Anda di halaman 1dari 8

Keunikan Arsitektur pada Proyek Pariwisata Bali

Noel Kunthoro Aji


Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia
E-mail : kunthoroajinoel@gmail.com

Abstrak

Artikel dengan judul “Keunikan Arsitektur pada Proyek Pariwisata Bali” ini dibuat untuk memenuhi tugas
Ujian Akhir Semester mata kuliah Desain Interior Bali Modern dengan mengembangkan pembahasan
mengenai sebuah artikel berjudul ‘A Quite Long History of Balinese Hotel Architecture Part IV: Massive
Scale!’. Artikel ini dibuat dengan menggunakan metode studi pustaka. Berdasarkan banyak artikel yang
menjadi sumber, dikatakan bahwa Bali merupakan sektor utama dalam pariwisata di Indonesia. Oleh
sebab itu Bali mendapatkan perhatian khusus untuk mengembankan sektor pariwisata. Untuk itu
dibuatlah masterplan Proyek Pariwisata Bali yang ditujukan untuk membangun hotel-hotel dan resort-
resort yang mampu menjadi fasilitas akomodasi. Namun tidak hanya sembarangan hotel dan resort
yang akan dibangun. Hotel dan resort yang dibangun harus tetap dapat memaksimalkan kekayaan
alam dan keindahan budaya Bali tanpa harus merusaknya sedikitpun. Fasilitas akomodasi yang harus
diterapkan adalah fasilitas akoomodasi yang memiliki rancangan konsep yang mengadopsi keunikan-
keunikan yang terdapat di Bali. Karena dengan begitu secara tidak langsung juga dapat
mempromosikan pariwisata Bali kepada dunia internasional. Seperti contohnya ada pada Nusa Dua
Beach Hotel yang membawa unsur sekala, niskala, dan asta kosala-kosali dalam bangunannya. Atau
juga Hilton Bali Resort yang membawakan ukiran-ukiran tradisional dan material batu padas pada
bangunannya. Atau juga seperti Inna Putri Bali yang berganti nama menjadi Inaya Putri Bali, yang
menerapkan keunikan-keunikan yang terdapat pada di Bali sebagai inspirasi dari bentuk bangunannya.

Kata kunci: Hotel, Resort, Konsep, Bali

Abstract

This article with the title "Architecture Uniqueness in Bali Tourism Projects" was created to fulfill the
Final Semester Examination for the Modern Bali Interior Design course by developing a discussion
about an article entitled 'A Quite Long History of Balinese Hotel Architecture Part IV: Massive Scale!'.
This article was created using the literature study method. Based on many articles that are sources, it
is said that Bali is the main sector in tourism in Indonesia. Therefore, Bali gets special attention to
develop the tourism sector. For this reason, a master plan for the Bali Tourism Project was made which
is intended to build hotels and resorts that are capable of being accommodation facilities. But it's not
just random hotels and resorts that will be built. Hotels and resorts that are built must still be able to
maximize the natural wealth and beauty of Balinese culture without having to damage it in the slightest.
Accommodation facilities that must be implemented are accommodation facilities that have a concept
design that adopts the uniqueness found in Bali. Because that way indirectly can also promote Bali
tourism to the international world. For example, there is the Nusa Dua Beach Hotel which brings
elements of sekala, niskala, and asta kosala-kosali in its building. Or also the Hilton Bali Resort which
brings traditional carvings and solid stone materials to the building. Or also like Inna Putri Bali which
changed its name to Inaya Putri Bali, which applies the uniqueness found in Bali as inspiration from the
shape of the building.

Keywords: Hotel, Resort, Concept, Bali

Artikel ini diterima pada : dan Disetujui pada :


Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 2

PENDAHULUAN

Bali yang terletak di Indonesia memiliki sebuah potensi besar bagi kegiatan pariwisata. Bali
memiliki segudang daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung untuk berlibur. Daya tarik
Bali berupa keindahan alamnya, seperti pegunungan dan pantai. Selain keindahan alam Bali
juga memiliki kesenian dan juga kebudayaan yang dapat menjadi daya tarik bagi para
wisatawan. Keindahan alam dan juga budayanya adalah salah satu tujuan utama para
wisatawan untuk berkunjung. Mengingat besarnya potensi Bali sebagai kegiatan pariwisata
maka keberadaan fasilitas akomodasi sangatlah diperlukan. Oleh sebab itu muncullah sebuah
gagasan masterplan bernama Proyek Pariwisata Bali atau Proyek “Nusa Dua” sebagai upaya
untuk memperkenalkan keindahan Bali kepada para wisatawan. Proyek ini dimaksudkan
untuk membangun sebuah kompleks resort yang berada di daerah Bali selatan atau dikenal
dengan daerah Nusa Dua (mahindro, 2022). Tujuan dibuatnya artikel ini adalah sebagai
pemenuhan tugas Ujian Akhir Semester dari mata kuliah Desain Interior Bali Modern, yaitu
pengembangan pembahasan dari artikel yang telah ditentukan, yaitu ‘A Quite Long History of
Balinese Hotel Architecture Part IV: Massive Scale!’

METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah dengan metode pendekatan studi
pustaka. Metode studi pustaka adalah sebuah metode untuk mengumpulkan berbagai data
dan juga informasi berdasarkan riset yang dilakukan dengan cara membaca jurnal-jurnal
ilmiah, buku-buku, referensi, dan bahan-bahan publikasi lainnya yang tersedia. Dalam
membuat jurnal ini, penulis menggunakan dua cara metode pustaka yaitu:
1. Studi literatur
Studi literatur adalah kegiatan untuk mengumpulkan berbagai data dengan cara
membaca dan mencatat berbagai data pustaka, serta mengolah data yang didapatkan
dari buku-buku, dan jurnal-jurnal ilmiah yang memiliki kaitan dengan masalah dan
tujuan dari penelitian.
2. Internet searching
Internet searching adalah salah satu cara untuk mengumpulkan bahan dan juga data
penelitian melalui akses pencarian pada internet. Internet searching tergolong lebih
efisien dan fleksibel karena dapat menjangkau dan mengambil berbagai bahan dan
data dari berbagai belahan dunia dengan mengunakan akses yang cepat dan mudah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bali yang merupakan sektor utama dalam pariwisata mendapatkan perhatian khusus oleh
Presiden Soeharto. Perhatian khusus itu tampak pada adanya masterplan Proyek Pariwisata
Bali atau Proyek “Nusa Dua”, yaitu sebuah kompleks resort pada garda depan pariwisata di
daerah bukit Bali selatan atau dikenal dengan nama daera Nusa Dua. Proyek ini dimaksudkan
untuk memaksimalkan potensi keindahan alam dan budaya Bali namun dengan tidak merusak
kekayaan budaya Bali. Hal tersebut diwujudkan dengan cara membatasi pengembangan
pariwisata pada daerah-daerah tertentu saja. Salah satu caranya adalah dengan aturan
bahwa batas tinggi maksimal sebuah bangunan tidak boleh lebih dari lima belas meter. Berikut
adalah beberapa hasil dari Proyek Pariwisata Bali atau Proyek “Nusa Dua”:

1. Nusa Dua Beach Hotel


Nusa Dua Beach Hotel terletak di Kawasan Pariwisata Nusa Dua Lot. North 4, Jl. Nusa
Dua, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali. Nusa Dua Beach Hotel ini dirancang oleh
arsitek asal Indonesia yang bernama Darmawan Prawirohardjo. Hotel ini dibangun
pada Desember 1980 dan baru selesai dibangun pada Desember 1982, namun hotel
ini baru diresmikan pada tanggal 28 Mei 1983 oleh Presiden Soeharto.
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 3

Gambar 1. Nusa Dua Beach Hotel


(nusaduahotel.com, 2022)

Nusa Dua Beach Hotel terdiri dari 381 kamar yang terbagi lagi menjadi 10 kategori
kamar yang memiliki nuansa dan ciri khas Bali dengan fasilitas yang umum ada pada
sebuah hotel resort pantai, seperti kolam renang dengan lounge pool dan pusat
kebugaran. Selain itu juga memiliki fasilitas spa dan juga lapangan tennis.
Hotel ini juga menyediakan rumah makan, kafe, pool bar, dan juga beachfront bar.
Mereka menghidangkan variasi kuliner Indonesia, Asia, dan juga Barat. Nusa Dua
Beach Hotel juga menyediakan ruang rapat, ballroom, dan amfiteater terbuka untuk
beberapa acara-acara penting. Tawaran paling menarik dari hotel ini adalah suguhan
hiburan makan malamnya yang berupa tarian tradisional legong, kecak, dan api.
Nusa Dua Beach Hotel dalam perancangannya banyak mempertimbangkan unsur
sekala, niskala, dan asta kosala-kosali. Perhitungan budaya cukup terlihat, bahkan
dari segi penataan keseimbangan bangunan dengan outdoor yang lebih didominasi
oleh outdoor. Hal ini terkait dengan unsur-unsur bhuana agung (outdoor) dan bhuana
alit (indoor). Asta kosala-kosali juga diterapkan pada penempatan service dan juga
pura (harus dihadapkan ke utara atau timur).
Nusa Dua Beach Hotel banyak sekali membawa ciri khas Bali pada bangunannya
seperti candi bentar, bale kulkul pada eksterior lobi hingga ke interior ruangannya
(DBG, 2019). Candi bentar difungsikan sebagai pintu masuknya dan bale kulkul
dimanfaatkan sebagai Menara lift. Desain bangunan dari Nusa Dua Beach Hotel ini
menggambarkan keindahan alam Bali yang ditekankan pada sawah teras dan
keindahan laut. Desain teras juga dibuat untuk memaksimalkan cahaya matahari agar
mengenai balkon. Pada bagian lobi hotel dipertahankan ciri khas Bali dan bebas dari
AC agar menciptakan suasana udara yang alami dan natural.

2. Hilton Bali Resort


Hilton Bali Resort terletak di Jl. Raya Nusa Dua Selatan, Benoa, Kec. Kuta Sel.,
Kabupaten Badung, Bali. Melia Bali Sol dirancang oleh tim arsitek dari Wimberly,
Allison, Tong, dan Goo (WATG). Hotel ini dibangun pada Oktober 1993 dan
diresmikan pada 14 Desember 1996
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 4

Gambar 2. Hilton Bali Resort


(travelagewest.com, 2022)

Hilton Bali resort ini awalnya bernama Hotel Nikko Bali dan dioperasikan oleh
maskapai penerbangan Japan Airlines. Keberadaan hotel ini awalnya adalah sebagai
cara untuk menarik wisatawan Jepang yang mulai banyak datang ke Pulau Bali (DBG,
2022).
Hilton Bali resort banyak menempatkan ciri khas tradisional seperti ukir-ukiran,
material batu padas, candi bentar, dan juga arca Bali ke dalam perancangan eksterior
dan interiornya. Hotel ini awalnya terbagi menjadi beberapa bangunan, yaitu Cliff
Tower berlantai empat belas, North Bluff dan South Bluff berlantai lima, gedung lobi,
balai konvensi Sawangan seluas 800m2 dan lapangan tenis. Selanjutnya pada tahun
2006 Hotel ini membuka kapel pernikahan Wiwaha.
Gedung Cliff Tower sempat menarik perhatian karena tingginya yang dibilang melebihi
standar dan ketentuan yang terdapat dalam Surat Ketetapan Gubernur Bali No.
590/1991. Tetapi gedung “menara” ini tidak melanggar aturan karena menempel pada
bukit setinggi 40 meter dan diukurnya dari permukaan tanah tertinggi. Pada bagian
dasar gedung Cliff Tower terdapat kolam renang berukuran besar. Ketiga sayap
gedung hotel ini mampu menampung hingga 388 kamar yang terbagi ke dalam
beberapa tipe. Selain itu juga menawarkan beberapa fasilitas seperti spa, rumah
makan khas Bali Paon, juga rumah makan Jepang Shiki dan delicatessen.

3. Inna Putri Bali


Inna Putri Bali terletak di Kawasan Wisata Nusa Dua Lot S-3, Benoa, Kuta Selatan,
Badung, Bali. Inna Putri Bali dirancang oleh tim arsitek Perentjana Djaja yang dikepalai
oleh Ir. Anton Suhardiyanto.

Gambar 3. Inna Putri Bali


(setiapgedung.web.id, 2022)
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 5

Sejarah hotel Inna Putri Bali bermula saat pembangunannya dimulai pada bulan
Desember 1982 sebagai rangka lanjutan pengembangan Kawasan BTDC Nusa Dua.
Hotel ini pada akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 2 Desember 1985.
Pada awal berdirinya hotel ini memiliki keunikan yaitu penerapan sistem banjar
pakraman bagi para karyawan hotel dan beberapa tamu yang berminat mengikuti
kegiatan kebudayaan yang diadakan oleh banjar tersebut.
Pada 1 April 2012 hotel ini ditutup sementara dan Gedung lamanya dibongkar untuk
dibangun hotel baru bernama Inaya Putri Bali. Inaya Putri Bali dirancang oleh Ridwan
Kamil dan selesai pada tahun 2015 (DBG, 2021). Perancangan bangunan Inaya Putri
Bali kebanyakan mengadopsi dari keunikan arsitektur tradisional Bali namun dikemas
secara modern dan mengikuti perkembangan zaman. Beberapa keunikannya antara
lain adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Koridor Pengelipuran Inaya Putri Bali


(tourisinframe.wordpress.com, 2018)

Koridor pada Inaya Putri Bali yang mendapatkan inspirasi dari desa adat Penglipuran
yang terletak di kabupaten Bangli. Desa ini memiliki keunikan baik dari tradisi, adat,
dan kehidupan bermasyarakat.

Gambar 5. Jineng Lobby


(tourisinframe.wordpress.com, 2018)
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 6

Lobby pada hotel ini dirancang meyerupai bentuk Jineng. Jineng merupakan rumah
tradisional yang digunakan untuk menyimpan beras. Keberadaan jineng banyak
ditemukan di kabupaten Tabanan.

Gambar 6. Pool terasering


(tourisinframe.wordpress.com, 2018)

Pool terasering merupakan konsep yang digunakan dalam mendesain kolam renang
utama pada hotel Inaya Putri Bali. Konsep ini diambil dari keunikan konsep pengaturan
persawahan yang berundag-undag di Jatiluwih yang terletak di kabupaten Tabanan.

Gambar 7. River pool


(tourisinframe.wordpress.com, 2018)

River pool merupakan sebuah kolam renang pada hotel Inaya Putri Bali yang
perancangan arsitekturnya diadopsi dari tukad (sungai) yang banyak terdapat di
daerah pedesaan Bali.

Konsep arsitektur dari ketiga hotel tersebut banyak diadopsi dari beberapa keunikan dan daya
tarik wisata di Bali (tourisminframe, 2018). Secara tidak langsung Langkah tersebut adalah
sebagai media promosi pariwisata Bali kepada dunia internasional dan sekaligus untuk
menjaga kearifan budaya Bali yang dituangkan ke dalam konsep arsitektur.
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 7

SIMPULAN

Bali yang memiliki potensi besar bagi kegiatan pariwisata membutuhkan perhatian khusus
dalam segi pembangunan fasilitas akomodasinya. Daya tarik Bali berupa keindahan alamnya,
seperti pegunungan dan pantai, serta kesenian dan budaya Bali merupakan tujuan utama
para wisatawan berkunjung. Mengingat besarnya potensi Bali sebagai kegiatan pariwisata
maka keberadaan fasilitas akomodasi sangatlah diperlukan. Oleh sebab itu muncullah sebuah
gagasan masterplan bernama Proyek Pariwisata Bali atau Proyek “Nusa Dua” sebagai upaya
untuk memperkenalkan keindahan Bali kepada para wisatawan. Namun tidak hanya fasilitas
akomodasi yang biasa saja yang harus dibangun. Fasilitas akomodasi yang harus diterapkan
adalah fasilitas akoomodasi yang memiliki rancangan konsep yang mengadopsi keunikan-
keunikan yang terdapat di Bali. Karena dengan begitu secara tidak langsung dapat
mempromosikan pariwisata Bali kepada dunia internasional. Seperti contohnya ada pada
Nusa Dua Beach Hotel yang membawa unsur sekala, niskala, dan asta kosala-kosali dalam
bangunannya. Atau juga Hilton Bali Resort yang membawakan ukiran-ukiran tradisional dan
material batu padas pada bangunannya. Atau juga seperti Inna Putri Bali yang berganti nama
menjadi Inaya Putri Bali, yang menerapkan keunikan-keunikan yang terdapat pada di Bali
sebagai inspirasi dari bentuk bangunannya.
Jurnal Vastukara, Volume 1 No 1 Juni 2021 | 8

DAFTAR PUSTAKA

DBG. (2019, May 17). Nusa Dua Beach Hotel & Spa. Setiap Gedung Punya Cerita.

https://setiapgedung.web.id/2019/05/nusa-dua-beach-hotel-spa.html

DBG. (2021, September 24). Hotel Inna Putri Bali dan Merusaka Nusa Dua. Setiap Gedung

Punya Cerita. https://setiapgedung.web.id/2021/09/hotel-inna-putri-bali.html

DBG. (2022, February 18). Hilton Bali Resort. Setiap Gedung Punya Cerita.

https://setiapgedung.web.id/2022/02/hilton-bali-resort.html

mahindro, radit. (2022, June 22). A Quite Long History of Balinese Hotel Architecture Part

IV: Massive Scale! Medium. https://raditmahindro.medium.com/a-quite-long-history-

of-balinese-hotel-architecture-part-iv-massive-scale-ef8acb965203

tourisminframe. (2018, April 26). INAYA PUTRI BALI: DESAIN HOTEL YANG

MENGGAMBARKAN KEUNIKAN BALI. Tourism In Frame.

https://tourisminframe.wordpress.com/2018/04/26/inaya-putri-bali-desain-hotel-yang-

menggambarkan-keunikan-bali/

Anda mungkin juga menyukai