Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pada karya tulis ilmiah dengan Asuhan keperawatan pada An.S di ruang Zaal Anak RSUD
Palembang Bari dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada pengkajian keperawatan yang telah dilakukan pada tanggal 07 november pada An.
S dengan Kejang Demam. Ibu klien mengatakan anaknya panas tinggi, tangan dan kaki
anak kaku dan ibu hanya menahan tangan dan kaki anaknya yang kaku tersebut. Saat
dirumah anaknya mengalami kejang 2 kali dengan durasi selama 5 menit dan ibu tidak
langsung membawa anaknya ke rumah sakit dan 2 jam kemudian kejang berulang, tangan
dan kaki kaku serta mata mendelik keatas dengan durasi selama 10 menit dan ibu langsung
membawa anaknya ke IGD RS. Saat diukur suhunya mencapai 40,4°C, di IGD anak
mendapatkan obat paracetamol.

2. Masalah keperawatan yang muncul pada An. S yaitu berupa diagnosa Hipertermia
berhubungan dengan proses penyakit (mis. Infeksi, kanker) dibuktikan dengan suhu tubuh
diatas nilai normal, kejang, kulit merah, kulit terasa panas. Defisit Pengetahuan
berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan dengan menunjukkan perilaku
tidak sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah. Resiko Cedera
berhubungan dengan kejang.

3. Intervensi keperawatan pada An.s yang ditetapkan oleh penulis dimana sesuai pada
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia yaitu berupa Pemasangan Infus sebagai
intervensi fokus utama dan diikuti oleh perawatan Hipertemia pada klien.

4. Implementasi keperawatan pada An.S dilakukan selama 3 hari sesuai dengan intervensi
yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Evaluasi keperawatan pada Tn. K pada diagnosa pertama didapatka bahwa masalah
teratasi sebagian, kriteria tercapai sebagian dan tetap melanjutkan intervensi. Pada
diagnosa kedua didapatkan bahwa masalah telah teratasi, pada diagnosa ketiga didapatkan
bahwa masalah teratasi sebagaian, kriteria tercapai sebagian dan tetap melanjutkan
intervensi. kriteria hasil tercapai dengan mempertahankan intervensi 1-5
DAFTAR PUSTAKA

Arief, R. F. (2015). Penatalaksanaan Kejang Demam. Cermin Dunia Kedokteran-232.

Hasendra, A. (2019). Penggunaan Balok Angka Sebagai Media Pembelajaran Untuk


Meningkat Kemampuan Kognitif Anak Pertiwi. Jurnal Literasiologi.

Kertapati, Y. (2019). Kesehatan Keluarga dan Tingkat Kemandirian Keluarga. Jurnal


Ilmiah Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya.

Vebriasa, A., Herini, E. S., & Triasih, R. (2016). Hubungan antara Riwayat Kejang pada
Keluarga dengan Tipe Kejang Demam dan Usia Saat Kejang Demam Pertama. Sari
Pediatri.

Dervis, B. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Penatalaksanaan Kejang


Demam Anak terhadap Pengetahuan Ibu di RS Roemani &RSI Sultan Agung Semarang.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Erita, S. (2019). Modul & bahan ajar Keperawatan Anak. In Modul keperawatan Anak.

Lestari, Titik. (2016). Asuhan keperawatan anak. Yogyakarta : Nuha Medika

Nurhayati HK, Fepi Susilawati, G. A. (2017). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dengan


Kejadian Kejang Demam Pada Pasien Anak Di Rumah Sakit Dalam Wilayah Propinsi
Lampung. Jurnal Keperawatan.

Nabavi, S. mohammed. (2019). Asuhan Keperawatan Keluarga Di Wilayah Kerja Sempaja


Samarinda Oleh. 2.

Alberta, L. T. (2015). Pelayanan Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan


Proses Keperawatan. Jurnal Keperawatan.

Ismet, I. (2017). Kejang Demam. Jurnal Kesehatan Melayu.

Polignano, M. V. (2019). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–


1699.

Bahtera, T., Wibowo, S., & Hardjojuwono, A. S. (2016). Faktor Genetik Sebagai Risiko
Kejang Demam Berulang. Sari Pediatri.

Vebriasa, A., Herini, E. S., & Triasih, R. (2016). Hubungan antara Riwayat Kejang pada
Keluarga dengan Tipe Kejang Demam dan Usia Saat Kejang Demam Pertama. Sari
Pediatri.
Fuadi, F., Bahtera, T., & Wijayahadi, N. (2016). Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam
pada Anak. Sari Pediatri, 12(3), 142. https://doi.org/10.14238/sp12.3.2010.142-9

Windawati, W., & Alfiyanti, D. (2020). Penurunan Hipertermia Pada Pasien Kejang
Demam Menggunakan Kompres Hangat. Ners Muda.
https://doi.org/10.26714/nm.v1i1.5499

Indrayati, N., & Haryanti, D. (2019). Gambaran Kemampuan Orang Tua Dalam
Penanganan Pertama Kejang Demam Pada Anak Usia Toddler. Jurnal Ilmiah Permas:
Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. https://doi.org/10.32583/pskm.9.2.2019.149-154

Deliana, M. (2016). Tata Laksana Kejang Demam pada Anak. Sari Pediatri.
https://doi.org/10.14238/sp4.2.2002.59-62

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka..

Notoatmodjo,S (2012). Metedeologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Dewi, A.K. (2016). Penurunan Suhu Tubuh Antara Pemberian Kompres Hangat Dengan
Tepid Sponge Bath pada Anak Demam. Jurnal keperawatan Muhammadiyah, 1 (1). 63-71.

Labir, Ketut. (2009). Pertolongan Pertama dengan Kejadian Kejang Demam pada Anak. L-
Ketut-Labirdkk-pdf

Kastiano, R. F. D. (2016). Faktor- faktor yang berhubungan dengan sikap orang tua dalam
penatalaksanaan kejang demam pada balita usia 1-5 tahun di Rumah Sakit Cito
Karawang.Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang.

Susilowati. (2014). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan, sikap


dan praktik manajemen demam pada orang tua dengan anak kejang demam di Ruang
Seruni RSUD Muntilan Kabupaten Magelang

Setyarini. (2009). Model pendidikan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan tentang


pengelolaan kejang demam pada ibu balita. e-journal,

Anda mungkin juga menyukai