Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewi Larasati

NPM : 2140301201

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA ARTIKEL “INOVASI PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN PROSES”

1. HASIL DAN PEMBAHASAAN

Setelah melakukan penelitian, aspek kesalahan berbahasa tataran sintaksis pada artikel Kenakalan
Remaja dan Narkotika Di Indonesia Mengatasi Pergaulan Bebas dan Narkotika bagi Generasi Muda
adalah kesalahan kalimat efektif. Menurut Finoza. 2008:172 mengatakan bahwa Kalimat efekstif yaitu
kalimat yang disusun secara tepat agar maksud dan tujuan dapat disampaikan/dipahami oleh pembaca
menurut Arifin (2009:134) mengemukakan pendapatnya mengenai ciri khas kalimat efektif seperti (1)
kesatuan gagasan,(2) kehematan kata, (3) kelogisan, dan (4) kecermatan kata.

1. 1 Kesatuan Gagasan

Tulisan bisa dikatakan baik jika tulisan tersebut memenuhi syarat sebagai kalimat yang efektif dan
mudah untuk dipahami. Dalam menyusun kalimat agar efektif harus memperhatikan dalam penggunaan
kata dan kesatuan gagasan (fungsi). Fungsi dalam kalimat efektif ialah memperhatikan subjek, predikat,
dan objek sehingga akan membentuk sebagai kesatuan gagasan. Tetapi, masih banyak sering dijumpai
skripsi, Makala, atau artikel yang acak-acakan atau belum memperhatikan pola atau struktur kalimat.
Pada artikel yang berjudul “Kenakalan Remaja dan Narkotika Di Indonesia Mengatasi Pergaulan Bebas
dan Narkotika bagi Generasi Muda” dijumpai kesatuan gagasan yang kurang tepat. Kesalahan dalam
kesatuan gagasan tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut :

Namun kenalakan remaja adalah salah satu hal yang paling menakutkan yang menjadi sorotan banyak
orang. (hal 465)

Kalimat tersebut tidak efektif karena tidak menggunakan subjek, predikat, dan objek yang tepat dan
tidak mengandung satu ide pokok. Penggunaan kata namun pada kalimat di atas kurang tepat, karena
itu bukan subjek. Kalimat diatas dapat dikatakan kesatuan gagasan apabila kata namun dihilangkan
kemudian diawali dengan kata kenalakan. Berikut pembetulannya :

“kenalakan remaja adalah salah satu hal yang paling menakutkan yang menjadi sorotan banyak orang.”

1. 2 Kelogisan

Salah satu ciri-ciri kalimat efektif yaitu kelogisan kalimat. Menurut wahyu dkk, 2017:14 kelogisan
adalah kalimat yang digunakan harus dapat diterima oleh pembaca. Penulis harus menyampaikan
dengan baik tanpa ada kesalahpahaman antara penulis dan pembaca. Pada artikel yang berjudul
“Kenakalan Remaja dan Narkotika Di Indonesia Mengatasi Pergaulan Bebas dan Narkotika bagi
Generasi Muda” dijumpai kalimat yang tidak logis. Kalimat tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut :
Namun keinginan untuk memiliki masa remaja akan hilang dalam sekejap apabila remaja
terjerumus kedalam pergaulan bebas khususnya (sex bebas).
Terdapat kata hilang pada kalimat tersebut yang kurang tepat digunakan. Kata hilang
menjelaskan mengenai tidak ada masa remasa.
1. 3 Kecermatan Kata

Penggunaan kata yang tidak tepat dijumpai dalam artikel yang berjudul “Kenakalan Remaja dan
Narkotika Di Indonesia Mengatasi Pergaulan Bebas dan Narkotika bagi Generasi Muda”. Kata yang tidak
tepat dapat dibuktikan sebagai berikut :

Prilaku menyimpang yang sering terjadi di kalangan masyarakat terkain dengan kenalan remaja yaitu
seperti bentrok, tawuran, pencurian, pornografi dan yang paling sering kita jumpai/kita dengar adalah
Sex bebas. (hal 456)

Kesalahan terdapat pada kata “Prilaku” seharusnya “Perilaku” dan kata “terkain” harusnya
“terkait”. Berikut pembetulannya :

“Perilaku menyimpang yang sering terjadi di kalangan masyarakat terkait dengan kenalan remaja yaitu
seperti bentrok, tawuran, pencurian, pornografi dan yang paling sering kita jumpai/kita dengar adalah
Sex bebas.”

1. 4 Kehematan Kata

Tulisan yang mampu diterima dan dipahami oleh orang lain disebut tulisan efektif. Penggunaan kata
harus memperhatikan fungsi suatu kalimat. Tetapi, masih banyak dijumpai kata yang bermakna sama.
Pada artikel yang berjudul “Kenakalan Remaja dan Narkotika Di Indonesia Mengatasi Pergaulan Bebas
dan Narkotika bagi Generasi Muda” dijumpai kata yang bermakna sama. Kata yang bermakna sama
tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut :

Kenakalan remaja dapat dikategorikan sebagai prilaku yang menyimpang dikarenakan tidak sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat dan perbuatan tersebut juga merugikan orang banyak serta
melanggar hukum yang berlaku. (456)

Kata mubazir terdapat pada kata dapat dan juga. Kalimat tersebut dapat menjadi kalimat efektif jika
tidak terlalu banyak menggunakan diksi. Berikut kalimat pembetulannya :

“Kenakalan remaja dikategorikan sebagai prilaku yang menyimpang dikarenakan tidak sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat dan perbuatan tersebut merugikan orang banyak serta melanggar
hukum yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai