Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL IPAL

No.Dokumen No. Revisi Halaman

1 dari 3

440/515/SPO/RSUD.BTG/IX/2021
RSUD KELAS D
BANTARGEBANG

STANDAR Tanggal Terbit Direktur


PROSEDUR RSUD Kelas D Bantargebang
OPERASIONAL

14/09/2021

dr. Bambang Ismanto


NIP.19640416 200212 1 003

PENGERTIAN Air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit atau fasilitas
pelayanan Kesehatan yang lain merupakan salah satu sumber
pencemaran air yang sangat potensial karena mengandung senyawa
organic yang cukup tinggi, serta senyawa kimia lain yang berbahaya saat
mikroorganisme pathogen yang berbahaya bagi Kesehatan.
TUJUAN Untuk mencegah pencemaran lingkungan dan gangguan Kesehatan bagi
pengunjung terutama petugas limbah dan masyarakat sekitar rumah sakit
yang beresiko terkontaminasi limbah cair medis yang dihasilkan rumah
sakit
KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 18 th 2020
tentang pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan Kesehatan
berbasis wilayah
PROSEDUR 1.1 Operasional IPAL Harian untuk kran valve pada aerasi
a. Kran udara aerasi dibuka setiap saat namun pada saat dilakukan
backwash pada bak biofilter kran udara pada aerasi ditutup. Kran
Udara Biofilter I & II dalam kondisi normal ditutup saja. Kran ini
dibuka bila terlihat laju aliran air limbah tersendat lakukan
seminggu sekali,
b. Kran Udara Aerasi dalam operasional sehari – hari harus selalu
dibuka, (minimal ¾ nya).
c. Pastikan terdapat gelumbung udara pada bak aerasi

1.2 Operasional IPAL harian untuk penambahan bahan kimia dan


bakteri
a. Lakukan pengontrolan semua kondisi bak IPAL dari adanya
kotoran sampah, dan lakukan pula pengecekan peralatan IPAL
seperti pompa, blower dan panel.
b. Bila semua bak sudah terisi penuh hidupkan panel pada posisi
auto untuk peralatan blower dan pompa sumersible.
c. Tuangkan bakteri anaerob ” BIO KANNAI BD4 ” pada bak
greasetrap*
d. Tuangkan bakteri aerob ” BIO KANNAI MC 5 ” pada bak aerasi*
e. Lakukan pengecekan terhadap kualitas air IPAL baik secara
visual maupun laboratorium, untuk pengujian di laboratorium
dapat dilakukan sebulan sekali. Untuk pengecekan harian lakukan
terhadap kualitas visual seperti kerjernihan dan bau dari air outlet
IPAL
1.3 Pembuangan lumpur pada bak biofilter (1 dan 2) dengan udara
blower
a. Kran Udara Biofilter I & II dibuka bila terlihat laju aliran air limbah
tersendat lakukan seminggu sekali.
b. Buka kran udara (seperti gambar) pada bak biofilter 1 dan biofilter
2 (bergantian).
c. Blower dihidupkan dan kran udara yang lain ditutup sampai
gelembung udara di bak biofilter tersebut terlihat kuat.
d. Biarkan selama 30 menit setelah terlihat kotoran keluar semuanya
buka kran bagian bawah (seperti gambar) lumpur akan berpindah
ke bak lumpur
e. Ulangi langkah point b hingga d pada kran biofilter yang lain
1.4 Panel listrik
a. Posisikan selektor pada posisi on sampai lampu indikator
berwarna hijau yang berarti panel sistem IPAL sudah teraliri listrik
dari panel induk (PLN).
b. b. Pastikan seluruh MCB mesin (submersible, blower, jetpump)
pada posisi on, yaitu posisi ke atas
1.5 Operasional blower dan perawatan
a. Pastikan blower dalam kondisi baik
b. Hidupkan blower dengan menekan tombol on dan pada posisi
auto, blower akan bekerja secara otomatis.
c. Lakukan perawatan blower dengan melakukan perawatan bearing
d. Dilakukan penggantian bearing bila suara mesin yang ditimbulkan
lebih berisik seperti biasanya dan udara yang dikeluarkan kecil.
STANDAR OPERASIONAL IPAL

No.Dokumen No. Revisi Halaman

3 dari 3

440/515/SPO/RSUD.BTG/IX/2021
RSUD KELAS D
BANTARGEBANG

1.6 Perawatan grease trap dan equalisasi


a. Tambahkan “BIO KANNAI BD4” 2 hari sekali sebanyak 1 liter pada
saluran wastafel dapur/kantin dan siram dengan air bersih.
b. Kontrol unit greasetrap 2 hari sekali dan bila terdapat lemak dan
kotoran dilakukan pengerukan.
1.7 Operasional filter dan microfilter
a. Ketika air setelah proses filtrasi terlihat keruh maka lakukan proses
backwash
b. Tahap awal back wash dengan memutar katup filter pada posisi
back wash (arah panah pada posisi back wash), lakukan sampai
air outlet filter bening/ tidak keruh dan matikan pompa air.
c. Tahap selanjutnya putar katup filter pada posisi rinse dan hidupkan
pompa lakukan sampai air outlet filter bening / jernih dan matikan
pompa air.
d. Kemudian putar katup filter pada posisi filter dan hidupkan pompa
air dengan memutar selector panel pada posisi auto, pompa akan
bekerja secara automatic bila air pada bak penampungan akhir
IPAL habis pompa akan mati dengan sendirinya dan bila terisi
kembali pompa akan hidup kembali.
e. Lakukan penggantian filter karbon bila kualitas air sudah tidak
memenuhi standard baku mutu atau secara visual air terlihat keruh
dan bau.
f. Lakukan penggantian micro filter 1 µm (spon), bila micro filter
terlihat kotor atau berlumut
UNIT TERKAIT Kesling dan IPSRS

Anda mungkin juga menyukai