Anda di halaman 1dari 7

Versi online: JURNAL TITIK IMAJI

http://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/ Volume 3 Nomor 1: 38-44, Maret 2020


Hasil Penelitian p-ISSN: 2620-4940
e-ISSN: 2621-2749

KAJIAN KODE DI BALIK RITUAL PERNIKAHAN ADAT SUNDA


DAN PERGESERANNYA DI MASA KINI
(STUDI KASUS: PERNIKAHAN DI BANDUNG DAN CIAMIS)
[Study of Code Behind Sundanese Traditional Wedding Ritual
and It’s Alignment in the Present (Case Study: Wedding in Bandung and
Ciamis)]

Yunisa Fitri Andriani1*


1)Desain Komunikasi Visual/Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Pembangunan Jaya
Diterima 19 Maret 2020/ Disetujui 9 April 2020

ABSTRACT

All sorts of values that are behind a series of traditional Sundanese wedding traditions rituals
provide a good moral message for the bridal couple are also parents and family of the bride and groom.
Indigenous traditional Sundanese wedding ceremony with all the rituals contained in it is also one of
Indonesia's culture deserves to be preserved. However, over the times, appeared outside the present
culture and local cultural shift. Beyond the practical culture began to dominate in terms of marriage,
affecting people not to use the tradition-laden of meaning and message.

Keywords: symbol, code, tradition, sundanese, wedding.

ABSTRAK

Segala macam nilai yang terdapat dibalik serangkaian ritual tradisi pernikahan adat sunda
memberikan suatu pesan moral yang baik bagi pasangan pengantin juga orang tua serta keluarga kedua
mempelai. Upacara pernikahan tradisional adat sunda dengan segala ritual yang terdapat di dalamnya juga
merupakan salah satu budaya Indonesia yang patut untuk dilestarikan. Namun seiring perkembangan
zaman, muncul budaya luar yang hadir dan menggeser budaya lokal. Budaya luar yang praktis mulai
mendominasi segi pernikahan, mempengaruhi masyarakat untuk tidak menggunakan tradisi yang sarat
akan makna dan pesan tersebut.

Kata Kunci: symbol, kode, tradisi, pernikahan adat sunda.

PENDAHULUAN dan mitos apa yang terdapat di balik setiap


Upacara pernikahan sangat langkah dan tahapan ritual tradisi
beragam dan bervariasi. Beda bangsa dan pernikahan tersebut.
suku, beda juga upacaranya. Begitu juga Sebagian masyarakat, terutama
dengan agama, budaya, dan kelas sosial generasi muda, lebih memilih sesuatu yang
yang berbeda, maka ritual upacara praktis dan canggih dalam kehidupannya
pernikahannya pun berbeda. Penggunaan sekarang ini. Media yang semakin canggih
adat atau aturan tertentu terkadang dan batas dunia yang semakin tipis
berkaitan dengan aturan atau hukum agama seharusnya membuat upaya pelestarian adat
tertentu pula. Sedangkan upacara tradisional akan semakin mudah.
pernikahan biasanya merupakan acara yang Berkurangnya pemakaian ritual tradisional
dilangsungkan untuk melakukan upacara pada acara pernikahan paling terlihat jelas
berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan di Jawa Barat. Hal itu kemungkinan besar
kesempatan untuk merayakannya bersama dikarenakan Jawa Barat yang kental akan
teman dan keluarga. Namun, sebagian budaya adat sunda memiliki banyak kota-
masyarakat tidak mengetahui pesan moral kota besar yang sudah terpengaruh dari

______________________
*email:yunisa.fitri@upj.ac.id

Jurnal Titik Imaji | 38


Versi online: JURNAL TITIK IMAJI
http://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/ Volume 3 Nomor 1: 38-44, Maret 2020
Hasil Penelitian p-ISSN: 2620-4940
e-ISSN: 2621-2749

luar. Di ibu kota Jawa Barat sendiri, segala praktis kini mulai mengambil alih ritual
pernak-pernik yang melengkapi pernikahan tersebut. Permasalahan tersebut yang
berkembang menjadi suatu trend. Mulai kemudian akan dikaji di penelitian ini.
dari fotografi, videografi, undangan bahkan 1. Kode apa yang digunakan oleh ritual
souvenir ucapan terima kasih. Jika melirik tersebut? Dan pesan moral apa yang
ke beberapa tahun ke belakang, pada masa hendak dikomunikasikan?
itu belum dikenal istilah foto prawedding. 2. Tahapan ritual mana saja dari
Namun berbeda sekali dangan masa kini serangkaian ritual pernikahan adat
yang sepertinya mewajibkan pasangan yang Sunda yang mulai ditinggalkan dan
akan menikah untuk mengadakan sesi foto yang masih dijalankan?
sebelum resepsi. Segala kelengkapan Tahapan siraman dan saweran biasanya
pernikahan tersebut menjadi tampak lebih masih dipakai dalam acara pernikahan
penting dan lebih wajib daripada ritual adat Sunda di kota Bandung. Namun tahapan
yang seharusnya terdapat di upacara lain yang juga memiliki makna dan pesan
pernikahan. Mereka menganggap segala moral yang sama pentingnya hampir sama
kepercayaan yang menyertai ritual sekali tidak dimasukan dalam rentetan acara
pernikahan hanyalah mitos dan tidak pernikahan. Dua tahapan yang masih
memiliki nilai fungsi yang penting. Fungsi dilaksanakan itupun dilakukan karena
dari tradisi tersebut memang tidak tampak dianggap menarik dan menjadi acara yang
dengan jelas, namun nilai moral dan menyenangkan untuk pernikahan yang
budaya yang terkandung lebih dari yang dihadiri oleh banyak kerabat. Sebagian
diperkirakan. Adat tradisional yang masyarakat yang mulai meninggalkan
seharusnya melekat di upacara sakral budaya ritual pernikahan yakni generasi
tersebut perlahan-lahan luntur. muda yang mayoritas telah menerima
Di samping segala realitas yang pengaruh budaya luar. Melihat hal tersebut,
telah diungkapkan diatas, di Indonesia generasi muda yang nantinya akan
terdapat sebagian masyarakat yang masih memasuki jenjang pernikahan menjadi
mempertahankan mitos dan tradisi. Melihat target sasaran yang tepat untuk dikenalkan
dua realita yang berjalan beriringan di masa kembali tahapan ritual pernikahan beserta
kini tersebut, Nursyam berpandangan makna dan pesan yang terkandung di
bahwa pada dasarnya terdapat dua tindakan dalamnya.
yang ditampilkan dalam proses penyesuaian
tindakan individu dengan nilai tradisi lama, METODE PENELITIAN
yaitu penerimaan dan penolakan. Realitas Diawali dengan studi literatur untuk
pertama termasuk ke dalam kategori mengkaji kode pada tahapan-tahapan yang
penolakan dengan menghilangkan sebagian terdapat di ritual upacara pernikahan secara
besar tahapan dalam ritual tradisi deskriptif kualitatif untuk mengetahui nilai
pernikahan dan memasukan tradisi dan dan pesan moral yang terkandung.
budaya luar. Bertolak belakang dengan Dilanjutkan dengan survey terhadap
realitas kedua yang melakukan penerimaan wedding organizer untuk mengetahui
dengan mempertahankan tradisi lama di fenomena apa saja yang ada terkait dengan
tengah masyarakat Indonesia yang religius. pernikahan tradisional. Serta dilanjutkan
Salah satu contoh nyata penerimaan dengan observasi langsung ke acara
masyarakat terhadap pelestarian tradisi pernikahan di kota Bandung dan Ciamis.
lama ialah banyaknya keterlibatan warga Kota Bandung dipilih karena merupakan
masyarakat dalam suatu upacara adat, salah kota besar yang berisi masyarakat sunda
satunya adalah upacara adat pernikahan. yang sudah mulai terpengaruh budaya luar,
Seluruh tahapan dalam ritual perikahan adat sedangkan kota Ciamis dipilih karena berisi
Sunda memiliki makna dan pesan moral masyarakat Sunda yang belum terlalu
yang tersirat. Selain itu, ritual tersebut juga terpengaruh budaya luar.
merupakan budaya yang baik untuk
dilestarikan. Namun, budaya luar yang

Jurnal Titik Imaji | 39


Versi online: JURNAL TITIK IMAJI
http://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/ Volume 3 Nomor 1: 38-44, Maret 2020
Hasil Penelitian p-ISSN: 2620-4940
e-ISSN: 2621-2749

tangga yang belum ternoda, bermakna


HASIL DAN PEMBAHASAN kedua mempelai saling mengasihi dan
Kode dibalik Ritual Pernikahan Adat saling menyesuaikan diri. Tahapan ini juga
Sunda sarat akan nasihat agar saling menyayangi
Dalam tahapan-tahapan ritual dan giat bekerja yang juga termasuk ke
pernikahan adat sunda terdapat kode-kode dalam aesthetic code.
yang tersirat. Secara garis besar, seluruh 6. Membuat Lungkun
tahapan pada ritual pernikahan adat Sunda Tahap ini merupakan kode simbolik karena
mengandung kode sosial yakni kode ritual. berupa simbolisasi harapan kedua mempelai
Kode tersebut terdapat dalam tahapan ritual yang murah hati berbagi rezeki yang
pernikahan adat Sunda. didapat.
1. Neundeun Omong 7. Berebut Uang
Dalam tahapa ini menggunakan Aesthetic Tahap ini melambangkan berlomba mencari
Code yang mengandalkan bahasa rezeki dan disayang keluarga, hal itu berarti
(language) untuk menyampaikan pesan dari tahapan ini termasuk ke dalam kode
keluarga mempelai pria yang bermaksud simbolik dan semantik.
meminang putri keluarga mempelai wanita. 8. Penjemputan Mempelai Pria
2. Lamaran Pada tahap ini mempelai pria dijemput oleh
Pada tahap ini calon mempelai pria utusan dari mempelai wanita. Tidak ada
membawa lamareun sebagai symbol lambang dan simbolisasi khusus namun
pengikat atau pangeukeut. Lamareun disini tahap ini mengandung kode proairetic
merupakan kode simbolik yang berfungsi karena setelah penjemputan, itu berarti
sebagai tanda ikat tali pernikahan antara kegiatan prosesi pernikahan akan segera
mempelai pria dan wanita. Namun, berlangsung.
lamareun disini pun mengandung kode 9. Ngabageakeun
semantik karena lamareun tersebut bersifat Tahap ini berisi pengalungan orang tua
konotasi dan ideological. Disamping itu, mempelai wanita kepada mempelai pria, hal
lamareun ini pun merupakan kode cultural itu lambing dari penerimaan mempelai pria
karena berbasis dari keyakinan masyarakat di keluarga mempelai wanita. Kode yang
Sunda. terkandung ialah kode simbolik.
3. Tunangan 10. Akad Nikah
Patukeur Beubeur Tameuh pada tahap ini Pada tahap ini ikatan pernikahan
merupakan kode simbolik dan kode diresmikan secara sah didepan wali dan
semantik seperti halnya tukar cincin dan saksi. Maka kode yang terkandung ialah
lamareun pada tahap sebelumnya. legal code, karena kode ini berisi kode-
4. Seserahan kode hukum dan kode-kode etik. Setelah
Seperti pada tahap lamaran dan tunangan, tahap ini kedua mempelai resmi sebagai
seserahan disini juga merupakan kode suami istri dalam ikatan hukum dan agama.
simbolik karena merupakan simbol pria 11. Sungkeman
yang menghidupi wanitanya. Selain itu, Sungkem kedua mempelai kepada orang tua
seserahan juga mengandung kode semantik menggunakan kode aesthetic dan kode
karena berlandaskan ideologi masyarakat semantik karena baik kedua mempelai dan
Sunda. kedua orang tua menggunakan bahasa,
5. Ngeuyeuk Seureuh sungkem ini juga dilaksanakan dengan
Diawali dengan meminta doa restu dan ideologi masyarakat Sunda.
diberi nasihat oleh orang tua termasuk ke 12. Wejangan
dalam aesthetic code yang menggunakan Tahap yang sarat akan pesan dan nasihat ini
bahasa langsung. Tahap ini memiliki hanya menggunakan aesthetic code karena
banyak tahapan-tahapan di dalamnya yang tidak menggunakan simbolisasi atau
juga merupakan kode simbolik karena perlambangan apapun selain bahasa yang
berupa simbolisasi dari harapan agar hidup berisi pesan dan nasihat dari orang tua
sejahtera, lambang dari kehidupan rumah kepada putra putrinya yang menikah.

Jurnal Titik Imaji | 40


Versi online: JURNAL TITIK IMAJI
http://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/ Volume 3 Nomor 1: 38-44, Maret 2020
Hasil Penelitian p-ISSN: 2620-4940
e-ISSN: 2621-2749

13. Saweran Analisa Hasil Observasi


Seperti pada tahap berebut uang, tahap ini Kota Bandung dan Ciamis dipilih
pun memiliki makna berbagi rezeki pada sebagai objek observasi karena kedua kota
sesama. Maka tahap ini menggunakan kode tersebut merupakan kota yang berpenduduk
simbolik dan semantik. suku Sunda. Dari kedua resepsi pernikahan
14. Meuleum Harupat yang diadakan di kedua kota tersebut dapat
Tahap membakar batang kayu lalu dilihat dengan jelas bahwa baik di kota
menyiramnya dengan air dan kemudian besar maupun kecil, tahapan ritual
mematahkannya merupakan perlambangan pernikahan hanya sesw bagian saja yang
dari masalah yang diselesaikan bersama. dilaksanakan.
Batang kayu disini ialah simbol dari a. Tahap Lamareun
masalah yang dihadapi. Tahap ini
menggunakan kode simbolik karena berisi
simbolisasi.
15. Nincak Endog
Mempelai pria menginjak telur lalu kakinya
dicuci oleh mempelai wanita ialah
perlambangan dari awal dimulainya
pengabdian istri yang melayani suami.
Karena berisi simbolisasi maka tahap ini
menggunakan kode simbolik dan semantik.
16. Muka Panto
Tahap ini dilakukan sebelum kedua
mempelai memasuki pelaminan dan
merupakan lambang langkah awal kedua
mempelai sebagai sepasang suami istri.
Tahap ini menggunakan kode simbolik. Gambar 2. Pertemuan kedua belah pihak
keluarga mempelai dalam tahapan lamaran
Analisa Hasil Wawancara (Sumber: Pribadi)
Melisa selaku pemilik salah satu Foto diatas membuktikan bahwa hingga
Wedding Organizer besar di kota Bandung kini masyarakat kota Bandung dan Ciamis
mengatakan bahwa sekarang ini jumlah masih melaksanakan salah satu tahapan
permintaan akan ritual pernikahan dalam ritual pernikahan yakni lamaran yang
tradisional telah berkurang cukup berisi perbincangan antara kedua keluarga
signifikan. Biasanya masyarakat memilih mempelai. Tahap ini dilaksanakan karena
sesuatu yang praktis, sederhana dan dianggap masih bermanfaat dalam
bernuansa modern untuk pernikahan persiapan kedua mempelai menuju
mereka. pelaminan. Dalam tahap ini segala rencana
akan diperbincangkan dengan jelas, hingga
pemilihan tanggal resepsi.

Gambar 1. Melisa Wedding Organizer di


Bandung (Sumber: Melisa Wedding)

Jurnal Titik Imaji | 41


Versi online: JURNAL TITIK IMAJI
http://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/ Volume 3 Nomor 1: 38-44, Maret 2020
Hasil Penelitian p-ISSN: 2620-4940
e-ISSN: 2621-2749

b. Tahap Tukar Cincin pakaian, uang dan beberapa benda lainnya.


Seserahan tersebut dibawa oleh mempelai
pria ke kediaman mempelai wanita, dan
diserahkan secara formal tepat setelah acara
tukar cincin. Hal ini menjadi bukti bahwa
masyarakat kota Bandung dan Ciamis
masih menganggap seserahan adalah salah
satu syarat dalam meminang, namun dalam
pelaksanaannya terdapat sedikit perbedaan
dengan tahapan ritual pernikahan adat
Sunda sesungguhnya. Pada ritual yang asli,
seserahan dilakukan antara 3 sampai 7 hari
sebelum resepsi, sedangkan di kasus
Gambar 3. Tahap tukar cincin di kota pernikahan kota Ciamis ini, seserahan
Bandung dan Ciamis (Sumber: Pribadi) dilaksanakan tepat pada hari resepsi.
Tahap tukar cincin merupakan salah satu d. Tahap Akad Nikah
aktivitas dalam tahap lamaran. Dari foto
diatas terlihat bahwa masyarakat kota
Bandung dan Ciamis masih melaksanakan
tahap tukar cincin dalam acara lamaran,
cincin pada tahap ini merupakan symbol
pengikat atau pameungkeut mempelai pria
kepada mempelai wanita. Seiring
berkembangnya budaya dan tradisi serta
datangnya pengaruh budaya luar, kegiatan
tukar cincin ini disebut sebagai acara
tunangan, namun pada ritual asli pernikahan
adat Sunda acara tunangan adalah acara
tukar beubeur tameuh atau ikat pinggang
berwarna pelangi dan tukar cincin adalah Gambar 5. Tahap Akad Nikah di
bagian dari acara lamaran. Kota Bandung dan Ciamis (Sumber:
c. Tahap Seserahan Pribadi)
Tahap akad nikah yang berisi pegucapan
ijab qabul merupakan tahap paling penting
dalam rentetan upacara pernikahan.
Begitupun di ibu kota Jawa Barat dan di
kota Ciamis, tahap ini selalu dilaksanakan
dalam mengikat sepasang kekasih dalam
ikatan pernikahan. Setelah melaui tahap ini
maka pasangan tersebut telah resmi menjadi
suami istri. Pelaksanaan akad nikah di kota
Bandung ada dua macam, yakni
dilaksanakan dalam hari yang sama dengan
resepsi dan dilaksanakan beberapa hari
sebelum resepsi. Dalam ritual tradisi
pernikahan adat sunda, akad nikah dan
resepsi dilaksanakan dalam satu hari. Hal
tersebut memperjelas bahwa sebagian
Gambar 4. Seserahan di kota Bandung dan masyarakat masih menganut ritual tradisi
Ciamis (Sumber: Pribadi) lama.
Selain cincin, mempelai pria juga
membawa beberapa benda diantaranya

Jurnal Titik Imaji | 42


Versi online: JURNAL TITIK IMAJI
http://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/ Volume 3 Nomor 1: 38-44, Maret 2020
Hasil Penelitian p-ISSN: 2620-4940
e-ISSN: 2621-2749

e. Tahap Sungkeman Tahap resepsi merupakan sebutan bagi


tahapan setelah akad nikah, sebutan ini
muncul di era modern. Di tahapan ini,
kedua mempelai seharusnya melaksanakan
ritual saweran, nincak endog dan muka
panto, namun di kedua kota Bandung dan
Ciamis, beberapa tahapan tersebut tidak
dilaksanakan. Resepsi disini hanya sebagai
ajang berkumpul dan pengucapan selamat
dari kerabat pada pasangan pengantin baru.
3.4 Pembahasan
Tabel 1. Tabel Matrix Hasil Observasi

Gambar 6. Tahap sungkeman di kota


Bandung dan di kota Ciamis (Sumber:
Pribadi)
Di kota Bandung, setelah pengucapan ijab
qabul, kedua mempelai melaksanakan tahap
sungkeman dimana kedua mempelai salam
Dari tabel diatas terlihat bahwa kota besar
kepada kedua orang tua. Sama halnya
seperti kota Bandung dan kota kecil seperti
dengan di kota ciamis, tahapan ini pun
kota Ciamis hanya menggunakan sebagian
dilaksanakan tepat setelah terlaksananya
kecil dari serangkaian tahapan ritual
ijab qabul. Perbedaan pada kedua kasus ini
pernikahan adat Sunda. Hal itu juga
ialah di kota Bandung, akad diadakan
membuktikan bahwa beberapa kota di Jawa
terpisah dengan resepsi maka sungkeman
Barat sudah mulai meninggalkan sebagian
pun diadakan di hari yang berbeda dengan
besar tahapan dari rentetan ritual
resepsi. Sedangkan di kota Ciamis, akad
pernikahan adat Sunda.
dilaksanakan satu hari dengan resepsi
sehingga sungkeman pun dilaksanakan
SIMPULAN
bersamaan dengan resepsi.
Seluruh tahapan dalam ritual
f. Tahap Resepsi
pernikahan adat Sunda mengandung pesan
moral dan makna yang dibalut oleh kode-
kode dan simbolisasi. Secara garis besar,
seluruh tahapan tersebut menggunakan
kode sosial yakni kode ritual yang berisi
kode-kode upacara. Selain kode sosial tadi,
ritual pernikahan adat Sunda ini juga
mengandung kode fashion karena pada
setiap tahapnya, baik kedua mempelai,
kedua orang tua dan keluarga serta kerabat
mengenakan pakaian formal dan pakaian
tradisional, berbeda dengan pakaian yang
mereka kenakan di kesempatan lain. Kode
insignia juga terdapat pada hampir seluruh
tahapan karena tahapan-tahapan ritual
Gambar 3.7 Resepsi di kota Bandung dan di tersebut berisi tanda identitas sosial seperti
kota Ciamis (Sumber: Pribadi) pada dekorasi pelaminan, pakaian

Jurnal Titik Imaji | 43


Versi online: JURNAL TITIK IMAJI
http://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/ Volume 3 Nomor 1: 38-44, Maret 2020
Hasil Penelitian p-ISSN: 2620-4940
e-ISSN: 2621-2749

tradisional yang membedakan antara Soejono Trimo, Bandung: Remaja


pengantin dan kerabat serta tamu yang Rosdakarya.
diundang.
Melihat segala makna dibalik kode yang Hasan Shadily, 1985, Sosiologi untuk
digunakan pada ritual pernikahan adat Masyarakat Indonesia, Jakarta: Bina
Sunda tersebut dapat dikatakan bahwa ritual Aksara.
tersebut sarat akan pesan moral dan nasihat
yang baik bagi kedua mempelai. Kode yang Helman Fajry, 2007, Salēp Tarjhâ: Antara
digunakan juga mewakili kultur, keyakinan Realitas, Normatifitas, Dan Mitos,
dan ideologi masyarakat Sunda. Maka ritual Skripsi, Malang: Fakultas Syari’ah
tradisi pernikahan adat Sunda tersebut UIN Malang.
termasuk budaya Sunda yang patut untuk
dilestarikan. Mulyana, Dedy, 2001, Metodologi
Penelitian Kualitatif (Paradigma
DAFTAR PUSTAKA Baru Komunikasi dan Ilmu
Baca Roger M. Keesing, 1992, Cultural Sosial Lainnya), Bandung: Remaja
Anthropology: A Contemporary Rosdakarya.
Perspective, Penerjemah: R.G. Nur Syam, 2005, Islam Pesisir,
Soekadijo, Antropologi Budaya: Yogyakarta: LKiS.
Suatu Perspektif Kontemporer,
Jakarta: Penerbit Erlangga. OFM, Groenen, 1993, Perkawinan
Sakramental, Yogyakarta: Kanisius.
Brian Morris, 2003, Antropologi Agama,
Yogyakarta: AK Group. Soerojo Wignjodipoero, 1967, Pengantar
dan Asas-asas Hukum Adat, Jakarta:
Budiman, Kris. Kosa Semiotika. PT Gunung Agung.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1988, Kamus Besar Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Komunikasi Visual. Yogyakarta:
Pustaka. Penerbit Jalasutra.

Fisher, B. Aubrey, 1986, Teori-teori www.indonesiaindonesia.com


Komunikasi. Penyunting: Jalaluddin www.organisasi.org
Rakhmat, Penerjemah: www.puskafi.wordpress.com
www.saungdedimlyd.web.id

Jurnal Titik Imaji | 44

Anda mungkin juga menyukai