Anda di halaman 1dari 13

1.

Uji Vibrasi
1.1. Instalasi Alat dan Pengukuran Kecepatan Motor
a. Perhatikan jangan sampai ada komponen alat yang jatuh, baik sensor
accelerometer, tachometer, alat DC-23, magnet, atau komponen lainnya
b. Buka gulungan kabel alat yang akan digunakan, hati hati dalam membukanyajangan
sampai terlipat terlalu kecil.
c. Buka penutup sensor accelerometer yang berwarna hitam dan buka penghalang magnet
sensor dengan cara menggeser plat tebal menyamping lalumenariknya
d. Pasang kabel ke sensor accelerometer dan tachometer dengan lubang probe yang sesuai.
Dan juga sambungkan ujung yang lain ke alat DC23 seperti yangditampilkan di bawah
ini. Untuk A dan B digunakan untuk accelerometer sedangkan T untuk tachometer.
Sedangkan tampilan depan alata dalah sepertiditunjukkan di gambar di bawahnya
e. Pasang stand yang digunakan untuk tachometer pada trainer yang akan digunakan seperti
yang dicontohkan ketika demo sebelumnya dengan membuka knob magnet ke kondisi
ON. Sedangkan tuas berwarna hitam andabisa atur untuk membuat struktur stand
fleksibel sesuai yang anda inginkan lalu kencangkan.
f. Pasang tachometer pada stand tersebut dengan mengatur tuas hitam berukuransedang pada
stand, memasang lubang tachometer pada ulir berwarna perak dan kencangkan tuas hitam
dan ulir perak tersebut. Anda juga dapat mengaturkembali tuas hitam besar yang telah
anda atur sebelumnya di poin d, jika posisi tachometer belum sesuai. Posisikan tachometer
jangan sampai sejajar lampunya terhadap permukaan putar dari cakram, dan jangan
terlalu dekat atau terlalu jauh dari cakram. Kisaran jarak 4-5 cm dari cakram, sudah
cukup.
g. Pasang sensor accelerometer pada bearing yang akan diuji dengan posisi vertikal dan
horizontal seperti yang sudah pernah diajarkan sebelumnya. Pasang dengan pelan dengan
cara menempelkan ujung salah satu tepian magnet terlebih dahulu, lalu
menempelkan seluruh permukaan magnet dengan perlahan, dan hindari
menghentak terlalu keras karena akan merusak sensor. DIREKOMENDASIKAN
UNTUK CHANNEL A ARAHVERTIKAL, DAN CHANNEL B ARAH
HORIZONTAL AGAR MEMPERMUDAH PRAKTEK BALANCING.
h. Nyalakan alat VAST DC-23 dengan menekan tombol POWER selama sekitar5 detik, dan
nantinya akan muncul tampilan seperti di bawah ini
i. Perlihatkan yang telah anda lakukan terlebih dahulu di tiap tahapnya kepada dosen.
j. Setelah semua alat terpasang dengan baik, nyalakan motor pada trainer dengancara
memutar tombol emergency hingga bergerak ke atas. Setelah itu tekan tombol hijau, tekan
tombol merah kecil dan putar knob hitam kecil untuk mempercepat putaran motor.
k. Pilih menu Application dari gambar di poin h, dan pilih sub menu Tacho untuk
mengukur kecepatan putaran motor trainer, dan catat berapa kecepatanputaran yang anda
gunakan, bisa dalam RPM atau Hz
1.2. Pengukuran Awal Vibrasi Seluruh Bearing (AS, dan ES)
a. Pastikan accelerometer telah terpasang baik di arah vertikal ataupun horizontaldi bearing 1
b. Pilih menu analyzer pada menu di gambar di poin h bagian 1.1, dan tekan tombol 1 hingga
anda mengaktifkan Channel A+B seperti yang ditampilkan digambar di bawah ini. Setelah
itu pilih Autospectrum
c. Akan muncul contoh tampilan di bawah. Atur fmax anda sebesar 1600 Hz, dengan
resolusi minimal yang digunakan adalah 1600, pilih Averages 5, ScaleView Logarithmic,
Units G, lalu tekan Measure dengan cara menekan tombolpanah bawah untuk
mengarahkan kursor ke bagian Measure
d. Lihat hasilnya, dan untuk melakukan zoom in-out (memperbesar atau memperkecil
tampilan) anda bisa menekan tombol 7 atau 6 untuk sumbu X,dan 9 atau 4 untuk sumbu
Y. Tombol tanda panah kiri, 3, dan 8 untuk memindahkan kursor ke kiri dengan
kecepatan berbeda. Sedangkan tombol tanda panah kanan, 5, dan 0 untuk memindahkan
kursor ke kanan dengan kecepatan berbeda. Tombol panah atas untuk meposisikan
kursor mendekatipuncak (peak).
e. Untuk mengakses fitur yang lain, anda bisa menekan tombol titik, dantanyakan
kepada dosen, foto tampilan hasil yang telah anda dapat.
f. Untuk keluar dari bagian ini, tekan tombol Cancel, dan simpan hasilpengukuran
anda dengan nama yang mudah diingat
g. Kembali ke menu Analyzer, pilih submenu Envelope Spectrum dari gamb, danakan
muncul tampilan seperti di bawah ini. Gunakan nilai Env detector filter (1000) 1/3, Fmax
1600, Resolution 1600, Averages 5, Scale view Logarithmic, dan Units G.
h. Ulangi langkah a hingga f untuk semua bearing pada trainer
1.3. Balancing
a. Pastikan mesin trainer dalam keadaan mati terlebih dahulu, letakkan Accelerometer A
pada Bearing yang paling dekat dengan motor, dengan arahvertikal, dan Accelerometer B
untuk arah horizontal.
b. Tentukan titik di cakram yang akan kalian jadikan titik sudut 0°. Untuk mempermudah,
disarankan lokasi terdapatnya solasi di cakram pertama yangmenjadi titik 0°
c. Pasang beban pada cakram di lokasi manapun untuk memodelkan ketidakseimbangan,
dengan cara memasang baut pada salah satu lubang pada cakram 1 ataupun 2, atau
memasang beban lain yang sulit terlepas. Perhatikan juga agar posisi beban tidak
terlalu dekat dengan tachometeragar ketika berputar tidak menyentuh tachometer.
Dalam pengukuran sebenarnya, tahapan ini tidak dilakukan.
d. Pilih Menu Application dari alat VAST DC-23 dan pilih submenu Balancing
e. Di tampilan ini, tekan tombol 7 untuk membuat file pengukuran yang baru
f. Isi correction plane dengan 2, measurement point dengan 5, dan measurementdirection.
Correction plane artinya berapa bidang yang anda gunakan untuk menambahkan beban,
dalam trainer ini ada dua cakram. Measurement point adalah berapa lokasi yang digunakan
untuk pengukuran vibrasi yang dalam hal ini terdapat 5 bearing. Sedangkan measurement
direction adalah berapa arah yang digunakan dalam pengukuran vibrasi, yang dalam hal ini
adalah minimal 2 (vertikal dan horizontal).
g. Setelah itu tekan angka 5 pada alat untuk membuat skema pengukuranbalancing, yang
nantinya akan menampilkan tampilan di bawah ini
h. Buat skema sesuai trainer yang anda gunakan, mulai dari machine, SUPP berarti bearing
dalam trainer yang anda gunakan, WHEEL berarti cakram. Tanda R berarti sebelah kanan, L
sebelah kiri, dan M di tengah. Khusus untukSUPP dan WHEEL jangan lupa untuk memberi
tanda masing masing dengan B…., ataupun M…..Jika sudah tekan tombol 0 untuk
menyimpan skema anda
i. Akan muncul tampilan di bawah ini, atur VIBRATION UNITS dengan satuanMM/S (satuan
kecepatan biasanya digunakan untuk balancing), DETECTORSdengan RMS (standar ISO),
UNIT Frot dengan HZ, dan ANGLE DIR. Dengan WITH ROT. Anda perlu mengetahui
arah putaran poros anda untuk meletakkan beban balancing sesuai arah putaran
mesin.
j. Jika channel A bukan arah pengukuran vertikal, ataupun channel B bukan arahpengukura
horizontal, anda dapat mengubahnya dengan cara menekan tombol 1 atau 2 pada poin B1
yang V ataupun H.
k. Nyalakan mesin trainer, lalu tekan tombol 9 untuk mulai melakukan pengukuran awal.
Ulangi langkah ini untuk semua bearing (B2 hingga B5). Hati hati ketika memindahkan
accelerometer dari bearing 1 ke bearingselanjutnya karena mesin masih dalam
keadaan menyala dengan kecepatan tinggi.

2. Uji Motor Listrik MCA


2.1. Instalasi Awal Alat
a. Pastikan motor listrik yang akan anda tes sedang tidak dalam keadaan tersambung pada arus
listrik apapun. Jika di dalam motor tersebut terdapat kapasitor, maka pastikan kapasitor
tersebut sudah dikosongkan arus listriknya terlebih dahulu
b. Sambungkan seluruh ujung kabel berbentuk bulat pada port alat AllTestPro sesuai warna
masing masing.
c. Sambungkan ujung clip crocodile pada motor listrik yang akan anda uji.
Disarankan menggunakan koneksi Star
d. Nyalakan alat AllTestPro (Gambar 2) dengan menekan dan menahan tombol ON selama
sekitar 5 detik
e. Untuk hasil yang lebih akurat pada tes Dissipation Factor di bagian selanjutnya,biarkan alat
menyala selama minimal 10 detik terlebih dahulu sebelum anda berpindah ke bagian Z/phi
(motor, motor rotor compensation) setelah ini.

Anda mungkin juga menyukai