Anda di halaman 1dari 10

FOTO

MODUL III RANGKAIAN LOGIKA

Dika Satria (2110631160007)


Asisten: Laila Aida Fatimah, Damar Adzani Susanto, Ananda Dirgari Effendi
Tanggal Percobaan: 18/11/2022
TLE61617-SISTEM DIGITAL
Laboratorium Dasar Teknik Elektro – Fakultas Teknik Unsika

Abstrak menyusun rangkaian universal tersebut untuk


mendapatkan hasil keluaran.
Logika atau dalam bahasa inggris disebut
dengan Logic gate adalah dasar pembentuk sistem
2. STUDI PUSTAKA
elektronika digital yang berfungsi untuk
mengubah satu atau beberapa input (masukan) Bagian ini berisi uraian pemahaman dasar
menjadi sebuah sinyal output(keluaran) logis. mengenai Software quartus II, Altera DE1, Gerbang
Gerbang logika beroperasi berdasarkan sistem Universal, Waveform.
bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki
2 kode simbol yakni o dan 1 dengan menggunakan 2.1 SOFTWARE QUARTUS II
teori aljabar boolean [1].
Pada praktikum ketiga memabahas beberapa
persoalan percobaan 1 sampai 4 dengan harapan
praktikan dapat mengenal dan memahami
bagaimana menyusun suatu rangkaian logika dari
persamaan logika dengan memanfaatkan gerbang
universal. Gerbang universal adalah gerbang
logika yang dapat membentuk fungsi gerbang
Gambar 2.1 Software Altera Quartus II
logika dengan cara menyusun beberapa gerbang
yang sama. Gerbang logika yang termasuk sebagai Quartus II merupakan salah satu jenis
gerbang logikan universal adalah gerbang logika CAD (Computer Aided Design) yang mendukung
NAND dan gerbang logika NOR. bermacam- macam cara pembuatan atau penulisan
desain rangkaian digital, salah satunya adalah
Kata kunci: Altera DE1, Quartus II, Rangkaian VHDL [3]
Logika.
Quartus II biasanya digunakan untuk
1. PENDAHULUAN membuat simulasi rangkaian digital, misalnya
membuat rangkaian digital gerbang sederhana.
Logika atau dalam bahasa inggris disebut
Selain itu, quartus ini juga dapat melakukan
dengan Logic gate adalah dasar pembentuk sistem
analysis dan synthesis untuk desain HDL,
elektronika digital yang berfungsi untuk
Compling desain, analisis diagram pewaktuan, dan
mengubah satu atau beberapa input (masukan)
pengetesan pada rangkaian yang kita buat [3]
menjadi sebuah sinyal output(keluaran) logis.
Gerbang logika beroperasi berdasarkan sistem
2.2 ALTERA DE1
bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki
2 kode simbol yakni o dan 1 dengan menggunakan
teori aljabar Boolean [1].
Gerbang logika beroperasi berdasarkan sistem
bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki
2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan
teori aljabar boolean. Gerbang logikayang
diterapkan dalam sistem elektronika digital pada
dasarnya menggunakan komponen-komponen
elektronika seperti IC, Dioda, Transistor, Relay,
Optik maupun elemen-elemen mekanikal. [2] Gambar 2.2 Altera DE1
Pada praktikum modul ketiga ini, praktikan Altera DE1 merupakan board untuk
akan membahas tentang rangkaian universal serta pengebangan dan pendidikan yang menyediakan
board yang ideal untuk pembuatan prototipe
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 1
desain tingkat lanjut dalam multimedia,
penyimpanan, dan jaringan. Altera DE1
menggunakan teknologi tercanggih di perangkat
keras dan alat CAD untuk memaparkan desainer
ke berbagai topik [4]
Altera DE1 memiliki komponen diantaranya
altera Nios II Processor, Memori untuk program
dan penyimpanan data, port paralel yang
terhubung ke saklar dan lampu, modul pengatur
waktu, dan port serial [4].

2.3 GERBANG UNIVERSAL Gambar 2.5 NAND Gate sebagai NOR Gate

Gerbang universal adalah salah satu gerbang NOR Gate dapat dibuat dengan menggunakan
dasar yang dirangkai sehingga menghasilkan Nand Gate (gambar 2.5). NOR gate adalah
output yang sama dengan gerbang dasar lainnya. gabungan dari rangkaian NOT gate yang dipasang
Adapun gerbang universal tersebut adlah NAND pada bagian output rangkaian OR Gate. Output
Gate dan NOR Gate [5] dari OR gateakan logic 1 jika dan hanya jika semua
inputnya berada pada keadaan 0. Dan outputnya 0
NAND Gate sebagai OR Gate apabila salah satu atau semua inputnya berada
pada keadaan logik 1 [5].
NAND Gate sebagai AND Gate

Gambar 2.3 NAND Gate sebagai OR Gate

OR Gate dapat dibuat dengan


menggunakan NAND Gate (Gambar 2.3). Output
dari suatu rangkaian OR Gate akan berada pada
logik 0 jika dan hanya jika semua inputnya pada
keadaan 0.Dan output akan berada pada keadaan Gambar 2.6 NAND Gate sebagai AND Gate
logik 1 apabila salah satu inputnya atau semuanya
pada keadaan logik 1 [5]. AND Gate dapat dibuat dengan menggunakn
NAND Gate (Gambar 2.6). Output dari suatu
rangkaian AND Gate akan berada pada keadaan
NAND Gate sebagai NOT Gate logik 1 jika dan hanya jika semau inputnya pada
keadaan logik 1. Dan output akan berada pada
keadaan logik 0 apabila salah satu inputnya atau
semuanya pada keadaan logik 0 [5].

2.4 WAVEFORM
Waveform atau dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Bentuk Gelombang Listrik
merupakan bagian dari Gelombang
Elektromagnetik yang tidak memiliki bentuk fisik
Gambar 2.4 NAND Gate sebagai NOT Gate
[6].

NOT Gate dapat dibuat denga Secara Teknik, Bentuk Gelombang Listrik
menggunakan NAND Gate (Gambar 2.4). Bila (Electrical Waveform) ini adalah representasi
input diberi nilai logik 1 maka outputnya menjadi visual dari perubahaan tegangan atau arus
logik 0 begitu juga sebaliknya [5]. terhadap waktu [6].

NAND Gate sebagai NOR Gate

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 2


Triangular Waveform atau Bentuk Gelombang
Segitiga adalah Gelombang yang berbentuk
Segitiga. Tegangan naik secara linear dari Nol (0V)
hingga mencapai titik tertingginya (+V). Tegangan
Tertinggi tersebut hanya bertahan pada waktu
yang sangat singkat pada puncaknya (berbentuk
lancip) kemudian turun secara linear hingga
mencapai titik terendahnya (-V). Di titik terendah,
tegangan tersebut juga berada dalam waktu yang
Gambar 2.7 Jenis Gelombang sangat singkat sekali sehingga membentuk kurva
Gelombang Sinus (Sine Waveform) lancip. Bentuk Gelombang Segitiga atau Triangular
Waveform dapat dilihat pada gambar diatas (e) [6].
Bentuk Gelombang Sinus atau Sine Waveform
atau juga disebut dengan Sinusoida Waveform 3. METODOLOGI
adalah salah satu bentuk gelombang yang paling
umum ditemukan di rangkaian Elektronika
terutama pada sinyal-sinyal Analog seperti sinyal
Audio, sinyal tegangan AC dan sinyal RF. Bentuk
Gelombang Sinus dapat kita lihat seperti gambar
diatas (a) [6].
Gelombang Kotak (Square Waveform)
Seperti namanya, Bentuk Gelombang
Kotak atau Square Waveform ini memiliki bentuk
seperti Kotak dan umumnya digunakan pada Gambar 3.1 Metodologi Laporan
rangkaian mikro elektronik untuk pengendalian
waktu (timing control). Hal ini dikarenakan Square • Start
Waveform memiliki bentuk gelombang simetris Pada tahap ini praktikan memulai praktikum
dengan durasi yang sama pada siklus setengah Mulai dari menyiapkan folder untuk
kotak dengan setengah kotak lainnya (memiliki menyimpan file, mempersiapkan komputer,
interval yang teratur). Bentuk Gelombang Kotak Modul praktikum dan software quartus II
(Square Waveform dapat dilihat dari gambar diatas untuk melakukan percobaan.
(b) [6].
• Percobaan 1-6
Gelombang Persegi (Rectanguler Waveform)
Pada tahap percobaan praktikan melakukan
Bentuk Gelombang Persegi atau percobaan mengikuti Langkah-langkah yang
Rectanguler memiliki bentuk yang hampir sama ada di modul mulai dari percobaan 1 sampai
dengan bentuk gelombang kotak. Namun Interval percobaan 6.
waktu kondisi High dan Low tidak teratur atau
tidak memiliki panjang waktu yang sama. Bentuk Percobaan 1
Gelombang Persegi dapat dilihat pada gambar 1. Buatlah proyek percobaan pertama.
diatas (c) [6]. 2. Kemudian susunlah rangkaian seperti
Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Waveform) gambar dibawah ini.

Bentuk Gelombang Gigi Gergaji atau Saw


Tooth Waveform adalah gelombang yang
berbentuk seperti gigi gergaji. Pada Bentuk
Gelombang Gigi Gergaji ini, tegangan naik secara
linear dari titik 0 hinggi titik mencapai titik
tertinggi (+V) kemudian jatuh secara tiba-tiba ke Gambar 3.2. Tampilan Rangkaian Percobaan
1
titik terendahnya (0) tanpa atau pewaktuan.
Gelombang Gigi Gergaji ini digunakan pada 3. Lakukan simulasi pada rangkaian di atas
Rangkaian Televisi terutama pada TV yang masih dengan data sebagai berikut :
menggunakan tabung CRT dan juga sebagai
Pemicu (Trigger) pada rangkaian Digital. Bentuk • Masukan A menggunakan clock
Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Waveform) periode 50ns dan duty cycle 50%.
dapat dilihat pada gambar (d) diatas [6]. • Masukan B menggunak clock
Gelombang Segitiga (Triangular Waveform) periode 100ns dan duty cycle 50%.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 3


5. Selanjutnya, tentukan pin planner
masukan dan keluaran rangkaian di atas
Gambar 3.3. Tampilan Waveform Percobaan 1 dan lakukanlah kompilasi. Gunakan Pin
planner seperti tabel di bawah ini.
4. Kemudian lengkapi diagram waktu pada
Tabel 3.2. Tabel Pin Planner Percobaan 2
gambar di atas sesuai hasil simulasi.
5. Selanjutnya, tentukan pin planner Pin Sinyal Deskripsi
masukan dan keluaran rangkaian di atas
dan lakukanlah kompilasi. Gunakan Pin A SW[0] Input
planner seperti tabel dibawah ini :
Tabel 3.1. Tabel Pin Planner Percobaan 1 B SW[1] Input

Pin Sinyal Deskripsi F LED RED[0] Output

A SW[0] Input 6. Setelah proses kompilasi selesai,


selanjutnya unggahkan hasil kompilasi
B SW[1] Input tersebut ke perangkat Altera DE 1 dan
lakukan pengujian melalui perangkat
F LED RED[0] Output tersebut dan tuliskan hasil pengujiannya.
7. Tuliskan persamaan logika keluaran F
6. Setelah proses kompilasi selesai, selanjutya untuk membuktikan jawaban hasil
unggahkan hasil kompilasi tersebut ke pengujiannya.
perangkat Altera DE 1 dan lakukanlah
pengujian melalui perangkat tersebut dan Percobaan 3
tuliskan hasil pengujiannya. 1. Buatlah proyek percobaan ketiga.
7. Tuliskan persamaan logika keluaran F
untuk membuktikan jawaban hasil
pengujiannya.
Percobaan 2
1. Buatlah proyek percobaan kedua. Gambar 3.6. Tampilan Rangkaian Percobaan 3

2. Kemudian susunlah rangkaian seperti


gambar di bawah ini.
3. Lakukan simulasi pada rangkaian di atas
dengan data sebagai berikut :
Gambar 3.4. Tampilan Rangkaian Percobaan 2 • Masukan A menggunakan clock periode
2. Kemudian susunlah rangkaian seperti 10ns dan duty cycle 50%.
gambar di bawah ini. • Masukan B menggunakan clock periode
3. Lakukan simulasi pada rangkaian di atas 20ns dan duty cycle 50%.
dengan data sebagai berikut :
• Masukan A menggunakan clock
periode 50ns dan duty cycle 50%.
Gambar 3.7. Tampilan Waveform Percobaan 3
• Masukan B menggunakan clock periode 4. Kemudian lengkapi diagram waktu pada
100ns dan duty cycle 50%. gambar di atas sesuai hasil simulasi.
5. Selanjutnya, tentukan pin planner
masukan dan keluaran rangkaian di atas
dan lakukanlah kompilasi. Gunakan pin
Gambar 3.5. Tampilan Waveform Percobaan 2 planner seperti tabel dibawah ini :

4. Kemudian lengkapi gambar di atas sesuai Tabel 3.3. Tabel Pin Planner Percobaan 3
hasil simulasi.
Pin Sinyal Deskripsi

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 4


tersebut ke perangkat Altera DE 1 dan
A SW[0] Input
lakukan pengujian melalui perangkat
tersebut dan tuliskan hasil pengujiannya.
B SW[1] Input
7. Tuliskan persamaan logika keluaran F
F LED RED[0] Output untuk membuktikan jawaban hasil
pengujiannya.
6. Setelah proses kompilasi selesai,
Percobaan 5
selanjutnya unggahkan hasil kompilasi
tersebut ke perangkat Altera DE 1 dan 1. Buatlah proyek percobaan kelima.
lakukan pengujian melalui perangkat
tersebut dan tuliskan hasil pengujiannya.
7. Tuliskan persamaan logika keluaran F
untuk membuktikan jawaban hasil
pengujian di atas.
Gambar 3.9. Tampilan Rangkaian Percobaan 5
Percobaan 4
2. Kemudian susunlah rangkaian seperti di
1. Buatlah proyek percobaan keempat. bawah ini.
3. Lakukan simulasi pada rangkaian di atas
dengan data sebagai berikut :
• Masukan A menggunakan clock
periode 50ns dan duty cycle 50%.
Gambar 3.7. Tampilan Rangkaian Percobaan 4 • Masukan B menggunakan clock periode
2. Kemudian susunlah rangkaian seperti di 100ns dan duty cycle 50%.
bawah ini.
3. Lakukan simulasi pada rangkaian di atas
dengan data sebagai berikut : Gambar 3.10. Tampilan Waveform Percobaan

• Masukan A menggunakan clock periode 4. Kemudian lengkapi diagram waktu pada


50ns dan duty cycle 50%. gambar di atas sesuai hasil simulasi.
• Masukan B menggunakan clock periode 5. Selanjutnya, tentukan pin planner
100ns dan duty cycle 50%. masukan dan keluaran rangkaian di atas
dan lakukanlah kompilasi. Gunakanlah
Pin planner seperti di bawah ini :
Tabel 3.5. Tabel Pin Planner Percobaan 5
Gambar 3.8. Tampilan Waveform Percobaan 4

4. Kemudian lengkapi diagram waktu pada Pin Sinyal Deskripsi


gambar di atas sesuai hasil simulasi.
5. Selanjutnya, tentukan pin planner A SW[0] Input
masukan dan keluaran rangkaian di atas
dan lakukanlah kompilasi. Gunakanlah B SW[1] Input
Pin planner seperti tabel dibawah ini :
F LED RED[0] Output
Tabel 3.4. Tabel Pin Planner Percobaan 4
6. Setelah proses kompilasi selesai,
Pin Sinyal Deskripsi selanjutnya unggahkan hasil kompilasi
tersebut ke perangkat Altera DE 1 dan
A SW[0] Input lakukan pengujian melalui perangkat
tersebut dan tuliskan hasil pengujiannya.
B SW[1] Input
7. Tuliskan persamaan logika keluaran F
F LED RED[0] Output untuk membuktikan jawaban hasil
pengujiannya
6. Setelah proses kompilasi selesai, • Altera DE1
selanjutnya unggahkan hasil kompilasi

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 5


Pada percobaan ini hasil dari percobaan 1-6
1 0 1
akan dihubungkan ke Altera DE1 sesuai dengan
pin planer, SW0, SW1 yang sudah ditentukan
1 1 1
oleh modul.
• Selesai
Pada tahap ini semua hasil pekerjaan
diselesaikan, praktikan merapikan alat tulis dan
peralatan yang telah digunakan sebelumnya.

4. HASIL DAN ANALISIS


Bagian ini berisi data hasil percobaan 1 sampai 6 :

4.1 PERCOBAAN 1
Gambar 4.3 Altera DE1 P1
Persamaan Boolean

F=A+B
Persamaan diatas merupakan gerbang OR yang
disusun meggunakan gerbang NAND.
Diketahui pada tabel 4.1 baris 2
A= 0
B= 1
Gambar 4.1 Hasil percobaan 1
Penyelesaian
F=A+B
F=0+1
F=1
pada table kebenaran diatas hasil percobaan
menggunakan gambar rangkaian 1 pada altera. kita
bisa menilai bahwa jika salah satu atau kedua input
diberi logika (0) maka lampu Led tidak akan
menyal (output=0) dan pada saat semua input
Gambar 4.2 Waveform Percobaan 1
diberi logika (1) maka lampu akan menyala
(output=1).
Analisis :
Pada percobaan pertama, praktikan 4.2 PERCOBAAN 2
membuat rangkaian yang terdiri dari komponen 2
input, 3 gerbang NAND, dan 1 output. Setelah
tersusun kemudian di compilation, lalu praktikan
membuat gelombang waveform dengan nilai yang
telah ditentukan pada modul , timing simulasi akan
muncul ketika di run. Lalu setelah itu praktikan
membuat pin planner dengan menggunakan
pin_L22 pada A, pin_L21 pada B, dan pin R_20
pada F. Setelah itu compile program dengan altera.
Tabel 4.1 Tabel kebenaran percobaan 1
Gambar 4.4 Hasil percobaan 2
A B F

0 0 0

0 1 1

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 6


F = 0.1 + 0.1 = 0 + 0 (Di not kan)
F=1+1
F=1
Dengan melihat table kebenaran dan hasil
percobaan menggunakan gambar rangkaian 2 pada altera
kita bisa menilai bahwa jika salah satu input diberi logika
(1) maka lampu Led akan menyal (output=1) dan pada saat
semua input deberi logika (1 dan 0) maka lampu tidak akan
menyala (output=0).
Gambar 4.5 Waveform Percobaan 2
4.3 PERCOBAAN 3
Analisis :
Pada percobaan kedua, praktikan membuat
rangkaian yang terdiri dari komponen 2 input, 4 gerbang
NAND, dan 1 output, setelah rangkaian tersusun maka
langkah berikutnya sama seperti percobaan pertama
dengan memasukan nilai yang telah ditentukan pada
modul. Dapat diihat hasil dari gelombang input A dan B
terlihat berbeda-beda, karena setiap inputnya juga
berbeda.
Tabel 4.2 Tabel kebenaran percobaan 2

Gambar 4.7 Rangkaian percobaan 3


A B F

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

Gambar 4.8 Waveform Percobaan 3


Analisis :
Pada percobaan ketiga, praktikan membuat
rangkaian yang terdiri dari komponen 2 input, 3 gerbang
NOR, 1 ground, dan 1 output. Setelah rangkaian tersusun
maka langkah berikutnya sama seperti percobaan
sebelumnya dengan memasukan nilai yang telah
ditentukan pada modul. Hasil simulasi dapat dilihat pada
Gambar 4.6 Altera DE1 Percobaan 2
tabel 4.3
Persamaan Boolean Tabel 4.3 Tabel kebenaran percobaan 3

𝑭 = ̅̅̅̅̅
𝑨. 𝑩 + ̅̅̅̅̅
𝑨. 𝑩 A B F
Persamaan diatas merupakan gerbang logika EX-
NOR yang dibuat menggunakan gerbang logika 0 0 0
NAND.
0 1 0
Diketahui pada tabel 4.2 baris 2
A= 0 1 0 0

B= 1 1 1 1
Penyelesaian
F = ̅̅̅̅̅
A. B + ̅̅̅̅̅
A. B
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 7
rangkaian yang terdiri dari komponen 2 input, 4
gerbang NOR, dan 1 output. Setelah rangkaian
tersusun maka langkah berikutnya sama seperti
percobaan sebelumnya dengan memasukan nilai yang
telah ditentukan pada modul. Hasil simulasi dapat
dilihat pada tabel diatas, dan hasilnya sama saja jika
dibandingkan dengan perhitungan manual.
Tabel 4.4 Tabel kebenaran percobaan 4

Gambar 4.9 Rangkaian percobaan 3 A B F


Persamaan Boolean
0 0 1
𝑭 = 𝑨. 𝑩
0 1 0
Persamaan diatas merupakan gerbang AND yang
disusun meggunakan gerbang NOR.
1 0 0
Diketahui pada tabel 4.3 baris 2
1 1 1
A= 0
B= 1
Penyelesaian
F =A.B
F = 0.1
F=0
Hasil tabel kebenaran pada percobaan tiga menunjukkan
bahwa jika inputnya keduanya 0 dan input keduanya berbeda
maka hasilnya 0 dan jika input keduanya bernilai 1 maka Gambar 4.12 Altera DE1 Percobaan 4
hasilnya 1.
Persamaan Boolean
4.4 PERCOBAAN 4 𝑭 = ̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑨 + 𝑩 + ̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑨+𝑩
Persamaan diatas merupakan gerbang XNOR yang
disusun meggunakan gerbang NOR.
Diketahui pada tabel 4.4 baris 3
A= 1
B= 0
Penyelesaian
F = ̅̅̅̅̅̅̅
A + B + ̅̅̅̅̅̅̅
A+B

Gambar 4.10 Rangkaian Percobaan 4 F = 1+0+ 1+0 = 0 + 0


F=0
Dengan melihat tabel kebenaran dan hasil
percobaan menggunakan gambar rangkaian 4 pada
altera kita bisa menyimpulkan bahwa gerbang
NOR menghasilkan menghasilkan logika output 1
jika kedua inputnya memiliki logika 1 dan kedua
inputnya memiliki logika 0. Selain itu, akan
memiliki logika output 0 jika salah satu inputnya
adalah 1, dan salah satu inputnya adalah 0.

Gambar 4.11 Waveform Percobaan 4


Analisis :
Pada percobaan keempat praktikan membuat
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 8
4.5 PERCOBAAN 5 𝑭 = ̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑨 + 𝑩 + ̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑨+𝑩
Persamaan diatas merupakan sebuah rangkaian
gerbang logika EX-NOR yang dibuat
menggunakan rangkaian gerbang logika NOT, OR
dan AND.
Diketahui pada tabel 4.5 baris 3
A= 1
B= 0
Penyelesaian
Gambar 4.13 Rangkaian percobaan 5 F = ̅̅̅̅̅̅̅
A + B + ̅̅̅̅̅̅̅
A+B
F = 1+0+ 1+0 = 0 + 0
F=0
Dengan melihat tabel kebenaran dan hasil
percobaan menggunakan gambar rangkaian 4 pada
altera kita bisa menyimpulkan bahwa gerbang
logika percobaan 5 ini akan memilki logika output
1 jika kedua inputnya memiliki logika 1 dan kedua
inputnya memiliki logika 0. Selain itu, akan
memiliki logika output 0 jika salah satu inputnya
adalah 1, dan salah satu inputnya adalah 0
Gambar 4.14 Waveform percobaan 5
Analisis : 5. KESIMPULAN
Pada percobaan kelima, praktikan membuat Dari semua percobaan yang telah dilakukan
rangkaian yang terdiri dari komponen 2 input, 2 gerbang dalam modul 3 kali ini, praktikan diperkenalkan
NOT, 2 gerbang OR, 1 gerbang AND, dan 1 output. secara langsung terhadap gerbang universal.
Setelah rangkaian tersusun maka langkah berikutnya NAND dan NOR merupakan gerbang logika
sama seperti percobaan sebelumnya dengan memasukan universal karena kedua gerbang tersebut dapat
nilai yang telah ditentukan pada modul. digunakan untuk membuat setiap gerbang logika
Tabel 4.5 Tabel kebenaran percobaan 5 yang ada. Dengan menggunakan skema rangkaian
yang telah disusun pada modul yang sudah ada
A B F praktikan dapat mengimplementasikan dari
gerbang logika universal. Praktikan belajar untuk
0 0 1 membuat rangkaian gerbang logika XOR dan
XNOR dengan dua cara yaitu dengan gerbang
0 1 0 logika biasa dan hanya gerbang logika universal.

1 0 0 DAFTAR PUSTAKA

1 1 1
[1] Dzale. (2019, 6 mei). Sekilas tentang FPGA.
Diakses dari :Apa itu FPGA dan
Apa Contoh Pengaplikasiannya? |
ndoWare.
[2] None.(2020). Instalasi Altera Quartus II dan
ModelSim for Altera, Vivado, Xilinx
SDK, Digilent Board Files.
Microcontroller Labolatory 2022.
Diakses 19 Oktober 2022
tersedia :(https://dennydarlis.staff.t
elkomuniversity.ac.id/files/2020/0
1/Modul-1-TekDig-2020.pdf
Gambar 4.15 Altera DE1 Percobaan 5
[3] W, Susilo. (2009). Tutorial Desain VHDL
Persamaan Boolean menggunakan Software Quartus II.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 9


(Labolatorium otomasi industri dan
sistem embedded, Universitas
surabaya,2009. Tersedia :(13)
Tutorial Desain VHDL
menggunakan Software Quartus II
Oleh | Susilo Wibowo -
Academia.edu.
[4] Manual Book Altera DE1 Basic Computer.
Diakses pada :
http://wwwug.eecg.utoronto.ca/m
sl/manuals/DE1_Basic_Computer.
pdf.
[5] P, Ikhsan (2018). Perangkaian Gerbang Logika
dengan menggunakan MATLAB
(SIMULINK). JURTEKSI (Jurnal
Teknologi dan sistem informasi).
Diakses pada 20 Oktober
2022.Tersedia :https://jurnal.stmikr
oyal.ac.id/index.php/jurteksi/articl
e/download/300/230.
[6] Dichon.(None). Pengertian Electrical
Waveform (Bentuk Gelombang
Listrik) dan Jenis-jenisnya Tersedia:
https://teknikelektronika.com/
pengertian-electrical-waveform-
bentuk-gelombang-listrik-jenis-
waveform/
[7] Altera Corporation (2012).Manual Book Altera
DE1 User manual version 1.2.1.
[8] L, Ulinnuha.(2021).Modul Praktikum Sistem
digital. Labolatorium dasar teknik
elektro, Universitas Singaperbangsa
Karawang.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – FT UNSIKA 10

Anda mungkin juga menyukai