Pendahuluan
Mengelola Kualitas
Hal. 1
1. KUALITAS DAN STRATEGI Mengelola kualitas membantu membangun strategi diferensial, biaya rendah, dan respon cepat yang sukses. Peningkatan kualitas membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya yang kemudian akan meningkatkan keuntungan. Peningkatan penjualan kerap terjadi saat perusahaan mempercepat respons mereka, merendahkan harga jual sebagai hasil dari skala ekonomis, dan meningkatkan reputasi mereka dengan produk produk berkualitas. Begitu pula, meningkatnya kualitas menyebabkan biaya turun karena perusahaan meningkatkan produktivitas dan menurunkan rework, bahan yang terbuang, dan biaya garansi. Kualitas yang rendah berpengaruh terhadap organisasi secara keseluruhan mulai dari pemasok hingga ke pelanggan dan dari desain produk hingga pemeliharaannya. Walaupun demikian, hal yang lebih penting adalah membangun sebuah organisasi yang dapat mencapai kualitas dan memengaruhi organisasi secara keseluruhan yang memang merupakan tugas yang dibutuhkan. Suatu strategi kualitas yang berhasil dimulai dengan lingkungan organisasi yang membantu perkembangan kualitas yang diikutioleh pemahaman prinsip kualitas, upaya untuk melibatkan para pekerja dalam aktivitas yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan kualitas. Tujuan akhirnya adalah memenangkan pelanggan. Karena kualitas mengakibatkan terjadinya banyak hal baik lainnya. Kualitas merupakan awal yang baik. 2. MENDEFINISIKAN KUALITAS
Mengelola Kualitas
Hal. 2
yang lebih rendah, Biaya garansi yang lebih rendah. a. Pengaruh Kualitas Ada tiga alasan lain penyebab kualitas itu penting, yaitu : 1. Reputasi perusahaan. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya. 2. Kehandalan produk. Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi organisasi yang merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang
penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. 3. Keterlibatan global. Bagi perusahaan dan Negara yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi global, produk mereka harus memenuhi ekspektasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global. Aliran aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai TQM yaitu : 1. Praktik organisasi : Kepemimpinan, pernyataan misi, prosedur operasi yang efektif, dukungan staf, pelatih 2. Prinsip kualitas : Focus pada pelanggan, perbaikan yang berkesinambungan, benchmarking, just-in-time, perangkat perangkat TQM 3. Pemenuhan pekerja : Pemberdayaan, komitmen organisasional 4. Kepuasan pelanggan : Memenangkan pesanan, pelanggan yang membeli kembali. b. Biaya Kualitas
Mengelola Kualitas Hal. 3
Para pengamat manajemen kualitas, termasuk Philip Crosby dan Genichi Taguchi, percaya bahwa pada kondisi keseimbangan, biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Mereka berpendapat organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas.
c.
Bagi manajer operasi, salah satu pekerjaan terpenting adalah memberikan produk dan jasa yang sehat, aman dan berkualitas kepada pelanggan. Karena kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yang lebih tinggi, tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hokum, dan bertambahnya peraturan pemerintah. Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawabnya harus didasari oleh perbuatan etis. Hal itu bisa menjadi kasus penarikan produk dari seluruh dunia, seperti yang dilakukan Johnson & Johnson ( untuk Tylenol ) dan Perrier ( untuk air minum ), saat produk-produk ini didapati terkontaminasi. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tanggung jawab untuk setiap produk berkualitas yang mereka pasarkan ke masyarakat.
Mengelola Kualitas
Hal. 4
Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja, pelanggan, pemasok, distributor dan
Mengelola Kualitas
Hal. 5
Mengelola Kualitas
Hal. 6
Standar ini telah diterima di seluruh dunia. 4. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Total quality management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang terus ingin meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan. TQM penting karena keputusan kualitas memengaruhi masing-masing dari sepuluh keputusan yang dibuat manajer operasi. Setiap keputusan tersebut berhadapan dengan suatu aspek identifikasi dan pemenuhan ekspektasi pelanggan. Pemenuhan ekspektasi tersebut membutuhkan penekanan TQM saat suatu perusahaan bersaing untuk menjadi pemimpin di pasar dunia. Pakar kualitas, W. Edwards Deming menggunakan 14 poin untuk mengindikasikan bagaimana ia menerapkan TQM. Hal ini dikembangkan menjadi tujuh konsep program TQM yang efektif: perbaikan berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, bencmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM. a. Perbaikan Berkesinambungan TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah sikap aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan. Plan-Do-Check-Act Walter Sewhart, pelopor manajemen kualitas mengembangkan sebuah model lingkaran yang dikenal sebagai PDCA yang menurutnya adalah suatu perbaikan yang berkesinambungan versinya sendiri. Kemudian, Deming membawa konsep ini ke Jepang pada masa kerjanya setelah Perang Dunia II. Orang Jepang menggunakan kata kaizen untuk menjelaskan proses perbaikan yang tidak pernah berhenti, penetapan dan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Amerika Serikat, TQM dan
Mengelola Kualitas Hal. 7
berkesinambungan.
Mengelola Kualitas
Hal. 8
menghargai bisnis berdasarkan harga. 5. Meningkatkan produk, kualitas dan jasa secara berkesinambungan. 6. Memulai pelatihan. 7. Menekankan kepemimpinan. 8. Membuang rasa takut. 9. Menolak batasan-batasan antardepartemen. 10. Berhenti mengritik pekerja secara panjang lebar. 11. Mendukung, membantu dan memperbaiki. 12. Mendobrak penghalang untuk merasa bangga atas pekerjaan masing-masing. 13. Mendirikan suatu program pendidikan yang kuat dan perbaikan secara mandiri. 14. Menempatkan setiap orang dalam perusahaan untuk bekerja pada suatu transformasi.
b. Six Sigma Istilah Six Sigma yang dipopulerkan oleh Motorola, Honeywell dan General Electric mengacu pada suatu program TQM dengan kemampuan proses yang sangat tinggi (mencapai akurasi 99,9997%). Sebagai contoh, jika terdapat satu juta penumpang di St. Louis Airport yang melakukan pengambilan bagasi setiap bulannya, sebuah program six sigma untuk penanganan bagasi akan menghasilkan hanya 3,4 orang penumpang yang bagasinya terletak pada tempat yang salah. Program 3-sigma yang biasa digunakan akan menghasilkan 2.700 penumpang yang tertukar tasnya setiap bulan.(gbr 6.4) Definisi kedua TQM untuk Six Sigma adalah sebuah program yang dirancang guna mengurangi cacat untuk membantu mengurangi biaya, menghemat waktu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Six Sigma merupakan sebuah sistem yang menyeluruh suatu strategi, disiplin dan sekumpulan perangkat untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.
Mengelola Kualitas
Hal. 9
Mengelola Kualitas
Hal. 10
Mengelola Kualitas
Hal. 11
Mengelola Kualitas
Hal. 12
Benchmarking dapat dan harus diterapkan di berbagai bidang. Demikian halnya dengan TQM.
Mengelola Kualitas
Hal. 13
f. Konsep Taguchi
Hampir semua permasalahan kualitas merupakan hasil produk dan desain proses yang buruk. Genichi taguchi membrikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses , yaitu ketangguhan kuaitas (quality robustness), fungsi kerugian kualitas(quality loss function-QLF) , dan kualitas berorientasi sasaran (target oriented quality) Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah produk yang dapat diproduksi secara seragam dan konsisten dalam segala kondisi yang kurang baik. Gagasan taguchi adlah menghilangkan pengaruh kondisi yang kurang baik dan bukan menghikangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih murah daripada menghilangkan penyebabnya dan lebih efektif dlama memproduksi produksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan mengganggu kualitas produk.
Kerugian besar
Quality Loss Function (a) Tidak dapat diterima Buruk Cukup Baik Terbaik Kualitas berorientasi sasaran menghasilkan lebih banyak produk di kategori terbaik Kualitas berorientasi sasaran membuat produk kearah nilai sasaran Kualitas berorientasi kesesuaian menjaga 3 standar deviasi
Kerugian ( bagi organisasi yang membuat produknya, pelanggan,dan masyarakat) Kerugian kecil
Frekuensi
Distribusi Spesifikasi Pruduk yang Diproduksi Batas Bawah Mengelola Kualitas Sasaran Batas Atas (b) Hal. 14
Sebuah quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kulitas rendah dan menunjukkan bagaimana biaya ini meningkatjika kualitas produk semakin jauh dari keinginan pelanggan, tetapi juga biaya garansi dan jasa; biaya pemeriksaan internal, perbaikan, dan scrap; dan biayabiaya yang dianggap sebagai biaya bagi masyarakat. Perhatikan figur 6.5(a) yang menunjukkan QLF sebagai sebuah kurva yang laju kenaikkanya meningkat. Kurva ini memiliki bentuk umum rumus kuadratis sederhana berikut.
Dimana :
L = kerugian pada masyarakat, D2 = kuadrat jarak dari nilai sasaran C = biaya deviasi pada batas spesifikasi
Seluruh kerugian masyarakat yang disebabkan oleh kinerja buruk dimasukkan ke dalam fungsi kerugian. Semakin kecil kerugian, maka produknya semakin diinginkan. Semakin jauh produknya dari nilai sasaran, semakin besar kerugiannya. Taguchi mengamati spesifikasi tradisional yang berorientasi pada kesesuaian ( suatu produk dianggap baik selama masuk dalam batas toleransi ), terlalu sederhana. Sebagaimana ditunjukkan pada figure 6.5(b) , kulaitas berorientasi kesesuaian menerima semua produk yang masuk ke dalam batas toleransi yang mengahasilkan lebih banyak unit yang kualitasnya semakin jauh dari sasaran. Oleh karena tiu, kerugiannya ( biayanya) lebih tinggi dari segi kepuasan pelanggan dan manfaatnya pada masyarakat. Pada sisi lain, kualitas berorientsi sasaran akan terus menjaga produk pada spesifikasi yang diinginkan ,
memproduksi unit lebih banhyak ( dan lebih baik) mendakati sasaran. Kualitas berorientasi sasaran (targetoriented quality)merupakan sebuah filosofi perbaikan terus-menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.
Mengelola Kualitas
Hal. 15