Anda di halaman 1dari 27

IDEOLOGI

PERTEMUAN KE 4
• Apa itu Ideologi ?
• Mengapa suatu negara harus mempunyai Ideologi?
ideologi

•Secara umum, pengertian ideologi


adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide
dasar, keyakinan serta kepercayaan yang
bersifat sistematis dengan arah dan
tujuan yang hendak dicapai dalam
kehidupan nasional suatu bangsa dan
negara
 Istilah ideologi berasal dari kata idea (Inggris) yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita–cita,
atau dalam bahasa Yunani eides yang artinya bentuk,
atau idein adalah tentang gagasan–gagasan,
pengetahuan tentang ide–ide (science of ideas) atau
ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
 Sedangkan Logos artinya ilmu atau pengetahuan.
Istilah “ideologi” pertama kali dilontarkan oleh filsuf
Perancis, Antoine Destutt de Tracy pada tahun 1796 sewaktu
Revolusi Perancis tengah menggelora (Christenson, et.al,
1975).
Tracy menggunakan istilah ideologi guna menyebut suatu
studi tentang asal mula, hakikat dan perkembangan ide-ide
manusia, atau yang dikenal Science of Ideas. Gagasan ini
diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis.
Namun, Napoleon mencemooh sebagai suatu khayalan yang
tidak memiliki nilai praktis. Pemikiran Tracy ini sebenarnya
mirip dengan impian Leibnitz yang disebut one great system
truth (Pranarka, 1987), yaitu :
• Pokok – pokok pikiran yang perlu dikemukakan mengenai
ideologi adalah sebagai berikut :
1) Ideologi merupakan sistem pemikiran yang erat kaitannya
dengan perilaku manusia. Kecuali itu. Ideologi merupakan
serangkaian pemikiran yang berkaitan dengan tertib sosial
dan politik yang ada dan berupaya untuk merubah atau
mempertahankan tertib sosial dan politik yang
bersangkutan.
2) Bahwa ideologi, disamping mengemukakan program juga
menyertakan strategi guna merealisasikannya.
3) Ideologi dapat dipandang sebagai serangkaian
pemikiran yang dapat mempersatukan manusia,
kelompok, atau masyarakat, yang dapat selanjutnya
diarahkan pada terwujudnya partisipasi secara
efektif dalam kehidupan sosial politik.
4) Bahwa yang bisa merubah suatu pemikiran menjadi
ideologi adalah fungsi pemikiran itu dalam berbagai
lembaga politik dan kemasyarkatan.
• Beberapa pengertian ideologi menurut para ahli :
1. Alfian : ideologi adalah suatu pandangan atau sistem
nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang
bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku
bersama dalam berbagai segi kehidupan. (1980)
2. Menurut pendapat Sudono, dkk (2008), ideologi berarti :
1)Sekumpulan konsep bersistem.
2) Cara berpikir seseorang atau suatu golongan manusia.
3) Paham, teori dan tujuan yang berpadu merupakan satu
program sosial politik.
3. Sastrapratedja dalam karyanya berjudul “Ide-ide
Menerobos” (2003) memaknai ideologi sebagai
seperangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi
pada tindakan dengan organisasi sistem yang mengatur.
4.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ideologi adalah
himpunan, nilai, ide, norma, kepercayaan dan keyakinan
yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang
menjadi dasar dalam menentukan sikap terhadap kejadian
dan problem politik yang dihadapinya dan yang
menentukan tingkah laku politik.
Pancasila sebagai ideologi negara
•Pengertian ideologi yang diutarakan para pakar ini menunjukkan
luasnya cakupan ideologi kemudian mengartikulasikan keseluruhan
kompleksitas kehidupan bernegara yang didalamnya memuat cita –
cita, ide-ide dasar, nilai-nilai, simbol, doktrin, dan kepercayaan
bernegara serta memberikan kerangka normatif dan pedoman
bagaimana dinamika bernegara akan diselanggarakan dengan baik
pada relasi individual dalam negara maupun pada dinamika
bernegaraan itu sendiri untuk mencapai tujuan yang di cita – citakan.
• Bagaimana kaitannya antara Proklamasi kemerdekaan Negara
Indonesia, Pancasila dan Pembukaan UUDNRI 1945, J.W
Sulandara (dalam Darji Darmodihardjo dkk, 1991),
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah titik
kulminasi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia guna
mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu membentuk negara
Indonesia merdeka, bersatu dan berdaulat sempurna untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berlandaskan Pancasila serta ikut membentuk dunia baru yang
damai abadi, bebas dari segala bentuk penindasan.
2. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 diuraikan secara
terperinci di dalam pembukaan UUD 1945 sebagai penjelasan,
penegasan dan pertanggungjawabannya.
3. Pembukaan UUD 1945 mengandung cita-cita luhur proklamasi
kemerdekaan dan memuat Pancasila sebagai dasar filsafat dan
pandangan hidup negara dan Bangsa Indonesia serta merupakan
rangkaian yang kuat dan tak terpisahkan dengan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
4.Pembukaan UUD 1945 yang memuat Pancasila, tidak dapat
diubah menurut hukum oleh siapa pun dan bagaimanapun juga
termasuk MPR hasil pemilihan umum yang berdasarkan Pasal
3 dan Pasal 37 UUD hanya berwenang menetapkan dan
mengubah batang tubuh UUD saja karena mengubah
pembukaan UUD 1945 berarti pembubaran negara proklamasi
5.Pembukaan UUD 1945 yang memuat Pancasila itu merupakan
pokok kaidah negara yang fundamental Negara Indonesia dan
mempunyai kedudukan yang tetap terlekat kepada
kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia berdasarkan
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
6.Pancasila sebagai substansi esensi Pembukaan UUD 1945
adalah sumber dari hukum dalam tertib hukum Republik
Indonesia dan UUD 1945 terjalin dalam suatu hubungan kausal
organis (hubungan antara pembukaan UUD 45 dengan batang
tubuh UUD 45) dengan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945
terjalin dalam suatu hubungan kausal organis dengan pembukaan
dan berkewajiban menciptakan pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 di pasal-pasalnya.
7.Sebagai Ideologi, Pancasila tidak berisi instrumen
praktis yang dapat digunakan pada praktik bernegara,
melainkan berisi ide, gagasan dan konsep-konsep dasar
ideal sebuah negara yang diinginkan. Karenanya,
ideologi Pancasila merupakan cita-cita, ide-ide dasar,
nilai-nilai, simbol, doktrin, pedoman dan kerangka
normatif bagi Negara Republik Indonesia.
• Ide atau gagasan dasar yang terkandung dalam ideologi
Pancasila dapat dirumuskan dalam tujuh pokok gagasan
yakni (Kaelan, 2002) :
1. Paham Negara Persatuan : hakikatnya persatuan yang
dimaksud adalah negara merupakan suatu kesatuan dari
keseluruhan unsur-unsur yang membentuknya yakni
rakyat.
•Pada konteks ini konsep Bhineka Tunggal Ika menjadi
bagian penting yang tidak terpisahkan, yakni meskipun terdiri
dari bermacam-macam suku bangsa dan karakteristik (adat,
budaya, agama), serta ribuan pulau, namun semuanya adalah
suatu persatuan bangsa dan negara Indonesia.
2. Paham Negara Kebangsaan adalah Sintesa persatuan dan
kesatuan tersebut dituangkan dalam asas kerohanian yang
menjadi kepribadian dan jiwa bersama yaitu Pancasila.
Oleh karenanya prinsip-prinsip nasionalisme di Indonesia
adalah “majemuk tunggal” dengan unsur-unsur
pembentuk sebagai berikut :
a.Kesatuan sejarah, yakni tumbuh dan berkembang dalam
sejarah yang sama mulai dari zaman prasejarah, Sriwijaya,
Majapahit, Sumpah Pemuda hingga Proklamasi
Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
b.Kesatuan nasib, yakni kesamaan penderitaan sebagai bangsa
yang dijajah untuk jangka waktu yang lama.
c.Kesatuan kebudayaan, yakni keseluruhan kebudayaan yang
ada merupakan satu kebudayaan yaitu kebudayaan nasional
Indonesia.
d.Kesatuan wilayah, yakni hidup bersama dalam wilayah Ibu
Pertiwi, yaitu satu tumpah darah Indonesia.
e.Kesatuan asas kerohanian, yakni Pancasila sebagai kesamaan
cita-cita, pandangan hidup dan filsafat hidup.
3. Paham Negara Integralistik, berikut rinciannya :
a. Negara merupakan suatu susunan masyarakat integral.
b. Semua golongan, bagian dan anggotanya berhubungan
erat dengan satu sama lain.
c. Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan
persatuan masyarakat yang organis.
d. Kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa
seluruhnya.
e. Negara tidak memihak kepada suatu golongan atau
perseorangan.
f.Negara tidak menganggap kepentingan seseorang
sebagai pusat.
g.Negara tidak hanya menjamin kepentingan seseorang
atau golongan saja.
h.Negara menjamin kepentingan manusia seluruhnya
sebagai kesatuan integral.
i.Negara menjamin keselamatan hidup bangsa
seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
4. Negara Pancasila adalah negara kebangsaan yang ber-
Ketuhanan Yang Maha Esa : sila ber-Ketuhanan Yang Maha
Esa menegaskan bahwa negara Indonesia bukanlah negara
sekuler (negara yang tidak masuk ke dalam kehidupan
pribadi agama setiap warganya) yang secara tegas
memisahkan antara negara dengan agama serta tidak
menganut paham atheisme yang tidak mengakui Tuhan.
5. Negara Pancasila adalah negara kebangsaan yang
berkemanusiaan : negara Pancasila mengakui
kebangsaan yang berkemanusiaan, oleh karena itu
negara Indonesia mengakui bahwa bagian dari umat
manusia. Atas dasar ini, negara Indonesia
mengembangkan suatu pergaulan antar bangsa dalam
masyarakat internasional berdasarkan kodrat manusia
dan mengakui kemerdekaan bangsa adalah hak yang
dimiliki oleh hakikat manusia sebagai individu
maupun makhluk sosial.
•Oleh karena itu penjajahan atas bangsa adalah pelanggaran
terhadap hak kodrat manusia sebagai bangsa dan tidak sesuai
dengan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai