Anda di halaman 1dari 3

PENDEFINISIAN KUALITAS

1. Pengertian Kualitas
Kualitas (Quality) adalah kemampuan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan. Selain itu terdapat juga beberapa definisi dari kualitas yang dibagi kedalam
beberapa kategori:
a. Berdasarkan pada pengguna (user based)
Mereka mengusulkan bahwa kualitas tersebut “terlihat pada mata yang melihatnya”.
Biasanya yang meyukai ini adalah orang pemasan dan juga para pelanggan. Bagi mereka,
kualitas yang tinggi berarti kinerja yang lebih baik, fitur yang bagus, dan peningkatan lainnya
(terkadang mahal).
b. Berdasarkan pada manufakturing (manufacturing based)
Bagi manajer produksi, kualitas berdasarkan pada manufakturing menyatakan bahwa mereka
percaya bahwa kualitas berarti sesuai dengan standar dan “membuatnya dengan benar pada
kali pertama”.
c. Berdasarkan pada produk (product based)
Mereka melihat kualitas sebagai variabel yang tepat dan dapat dikur. Dalam sudut pandang
ini, sebagai contoh: es krim yang sangat enak mengandung tingkat lemak mentega (butterfat)
yang tinggi.
Tujuan manajemen operasional terkait dengan kualitas ini adalah untuk membangun
sistem manajemen kualitas total yang dapat mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan
pelanggan.

2. Implikasi dari Kualitas


Selain menjadi elemen yang penting dalam operasional, kualitas memiliki implikasi
lain. Berikut adalah tiga alasan lain mengapa kualitas itu penting, yaitu sbb:
a. Reputasi perusahaan
Sebuah organisasi dapat mengharapkan reputasinya sebagai kualitas yang menjadi baik atau
buruk untuk mengikutinya. Kualitas akan muncul dalam persepsi mengenai produk baru
perusahaan, praktik kerja, dan hubungan pemasok.
b. Kewajiban produk
Dalam hal ini sebuah pengadilan semakin menahan organisasi yang merancang,
memproduksi, atau mendistribusikan barang dan jasa yang rusak yang bertanggung jawab
atas kerusakan atau cedera yang dihasilkan dari penggunanya. Perundang-undangan seperti
undang-undang perlindungan produk konsumen menyusun dan mendorong standar produk
dengan melarang produk yang tidak memenuhi standar tersebut. Misalnya seperti makanan
yang tidak bersih,yang jika dikonsumsi akan menyebabkan penyakit. Jika hal ini terjadi maka
dampaknya dapat menyebabkan biaya hukum yang besar, ganti rugi atau kerugian yang
besar, dan pemberitaan yang buruk.
c. Implikasi global
Pada era teknologi yang semakin canggih seperti saat ini, kualitas dapat menjadi perhatian
internasional. Maka dari itu, sebuah perusahaan dari beberapa negara untuk bisa bersaing
secara efektif dalam ekonomi global, produk harus dapat memenuhi kualitas, rancangan, dan
ekspektasi harga global.

3. Biaya Kualitas (COQ)


Adalah biaya untuk melakukan hal yang salah atau harga atas ketidaksesuaian.
Terdapat empat kategori utama dari biaya yang berkaitan dengan kualitas, yaitu sbb:
a. Biaya pencegahan
Merupakan biaya yang terkait dengan pengurangan potensi barang atau jasa cacat.
Contohnya seperti pelatihan dan program peningkatan kualitas.
b. Biaya penilaian
Merupakan biaya yang terkait dengan evaluasi barang, proses, bagian, dan jasa.
Contohnya seperti percobaan, lab, dan pemeriksa/pengawas.
c. Biaya kegagalan internal
Merupakan biaya yang diakibatkan dari produksi barang atau jasa yang cacat sebelum
dikirim ke pelanggan. Contohnya seperti pengerjaan kembali, bahan sisa, dan
penghentian.
d. Biaya kegagalan eksternal
Merupakan biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contohnya
seperti pengerjaan kembali, retur barang, tanggung jawab, kehilangan goodwill, dan biaya
untuk masyarakat (cost to society).

4. Pengelolaan Kualitas dan Etika


Bagi manajer operasional, pekerjaan yang paling penting adalah untuk memberikan
kesehatan keamanan dan barang atau jasa yang berkualitas kepada pelanggan. Pengembangan
produk dengan kualitas yang buruk, yang disebabkan rancangan dan proses produksi yang
tidak memadai, mengakibatkan tidak hanya biaya produksi yang lebih tinggi, tetapi juga
menyebabkan cedera, perkara hukum, dan meningkatkan regulasi pemerintah.
Jika perusahaan percaya telah memperkenalkan produk yang dipertanyakan, tindakan
yang etis harus dapat menentukan tindakan tanggung jawab. Sebuah pabrik harus menerima
tanggung jawab atas segala produk berkualitas buruk yang dilepas ke masyarakat.
Banyak pihak yang terlibat dalam produksi dan pemasaran produk yang berkualitas
buruk, termasuk pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, distributor, dan kreditur.
Sebagai masalah etika, manajemen harus menanyakan jika salah satu pihak sedang
bermasalah. Setiap perusahaan butuh untuk mengembangkan nilai inti yang menjadi petunjuk
sehari-hari bagi semuanya mulai dari CEO sampai ke karyawan lini produksi.

Anda mungkin juga menyukai