Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KEKERINGAN MENGGUNAKAN STANDARDIZED PRECIPITATION

INDEX (SPI) DAN INDEKS KECUKUPAN AIR (IKA) DI KECAMATAN SIDOHARJO,


KABUPATEN WONOGIRI
Nama : Tasya Regita Putri
NIM : H0217063
Hari, Tanggal : Jumat, 5 Agustus 2022
Ruang : A1R1
Waktu : 13.00 WIB
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Mujiyo, S.P., M.P.
Pembimbing Pendamping : Ir. Sumani, M.Si.
Pembahas : Ganjar Herdiansyah, S.P., M.P.
A. LATAR BELAKANG
 Kekeringan beberapa kali melanda wilayah Indonesia dengan waktu awal dan
akhir yang tidak tetap
 3 kecamatan yang berada di Sub DAS Keduang dan mengalami kekeringan yaitu
Kecamatan Slogohimo, Jatiroto dan Sidoharjo (BPS, 2018)
 Analisis indeks kekeringan digunakan untuk menunjukkan derajat kekeringan
suatu wilayah
 Menurut Saidah, Budianto and Hanifah (2017) SPI dapat digunakan untuk
menghitung indeks dan menggambarkan tingkat kekeringan serta dapat dilakukan
pemetaan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)
 Produktivitas kacang tanah di Kecamatan Sidoharjo 16,11 kw/ha
B. TUJUAN
 Mengetahui kondisi kekeringan berdasarkan indeks SPI
 Mengetahui indeks kecukupan air (IKA) dan pengaruh karakteristik lahan serta
kondisi fisik tanah terhadap kecukupan air untuk tanaman kacang tanah
 Mengetahui masa tanam yang sesuai dengan IKA tanaman kacang tanah di
Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri
C. METODOLOGI

November 2020 – April 2021

Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif yang pendekatan


variabelnya dilakukan dengan survei lapangan serta didukung oleh data hasil analisis
laboratorium, menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) berdasarkan
data harian CH dan Indeks Kecukupan Air (IKA) untuk penentuan masa tanam kacang
tanah.
D. HASIL PENELITIAN
A. Indeks Kekeringan SPI

Gambar 1. Grafik Indeks SPI 3 Bulanan Kecamatan Sidoharjo Tahun 2011 – 2020

Gambar 2. Peta Kondisi Kekeringan berdasarkan Indeks SPI Periode 3 Bulanan tahun
2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, dan 2020 Kecamatan Sidoharjo
Gambar 3. Peta Kondisi Kekeringan berdasarkan Indeks SPI Periode 3 Bulanan Tahun
2016 Kecamatan Sidoharjo
C. Indeks Kecukupan Air (IKA)

Gambar 4. Grafik Indeks Kecukupan Air pada 12 SPL di Kecamatan Sidoharjo


D. Faktor Penentu Kecukupan Air
Tabel 1. Hasil Analisis Uji DMRT 5% terhadap Penggunaan Lahan

Penggunaan Lahan Kadar Lengas


Kebun 9,91b
Sawah 10,30b
Tegalan 11,72a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMRT 5%
Tabel 2. Hubungan Sifat Fisika dan Kimia Tanah dengan Indeks Kecukupan Air

Variabel r
BBW -0.019
Kapasitas Lapang -0.006
Kadar Lengas 0.440**
Bahan Organik 0.154
Tekstur 0.026
Bobot Jenis 0.207
Bobot Volume 0.310
Porositas -0.136
Keterangan: (+) : berkorelasi positif, (-) : berkorelasi negatif, (*) : berkorelasi signifikan,
(**) : berkorelasi sangat signifikan
E. Kebutuhan Air Irigasi

Gambar 5. Grafik Kebutuhan Air Irigasi di Kecamatan Sidoharjo

E. KESIMPULAN
1. SPI selama 10 tahun (2011-2020) di Kecamatan Sidoharjo yang terendah pada
bulan Desember 2019 dengan nilai -2,36 yang tergolong kategori amat sangat
kering dan nilai tertinggi pada bulan November 2016 dengan nilai 1,84 yang
tergolong kategori sangat basah, sedangkan nilai indeks SPI rata-rata termasuk
kategori mendekati normal. Terdapat korelasi antara nilai indeks kekeringan
dengan data fisika dan kimia tanah yaitu bahan organik.
2. Indeks kecukupan air di wilayah Kecamatan Sidoharjo di 12 SPL pada setiap
penggunaan lahan berbeda nyata sehingga memiliki nilai kecukupan air yang
berbeda-beda dengan kisaran nilai 0,50 – 1,01.
3. Penggunaan lahan berpengaruh nyata terhadap kadar lengas tanah dengan
penggunaan lahan kebun memiliki kondisi kadar lengas tanah paling rendah.
Kadar lengas tanah berhubungan dengan indeks kecukupan air yang berarti kadar
lengas menentukan indeks kecukupan air. Nilai kadar lengas tanah terendah pada
penggunaan lahan kebun dan tertinggi pada penggunaan lahan tegalan. Semakin
tinggi kadar lengas tanah maka semakin tinggi indeks kecukupan air, semakin
rendah kadar lengas tanah maka semakin rendah indeks kecukupan air.
4. Perhitungan kebutuhan air tanaman kacang tanah di wilayah Kecamatan
Sidoharjo, dihasilkan kondisi air cukup pada masa tanam bulan Oktober,
November, Desember dan Januari. Kondisi tersebut tidak memerlukan irigasi
tambahan untuk tanaman kacang tanah. Bulan lain masih memerlukan irigasi
tambahan untuk mencukupi kebutuhan air tanaman kacang tanah supaya dapat
tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
BPS Wonogiri (2018) ‘Halaman untuk cover hitam putih’, Kecamatan Jatipurno Dalam
Angka 2018. Available at: https://wonogirikab.bps.go.id.
Saidah, H., Budianto, M. B. and Hanifah, L. (2017) ‘Analisa Indeks Dan Sebaran
Kekeringan Menggunakan Metode Standardized Precipitation Index (Spi) Dan
Geographical Information System (Gis) Untuk Pulau Lombok’, Jurnal Spektran,
5(2), pp. 173–179.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai