Anda di halaman 1dari 6

2.

3 skenario 1

Penyakit koagulopati

1. Hemofilia A
• Defisiensi faktor VIII pada jalur intrinsik
• Terjadi pada 1:10.000 kelahiran pada anak laki-laki
• Perdarahan terjadi beberapa jam hingga minggu
• Derajat keparahan
- Parah
Kadar F.VIII < 1%
Alami erdarahan dengan/ tidak trauma
- Sedang
Kadar F.VIII 1-5%
Perdarahan setelah trauma sedang
- Ringan
Kadar F.VIII >5%
Peradangan setelah trauma parah
• Sign & symtomps
- Berat: perdarahan berat saat sirkumsisi, sefalotoma
- Sedang: perdarahan saat masa merangkak/berjalan
- Ringan: tidak terdiagnosis sampai dewasa muda
• Komplikasi
- Perdarahan orofaring * susunan saraf pusat
- Hepatitis, AIDS sbg akibat transfusi darah
- Peningkatan kadar enzim hepatoseluler
- Kelainan saat biopsi hepar
• Penyebab
- Genetik
- Mutasi gen pada codon asam amino arginin

2. Hemofilia B
Defisiensi faktor IX
• Penyebab: genetik dan mutasi gen pada asam amino asam glutamat
3. Penyakit Von Willebrand
Trdapat gangguan pada sintesis di sel endotelial dan megakariosit. Kebanyakan berupa
acquired. (bedakan dengan vWF yg pseudo di bagian platelet). Berkurangnya vWF yang
tersirkulasi disebabkan oleh adanya pemendekan umur vWF dank arena absorbsi vwf oleh
sel tumor (eg : Wilms tumor, Osteosarcoma) nahh makanya kebanyakn penyakit ini itu
didasari sama penyakit2 lain guys. Selain itu juga disebabkan oleh meningkatnya proteolysis
vwf pada penyakit2 sseperti stenosis aortic atau adanya penurunan sintesis vwf pada
penyakit hipertiroidisme.
• TIPE 1 : penurunan sintesis vWF
• TIPE 2 : a. gangguan sintesis multimer Vwf yg besar dan sedang
b. pembentukan multimer abnormal pada Vwf besar makanya dia cepet
dikeluarin dari darah soalnya abnormal
• TIPE 3 : Sintesis vwf yang tidak ada sama sekali
TAMBAHAN :

4. DIC (disseminated Intravascular coagulation) – consumption of coagulopathy


Terjadi deposit fibrin intravaskular dengan konsumsi faktor pembekuan dan trombosit,
terjadi akibat kelainan dalam melepaskan prokoagulan sehingga terjadi perdarahan
• Penyebab: infeksi, keganasan, komplikasi obstetri, reaksi hipersensitivitas, kerusakan
jaringan, kelainan vaskular

5. Penyakit hati
Manifestasi:
- Penurunan protein pembekuan
- Defisiensi vitamin k karena vitamin k disimpan di sel hepatoseluler
- Penurunan inhibitor pembekuan sehingga memicu fibrinolisis yg makin parah
- Penurunan diet
- Malabsorbsi vitamin k
- Inhibisi oleh obat

6. Def. Koagulasi akibat antibodi


- Aloantibodi terhadap F.VIII pada hemofilia
- Autoantibodi terhadap F.VIII
- Protein lupus antikoagulasi pada SLE
- Protein kardiolipin

Penyakit trombositopati

1. Trombositopenia (penyebab menurunnya produksi trombosit)


• Penyebab:
a. penurunan sintesis oleh SSTL akibat obat yang bersifat toksik
b. penurunan sekuestrasi limpa akibat splenomegali/splenektomi
c. peningkatan destruksi tr berupa trombositopenia imunologik dan non
imunologik
d. pengenceran karena transfusi masif. (hayo inget2 lg tentang prinsip hemodilusi
pada ibu hamil. Intinya hampir sama koo)
• penyakit
a. ITP
Terdiri dari ITP kronik dan ITP akut yang disebabkan karena autoantibodi (intinya
cuman ini gaes) . Banyak terjadi di perempuan dengan rerata 20-40 tahun
b. TTP (Tombotic trombositopenic purpura) & HUS (Hemolytic Uremic Syndrome)
Merupakan defisiensi metaloprotease yang memecah multimer VWF BM tinggi
yang bersifat herediter/dapatan. Pada intinya merupakan defisiensi ADAMTS13
baik secara dapatan (lewat IgA, prevalensi >>>) dan herediter (mutase gen
ADAMTS13). Fungsi ADAMTS13 adalah untuk memotong vWF jadi multimer
(intinya biar dia jadi kecil-kecil dan fleksibel kemana2, bisa bekerja di berbagai
tempat, kalo kegedean kan susah :D). kalo defisiensi, bakal bikin thrombosis yan
akan menyumbat pembuluh darah sehingga akan terjadi HUS itu tadi guys.

2. Gangg. Fungsi trombosit


a. Herediter
• Gangguan pelepasan trombosit
• Gangguan penyimpanan (platelete pool storage disease)
Bisa trjadi pada granul alfa dan granul padat electron. Hal ini disebabkan oleh gangguan
maturase granule nya. Terjadi gangguan pelepasan ADP (pada alfa granule). Tampak
secara mikroskopik, trombosit berwarna pucat dan lebih besar.
• Gangguan membran trombosit
- Sindrom bernard soulier: defisiensi GP1b, reaksi normal terhadap semua
rangsangan kecuali ristosetin. Manifestasi klinisnya : trombositopenia,
gangguan interaksi adhesi dengan vWF, interaksi platelet dengan thrombin,
abnormalitas koagulan dalam platelet.
- Glanzmann disease: : defisiensi GP2b/3a, aglutinasi dengan ristosetin. Akan
menyebabkan gangguan agregasi trombosit
- Platelet-type pseudo vWF disease
Abnormalitas pada kualitas GP1b (jd stukturnya beda nih. Dia bisa berikatan, tp
kalo pas udh terikat, malah bikin masalah pas ada adhesi platelet ke endotel
lewat vWF). Abnormalitasnya :
1. Pada vWF mengakibatkan : berkurangnya high molecular weight multimer
2. Pada trombosit efeknya : pemendekan umur trombosit
Notes : coba bedain sama penyakit vWF murni di bagian kelainan koagulopati.
Ada bedanya.

b. Dapatan
• Terapi aspirin
• Hyperglobulinemia
• Kelainan mieloproliferatif
• Gagal ginjal kronik
• Penyakit hati

Penyakit vaskulopati

1. Telangiektasia hemoragik herediter


• Pembengkakan mikrovaskuler yang muncul saat anak-anak
• Terjadi mutase autosomal gen endoglin (endoglin adalah zat yg di sekresi oleh
endotel untuk mengikat protein TGF beta yg berfungsi untuk pertumbuhan vascular)
• Ada 2 jenis yaitu HHT 1 ( pada gen endoglin, terdapat di kromosom 9, dan paling
banyak terjadi), dan HHT 2 (ada di activin receptor-like kinase, di kromosom 12 )
• Sign & symptom : terdapat lesi khas berwarna merah keunguan di daerah wajah
2. Kelainan jar.ikat
- Sindrom ehlers danlos: kelainan kolagen herediter disertai dengan purpura
akibat gangguan agregasi tr, hiperekstensibilitas sendi, kulit pecah yang
hiperelastis, mudah memar, tekstur kulit yang menyerupai kertas (papyrus)
- Marfan syndrome : kelainan genetic berupa abnormalitas daerah mata, skeletal,
dan kardiovaskular. Defek utama yaitu mutase gen fibrilin di kromosom 15
(berfungsi sebagai receptor binding TGF beta)
3. Sindrom henoch schonlein
Terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, vaskulitis diperantarai IgA (terdeposit di
pembuluh darah) sehingga meningkatkan permeabilitas kapiler, eksudasi dan akibatkan
perdarahan. Bisa dipicu oleh adanya infeksi baik viral (ISPA, HBV, HHCV, HIV) ataupun
bacterial (Streptococcus, staphylococcus, salmonella)
4. Skorbut
Penyakit akibat kekurangan vitamin c yang berfungsi pada pembentukan kolagen.
Manifestasi klinis berupa ptekie, perdarahan mukosa (gingiva), dan 75% kasus mengalami
anemia normokromik normositik.
5. Purpura
Terbagi menjadi purpura infeksi bakteri, purpura senilis, purpura steroid
• Purpura senilis : timbul dari atrofi jaringan. Banyak terjadi pada usia tua.
Kebanyakan kasus diderita oleh perempuan karena berkurangnya produksi estrogen
• Purpura steroid : terjadi penipisan jaringan ikat, dan kerapuhan vascular. Ingat: efek
obat-obat steroid adalah imunosupresan – menyupresi growth factor yang berfungsi
dalam perkembangan vascular)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (PENYARING) UNTUK DIATESIS HEMORAGIK

1. Clotting time (CT)  untuk mendeteksi kualitas dan kuantitas factor koagulasi secara
keseluruhan
2. Bleeding time (BT)  untuk mendeteksi kualitas dan kuantitas trombosit serta integritas
pembuluh darah/endotel
3. APTT  untuk mendeteksi kualitas dan kuantitas factor koagulasi intrinsik
4. PPT  untuk mendeteksi kualitas dan kuantitas factor koagulasi ekstrinsik
5. Jumlah trombosit  untuk mendeteksi kuantitas trombosit
6. TT
7. APTT substitusi (pemeriksaan tambahan)  spesifik untuk pemeriksaan factor VIII dan IX
(hemophilia)

Untuk pemeriksaan laboratorium menggunakan clotting time (CT) dan bleeding time (BT) sudah tidak
direkomendasikan oleh WHO terutama pemeriksaan menggunakan clotting time (CT) karena risiko
human error saat mengerjakannya.

KEGUNAAN FUNGSI PEMERIKSAAN PENYARING:

a. Untuk memeriksa kelainan fungsi dari endotel/pembuluh darah/vaskuler


b. Untuk memeriksa kelainan fungsi trombosit
c. Untuk memeriksa kelainan fungsi factor koagulasi

Anda mungkin juga menyukai