Anda di halaman 1dari 8

BAB I.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tumbuh dan berkembang


2. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri tumbuh dan berkembang.
3. Siswa dapat membedakan ciri-ciri tumbuh dan berkembang.
4. Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.
5. Siswa dapat menjelaskan dampak kekurangan/kelebihan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan.
6. Siswa dapat menjelaskan pengertian pertumbuhan primer/sekunder.
7. Siswa dapat membedakan ciri-ciri pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
8. Siswa dapat menggambarkan struktur jaringan yang mengalami pertumbuhan
primer/sekunder.
9. Siswa dapat menjelaskan akibat adanya pertumbuhan primer/sekunder
10. Siswa dapat mengidentifikasi susunan jaringan yang mengalami pertumbuhan
primer/sekunder
11. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan.
12. Siswa dapat membedakan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal pada
pertumbuhan
13. Siswa dapat menjelaskan keterkaitan antara faktor internal dan eksternal pada
pertumbuhan

Materi
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran dan berat, bersifat kuantitatif (dapat
diukur) dan irreversible (tidak dapat balik). Perkembangan adalah proses kematangan fungsi
organisme, bersifat kualitatif (tidak memiliki satuan ukur).
A. Pertubuhan dan Perkembangan Tumbuhanangbrio
Perkembangan embrio dimulai dari pembelahan zigot secara mitosis menghasilkan sel
basal dan sel terminal. Sel basal berkembang menjadi suspensor, yang berfungsi
sebagai penghubung antara embrio dan kulit biji, mengalirkan nutrien dari endosperm.
Sel terminal berkembang menjadi proembrio. Biji dilindungi kulit biji (testa).
Gb. 1.1 Perkembangan embrio dikotil Gb. 1.2 Struktur biji (a) dikotil dan (b) monokotil
 Perkecambahan
Dormansi merupakan masa ketika biji tidak aktif untuk tumbuh, karena kondisi
lingkungan yang kurang sesuai.Imbibisi adalah proses masuknya air kedalam biji yang
menyebabkan aktifnya enzim dan hormon pertumbuhan (berakhirnya masa dormansi).
Perkecambahan kemudian diikuti oleh diferensiasi, yaitu pertambahan sel dengan jenis
dan fungsi yang berbeda-beda. Kemudian setelah itu akan dibentuk organ-organ
melalui proses organogenesis.
Tipe perkecambahan dapat dibagi menjadi :
a. Perkecambahan epigeal
Ditandai dengan hipokotil yang melengkung dan tumbuh mengangkat kotiledon ke
atas permukaan tanah, contoh pada kacang hijau (Phaseolus radiatus)
Kotiledon

Plumula
Hipokotil

Kulit biji
Radikula
Gb. 1.3 Tipe perkecambahan epigeal
b. Tipe perkecambahan hipogeal
Ditandai dengan kotiledon tetap di dalam tanah, contoh pada kacang kapri (Pisum
sativum)
Plumula

Epikotil Kotiledon

Hipokotil
Radikula
Gb. 1.4 Tipe perkecambahan hipogeal

 Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer terjadi akibat aktivitas meristem apikal, yaitu meristem yang
terdapat pada bagian ujung akar dan ujung batang.
a) Titik tumbuh batang

Primordia daun

Tunas apikal

Tunas aksilar
Gb. 1.5 Titik tumbuh batang
b) Titik tumbuh akar
Zona diferensiasi
Rambut akar

Zona
pemanjangan Meristem primer :
Zona pembelahan

Tudung akar /
kaliptra

Gb. 1.6 Titik tumbuh akar

 Tudung akar → berfungsi melindungi daerah meristem akar


 Zona pembelahan → menghasilkan sel-sel baru dan tudung akar
 Zona pemanjangan → pemanjangan sel pada zona ini mengakibatkan ujung akar
menekan masuk ke dalam tanah, serta mulai terjadi diferensiasi pada
strukturnya, membentuk protoderm, meristem dasar dan prokambium
 Zona diferensiasi → sel-sel mulai terspesialisasi struktur dan fungsinya,
protoderm akan menjadi epidermis, meristem dasar akan membentuk jaringan
dasar (korteks dan empulur), prokambium akan membentuk stele yang berisi
berkas vaskuler (xylem dan floem)

 Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder mengakibatkan bertambah besarnya batang, umunya dialami
oleh Gymnospermae dan dikotil, pada monokotil hanya pada kelompok Palmae.
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas meristem lateral, meristem lateral
terbagi menjadi :
a) Kambium vaskuler
Terletak di antara xylem dan floem.
Aktivitas kambium vaskuler akan
membentuk xylem sekunder ke arah
dalam dan membentuk floem
sekunder ke arah luar. Xylem yang
dibentuk pada musim kemarau
berukuran kecil dan berwarna gelap,
sedangkan xylem yang dibentuk
pada musim penghujan akan
berukuran relatif besar dan berwarna Gb. 1.7 Pertumbuhan sekunder pada batang
terang, sehingga terbentuk formasi
melingkar yang disebut lingkaran tahun.
b) Kambium gabus / felogen
Berperan menggantikan epidermis yang pecah dan rusak karena pertambahan
diameter batang akibat aktivitas kambium vaskuler. Kambium gabus akan
membentuk felem (lapisan gabus) yang berupa sel mati ke arah luar, dan feloderm
(korteks sekunder) yang berupa sel hidup ke arah dalam. Pada beberapa tempat
terdapat celah gabus yang disebut lentisel, fungsinya untuk tempat masuknya air
dan udara. Felem dan felogen (keduanya disebut juga periderm) serta floem
sekunder merupakan komponen pembentuk kulit kayu (bark).

Gb. 1.8 Struktur anatomi batang pada pertumbuhan sekunder

 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan


A. Faktor eksternal
a) Nutrisi
b) Air
c) Cahaya
Pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi.
Respon tumbuhan terhadap periode penyinaran cahaya matahari disebut
fotoperiodisme.
d) Suhu
e) Kelembapan
B. Faktor internal
a) Gen
Proses perkecambahan ditentukan oleh kemampuan tumbuhan dalam melakukan
metabolisme yang dikendalikan oleh gen-gen tumbuhan tersebut.
b) Hormon pertumbuhan
1) Auksin
Salah satu jenis auksin yang
telah dapat diekstraksi dari
tumbuhan adalah asam indol
asetat (IAA). Auksin
ditemukan oleh Frits Went
pada tahun 1928 dan
merupakan hormon
pertumbuhan yang pertama
kali ditemukan. Auksin
terdapat pada ujung koleoptil
kecambah dan cenderung
terurai jika terkena cahaya Gb. 1.9 Pengaruh auksinterhadappemanjangansel
matahari. Auksin mempengaruhi
pemanjangan, pembelahan dandiferensiasi sel tumbuhan.
Pengaruh auksin :
 Menghambat tumbuhnya tunas lateral / tunas samping, menyebabkan
dominansi apikal
 Merangsang kambium membentuk xylem dan floem
 Menghambat rontoknya buah dan gugurnya daun
 Membantu proses partenokarpi (pembuahan tanpa penyerbukan)
 Merangsang pembentukan buah tanpa biji
 Merangsang pertumbuhan akar lateral / akar samping / akar liar
2) Giberelin
Giberelin pertama kali ditemukan oleh Eichi Kurosawa, diisolasi dari jamur
Giberella fujikuroi. Giberelin terdapat pada ujung daun, kuncup, biji dan
ujung akar tumbuhan dan berpengaruh terutama pada perkembangan dan
perkecambahan embrio. Giberelin akan merangsang pembentukan enzim
amilase yang akan memecah amilum pada endosperm menjadi glukosa.
Pengaruh lain giberelin :
 Merangsang pertumbuhan batang dan daun
 Merangsang pematangan serbuk sari dan pertumbuhan tangkai serbuk sari
 Merangsang perbungaan
 Merangsang pertunasan pada kuncup
 Menghentikan dormansi dan mempercepat perkecambahan
 Memperbesar ukuran buah
 Pada konsentrasi tinggi merangsang pembentukan akar
3) Sitokinin
Ditemukan oleh Johanes van Overbeekpada tahun 1940. Sitokinin pertama
kali ditemukan pada tanaman tembakau dan disebut kinetin.
Pengaruh sitokinin :
 Merangsang pembelahan sel
 Menghambat dominansi apikal, merangsang pertumbuhan tunas samping /
tunas lateral
 Mengatur pembentukan bunga dan buah
 Memperbesar daun muda
 Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk
 Menghambat proses penuaan dengan merangsang transpor garam mineral
dan asam amino ke daun
 Membantu proses pertumbuhan akar dan tunas pada pembuatan kultur
jaringan
4) Asam absisat (Abscisic Acid / ABA)
Bekerja antagonis terhadap auksin, giberelin dan sitokinin. Hormon ini
berfungsi untuk mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan yang
buruk, dengan cara mengurangi kecepatan pembelahan sel.
Pengaruh ABA :
 Menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor)
 Merangsang dormansi
 Merangsang gugurnya daun dengan membentuk lapisan absisi pada
tangkai daun yang menghambat transpor zat ke daun, sehingga daun
menguning dan gugur
5) Gas etilen
 Merangang pematangan buah dan gugurnya daun
 Menyebabkan batang tumbuh tebal
 Bersama auksin merangsang pembentukan bunga
 Jika konsentrasinya lebih tinggi dari auksin dan giberelin, maka dapat
menghambat proses pembentukan akar, batang dan bunga
6) Kalin
Berperan dalam organogenesis pada tumbuhan, terbagi menjadi :
 Rizokalin → pembentukan akar
 Kaulokalin → pembentukan batang
 Filokalin → pembentukan daun
 Antokalin → pembentukan bunga
7) Asam traumalin
Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan
jaringan. Sel-sel pada daerah yang luka akan membelah lebih cepat dibanding
sel di sekitarnya sehingga membentuk benjolan yang disebut kalus.

UJI MATERI

1. Tuliskan bagian-bagian kotiledon berikut!

2. Tuliskan hipotesis, variabel bebas dan variabel terikat dari judul penelitian
berikut :
1. Pengaruh lama penyinaran terhadap pertumbuhan kecambah
2. Pengaruh pemberian pupuk organik terhadap pembungaan
3. Pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan fotosintesis
4. Pengaruh frekuensi penyiraman terhadap pembungaan
5. Pengaruh IAA terhadap ukuran buah

3. Tuliskan bagian-bagian titik tumbuh primer berikut!


4 1

5 2 2

1
6 3

7
3

A.Titik tumbuh akar B. Titik tumbuh batang

4. Tuliskan bagian-bagian batang sebagai akibat pertumbuhan sekunder berikut!

5. Pasangkan pernyataan kolom A dengan jawaban di kolom B

No. A B
1. Merangsang pengguguran daun d a.auksin
2. Mematangkan buah c b.giberelin
3. Terdapat di ujung batang a c.gas etilen
4. Merangsang pembelahan sel e d.asam absisat
5. Berasal dari jamur Giberella b e.sitokinin

Anda mungkin juga menyukai