NPM : 202010235021
1. KONSEP DARI PKN
Perubahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam
Undangundang No. 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia
supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Untuk itu pada proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
mengusung konsep transfer nilai-nilai Pancasila ke dalam struktur keilmuannya yang hendak
diberikan kepada peserta didik. Oleh karenanya, terdapat tiga ihwal
penting yang perlu senantiasa diingat (Kalidjernih & Winarno, 2019). Pertama, Pancasila
tidak diperlakukan sekadar sebagai pengejawantahan ideologi negara belaka. Pancasila harus
dilihat sebagai filosofi bangsa yang hidup. Sila-silanya adalah cerminan pandangan
hidup dan cita-cita yang
dinamis dan terbuka sesuai dengan perkembangan zaman. Kedua, Pancasila
selayaknya ditempatkan sebagai bagian dari pendidikan kewarganegaraan dalam konteks
yang lebih luas dan umum. Pancasila berintikan pendidikan moral atau pendidikan karakter.
2. Sistem filsafat merupakan kumpulan ajaran yang terkoordinasi, yang memiliki ciri tertentu
yang berbeda dari sistem lainnya. Misalnya sistem Ilmiah. Sistem filsafat harus komprehensif,
dalam arti tidak ada sesuatu hal yang berada di luar jangkauannya. Sistem filsafat dikatakan
memadai, apabila mencakup suatu penjelasan terhadap semua gejala. Realitas yang dihadapi
manusia sangat luas, mencakup segala sesuatu baik yang bisa ditangkap dengan indera
maupun yang hanya bisa ditangkap dengan akal. Ada realitas yang bersifat spiritual yang
tidak dapat ditangkap melalui indera, tetapi hanya bisa dimengerti atau difahami dengan
perantaraan akal. Mengingat jangkauan filsafat sangat luas, suatu sistem filsafat mencakup
pula pemikiran teoretis tentang realitas, baik itu tentang Tuhan, alam, maupun manusia.
Pancasila adalah sebuah sistem, dapat dimaknai bahwa sila-sila Pancasila merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Esensi seluruh sila-silanya merupakan suatu
kesatuan yang utuh.
Sistem adalah kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk
suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Suatu
sistem harus memenuhi lima persyaratan, yang mencakup :
a. Merupakan satu kesatuan,
b. Bersifat konsisten dan koheren, tidak saling bertentangan satu dengan lainnya,
c. Ada hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain,
d. Ada keseimbangan dalam kerjasama, dan
e. Semuanya mengabdi pada satu tujuan, yaitu tujuan bersama.
• Pancasila dikatakan sebagai suatu sistem karena Pancasila terdiri atas bagian-bagian (sila-sila)
yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan (saling berhubungan) demi mencapai tujuan bersama yaitu suatu masyarakat
Indonesia yang adil, makmur berdasarkan Pancasila. Selain itu, sila-sila Pancasila tersebut
saling berkaitan satu dengan lainnya dan merupakan satu kesatuan atau yang disebut
Majemuk Tunggal. Artinya sila-sila Pancasila itu tidak dapat berdiri sendiri-sendiri lepas satu
dari lainnya. Dengan demikian, Pancasila bisa disebut telah memenuhi syarat sebagai suatu
sistem. Hal ini dapat dipahami karena syarat-syarat berikut sudah terpenuhi, yaitu :
• a. Adanya kesatuan dari kelima unsur sila-silanya, tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya,
• b. Adanya keteraturan dari sila-silanya, secara hierarkis konsisten dimana masing-masing
silanya berada dalam urutan tingkat yang runtut,
• c. Adanya keterkaitan antara sila yang satu dengan yang lainnya sehingga merupakan suatu
kesatuan yang utuh, merupakan satu totalitas, saling berhubungan dan saling ketergantungan
antara sila yang satu dengan sila lainnya,
• d. Adanya kerja sama antara sila yang satu dengan sila lainnya. Hal ini mutlak sebab dasar
filsafat negara harus merealisasikan tujuan negara, dan
• e. Adanya tujuan bersama, dimana untuk mewujudkannya diperlukan adanya pemerintahan
yang stabil dan bebas korupsi.
pengertian dari pajak sendiri Pajak adalah instrumen penting dalam demokrasi , khususnya
fungsi redistribusi pendapatan. Warga negara memiliki kewajiban membayar pajak,
sedangkan pemerintah wajib menyediakan kebutuhan dasar warganegara seperti pendidikan,
kesehatan, pensiun, dan jaminan sosial lainnya.