12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pengaturan
pengaturan dan pengawasan
pengawasan usaha-usaha
usaha- usaha para anggota organisasi dan
penggunaan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya
lainnya agar mencapai
inginkan.
9
THani Handoko. Mana
Handoko. Manajemen
jemen,, Edisi 2. (Yogyakarta: BPFE UGM. 2000), hlm. 8.
10
Made Pidarta. Manag
Pidarta. Managemen
emen Pend
Pendidikan
idikan . (Jakarta : Bumi Aksara. 1999), hlm. 21.
13
komponen
komponen dari sistem pendidik
pendidik an yang berlaku. Manajemen se
sekolah
kolah
sistem yang lebih luas dan besar (suprasistem) secara regional, nasional
internasional 13
bahkan internasional
pengembang
pengembang madrasah dengan arti manajemen
manajemen itu merupakan
merupakan seni dalam
11
James A.F. Stoner. Mana
Managemen
gement t , (New York: Prentice/Hall International, Inc. Englewood
Cliffs, 1982. ), hlm. 08.
12
E Mulyasa. Op.Cit , hlm. 19-20.
13
Ibid , 39.
14
mencapai tujuan madrasah itu sendiri secara efektif dan efisien. Bapak
dengan 2 rekannya,
rekannya, yaitu Dr.Hj. Suti’ah,
Suti’ah, M.Pd dan Dr. Sugeng Listyo
pengembangan,
pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan hasil pendidikan Islam
akademik.
Untuk memperjelas model kepemimpinan, Likert mengembangkan
yaitu:
Sistem 1;
1; dalam sistem ini pemimpin sangat otokratis, mempunyai sedikit
bersikap
bersikap paternalisti
paternalistikk (bersifat seperti ayah-pen.). Cara pemimpim ini
(occasional rewards).
rewards). Pemimpin dalam sistem ini hanya mau
14
Aplikasinya dalam Penyesuaian Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah,
Manajemen
Manaj emen Pendidikan
Pend idikan,, (Percetakan Kencana Perada Media Group, 2009 ,). hlm; 1-5 th.
15
Thoha., Kepemi
Kepemimpinan
mpinan Dalam Menejemen
Men ejemen.. (Jakarta : Rajawali, 1995), hlm; 60.
15
proses pengambilan
pengambilan keputusan
keputusan di tingkat atas saja.
Sistem 2;
2; dalam sistem ini pemimpin dinamakan otokratis yang baik hati
(benevolent authoritative).
authoritative). Pemimpin atau yang termasuk dalam sistem ini
pendapat,
pendapat, ide-ide
ide- ide dari bawahan, serta memperbolehkan adanya delegasi
pekerjaan
pekerjaan dengan atasan.
atasan.
Sistem 3; dalam sistem ini gaya kepemimpinan lebih dikenal dengan
Dia juga suka menetapkan dua pola hubungan komunikasi, yakni ke atas
dan ke bawah. Dalam hal ini dia membuat keputusan dan kebijakan yang
luas pada tingkat atas, tetapi keputusan yang mengkhususkan pada tingkat
atasannya.
16
pemimpin..
pemimpin
17
pendidikan,
pendidikan, yaitu:
b. Standarproses;
f. Standar pengelolaan;
pengelolaan;
16
h. Standar penilaian pendidikan.
pendidikan.
Untuk memperjelas maksud dari delapan standar nasional
kalender pendidikan/akademik.
pendidikan/akademik.
16
Pemerintah RI. Perat
Peraturan
uran Pemeri
Pemerintah
ntah No. 19 Tahun 2005
2005,, Tentang Standar Nasional
Pendidikan
Pendidi kan (SNP) . (Jakarta: Fokusmedia, 2005), hlm: 5-6.
18
mempengaruhi
mempengaruhi pemaha
pemaha man dan penghayatan peserta didik dalam
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur sekolah yang ditetapkan
17
E Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Suatu Panduan Praktis, (Bandung:
Praktis, (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya, 2006.), hlm; 44-86.
18
E Mulyasa. Menejemen
Mulyasa. Menejemen ….
…. Op.Cit, 8.
19
merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam
perkembangan
perkembangan fisik serta psikologisnya.
psikologisnya. Dalam standar proses ini, peserta
pendidikan.
pendidikan.
20
pendidi
pendidikan
kan lebih lanjut sesuai dengan jurusannya.
mencapai kedewasaan.
19
Pemerintah RI. Op.Cit,
Op.Cit, 19.
19.
21
dunia anak, maka proses belajar mengajar yang dilakukan guru akan
terasa kaku, guru akan bersikap tidak sabar dan selalu marah apabila
keinginannya.
keingina nnya. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan
masyarakat sekitar.
belakang kehidupan
kehidupan anak didik, seorang guru akan dengan mudah
22
perkembangan
perkembangan yang terjadi di sekitar tugas dan kewajibannya,
kewajibannya,
hanya tergantung pada diri seorang guru, tetapi pada semua komponen
yang ada di sekolah, seperti kepala sekolah, sesama guru, murid, dan wali
murid serta masyarakat sekitar. Hal ini karena guru tidak hidup sendirian.
Upaya tersebut tidak akan berhasil dengan baik tanpa ada dukungan dari
23
pengakuan
pengakuan masyarakat terhadap keberadaan sekolah tersebut. Hal ini
(lingkungan masyarakat).
Dalam hal ini Soetomo menjelaskan secara detail tentang hubungan
murid akan mempunyai arti penting bagi murid, di mana guru akan lebih
akrab yang akan mendorong belajar anak. Hubungan baik ini dapat
dan masih banyak cara yang dapat ditempuh guru dalam menciptakan
20
Soetomo,
2003.),hlm; Dasar-Dasar
Dasa
139-140. r-Dasar Inter
Interaksi
aksi Belajar Menga
Mengajar
jar . (Surabaya: Usaha Nasional,
24
perubahan nilai dan sikap anak didik serta pembentukan kepribadian anak
beriku
berikutt :
ada dalam kegiatan belajar mengajar, ada faktor lain yang ikut
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, yaitu soal hubungan antara
maupun di luar kelas pada saat waktu senggang (waktu istirahat). Oleh
21
25
penyaringan calon-calon
calon-calon pegawai yang baik dan handal.
handal. Untuk itu, kepala
a. Perencana
Perencanaan
an pegawai.
b. Pengadaan pegawai.
c. Pembinaan atau pengembangan pegawai
e. Pemberhe
Pemberhentian
ntian pegawai.
f. Pensiun.
g. Kesejahteraan pegawai. 22
Kesejahteraan
22
26
mengembangkan
mengembangkan inisiatif dan kreatif.
macam. Pertama
Pertama,, prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan
pendidikan
pendidikan yang keberadaannya
keberadaannya tidak langsung digunakan untuk proses
23
Wacana,Harbangan Siagian,.
2001), hlm; 145. Administrasi
Administra si Pendidika
Pendidikann Suatu Pendekatan
Pendeka tan Sistemik (Semarang:
Sistemik (Semarang: Satya
27
prasarana pendidikan
pendidikan di sekolah adalah untuk memberikan layanan
pendidikan
pendidikan secara efektif dan efisien. Agar tujuan dapat tercapai ada
sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai oleh personel sekolah dalam
dapat diadakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dengan harga
yang murah. Ketiga
Ketiga,, prinsip adminisratif, yaitu bahwa pengadaan sarana
pendidikan
pendidikan di sekolah harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja
24
Ibid , 99.
28
oleh Burrup yaitu, tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional
tujuan makin mudah terlihat dan makin tepat untuk mencapai tujuan,
tujuan yang telah ditentukan. Program itu juga harus bersifat menyeluruh
dan ada koordinasi terhadap komponen yang melaksanakan program di
sekolah. 25
25
Ibid .,
., 68.
29
kemampuan dan potensi yang ada untuk mencapai tujuan lembaga, bukan
dengan lembaga lain atau lembaga yang ada di atasnya, serta dapat
sekolah ada pada peserta didik. Semua kegiatan yang ada di sekolah, baik
di sekola berjalan lancar, tertib, teratur dan tercapapai apa yang menjadi
perencanaan kesiswaan,
kesiswaan, penerimaan siswa baru, pengelompokan
pengelompokan siswa,
30
belajar mengajar di sekolah bisa berjalan lancar, tertib, dan bisa tercapai
tujuan-tujuan
tujuan-tujuan pendidikan yang telah diprogramkan.
untuk bertanggung
bertanggung jawab dalam tugas tersebut.
pereiodik
pereiodik harus dilaporkan
dilaporkan kepada orang tua, sebagai masukan untuk
31
dari orang tua berupa SPP. Hasil dari SPP tersebut dialokasikan untuk
prinsip-prinsip
prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan
produksi
produksi dalam negeri sejauh hal ini memungkinkan.
memungkinkan. Dalam menyusun
terjadi pada masa depan seperti laju inflasi, kenaikan gaji dan upah. Selain
bendaharaw
bendaharawan.
an.
26
Suryo Subroto, 2004. Dimensi-dimensi Adminis
Administrasi
trasi Pendid
Pendidikan
ikan Sekola
Sekolahh (Jakarta: Bina
Aksara,), hlm; 112.
27
28 Maisyaroh, 2003. Manajemen
2003. Manaje
Piet A. Sahertian, .,men
Op.Cit ., Pendidikan
Pendid ikan (Malang:
211-212 (Malang: Universitas Negeri Malang,),
Malan g,),hlm,
hlm, 97.
32
pertanggungjaw
pertanggungjawaban.
aban.
berkewajiiban
berkewajiiban melakukan pengawasan
pengawasan ke dalam. Be ndaharawan, di
33
program-programnya.
program-programnya. Dalam penilaian pencapaian kompetensi dasar
dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
penilaian,
penilaian, yaitu:
yaitu:
b. Menggunak
Menggunakan
an acuan kriteria
e. Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan
pembelajaran.. 30
pembelajaran
29
30E. Mulyasa, Kuri
Mulyasa,
Ibid
Ibid.. Kuri kulum
kul um…
… Op.Cit , 205.