode SAW memproses semua
attribut alternatif dan di normalisasi ke dala m matrix yang pada
akhirnya akan dibandingkan ke setiap bobot alternatif berikut
adalah rumus nya :

2
JURNAL SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI JARINGAN (SISFOTEKJAR) - VOL. 1 NO. 1 (2020) 1-4

Pada table tersebut untuk proses pencocokan data alternatif dari


tanaman cabai.

Pada table diatas data tersebut dimasukkan ke dalam rating


kecocokan alternatif dengan kriteria

Pengambil keputusan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut:


C1= 30%; C2= 25%; C3= 25%; C4= 20%.

Didapat lah normalisasi matrix sebagai berikut :


4. PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

1. Perhitungan matrix dengan bobot

Selanjutnya dilakukan perlkalian matrix W*R dan menjumlahan


hasil perkalian untuk memperoleh alternatif terbaik dengan cara
melalukan perangkingan nilai terbesar

V1=(0,30)(1)+(0,25)(1)+(0,25)(0,4)+(0,20)(0,8)
=0,3+0,25+0,8+0,16= 0,90

pada tahap ini dilakukan proses normalisasi pada


V2=(0,30)(1)+(0,25)(0,4)+(0,25)(1)+(0,20)(0,6)
matrix di atas untuk menghitung rating alternatif pada
=0,3+0,1+0,2+0,15= 0,85
setiap attribut berdasarikan jenis atrributnya
V3=(0,30)(1)+(0,25)(1)+(0,25)(0,8)+(0,20)(1)
=0,3+0,25+0,16+0,25= 0,82

3
JURNAL SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI JARINGAN (SISFOTEKJAR) - VOL. 1 NO. 1 (2020) 1-4

5. HASIL

Dari perhitungan di atas didapatlah

Tabel 9. Perangkingan Alternatif


NO Alternatif Vi

1 Cabai Besar 0.90

2 Cabai Rawit 0.85

3 Cabai Kriting 0.82

Dari data tersebut Vi di posisi rank 1 karena memperoleh nilai


terbesar

KESIMPULAN

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tanaman Cabai


Unggulan, di harapkan mampu memperoleh hasil sebagai berikut:
1. Sistem dapat memberikan alternatif keputusan dengan
menggunakan mengimplementasikan metode Simple Additive
Weighting (SAW) sehingga dapat membantu petani dalam
menghasilkan tanaman cabai yang berkualitas
2. Sistem mampu memberikan informasi tentang tanaman cabai
yang unggul.
3. Hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan tanaman
cabai berkualitas, nilai terbesar dalam perangkingan adalah
alternatif yang ketiga (A1) yaitu tanaman cabai besar dengan nilai
akhir 0,90.

REFERENSI

[1] Prayogo Ageng.(2017).sistem penunggu keputusan tanaman


cabai unggulan menggunakan metode simple additive
weighting (SAW) studi kasus : desa poncowarno lampung
tengah ).5.32-34
[2] Rina Wati, Evi Mayasari “Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Bibit Sapi Unggul Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting (SAW) Pada Peternakan Sapi Sriagung
Padangratu Lampug Tengah”. VOL.5 No.2 2015.
[3] Erni Dianasari, Taufik Baidawi “Sistem Pendukung
Keputusan Penilaian Tanaman Anggrek Pada UD.
SANJIWANI ORCHID Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting”. SWABUMI VOL III No.1, September
2015.
[4] Kusumadewi, Sri.2006. “Fuzzy Multi-Attribute Decision
Makin (Fuzzy MADM)”. Yogyakarta: Graha Ilmu
[5] Turban, Efraim.2005.” Decision Support systems and
intelligent system,edisi Bahasa Indonesia jilid 1”. Penerbit
Andi. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai