Agung Setiawan
Agung Setiawan
HA3t A.ir5/3Ef.J.
TGL. TB<!MA
srxi oil o£>
TUGAS AKHIR NO. JUDL'L
I NO. !NV.
MUSEUM DIRGANTARA MAND4fe2»^==^^^
Karakteristik Pesawat Tempur sebagai gagasan ekspresi visual perancangan
*=: -_7=" - -r -.
_ _ •• -- •
SL- *— ——S-5-t.
?,^~ js s r
Disusun Oleh:
Nama: Agung Setiawan
No Mhs: 98512204
JURUSAN ARSfTEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SiPIL DAN PERENCANAAN
UNiVERSiTAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2005
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Mengetahui
Ketua Jurusan
Abstraksi
111
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan ralimat, karunia
keadilan dan kebesarannya kepada kita. Shalawat dan salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini
masih terdapat banyak kekurangan, dan saya sangat menantikan kritik dan saran yang
membangun. Dalam penulisan kerja praktek ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
saran, dan dorongan dari berbagai pihak. Semoga di waktu yang akan datang dapat
menjadi iebih baik dan Semoga kelak hasil karya ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca semua. Amin
AgufTg Setiawan
IV
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bantuan saran
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menghaturkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Ir. Revianto Budi S. M. Arch, sebagai ketua jurusan Teknik Arsitektur
Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Ir. Erik Mufida M. Eng, Sebagaidosen pembimbing Tugas Akhir ini.
3. Bapak Ir. H. Ahmad Saefudin M. MT, Sebagai dosen penguji.
4. Bapak Kolonel Joko Purnomo selaku Kepala Museum DirgantaraMandala
5. Bapak Sodikin selaku Kepala Perpustakaan Museum DirgantaraMandala
6. Simbok, Bapak, Adik-adikku, keluarga besar Mbah Jarwo, Paklik dan Bulik
Sastro.
10. Sahabat-sahabatku KKN SL-75 Bedog II (Rizal SipiL Herry Farmasi, Soleh
Mesin, Asdian Elektro, Yaliya Manajemen, HendraSipil, Abror T.I., Suci T.I.,
Chiah Farmasi, Yatie Statistik, Tyas Akutansi, Trie Hukum).
11. Sahabat-sahabatku pemuda 16 "Proyek Maket 2005"
10 Saliabat-saliabatku Pemuda Sorobayan "Karnaval Crew".
JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN if
ABSTRAK m
KATA PENGANTAR jv
UCAPAN TERIMA KASIH v
DAFTAR ISI vi_x
DAFTAR GAMBAR xj_xv
DAFTAR DIAGRAM xvi
DAFTAR TABEL XYii
BAB I. PENDAHULUAN
VI
1.4.1. Tujuan
1.4.2. Sasaran
1.5. Batasan dan Lingkup Pembahasan
1.5.1. Batasan Pembahasan
vn
BAB Itt ANALISIS PERMASALAHAN
3.1. Analisis Museum Dirgantara yang menarik minat
3.1.1. AspekFungsi
3.1.1.1. Rekreatif 44
3.1.1.2. Edukatif 56
3.1.2. Aspek Estetika
3.1.2.1. Analisis bentuk bangunan 57
3.1.2.1.1. Petunjuk Teknis bentuk bangunan
Museum Dirgantara 53
3.1.2.1.2. Analisis bangunan Museum Dirgantara 59
3.1.2.2. Karakteristik pesawat tempur sebagai gagasan
citra visual bangunan ^q
3.1.2.2.1. Karakteristik yang ditranformasikan dalam
bentuk dan penampilan bangunan.. 63
3.1.2.2.1.1. Aerodinamis 53
3.1.2.2.1.2. Manuver 54
3.1.2.3. Referensi gambar pesawat tempur 66
3.1.2.3.1. Sketsa bentuk yang mengacu pada
pesawat tempur 59
3.1.2.4. Suasana dirgantara pada ruang dalam 75
3.1.2.4.1. Lay out pesawat 75
3.1.2.4.2. Ukuran, Skala, Proporsi 75
3.1.2.4.3. Material, tekstur, warna bahan 77
3.1.2.4.4. Pencahayaan 7g
3.1.2.4.5. RuangDiorama 79
3.1.2.4.5.1. Standar teknis Ruang Diorama
pada Museum ABRJ Satria
Mandala Jakarta 80
3.2. Analisisa Ruang
3.2.1. Analisis Pelaku Kegiatan gJ
3.2.2. Alur kegiatan pengunjung pelaku studi 82
vin
3.2.3. Alur pengujung bertujuan rekreasi 83
3.2.4. ALur pengujung bertujuan tertentu 83
3.2.5 Struktur orgamsasi pengelola 34
3.2.6. Alur kegiatan pengelola g5
3.2.7. Organisasi Ruang 87
3.2.8. Analisis Jenis Ruang 00
3.2.8.1. Identiflkasi Ruang gg
3.2.8.2. Analisis Besaran Ruang 93
3.2.8.3. Obyek Materi Koleksi pada Museum TNI AU
Dirgantara Mandala Yogyakarta 94
3.2.8.4. Perhitungan Besaran Ruang 95
3.2.9. Sirkulasi
IX
BAB IV. LAPORAN PERANCANGAN
DAFTAR PUSTAKA
140
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 29 Lay Out pesawat pada San Diego Aerospace Museum 32
Gambar 30 Lay Out pesawat American Air museum 33
Gambar 31 Display pesawat American Air museum 34
Gambar 32 Display pesawat American Air museum 35
Gambar 33 Lay Out pesawat Palm Spring Aerospace Museum 35
Gambar 34 Ruang serbaguna Palm Spring Aerospace Museum 36
Gambar 35 Sclupture California Aerospace Museum 37
Gambar 36 Sclupture San Diego Aerospace Museum 37,
Gambar 37 Sclupture Jugoslav Aerospace museum 37
Gambar 38 Sirkulasi dengan menurunkan obyek amatan 33
Gambar 39 Sirkulasi dengan mengangkat obyek amatan 33
Gambar 40 Sirkulasi dengan mendatarkan obyek amatan 39
Gambar 41 Sirkulasi dengan memperlebar area amatan 39
Gambar 42 Pola sirkulasi linier San Diego Aerospace Museum 40
Gambar 43 Pola sirkulasi bebas pada S. Udvar Hazy Aerospace Museum 40
Gambar 44 Pola sirkulasi linier dengan menurunkan obyek amatan 41
Gambar 45 Pola sirkulasi bebas dengan mendatarkan obyek amatan 41
Gambar 46 Kenyamanan Visual 44
Gambar 47 Standarjarak pengamatan obyek 2D 45
Gambar 48 Standarjarak pengamatan optimal 45
Gambar 49 Standar kenyamanan visual obyek 3D 46
Gambar 50 Sudut kenyamanan pandang 46
Gambar 51 Pesawat Tupoiev 16 Badger 47
Gambar 52 Kenyamanan pandang pada ekor pesawat 47
Gambar 53 Kenyamanan pandang pada moncong pesawat 47
Gambar 54 Pencahayaan aiami 48
Gambar 55 Pencahayaan dengan lampu spot 4g
Gambar 56 Hasil pencahayaan dengan lampu spot 43
Gambar 57 Pencahayaan dengan lampu Omny 49
Gambar 58 Hasil pencahayaan dengan lampu Omny 49
Gambar 59 Pencahayaan dengan lampu Direct 49
xn
Gambar 60 Hasil pencahayaan dengan lampu Direct 49
Gambar 61 Standar ketinggian tempat duduk 5q
Gambar 62 Standar kenyamanan pandang pada Ruang Audio Visual 50
Gambar 63 Lay Out pesawat 52
Gambar 64 Simulasi pesawat tempur 52
Gambar 65 Souvenir shop 52
Gambar 66 Lay Out obyek pamer pada San Diego A. M 53
Gambar 67 Sirkulasi mengelilingi obyek pamer 53
Gambar 68 Sirkulasi khusus pada benda pamer berukuran besar 54
Gambar 69 Pencahayaan buatan dengan lampu spot 54
Gambar 70 Penggunaan lampu Omny 55
Gambar 71 Penggunaan lampu Direct 55
Gambar 72 Alat Simulator Pesawat Tempur 56
Gambar 73 Gedung Opera House Sydney 57
Gambar 74 Manuver Kulbit pesawat Sukhoi 27 Flanker TNI-AU 60
Gambar 75 Manuver Kobra pesawat Sukhoi 27 Flanker TNI-AU 6J
Gambar 76 Pesawat F-18 Hornet 61
Gambar 77 Bentuk pesawat tempur MIG 15 Fagot 62
Gambar 78 Studi bentuk aerodinamis 63
Gambar 79 Analisa bidang manuver 64
Gambar 80 Improvisasi bidang manuver 65
Gambar 81 Aplikasi bidang manuver 65
Gambar 82 Pesawat tempur F-18 Hornet 66
Gambar 83 Pesawat tempur MIG 29 Fulcrum 66
Gambar 84 Pesawat tempur Sukhoi 27 Flanker TNI-AU 67
Gambar 85 Pesawat tempur MIG 29 Fuicrum 68
Gambar 86 Moncong pesawat Sukhoi 27 Flanker TNI-AU 68
Gambar 87 Studi bentuk 69
Gambar 88 Sketsa bentuk 70
Gambar 89 Alternatif bentuk 1 7}
Gambar 90 Kombinasi bentuk 72
xm
Gambar 91 Altematifbentuk 2 73
Gambar 92 Altematifbentuk 3 74
Gambar 93 Lay-out pesawat padaPalm spring Aerospace Museum 75
Gambar 94 Lay-out pesawat pada U. H. AerospaceMuseum 75
Gambar 95 Skema potongan California aerospace Museum 76
Gambar 96 Potongandari interior California aerospace Museum 76
Gambar 97 Interior American Air Museum 77
Gambar 98 Potongandari interior Californiaaerospace Museum 77
Gambar 99 Pencahayaan Museum 78
Gambar 100 Pencahayaan dari American Air Museum 78
Gambar 101 Suasana pada ruang diorama 79
Gambar 102 Suasana pada ruang diorama 79
Gambar 103 Potongan StandarteknisRuangDiorama 80
Gambar 104 Skema Denah Ruang Diorama 80
Gambar 105 Mesin pesawat jet 96
Gambar 106 Rudai SA-2 Guideline 97
Gambar 107 Pesawat A6m5 Zerosen 97
Gambar 108 PesawatP-51 Mustang 98
Gambar 109 Pesawat B-25 Michell 98
Gambar 110 Pesawat C-47 Dakota 99
Gambar 111 Pesawat MIG 15 Fagot 99
Gambar 112 Pesawat MIG 21 Fish Bed 100
Gambar 113 Pesawat Tupolev 16Badger 101
Gambar 114 Sirkulasi koridorke ruang 108
Gambar 115 Sirkulasi yang tidak monoton 108
Gambar 116 Sirkulasi Linier 109
Gambar 117 Open space sebagai pengarah sirkulasi 109
Gambar 118 Sirkulasi luar bangunan HO
Gambar 119 Sistem pedestrian HO
Gambar 120 Site terpilih 112
Gambar 121 Potensi Site 113
xiv
Gambar 122 Viewdari Tapak 114
Gambar 123 Iklim 115
Gambar 124 Pemanfaatan sinar matahari 115
Gambar 125 Ploting bentuk pada site U6
Gambar 126 Sketsabentuk U7
Gambar 127 Sketsa perspektifgubahan bentuk 121
Gambar 128 View dariRing Roadke bangunan 122
Gambar 129 Zoning Basement 123
Gambar 130 Gagasan Basement 124
Gambar 131 ZoningLantai 1 125
Gambar 132 Gagasan Denah lantai 1 126
Gambar 134 Zoning Lantai 2 127
Gambar 135 Gagasan Denah lantai 2 128
Gambar 136 Bentukaerodinamis 130
Gambar 137 Fasad bangunan 132
Gambar 138 Kesan melayang bangunan 131
Gambar 139 Mengekspos benda koleksi 132
Gambar 140 Asumsi tinggi langit-iangit 132
Gambar 141 Sky Lightpada bangunan 133
Gambar 142 Lantaimezzanin 134
Gambar 143 Lay Out obyekpamer 134
Gambar 144 Lay out dan Sirkulasi 135
Gambar 145 Kolom Silindris 136
Gambar 146 Jarakantar kolom 136
Gambar 147 Truk suplay 137
Gambar 148 Struktur cangkang 138
Gambar 149 StrukturPlengkung 139
Gambar 150 Struktur Platlipat 139
Gambar 151 Semi Basement 141
Gambar 152 Sistem kaca 142
Gambar 153 Spider Sistem 143
xv
DAFTAR DIAGRAM
xvi
DAFTAR TABEL
xvn
BAB I
PENDAHULUAN
• Sirkulasi
Konsep
1.4.2. Sasaran
Tugas Akhir yang menjadi bahan pembanding dan referensi penulisan adalah
1. Adhitya Rakhmatulah ( Arsitektur UII 95340018 )
Judul: Museum Penerbangan di Surakarta
Penekanan pada karakter ruang pamer dalam dan luar yang rekreatif
2. Dodi Morlin (Arsitektur UII 98512014)
Judul: Museum Senjata Jogjakarta
Penekanan Pada Transfonnasi pada jenis senjata sebagai citra
bangunan
3. Indriati Hapsari ( Arsitektur UAJY 990109842 )
Judul : Museum Dirgantara Yogyakarta
Penekanan pada Building Material
Tugas Akhir ini lebih mengarah pada konsep perencanaan dan
perancangan museum dirgantara dengan mengutamakan penampilan bangunan
berdasar pada unsur rekreatif dan edukatif.
10
1.9. Pola Pikir
Latar belakang
Kurang menariknya bangunan museum
Mendukung Bandar udara dan AKABRI udara
Lambatnya penguasaanteknologi maju
Studi kasus pada museum Dirgantara Mandala
Identifikasi masala h
Bagaimana perancangan bangunan yang menarik minat
masyarakat
Bagaimana menampilkan citra pesawat tempur melalui
eksplorasi karakteristikpesawat
Konsep perancangan
Konsep citra penampilan bangunan, konsep kegiatan museum
rekreatif dan edukatif, organisasi, besaran, kebutuhan, dan
persyaratan ruang, konsep struktur,konseptapak
II
BAB II
Sejarah Dirgantara
Perkembangan teknologi penerbangan dimulai dari era balon udara,
terbang layang, kapal udara, pesawat terbang, pesawat jet, helicopter, hingga
terciptannya pesawat supersonik yang kecepatannya melebihi kecepatan suara
Pada akhir tahun 1700-an orang mencoba terbang dengan balon udara,
berdasarkan prinsip kantong kertas yang diisi udara panas Mongolfiere
bersaudara dari perancis menjelang akhir abad 18 membuat balon udara yang
pertama dan berhasil diterbangkan pada tanggal 27 Agustus 1783.
Pada awal tahun 1800-an pesawat terbang layang pertama dibuat, dengan
menggunakan sayap dengan prinsip dari segi angkat dan hambatan udara
sehingga pesawat dapat terbang. Pada tahun 1902 Wright bersaudara (Orville
dan Wilbur) berhasil terbang dengan pesawat terbang bermesin di Kitty Hawk
12
California USA pesawat inilah yang menjadi cikal bakal dunia penerbangan di
dunia.
i/«*^f^
Gambar 4. Bleriot IX
Sumber: Luthvaart museum
13
Konsep awal dari pesawat tempur beroda dari pesawat intai terbang
tanpa persenjataan, tugas mereka mengamati pergerakan musuh atau
mengoreksi hasil tembakan artileri kawan. Bentuk pesawat masih sederhana
karena belum terkonsep sebagai pesawat tempur. Bahan struktur pesawat
memakai logam sebagai rangka, plat alumunium sebagai pembungkus badan
dan kabel baja sebagai penguat.
2.1.2.2. Tahun ( 1914 - 1918 ) perang dunia I
14
2.1.2.4. Tahun ( 1945 -1975 ) pasca perang dunia II
15
Studi kasus pada museum-museum aerospace yang ada
RAF Museum Hendon United Kingdom
KK.i-YW: l^v;lV:;''i;v-r^
16
Museum ini memiliki 15 ruang pamer yaitu:
1. Aircraft Hall, Hall terbentuk dengan dua hangar seluas 12.000 meter
persegi. Aircraft Hall menampung 60 pesawat yang disusun
berdasarkan dimensi dan disusun berdasarkan kronologi.
WMy
v^\X^>
Display pesawat padagaleri 1
Sumber: Riko Agusti Putra Pengembangan Museum Dirgantara
Mandala Yogyakarta. Universitas Widya Mataram Yogyakarta Tahun
2001
17
7. Galeri 6 menyajikan informasi mengenai mereka yang memenangkan
penghargaan berupaVictoria Cross dan George Cross.
8. Galeri 7 (1917-1939). Isi materi adalah matra udara sebelum perang
dunia II antara lain: mesin Rolls-Roycedan beberapa pesawat yang
pernah beroperasi ke luar negeri.
9. Galeri 8 (erang Dunia I). Galeri ini menyajikan kisah tentang perang
dunia I serta pesawat dan periengkapan serangan udara.
10. Galeri 9 (Perang Dunia II). Galeri ini menyajikan informasi mengenai
keterlibatan Inggris dalam Perang Dunia II, khususnya angkatan
udara. 1
19
2.2.2. San Diego Aerospace Museum
Gambar 14. Perspektif mata burung dari San Diego Aerospace Museum
Sumber: www. San diego aero space museum. Org/-6k
Gedung ini dibangun oleh Ford Motor Compagnie pada tahun 1935
digunakan untuk penjualan dan pameran mobil Ford .perawatan gedung
sangat mahal sehingga Ford menyumbangkan gedung ke kota San Diego,
dan digunakan oleh National Guard and the Red Cross selama Perang
Dunia II.
20
Gambar 16. Display pada San Diego Aerospace museum
Sumber: www. San diego aerospace museum. Org/-6k
21
Lay out pada ruang pameran
Gambar 17. Lay out pesawat pada San Diego Aerospace Museum
Sumber: www. San diego aero space museum. Org/-6k
22
2.2.3. American Air Museum
23
Bangunan dengan bentang 295 ft dan tinggi 61ft terdiri satu lantai
memiliki lebih dari 20 pesawat militer Amerika Serikat, termasuk B-52
Bomber yang memiliki bentang sayap 185 ft. Museum ini dirancang oleh
Foster and Partner pada tahun 1997 atas permintaan dari The Imperial War
Museum, museum ini menyimpan koleksi-koleksi pesawat militer,
persenjataan, dokumentasi, dan periengkapan lainnya. mulai dari era perang
dunia I sampai sekarang.
24
Gambar 21. Sirkulasi pada American Air Museum
Sumber: www. Duxford. Iwm. Org. UK./
belakang.
25
2.2.4. California Aerospace Museum
»%t
26
Lantai 2
d. Lantai 4
27
00
Bentuk masa pada California Aerospace Museum
Bentuk masa bangunan merupakan komposisi dari bentuk prisma segi
empat yang mengalami penambahan dan pengurangan, disebabkan
oleh beberapa faktor yaim: orientasi pada bentuk hanggar, unsur
pencahayaan, serta ukuran benda koleksi.
&
1-3 -5
29
Gambar 28. Suasana lingkungan Califomia Aerospace Museum
Sumber: California Science Center
30
2.2.5. Contoh Lay Out pesawat pada Aerospace Museum
o Lay out pada Hendon RAF Museum
31
o Lay Outpada San Diego Aerospace Museum
32
o Lay Out pada American Air Museum
v • y - . ' jp .aw,.?--*; j,
A'i
&?<**'
\
£&*
^t
33
Gambar 32. Display pesawat pada American Air museum
Sumber: www. Fosterands partner.com
34
o Lay Out pada Palm Spring Aerospace Museum
35
^m- w-^ M I - She tsBBBB
«Sgfer
36
2.2.5.1. Sculpture pada Aerospace Museum
37
2.2.6. Sirkulasi pada bangunan Aerospace Museum
1. Menurunkan obyek amatan,
Pengamatan pada obyek lebih menyeluruh, mempercepat arus tegak, dan
seakan memberi keleluasaan. Memberi kenyamanan sudut pandang ideal
pada pesawat berbadan besar
38
3. Mendatarkan obyek amatan
Mengesankan keterangan kontrol pergerakan tinggi, pergerakan lama dan
lam bat.
* *t—<*•%&&&*%
39
2.2.6.1. Pola sirkulasi pada Museum Dirgantara
1. Sirkulasi linier
Pada San Diego Aerospace Museum sirkulasi pada bangunan adalah linier
terarah sedangkan pada area pamer bebas berdasar obyek pamer
2. Sirkulasi bebas
Gambar 43. Sirkulasi bebas pada Steven Udvar Hazy Aerospace Museum
Sumber: Steven Udvar Hazy Aerospace Museum
40
3. Sirkulasi linier dan bebas
41
2.2.7. Metode perbandingan Museum Dirgantara berdasarkan studi kasus
dirgantara pada
pengunjung
— > —— L
42
2.2.7.2. Dari segi estetika
43
bab in
Analisis Permasalahan
• Kenyamanan visual
o Pada ruang koleksi 2 dimensi
%] BODY
HEIGHT
44
•",
H = 0,70m
45
o Pada ruang koleksi 3 D
^•••'-'•iv'jV'i
\or.
/
<»',
11\{
S'W
i 1
46
o Kenyamanan pandang pada koleksi pesawat terbesar yaim
Tupolev 16 Badger
47
Pencahayaan
F*#*v
JfeaL A
o Pencahayaan buatan
Pencahayaan sangat mempengaruhi aspek melihat
Pencahayaandengan lampu spot/ sorot
48
/*
tJ~*
49
Fasilitas program
program pemutaran film-film tentang perang udara, sejarah
pesawat, sejarah penerbangan militer, pembuatan pesawat
kegiatan ini pada Ruang Audio visual yang memerlukan
standar kenyamanan ruang
50
B. Mengalami, di dalam museum pengunjung dapat mengalami atau
melakukan sesuatu yang berhubungan dengan obyek pamer
pengunjung dapat merasakan seolah-olah menjadi seorang pilot
hal-hal yang mempengaruhi faktor mengalami antaralain:
Lay out benda pamer
o Tanpa menggunakan pembatas tertentu, yaitu
pengunjung dapat memasuki area benda koleksi,
menyentuh, memperagakan, menaiki, atau memainkan
benda koleksi tersebut.
o
Benda pamer harus dipersiapkan khusus pada segi
struktur, kenyamanan gerak, sirkulasi, dan pada area
khusus pula.
51
Fasilitas program
1. program aeromodeling yaitu suatu hobi merakit miniatur
pesawat beserta mesin dan alat pengendalinya.
2. program lomba origami pesawat yaitu lomba membuat
miniatur pesawat dengan bahan kertas.
3. Program foto dengan memberikan fasilitas pada
pengunjung unmk berfoto bersama pesawat dan
berpakaian dan atribut penerbang.
4. Program simulasi pesawat tempur fasilitas yang
memberi gambaran seolah-olah pengunjung menjadi
seorang pilot pesawat tempur
52
c. Menyenmh, diartikan menikmati benda koleksi dengan
memegang, merasakan benmk, tekstur, dan material bahan hal-
hal yang mempengaruhi faktor menyenmh adalah:
• Lay out obyek pamer
Tanpa menggunakan pembatas tertenm pada area sirkulasi
dengan benda pamer, lay out pesawat diletakkan di lantai
dan dalam jangkauan tangan pengunjung.
Sirkulasi
53
Gambar 68. Sirkulasi khusus pada benda pamer berukuran besar
Sumber: Pemikiran
54
Lampu Omni pada obyek amatan yang tidak terialu lebar
atau zona tertentu
55
3.1.2. Aspek visual
3.1.2.1. AnalisisBentuk Bangunan
Dalam bahasa arsitektur yang digunakan untuk media
komunikasi adalah bentuk, bentuk keseluruhan dalam hal ini adalah
bangunan. Bentuk menjadi media komunikasi karena bentuk akan
terlebih dahulu tertangkap oleh mata, yang kemudian dianalisis dalam
otak kita untuk dapat dimengerti adapun factor factor yang mewujudkan
bentuk adalah:
57
pengamat akan mengartikan berbagai pengertian untuk bangunan
ini bisa bentuk kura-kura kawin, bentuk perahu iayar, bentuk
kerang Iaut dll
3.1.2.1.1. Petunjuk Teknis bentuk bangunan Museum Dirgantara
58
3.1.2.1.2. Analisis Bangunan Museum Dirgantara
A. Kriteria bangunan Museum Dirgantara
• Bangunan bersifat simbolik: symbol sebagai metafor,
penonjolan struktur sebagai ornament, penonjolan teknologi
dan penekanan pada konstruksi
• Mudah dikenal oleh masyarakat umum
Hal ini berkaitan dengan lamanya waktu pandang pengamat
terhadap bangunan
• Penempatan masa terhadap titik tangkap pengamat dengan
pengolahan bentuk pada site
• Bentuk dasar hanggar untuk area pamer pesawat hanggar
merupakan bentuk ideal dari ruinah pesawat hal ini dipakai
pada konsep museum-museum aerospace yangada.
• ukuran benda koieksi dan kenyamanan pandang menjadi
tolak ukur perancangan museum
• Sirkulasi linier diterapkan pada bangunan sedang sirkulasi
bebas diterapkan pada area pamer pesawat keuntungan
sirkulasi bebas adalah Lay out dapat optimal pada segi
kenyamanan pandang misai pada penataan ripe pesawat
berdasarkan dimensi dan tipe.
• Pemasangan sculpture pada bangunan menambah identitas
bangunan dan estetik
59
3.1.2.2. karakteristik pesawat tempur sebagai gagasan citra visual
bangunan
Penekanan museum dari segi penampilan bangunan Museum
Dirgantara ini berdasar pada beberapa permasalahan: bahwa museum
dirgantara yang sudah ada cenderung kurang menarik dari segi: penampilan
bangunan, tata ruang, lay out, sirkulasi dan keberadaan museum kurang
memasyarakat sehingga pengenalan dan pembelajaran masyarakat akan
teknologi penerbangan terhambat.
Permasalahan kedua bagaimana merancang bentuk bangunan yang
menarik dan unik akan mengundang rasa ingin tahu bagi sebagian masyarakat.
Pemilihan konsep karakteristik pesawat tempur menunjukkan sesuatu yang
unik, menarik, yang melambangkan teknologi maju, adalah sesuatu yang baru
bagi masyarakat umum. Kesan-kesan monoton dalam bangunan pada
umumnya akan dirubah menjadi kesan yang dinamis pada bentuk dan
sirkulasi.
60
Gambar 75. Manuver Cobra Sukhoi 27 Flanker TNI AU
Sumber : www angkasa online .com
Aerodinamis
61
Bentuk
62
3.1.2.2.1. karakteristik yang ditranformasikan dalam bentuk dan
penampilan bangunan.
3.1.2.2.1.1. Aerodinamis
63
3.1.2.2.1.2. manuver
64
• Kombinasi dari bidang-bidang manuver dapat tersusun
dengan improvisasi.
65
3.1.2.3. Referensi gambar pesawat tempur mutakhir yang menjadi
sumber gagasan perancangan
66
Gambar 84. tiga sisi pesawat Sukhoi 27 Flanker
Sumber: www Ramenskove org sukhoi html
67
Piyimi®-. c?®gm
68
3.1.23.1. Sketsa bentuk yang mengacu pada bentuk pesawat tempur.
o Studi bentuk dasar
69
o Studi dari benmk-bentuk dengan komposisi dari karakteristik
pesawat tempur yaitu Aerodinamis yang menentukan kecepatan,
manuver, bentuk (badan, sayap mesin, kokpit, roda, peralatan kendali).
Sketsa bentuk
Karakfcerfsfcik badan
->
hldUTTQ
Sayap mengoantung
S.I/WETRI
70
Altematif bentcjk I
Sumbu maneuver
Aerodfnami!
71
Kombinasi bentuk
a e r o d inamis
.Kesan lengkung
mengVicu pada badan pesawat
72
Altematif bentuk 2
73
altematif bentuk 3
Seimbang
aerodinamis
sayap
kokpit menggelembung
manuver
74
3.1.2.4. Suasana dirgantara pada ruang dalam
3.1.2.4.1. lay out pesawat
75
3.1.2.4.2. ukuran, skala, proporsi
76
3.1.2.4.3. material bahan, tekstur bahan, warna bahan
77
3.1.2.4.4. Pencahayaan
Menggunakan dua sistem pencahayaan yang sederhana yaitu alami
dan buatan. Sumber cahaya buatan yang digunakan adalah
incandescent dengan teknik pemasangan menggunakan sistem recessed
(ditanam) dalam dinding atau lantai. Sedangkan tipe lampu yang
digunakan adalah PAR (Parabolic and Aluminium Reflektor) dengan
pendistribusian cahayanya secara Down light dan Up light. Sistem
pencahayaan ditekankan pada kejelasan obyek,
78
3.1.2.4.5. Ruang Diorama
Ruang Diorama memberikan gambaran suasana dirgantara dengan
model skala bisa dengan skala 1: 1 atau dengan miniature model
79
3.1.2.4.5.1. Standar teknis ruang diorama pada Museum ABRI Satria
Mandala Jakarta
J
n.
a. --,x MINIATUR
-fj-,-KEJA DATA
DIORAMA
•11
ii
80
3.2. Analisa Ruang
3.2.1. Analisa pelaku kegiatan
Pelaku kegiatan pada museum dirgantara adalah pengunjung dan
pengelola.
penelitian
seminar
81
3.2.2. Alur kegiatan pengunjung pelaku studi
Datang Menitipkan
barang
I
Kegiatan Menemui
Paririr
administrasi pengelola
lobby < »
Lavatory
Studi Studi
Literatur Observasi
Mengambil
barane
Parkir
pulang
82
3.2.3. Alur Pengunjung bertujuan Rekreasi
Datang Parkir
Membeli Menitipkan
tiket barang
Kegiatan
hobi
Melihat view
Santai di
lobbv
Lavatorv
Kegiatan
Melihat pendukung
pameran
Mengambil
barang parkir pulang
Datang Parkir
Melihat film
Melihat view
Santai di
lobby
Lavatory
Kegiatan hobi
Melihat
pameran
Mengambil » —p
barang parkir pulang
83
3.2.5. Struktur Organisasi Pengelola
Kepala
Museum
Sekretaris
Waldl Kepala
Periengkapan Mikrobiologi
Bag. Pelayanan Kepala Lab Fotografi
umum
Urusan Kepala
pencaiatan Urusan
Cafetaria
Registrasi Perpustakaan
Gift shop
Inventarisasi
Katalogisasi Bid. Tata usaha
84
3.13.6. Alur Kegiatan Pengelola
• Kepala Museum
R. Tamu
Datang
Parkir Lobby / Hall Kantor
Pulane
I T
R. Seminar Lavatory
Staf
{Coordinator Seksi
Kepala Administrasi
Lavatory
^
''
Datang
Parkir Lobby / Hall Kantor
Pulang i r
4 4-
Tata Usaha Loaistik Urusan RT
Kepala Seksi
Lavatory J
i >
' '
Datang
rr
* w\ Parkir Lobby / Hall Kantor |1 j
Pulang i 1 '
1 4 *
Urusan Ka. 1 Ka. Koieksi
Pencatatan Pemeriksa
85
Kaur Penyimpanan
Datang
1'
Kaur
Laboratorium
Datang
Parkir Lobby / Hall Kantor «-» Ka. Peneranean
Pulang t k u
86
3.2.7. Organisasi Ruang pada Museum penerbangan
Perpustakaan P. Outdor
Pengelola ^ 1
X" l
> I r»hh\/
1 1
Adminitrasi Service
Main entrance
ol^iC
e rurance
Parkir
pengelola
I Parkir
pengujung
88
Kegiatan Preparasi 1. Hall preparasi
2. Ruang administrasi
3. Ruang Pameran
a) R. Pameran Tetap Pameran Indoor
b) R. Pameran Temporer Pameran Berkala {indoor
& Out door)
c) Gudang Menyimpan alat
89
4. Perpustakaan
a) R. baca Membaca buku
b) R. buku Menyimpan buku
c) R. Katalog Meletakkan katalog
d) R. Koleksi Film dan Video Menyimpan film, video
dan ruang slide
e) R. Admimstrasi Perpustakaan Pelayanan umum
6. Auditorium
a) R. Audience Duduk/Ceramah
b) R. Peralatan Menyimpan alat
c) R. Persiapan Persiapan ceramah
d) R. Tata lampu dan suara Mengatur suaradan cahaya
pentas
e) Stage Pentas
R. Audio Visual
a) Lobby Menunggu, santai
b) Loket Beli tiket
c) R. Penonton Menonton film
d) R. Layar Mengatur layar
e) R. Proyektor Memutar film
9. Tribun
Menonton kegiatan
a) R. Duduk Penonton aeromodeling
b) Gudang Penyimpanan barang
c) Lavatory Sanitasi
90
On
S3
c3 .rt
a a
00 00
2
a
S
•o
<<
a h-
S3
C S
R
,g
s
id » S
13 Oh -^ '-] co H
E- cd cd co ^ "53
C "O
D 3
>
CO •*•> 'CJU u. cS 5 CJD 1)O.
_ p, p
a,
OO O -J *s
3
§ 5 £ oo | ^ ^ £ {2 oo 1) CD CO
'a
CO X Di Di Di Di Di Di Di Di' Di' Di' Di' Di Di' cd tf 2 X % 3 =5 3"
a Di 3
CN
cox u M cox o-a ro c0 X cj -O <u' ^t CO X CJ IT)
c) Gudang sementara (sementara)
d) R. Dokumen Menyimpan koleksi
e) R. Dokumen Menyimpan dokumen
3. Konservasi
a) R. Kantor Kantor
b) R. Fumigasi Fumigasi koleksi
c) R. Simpan Sementara Menyimpan koleksi
d) R. Peralatan dan bahan Menyimpan alat & bahan
e) Lab. Konservasi kimia
f) Ruang Karantina Proses laboratorium
4. Preparasi
Menyimpan sementara
a) R. Foto Studio
Memotret, proses cuci cetak
b) R. Restorasi
Restorasi koleksi
c) Gudang Alat Simpan alat dan bahan
d) R. Atelier Gambar desain
Ruang Perbaikan & Pembuatan Perbaikan dan pembuatan
Replika replica
Ruang Kurator
a) R. Kepala Pimpinan kurator
b) R. Tamu Terima Tamu
c) R. Study Koleksi Meneliti Objek Koleksi
Service
a) R. Makan Makan
b) R. Istirahat Istirahat
C) Lavatory Sanitasi
Jenis Ruang
1. Rumah tangga
a) R. Staff Kantor
b) R. Kebersihan Cleaning service
c) Gudang Alat Menyimpan alat
2. Gardujaga Konrrol penunjung
3. Genset
Sumber tenaga listrik
4. R. Mesin AC
Menyimpan mesin AC
5. R. Konrrol
Mengatur Instansi
6. R. Istirahat Istirahat
Parkir Service Parkir
92
3.2.8.4. Perhifungan Besaran Ruang
Ruang penerima
1. Loket
untuk4 orang ( 3 x 3 ) = 9
2. lobby kapasitas 50 % x 400 orang = 200
3. R.penitipan untuk 3 orang ( 3 x 3 ) =9
4. R untuk 2 orang ( 3 x 3 ) = 9
.informasi
kapasitas 40 % x 400 orang = 160
3m x 4m = 12
5. Hall
6. Lavatory Total = 399
Ruang Pameran
l.Pamerantetap
in door 50% pada vitrine dan 50%pada panii
a) Ruang Materi
koleksi kecil luas 1 vitrine isi 6-8
Dokumen, foto, 2m x 1,5m x 218/7 =93.5
Koperlap
Total luasan =
93,5
95
b) Ruang Materi
koleksi sedang
1) Bendera/ Luas 1 panil isi 1 bendera ( 1x 1) = 1
Jumlah bendera 15x1 = 15m2
Heraldika
C) Ruang Materi
koleksi besar:
Propeller, parasut,
Ukuran boks standar 2m x 2m = 4m2
Mesin pesawat
1) Propeler
6x4 = 24m2
2) parasut
2x4 =8m2
3) Mesin pesawat
10x6 = 60m2
Total luasan
147,5
96
d) Ruang Materi
besar sekali
l)Rudal6
Total luasan =
152
6) Pesawat terbang
jumlah 38
• Glide Kampret
Panjang pesawat 5,45 mx 13,56 m= 73,902 m2
97
• L-4J Piper Cub
PP 6,82 m x 10,73 m = 93,1 m2
• BT-13 Valiant
12,8 mx 8,87m= 113,536 m2
• P51 Mustang
Panjang pesawat 9,81 m x p. sayap 11,26 = 110,46
m2
!
T
/
I
RI-X
9,00 m x 5,05 m = 45,45 m 2
AT-16 Harvard
8,8 mx 12,9 m = 113,52 m2
TS-8 Bies
8,5 m x 10,5 m = 89,25 m2
B 25 Mitchell
16,14, x 20,6 m = 332,48 m2
^gg^' «®k
Gambar 109. B-25 Mitchell
Sumber: Koleksi pribadi
98
• C-47 Dakota
19,5 mx 29 m = 56,55 m2
>V '1
• Hi Hero
2,89 m x 8,08 m = 23,35 m2
• Hover Cratt XHV
4mx l,9m = 76m2
• B-26 Invader
17,1 mx24,l m = 412,11 m2
• DH-115 Vampire
10,5 mx ll,6m= 121,8 m2
• UH-34 D Sikorsky
14,10 m x 17,07 m = 240,68 m2
• Stearman
8,3 mx 10,56 m= 117,11 m
• MIG 15
14,64 x 9m = 131,76 m2
MIG 17
14,64mx9m= 131,76 m2
MIG 19
14,64 x 9m =131,76 m2
99
• MIG 2\Fish Bed
14,64 mx 7,15 m 104,74 m2
MUD-4
18,40 mx 21 m = 386,4 m2
L-29 Dolphine
10,3 mx 10,8 m= 111,3 m2
T-33 A-10 Bird
ll,45mx ll,3m= 129,3 m2
LA-II Lavochkin
8,70 mx 9,94 m = 84,4 m21
F-86 Avon Sabre
ll,45mx 11,3 m = 129,3 m2
Nakajima 43 Hayabusa
8,9m x 10,84 m= 129,3 m2
Guntay
8,90m x 10,76m = 95,7m2
C-140 Jet Star Pancasila
Rentang sayap: 17,61 m
Tinggi : 7,54 m
Panjang: 15 ,3m
UF I Albatros IR-0117
Rentang sayap: 29,42 m
Tinggi : 7,78m
Panjang : 19,12m
PBY-5 Catalina
Rentang sayap: 35 m
Tinggi : 7,m
Panjang :21m
100
Tupolev Tu-16B/KS Badger
Panjang: 36,5m
Rentang sayap: 33,5 m
Tinggi: 10,8 m
Ruang
perpustakaan
- ruang baca
- ruang buku
Asumsi Kapasitas 100 pengunjung = 100m2
- ruang
Asumsi 5 orang = 20m2
peminjaman
- ruang
Asumsi jumlah karyawan 4 orang = 15 m2
administrasi
- gudang perpust
Asumsi = 6m2
Luas total =
168
±
101
Ruang
Auditorium Asumsi 90 orang = 90 x 2,5 = 200m2
- Peralatan & Asumsi 25% ruang auditorium = 50m2
persiapan
Asumsi = 6m2
- Gudang
- Lavatory (3x4)=12m2
268
Total =
Cafetaria
Persiapan/dapur Asumsi kapasitas 50 orang 20 x 10 = 200m2
lavatory Asumsi 10% ruang cafetaria = 20m2
3mx4m = 12m2
TotaI=
232
Gift shop
Gudang
Kapasitas asumsi 50 orang 20 x 10 = 200m2
Asumsi ( 3 x 3 ) = 9 m2
Total=
209
Ruang Sinema
- Ruang penonton
Kapasitas asumsi 50 pengunjung = 125 m2
- Sirkulasi
20% ruang penonton = 25m2
- Loket
Asumsi 5% R. Penonton = 6m2
- Ruang alat
Asumsi 20% R. penonton = 25m2
Total=
181
Ruang simulator
- Ruang duduk Asumsi 8m x 8m = 64m2
- Sirkulasi 20% ruang penonton = 12m2
- Loket Asumsi 3x2 = 6m2
102
10 Area Aero
Modeling
- Ruang duduk Asumsi 50 pengunjung ( 50x 0,8 ) = 40m2
penonton
464
Total =
11 Ruang hobby
Ruang
Asumsi 50 pengunjung 50 x 1,5 =75m2
peralatan
Gudang
Asumsi 3m x 3 m = 9 m2
Ruang pengajar
Asumsi 3 orang = 4 x 4 = 16 m2
Total = 218
12 Unit Pelayanan
Administrasi
A Ruang
Pimpinan
- R. Direktur
Asumsi 4x4 = 16m2
- R. Wakil Direktur
Asumsi 4x4 = 16m2
- R. Sekretaris
Asumsi 3x3= 9m2
- Ruang Tamu
Asumsi 3x3 = 9m2
Lavatory
Asumsi 3 x4= 12m2
Total = 62
103
b. R. Pelengkap
dan penunjang
Total 114
13 - R. Tata Usaha
Asumsi 3x5 = 15m2
- R. Kepala TU
Asumsi 4x5 = 20m2
- R. Kabag
kepegawaian
Asumsi 3x5 = 15m2
- R Kabag Keuangan
Total = 50
14
R. Sound & Video
Asumsi 3x5 = 15m2
- R. Komputer
Asumsi 3 x 3 = 9 m2
- R. Operator
Asumsi 3 x5 = 15m2
- R. Sound & Video
Total 40
is
Service
Asumsi 3 x5 =15m2
- Lavatory
Asumsi 5x5 = 25m2
- Pantry
Asumsi 5x4 = 20m2
- Gudang
60
Total =
16 Parkir
Kendaraan (pengelola) 76 orang
40% bermobil = 31 orang = 8 x 15m2 = 120m2
40%bermotor =31 orang = 16 x l,5m2 = 24m2
20% jalan kaki / kendaraan umum = 16 orang
Total 144
104
17
Ruang Pelayanan
R. Edukator
18
R. Registrasi dan
dokumen
Asumsi 6 x 5 m = 30m2
- R. Penerima dan
19
R. Konservasi
- R. Kabag Konsv. Asumsi 3x5 = 15m2
Total
100
20 R. Preparasi
- Foto Studio Asumsi $ x 4 = 16m2
Total
36
105
3.2.8.2. Analisis Besaran Ruang
1) Public hall, termasuk di dalamnya ruang tunggu
2) Ruang Perpustakaan i
R.Baca 1,10 m^
R. santai 32volume buku/m2 2,50 m
3) Ruang Auditorium 7
R. Audience 0,66-0,8 nr
Stage dan periengkapan 25%audience
Lobby 1/5 dari audience atau 0,25 m2 / orang
Sirkulasi 20%-30%
4) Standar ruang kantor untuk Jtegiatan administrasi termasuk peralatan dan
sirkulasinya 7
R. Pimpinan/'direktur 30,00 nr
R.Wakil pimpinan 27,00 nr
R. Kepala Biro 20,00 nr
R. Kepala urusan 13,50 nr
R. Staf/ bidang 9,00 m;
R. Petugas karcis/jaga 5,00 nr ^
R. Informasi 10,00 m*
R. Rapat/diskusi 2,50 nT
R. makan 1,70 m'
5) Ruang Parkir t
6) Ruang Pamer
Materi besarsekali: Pesawat, Helikopter, Kokpit, navigasi.
• Type A luas =8,lmz
Type B luas = 29 m
Type C luas =71m
Type D luas = 82 m
93
3.2.8X Obyek Materi Koleksi yang terdapat di Museum TNI AU Dirgantara
Mandala Yogyakarta
Dokumentasi 160
1
15
2 Heraldika / Bendera
Foto
218
3
Koperlap / pelakat kuningan 432
4
Pesawat terbang 38
5
Helicopter 2
6
Navigasi / peralatan kokpit 5
7
Kokpit 3
8
Mesin pesawat 10
9
Propeller 6
10
Parasut 2
11
Pesawat model 106
12
Patting 8
13
Alat SAR / Hovercraft 1
14
Unit Radar 2
15
16 Periengkapan 284
Senjata api 25
17
18 Amunisi 3085
Peluru kendali 6
19
20 Radio 5
24 Diorama 14
1
Tabei 5.Obyek materi koleksi Museum Dirgantara Mandala
Sumber: Buku panduan Museum TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta
94
21
Kuraptor
- R. Kabag kuraptor
Asumsi 3 x 5 = 15m2
- R. Tamu
Asumsi 3 x 3 = 9 m2
- R. Studi Koleksi 74
Asumsi 5 x 10 = 50m2
Total =
22 R. service
- R. Makan
Total =
R.Rumah Tangga
23
- R. Staff
- R.Cleaning service
Asumsi 3x4 = 12m2
- Gudang alat
Asumsi 3 x4= 12m2
- Gardujaga
Asumsi 3x4= 12m2
- R. Mesin Ac
Asumsi 3x3 = 9m2
- R. Genset
Asumsi 5 x 10 = 50m2
145
Asumsi 5x10 = 50m2
Total =
106
3.2.9. Sirkulasi
Main Entrance
Parkir
I
Plaza
Hall
Lobby
1
I 1
R Pameran R Pameran R. Pameran R. Pameran
Temporer Tetap Outdoor In / Out doors
Koleksi
Preparator
Laboratorium
Reproduksi
Konservator
Kuator
R. Pamer
Tetap &
Temporer
In-Out
Doors
Parkiw Plazav Hall Lobby
\ Hail Parkir Side
Entrance
Unit
Pendukune
Pengunjung
ADM
Pengelola
107
3.2.9.2. Penerapan sistem sirkulasi yang rekreatif
sirkulasi yang dinamis tidak melelahkan, nyaman, serta mudah
dalam pencapaian, tepat diterapkan dalam Museum yang rekreatif
sehingga obyek pandang pengunjung tidak hanya tertuju pada obyek-
obyekkoleksi tapijuga padaarea lansekap museum.
• Sirkulasi koridor ke ruang
108
Sirkulasi linier pada ruang pamer sehingga seluruh obyek pamer
dapat dinikmati pengunjung
109
Sirkulasi luar bangunan,
Sistem sirkulasi memberikan pengunjung pandangan visual dari
fasad bangunan, tata lansekap yang menarik, dan juga kemudahan
pencapaian pada funsi - fungsi program museum di luar banginan.
110
3.3. Analisa Site
Site yang dipilih berada di dekat atau masih berada dalam kawasan
Lanud Adisucipto yaim di sebelah tenggara dari perempatan Ring Road
timur dengan pertimbangan:
• Dekat dengan Bandar Udara Adisucipto
• Dekat dengan kawasan pendidikan STTL, STM Penerbangan,
SD Angkasa, SMP Angkasa, Pramuka Saka Dirgantara.
• Dekat dengan fasilitas perdagangan dan jasa yaitu Jogja Expo
Center.
Ill
3.3.2. Konsep Lokasi:
a. Luas Site: 15.000meter persegi
b. Site berada di sebelah barat Bandar Udara Adisucipto
c. Site dilalui jalur utama dengan lebar10meter
d. Akses langsung dari Bandar Udara Adisucipto
U
D
Komplek Blok 0
-Perumahan TNI AU
Area perdaear.oan
• DDDQ" DDDG !
Jl. Cedongkuning
112
3.3J. Rencana Tapak
3.3.3.1. Potensi Site
u
E
a.
Komplek Blok O
Perumahan TNI AU
Area perdagangan
• •••• anna
Jl. liedongkuning
•
JEC
113
3.3.3.2. View dari Tapak
Tanggapan
114
3.33.3. Iklim
• Hindari sinar langsung ke obyek benda pamer pesawat sinar yang terus
menerus dapat merusakkan cat
115
3.3.4. Ploting bentuk
View pengannort
J
Gambar 125 Ploting bentuk padasite.
Sumber. Pemikiran
116
3.3.4.1. Sketsa bentuk
"-"""""———— —•-
Gambar 126 Sketsa bentuk (Sumber: Pemikiran)
117
8H
*>JrC}U»Q: V
611
-«*^? ******]?%§
Qi^,^.—^
33.4.2. Ploting bentuk pada site
120
3.3.4.3. Sketsa perspektif gubahan bentuk
121
3.3.4.4. View dari Ring Road ke bangunan
122
33.5. Zoning
• Zoning Basement
Oa.ra.incj
S^kji\asr $>e-^ce
123
• Gagasan Basement
fP
l-JCP
m ^ r tzL
124
Zoning lantai
125
Gagasan Denah Lantai 1
126
• Zoning Lantai 2
^-Zcm ^oAjjUir^
*$#
127
Gagasan Denah Lantai 2
-\
fx
,*V\*iv*^.<-l
• >
/•• -~vV v\
s .
/
. i t A,**- -
> 7<^
4;'"- ^ <ckx<- \ \\\ ::
Hah \ar\\z_af(
•=^<-e_<=a I ,
J
128
BAB IV
Laporan Perancangan
129
•¥
_.»32=*3ajTK2rc,
,£&.
130
Elemen-elemen lengkung dan elemen aerodinamis merupakan transformasi
dari karakteristik pesawat tempur
g%,
131
4.1.2. Konsep Fungsi
4.1.2.1. Benda koleksi
• Mengekspos benda koleksi
benda koleksi menjadi daya tarik dengan mengekspos benda koleksi
•'&.: :<:,&.
132
2. Lay out pesawat
Lay out pesawat dalam museum ini yaitu dengan membedakan
tipe pesawat dan dilay out sesuai tipenya misal: tipe Propeller,
tipe Jet, tipe Amphibi, tipe helicopter, tipe Bomber, tipe latin, atau
Aerobatik. """'**'""""""'" •a-*™—
13:
Dimensi benda koleksi
Lantai-lantai mezzanine
memberi keleluasaan
pengunjung untuk menikmati
obyek pamer di bawahnya
134
Gambar 145. Kolom Silindris (Sumber: Pemikiran)
136
Sirkulasi kendaraan pada Basement
Sirkulasi sam arah unmk kendaraan pengelola maupun kendaraan suplay
dengan jalanbercabang unmk kemudahan alur kendaraan antara kendaraan
pengelola dengan kendaraan suplay.
137
4.1.3. Konsep Struktur
terdiri atas 2 bagian utama yaitu struktur atap dan struktur badan bangunan.
• Struktur atap
Struktur cangkang dengan ketebalan 7 cm diterapkan untuk bagian depan
untuk mendukung penampilan aerodinamis.
138
Struktur atap yang utama yaim struktur plengkung berfungsi sebagai
tumpuan plat lipat bentang lebar yang mewadalii aktifitas, dan juga
sebagai tranformasi bentuk manuver pesawat
Plat lipat dilpilih dengan pertimbangan bentang lebar yang diatapi dan
juga dari penampilan bangunan plat lipat dapat memberi kesan gerak dari
transformasi sayap.
139
o
c
g
<D
u
to
§ "5
S
bo ^
I »
S i
X!
c X)
o
.^*
X)
3 -
c
cd x
X
on
«
X
CS
X
Struktur pada Basement
• ^ u y . v . t% v.f.^1^ *p»>04WIWM0$e,
sWti^'' - i
141
Sistem kaca sebagai penump bangunan memakai Sistem Spider sehingga didapat
pennukaan luar yanghalus sesuai dengan aerodinamis
142
''"••Ihs ?iwl .;«.jve"ij-.i ^.;
Ji
1 I
lb
Ele\zation
Section &£?
~, ~^j_J 1M-
*>V SK't*'.
V
V-
143
DAFTAR PUSTAKA
1. ErnestNeufertDataArsitekErlanggaJakarta 1992
2. Amir Sutaarga, Moh. Drs; Museum dan Permuseuman di Indonesia.
3. Amir Sutaarga, Moh. Drs; Pedoman penyelenggaraan dan pengelolaan museum,
Proyek peningkatan pengembangan permuseuman, Jakarta
4. Herman V.J. Drs. Pedoman koleksi Museum
5. Dinas Penerangan TNI-AU; Panduan Museum Pusat TNI-AU Dirgantara
Mandala